Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Kanker otak sekunder merupakan kanker otak yang paling sering terjadi. Kanker otak
sekunder disebabkan oleh keberadaan kanker lain pada bagian tubuh lain, seperti kanker paru-
paru, kanker ginjal, kanker payudara, kanker prostat dan kanker kulit yang menyebar ke otak.
Kanker otak sekunder juga disebut sebagai kanker otak metastatik
Tumor otak metastasis merupakan lesi otak yang cukup sering dijumpai.(Mahar, 2000)
Metastasis ke otak merupakan komplikasi sistemik kanker yang paling ditakuti dan merupakan
tumor intrakranial yang paling umum pada orang dewasa. Sekitar 15-20% pasien kanker akan
didiagnosis dengan tumor otak metastasis. Insiden dari tumor ini diperkirakan 4.1-11.1 per
100.000 populasi/tahun. Insiden tumor otak metastasis meningkat sejalan dengan semakin
majunya terapi sistemik yang memperpanjang angka harapan hidup, semakin banyaknya
populasi lanjut usia, meningkatnya insiden kanker paru dan melanoma dan kemampuan MRI
dalam mendeteksi metastasis berukuran kecil.(Uddin, 2001) Pada orang dewasa, sumber
metastasis utama adalah kanker paru, payudara dan melanoma.Metastasis ke parenkim otak
merupakan bentuk keterlibatan SSP yang tersering dari kanker sistemik. Penyebaran terutama
secara hematogen. Selain itu penyebaran ke parenkim bisa juga terjadi sebagai akibat perluasan
dari metastasis tulang yang berdekatan. Metastasis cenderung berada di gray-white matter
junction karena pada daerah ini pembuluh darah berubah ukuran sehingga emboli metastatik
dapat terperangkap.1,3 Penatalaksanaan tumor otak metastasis hingga saat ini masih terus menjadi
tantangan karena asal metastasis otak yang sangat beragam dan waktu survival yang relatif
singkat. (Mahar, 2000)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFENISI
Istilah tumor metastatik otak, metastasis otak, atau tumor otak sekunder mengacu pada
kanker yang dimulai di tempat lain dalam tubuh dan menyebar ke otak. metastasis otak dapat
hadir sebagai tumor tunggal atau beberapa tumor. Pada umunya pengobatan ini ditujukan
tidak hanya tumor otak metastatik tetapi gejala mereka juga. kelangsungan hidup lagi,
peningkatan kualitas hidup dan stabilisasi fungsi neurokognitif untuk pasien dengan
metastasis otak adalah tujuan pengobatan. Ada banyak kemajuan dalam pengobatan tumor
otak metastatik dalam dekade terakhir. (Mahar, 2000)
Beberapa ilmuwan percaya sel-sel kanker dapat melepaskan diri dari situs kanker primer
sedangkan kanker yang masih dalam tahap awal. Penelitian menunjukkan bahwa sel-sel
bepergian (sirkulasi sel tumor) keluar darah atau limfatik dan masukkan bagian lain dari
tubuh. Dalam organ baru, tumor mungkin tertidur atau cepat membesar menyebabkan gejala
baru merujuk ke situs baru metastasis. Pertumbuhan tumor metastatik sering independen dari
situs utama kanker dari mana tumor berasal. (Mahar, 2000)
Dalam beberapa situasi, proses penyebaran tumor dan pertumbuhan di organ metastasis
terjadi dengan cepat. Sejak darah dari paru-paru mengalir langsung ke otak, kanker paru-paru
mampu dengan cepat menyebar ke otak. Kadang-kadang, hal ini terjadi begitu cepat bahwa
metastase otak ditemukan sebelum kanker paru primer ditemukan. (Mahar, 2000)
Para ilmuwan juga tahu bahwa kanker primer cenderung untuk mengirim sel ke organ
tertentu. Misalnya, kanker usus besar cenderung bermetastasis ke hati dan paru-paru. kanker
payudara cenderung bermetastasis ke tulang, paru-paru dan otak. Hal ini diyakini preferensi
organ ini dapat disebabkan oleh molekul atraktan kecil, kemokin, bahwa sel-sel tumor
langsung dan membimbing ke situs metastasis. Dalam kasus lain sel kanker mungkin dapat
mematuhi, atau tetap, hanya untuk memilih organ berdasarkan molekul patuh dinyatakan
dalam organ tertentu. (Mahar, 2000)

