Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PENELITIAN

“ Identifikasi Jenis Pasar Di Kota Malang ”

Disusun Oleh :
Kelompok 3 // Kelas IV. A EP

1. Jihni Rantika ( Ketua ) 201810180311003


2. Ellma Zahra N. ( Anggota ) 201810180311011
3. Tanaya Sayekti Y. ( Anggota ) 201810180311016
4. Fikriyyah Hanifah ( Anggota ) 201810180311021
5. M. Cahyudi S . ( Anggota ) 201810180311027
6. Eka Putri Z. ( Anggota ) 201810180311033
7. Hairus Rahman ( Anggota ) 201810180311039
8. Nico Robya F. ( Anggota ) 201810180311044
9. M. Ghozy Hazel K. ( Anggota ) 201810180311188

Program Studi Ekonomi Pembangunan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang

2020
A.LATAR BELAKANG

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam hal


bertransaksi barang maupun jasa. Pasar memiliki beberapa jenis yaitu pasar
tradisional, pasar semimodern dan pasar modern. Sebenarnya semua jenis pasar
memiliki fungsi yang sama, hanya saja ada beberapa hal yang membedakannya.
Kegiatan membeli barang dipasar masih diminati di Indonesia. Pembeli dapat
memilih barang itu sendiri dan dapat menentukan kualitas baik tidaknya barang
tersebut.

Jika dilihat dari segi harga pasar tradisional masih tetap paling diminati
masyarakat dimana pasar tradisional itu adalah pasar yang transaksinya masih
dilakukan secara tawar-menawar jadi pembeli bisa memilih barang dengan
potongan harga yang telah disepakati dengan si penjual tersebut. Pasar tradisonal
itu sendiri jika dilihat dari segi fisik tentu sangat berbeda dengan jenis pasar
lainnya. Biasanya pasar tradisional masih menggunakan lapak meja untuk
berjualan dan adapun yang dibuat kios tetapi masih terbuat dari kayu yang identik
dengan kesederhanaan tradisionalnya dan para pedagang juga banyak yang
berjulan dipinggir-pinggir jalan hanya dengan alas karung goni maupun bok
barang. Sedangkan untuk pasar semi modern adalah pasar yang tidak jauh berbeda
dengan pasar tradisional yang tetap terjadi sistem transaksi tawar-menawar antara
penjual dan pembeli. Hanya saja dalam pasar semi modern dari segi bangunan
sudah lebih baik dari pasar tradisional yang umumnya berupa toko, kios, ataupun
gerai terbuka dan kebersihan pasar terjaga. Jenis pasar yang terakhir yaitu pasar
modern. Dimana pasar modern merupakan pasar yang produknya (barang atau
jasa) dijual dengan harga pas sehingga tidak terjadi sistem pasar tawar-menawar
seperti halnya pasar tradisional dan semi modern. Dalam pembayarannya pasar
modern sudah menggunakan alat berupa mesin kasir dan bisa menggunakan kartu
debit juga. Penataan barang dipasar modern sudah tersusun sesui jenis barang
yang dijual terdapat alat pendingin untuk jenis makanan basah. Jenis produk yang
dijual dipasar modern lebih ber variatif daripada pasar semi ataupun tradisonal.
Masyarakat Indonesia untuk berbelanja bisa memilih sendiri akan belanja
dijenis pasar apa. Banyak orang yang hidup diperkotaan akan banyak memilih
pasar modern untuk menghemat waktu dan memilih barang sesuai harga yang
ditetapkan. Sedangkan untuk pasar tradisional lebih banyak dikunjungi pembeli
yang ingin mendapatkan harga lebih terjangkau dari pasar lainnya.
B. IDENTIFIKASI DATA

B.1 Pasar Tradisional Blimbing

Pasar Tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk


melakukan transaksi dan mencapai kesepakatan harga dari produk yang
ditawarkan. Salah satu contoh pasar tradisional yang ada di kota Malang yaitu
“Pasar Blimbing” yang berada di Jl. Borobudur, Kota Malang, Jawa Timur. Pasar
ini buka pukul 02.00 - 18.00 WIB.

Pasar Blimbing merupakan salah satu


pasar tradisional yang dikelola oleh
pemerintah daerah yang dimana kondisinya
sangat kurang diperhatikan dan tidak dikelola
dengan baik. Lingkungan di pasar Blimbing
ini sangat kumuh dan berbau tidak sedap.
Kurangnya kesadaran manusia akan hal itu
menyebabkan banyaknya sampah yang
berserakan dimana – mana. Ditambah dengan
tidak adanya petugas kebersihan membuat
pasar tersebut terlihat sangat kotor dan
kumuh.

