Klasifikasi Jembatan
Klasifikasi Jembatan
Jembatan adalah sebagai sarana penunjang dari suatu jalan atau suatu konstruksi yang berguna
untuk meneruskan jalan melalui rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan biasanya berupa
jalan lain seperti jalan air atau lalu-lintas biasa. Jembatan merupakan salah satu bangunan yang
merupakan penyambung jalan. Jika jalan tersebut harus melalui penghalang, seperti sungai ,
Bagian Jembatan
Jembatan pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian, tergantung dari pada bentuk, jenis dan
kondisi yang ditemui di lapangan. Secara garis besar jembatan dapat dikelompokan atas 7
bagian, yaitu :
1. Bangunan atas
Sesuai dengan istilahnya berada pada atas suatu jembatan yang berfungsi menerima beban
yang di timbulkan oleh lalu-lintas, orang, kendaraan dan kemudian menyalurkannya pada
bangunan bawah.
2. Landasan
Landasan adalah bagian pada ujung-ujung bawah dari suatu bangunan atas yang berfungsi
meneruskan gaya dari bangunan atas ke bangunan bawah dan juga sebagai tumpuan bangunan
3. Bangunan Bawah
Bangunan bawah pada umumnya terletak di bagian bawah bangunan atas. Fungsinya
menyalurkannya ke pondasi.
a) Pilar (pier)
c) Pondasi
4. Oprit jembatan
Oprit jembatan berupa timbunan tanah dibelakang abutment. Timbunan tanah ini harus dibuat
sepadat mungkin untuk menghindari terjadinya penurunan (settlement). Fungsinya sebagai jalan
masuk ke jembatan dan merupakan lintasan penghubung antara jalan raya dengan jembatan.
5. Abutment
Abutment atau kepala jembatan adalah bagian bangunan pada ujung-ujung jembatan, selain
sebagai pendukung bagi bangunan atas juga berfungsi sebagai penahan tanah.
6. Pilar Jembatan
Pilar atau pier berfungsi sebagai pendukung bangunan atas. Bila pilar ada pada suatu bangunan
jembatan letaknya diantara kedua abutment dan jumlahnya tergantung keperluan, seringkali
7. Pondasi
Berfungsi menerima beban-beban dari bangunan bawah dan menyalurkannya ke tanah. Secara
c) Pondasi
4. Jembatan militer
5. Jembatan penyeberangan
1. Jembatan kayu
2. Jembatan Baja
3. Jembatan beton
a) Beton bertulang
b) Beton pratekan
Klasifikasi menurut bentuk struktur :