B. EPIDEMIOLOGI
Tumor otak metastasis merupakan tumor intraserebral yang paling sering dijumpai
walaupun insidensi pastinya tidak diketahui. Studi dari Percy et al menemukan insidensi
metastasis otak sebesar 11.1 per 100.000. Studi lain menemukan insidensi metastasis otak
sebesar 3.4 per 100.000. Metastasis otak dijumpai pada 20-40% pasien kanker dan memiliki
perbandingan 10:1 dengan tumor otak primer. Diperkirakan 98.000 hingga 170.000 pasien
didiagnosis dengan tumor otak metastasis setiap tahunnya di Amerika Serikat. Jenis kanker
yang paling sering bermetastasis ke otak adalah kanker paru, yaitu 30-60% dari seluruh
metastasis otak. (Mahar, 2000)

C. ANATOMI DAN FISIOLOGI


Otak terletak dalam rongga kranium (tengkorak), terdiri atas semua bagian Sistem Saraf
Pusat (SSP) diatas korda spinalis. Secara anatomis terdiri dari cerebrum (otak besar),
cerebellum (otak kecil), brainstem ( batang otak) dan
limbic system (sistem limbik). Cerebrum merupakan bagian terbesar dan teratas dari otak
yang terdiri dari dua bagian, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Otak besar terdiri atas
corteks (permukaan otak), ganglia basalis, dan sistem limbik. Kedua hemisfer kiri dan kanan
dihubungkan oleh serabut padat yang disebut dengan corpus calosum. (Price, 2005)

Gambar 1. Anatomi Otak Potongan Sagital


Setiap hemisfer dibagi atas 4 lobus, yaitu lobus frontalis (daerah dahi), lobus oksipitialis
(terletak paling belakang), lobus parietalis dan lobus temporalis.Cerebellum berada pada
bagian bawah dan belakang tengkorak dan melekat pada otak tengah. Hipotalamus
mempunyai beberapa pusat (nuklei) dan Thalamus suatu struktur kompleks tempat integrasi
sinyal sensori dan memancarkannya ke struktur otak diatasnya, terutama ke korteks
serebri.Brainsteam (batang otak) terletak diujung atas korda spinalis, berhubungan banyak
dengan korda spinalis. Batang otak terdiri atas diensefalon ( bagian batang otak paling atas
terdapat diantara cerebellum dengan mesencephalon, mesencephalon (otak tengah), pons
varoli ( terletak di depan cerebellum diantara otak tengah dan medulla oblongata), dan
medulla oblongata (bagian dari batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons
varoli dengan medula spinalis. (Price, 2005)

Gambar 2. Anatomi Otak Potongan Koronal


Otak memiliki kurang lebih 15 miliar neuron yang membangun substansia alba dan
substansia grisea. Otak merupakan organ yang sangat kompleks dan sensitife. Fungsinya
sebagai pengendali dan pengatur seluruh aktivitas, seperti : gerakan motorik, sensasi,
berpikir, dan emosi. Sel-sel otak bekerja bersama- sama dan berkomunikasi melalui signal-
signal listrik. Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan koputer
seluruh tubuh. Bagian dari semua saraf central yang terletak dalam kranium yang dibungkus
oleh selaput otak yang kuat. (Price, 2005)
Otak terletak dalam sebuah kranium berkembang dari sebuah tabung yang mulanya
memperlihatkan 3 gejala pembesaran otak awal :
a. Otak depan menjadi hemisper cerebri, corpus strianum, thalamus serta hipothalamus.
b. Otak tengah menjadi tegmentum, krus cerebrium, corpus quadrigeminus.
c. Otak belakang menjadi pons varoli, medulla oblongata dan cerebellum.

DAFTAR PUSTAKA

Mahar, M. 2000. Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis Dasar edisi 5.
Jakarta: Dian Rakyat.
Uddin, J. 2001. Kerangka Umum Anatomi Susunan Saraf dalam Anatomi Susunan Saraf
Manusia. Jakarta: Langgeng sejati.
Price, Sylvia A.2005. Tumor Sistem Saraf Pusat dalam Patofisiolosi edisi 6. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai