Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit Jantung Bawaan (congenital heart disease) atau terkadang
disebut jugaa Penyakit Jantung Kongenital, merupakan kumpulan
malformasi dan kelainan jantung yang muncul pada masa embrionik dan
perkembangan jantung janin. Kelainan kongenital ini berhubungan dengan
faktor genetik, seperti mutasi kromosom, dan faktor lingkungan, seperti
infeksi dan paparan zat teratogenik. Pada sebagian kasus, kelainan akan
membaik dengan sendirinya, namun mortalitas penyakit ini tetap tinggi
walaupun teknik pengobatan sudah banyak dikembangkan.Secara umum
penyakit jantung bawaan diklasifikasikan  menjadi dua, yaitu penyakit
jantung asianotik dan sianotik. Penyakit jantung sianotik terjadi apabila
terdapat hubungan pirau dimana darah mengalir dari bilik jantung kanan
ke bilik jantung kiri. Sebaliknya pada penyakit jantung asianotik,
hubungan pirau terjadi dari kiri ke kanan.

B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Penyakit Jantung Bawaan (congenital heart disease) atau terkadang disebut
jugaa Penyakit Jantung Kongenital, merupakan kumpulan malformasi dan kelainan
jantung yang muncul pada masa embrionik dan perkembangan jantung janin.
Kelainan kongenital ini berhubungan dengan faktor genetik, seperti mutasi
kromosom, dan faktor lingkungan, seperti infeksi dan paparan zat teratogenik. Pada
sebagian kasus, kelainan akan membaik dengan sendirinya, namun mortalitas
penyakit ini tetap tinggi walaupun teknik pengobatan sudah banyak dikembangkan.
Secara umum penyakit jantung bawaan diklasifikasikan  menjadi dua, yaitu penyakit
jantung asianotik dan sianotik. Penyakit jantung sianotik terjadi apabila terdapat hubungan
pirau dimana darah mengalir dari bilik jantung kanan ke bilik jantung kiri. Sebaliknya pada
penyakit jantung asianotik, hubungan pirau terjadi dari kiri ke kanan.
Prinsip tatalaksana pada penyakit jantung bawaan adalah tatalaksana korektif.
Koreksi dapat dilakukan dengan tindakan bedah, karena itulah pasien dengan penyakit
jantung bawaan harus dirujuk ke kardiologis atau dokter bedah jantung untuk dilakukan
tindakan korektif maupun paliatif
Pencegahan penyakit jantung bawaan adalah dengan menurunkan insidensi penyakit
jantung bawaan per kelahiran hidup. Pencegahan harus dilakukan sejak pra konsepsi karena
jantung langsung mulai berkembang di awal kehamilan. Pencegahan yang dapat dilakukan
adalah melalui modifikasi maternal, baik pada wanita yang merencanakan kehamilan atau
sedang hamil.
Patofisiologi penyakit jatung bawaan dimulai dari masa embrio. Jantung adalah salah
satu organ yang paling awal terbentuk. Perkembangan jantung dimulai sejak awal
perkembangan embrio. Embrio berkembang membentuk tiga lapisan, yaitu ektoderm,
endoderm, dan mesoderm. Dari lapisan mesoderm terbentuk otot, jaringan ikat di kepala,
badan, dan tulang, serta sistem kardiovaskular. Pembentukan jantung primitif berlangsung
pada sekitar hari ke-20 sejak terjadi konsepsi.
Jantung terbentuk dari dua tabung endokardium yang menyatu dan kemudian masuk
ke regio toraks seiring dengan terjadinya lipatan embrio. Bagian tabung yang menyatu
membentuk jantung sementara bagian yang tidak menyatu pada bagian atas dan bawahnya 
membentuk pembuluh darah besar.Bagian tabung yang menyatu kemudian melipat dari kanan
ke kiri sehingga bentuk jantung semakin jelas dan posisi jantung menjadi di sebelah kiri pada
rongga toraks. Setelah penyatuan selesai, pada kira-kira hari ke-28 sejak konsepsi, jantung
membentuk ruang-ruang ventrikel dan atrium. Kemudian irama sinus dapat terlihat setelah 16
minggu.
Sirkulasi Fetal dan Adaptasi Ekstrauteri.Di dalam uterus, bayi mendapat nutrisi
dari sirkulasi plasenta. Darah dari plasenta mengalir ke vena kava inferior menuju atrium
kanan. Dari atrium kanan darah sebagian dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale.
Sebagian lainnya mengalir ke ventrikel kanan, kemudian dari ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis. Resistensi arteri pulmonalis masih tinggi akibat foramen ovale yang terbuka.
Darah dialirkan ke aorta melalui suatu pirau yakni duktus arteriosus. Darah dari ventrikel kiri
mengalir ke aorta bergabung dengan darah dari ventrikel kanan sehingga saturasi oksigen
fetal hanya mencapai 65%. Saturasi oksigen yang rendah merangsang terbentuknya
prostaglandin. Prostaglandin akan mempertahankan duktus arteriosus tetap terbuka.
Setelah kelahiran, sirkulasi dari umbilikal ditutup dan menyebabkan penurunan
tekanan di jantung kanan sehingga foramen ovale menutup. Darah dari ventrikel kanan
mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Saturasi akan meningkat hingga 95% dan
merangsang berhentinya pembentukan prostaglandin. Kadar prostaglandin akan menurun
sehingga terjadi penutupan duktus arteriosus pada hari ke 7-10 setelah kelahiran
Secara umum penyakit jantung bawaan dibagi dua menjadi penyakit jantung asianotik
dan sianotik. Penyakit jantung sianotik terjadi bila terdapat hubungan pirau sehingga darah
mengalir dari sirkulasi jantung kanan ke kiri. Sebaliknya pada penyakit jantung asianotik,
hubungan pirau terjadi dari kiri ke kanan. Karena perbedaan pirau ini, penyakit jantung
bawaan diklasifikasikan menjadi penyakit jantung bawaan dengan pirau kiri ke kanan
(asianotik), pirau kanan ke kiri (sianotik), lesi obstruktif murni, dan anomali arteri koroner
Pada penyakit jantung bawaan dengan pirau dari bilik kiri ke kanan, tidak terjadi
gangguan pada saturasi oksigen yang dialirkan ke sirkulasi sehingga pada pasien tidak
didapatkan sianosis. Contoh penyakit jantung bawaan dengan pirau kiri ke kanan adalah :
Ventricular Septal Defect (VSD), dimana septum ventrikel mengalami defek dan Patent
Ductus Arteriosus (PDA), duktus arteriosus tidak menutup sehingga sebagian darah dari
ventrikel kanan dan dari aorta bercampur.
Pada penyakit jantung bawaan dengan pirau dari bilik kanan ke kiri, terjadi gangguan
pada saturasi oksigen yang dialirkan ke sirkulasi sehingga pada pasien akan didapatkan
sianosis. Contoh penyakit jantung bawaan dengan pirau kanan ke kiri adalah :Tetralogy of
Fallot (TOF), yang meliputi gabungan antara VSD yang lebar, obstruksi keluaran ventrikel
kanan yang biasanya disebabkan oleh stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi
ventrikel kanan
1. Patent Duktus Arteriosus (PDA)
Adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir, yang menyebabkan
dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri
pulmoner (tekanan lebih rendah). (Betz & Sowden, 2002 ; 375). Duktus Arteriosus adalah
saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan arteri
pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara
fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum
pada usia 2 – 3 minggu. Paten duktus arteriosus adalah kegagalan penutupan duktus
arteriosus (pembuluh arteri yang menghubungkan aorta dengan arteri pulmonalis) pada
bayi berusia beberapa minggu pertama. (Wong, 2009).
2. VSD(Ventricular Septal  Defect )
Atau  Defek SeptumVentrikel adalah suatu keadaanabnormal jantung berupa adanya
pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.(Rita&Suriadi, 2001).VSD adalah
adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkanventrikel kanan dan
ventrikel kiri. (Heni et al, 2001; Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013;AHA, 2014).VSD
adalah kelainan jantung berupa tidak sempurnanya penutupan dinding pemisahantara
kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri ke kanan, dan sebaliknya. Umumnya
congenital dan merupakan kelainan jantung bawaan yang paling umum ditemukan
(Junadi,1982; Prema R, 2013; AHA, 2014). Defek septum ventricular ditandai dengan
adanya hubungan septal yangmemungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel,
biasanya dari kiri ke kanan.Diameter defek ini bervariasi dari 0,5– 3,0 cm.
3. Tetralogi fallot (TF)
Adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4
hal yang abnormal meliputi defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta,
dan hipertrofi ventrikel kanan. Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat
beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosis
pulmonal bersifat progresif , makin lama makin berat. Tanda dan Gejala Tetralogi Fallot
antara lain : Murmur Merupakan suara tambahan yang dapat didengar pada denyut
jantung bayi. Pada banyak kasus, suara murmur baru akan terdengar setelah bayi berumur
beberapa hari.

B. ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PDA PADA ANAK

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar pustaka

https://www.slideshare.net/chuliecsztstefanerszt/tetralogi-of-fallot-60781664

https://www.academia.edu/6172768/Ventricular_Septal_Defect

https://www.slideshare.net/chuliecsztstefanerszt/askep-paten-ductus-arteriosus-pda

https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/penyakit-jantung-kongenital

Anda mungkin juga menyukai