Di pasar Blimbing ini juga terdapat


fasilitas umum seperti pos keamanan dan
toilet umum. Tetapi, sangat disayangkan
fasilitas tersebut sudah tidak berfungsi lagi.
Kemudian, jika dilihat dari segi penataan
pasar, setiap lapak penjual di pasar tersebut
tidak teratur dan tidak terbagi sesuai jenis produknya. Melainkan penempatan
lapak yang secara acak. Terbukti dengan tidak adanya area khusus penjual seperti
penjual ikan dan penjual pakaian yang berdampingan. Sehingga, menimbulkan
ketidaknyamanan bagi pembeli. Inilah merupakan salah satu bentuk kelemahan
pasar tradisional Blimbing karena konsumen akan sulit untuk menemukan produk
yang ingin dibelinya. Di pasar ini terdapat lebih dari 100 penjual yang menempati
lapak pasar.

Adapun jenis produk yang dijual yaitu “Heterogen” diantarannya :

- Sembako
- Buah - buahan
- Sayur - sayuran
- Peralatan rumah tangga
- Ikan segar
- Daging
- Pakaian
- Gorengan dan jajanan tradisional

Dalam melakukan penawaran barang dagangannya, penjual di pasar ini


tidak melakukan promosi iklan apapun. Para penjual hanya melakukan kegiatan
tawar-menawar antara penjual dan pembeli untuk mencapai hasil yang disepakati.
Sistem pembayaran di pasar Blimbing ini masih menggunakan uang tunai dan
belum berlakunya penggunaan pembayaran melalui ATM dan aplikasi seperti
OVO, Link Aja, dan lain – lain. Harga yang ditawarkan dipasar tersebut sangat
terjangkau karena tidak di kenakan pajak dan mayoritas penjual mengambil
barang dagangannya langsung dari petani sehingga semua golongan pengunjung
bisa masuk di pasar ini terutama golongan kelas menengah kebawah. Sehingga,
ini menjadi kelebihan dari pasar tradisional Blimbing karena harganya yang
terjangkau.

Selain itu, pasar Blimbing merupakan jenis pasar besar tradisional yang
berada di kota Malang yang memiliki luas sekitar 2000m2. Namun, lahan seluas
ini tidak di tata dengan baik, seperti halnya persediaan lahan parkir yang tidak
sesuai dengan banyaknya pengunjung yang datang di pasar tersebut. Jika dilihat
dari kondisinya, lahan parkir yang disediakan sudah tidak layak lagi untuk
ditempati dan terdapat beberapa penjual yang menyalahgunakan area parkir
tersebut

B. 2 Pasar Semi Modern

Pasar semi modern adalah jenis pasar tradisional menuju pasar modern.
Atau bisa dikatakan pasar campuran tradisional modern. Salah satu pasar semi
modern di kota malang yaitu pasar Oro Oro Dowo yang terletak di Jl. Guntur No.
20, Oro Oro Dowo, Kec. Klojen, kota Malang Jawa Timur. Pasar ini buka mulai
pukul 05.00 – 17.00 WIB. Letak pasar ini kurang strategis karena masuk jalur satu
arah dan masuk di area perumahan. Sehingga, pengunjung sedikit sulit untuk
menjangkaunya.

Kondisi lingkungan pasar Oro-Oro Dowo sangat bersih, tidak berbau dan
tertata dengan baik. Kondisi ini jauh lebih baik dari pasar - pasar tradisional yang
ada. Di pasar ini juga terdapat beberapa petugas kebersihan dan petugas
keamanan. Tidak hanya itu saja, di pasar ini juga menyediakan beberapa fasilitas
umum seperti ruang pengelolahan kompos, ruang sidang tera (adalah kegiatan
pengujian UTTP / Alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapan yang di gelar
oleh dinas perdagangan), toilet umum, musholla, pos keamanan, wastafel umum
dan troli belanja yang membantu pembeli membawa barang-barang belanjaannya.
Dalam segi penataan pasar, pasar Oro-Oro Dowo memiliki penataan pasar
yang telah terorganisasi sesuai dengan jenis dagangan yang di tawarkan. Terbukti
dengan adanya papan nama dan area khusus sesuai jenis produk yang dijual. Ini
sangat memudahkan pembeli untuk mencari apa yang akan dibelinya. Sehingga,
kondisi ini membuat rasa nyaman kepada para pembeli. Di pasar ini terdapat ±70
penjual.

Adapun jenis produk yang dijual tidak jauh beda dengan pasar tradisional
yaitu “Heterogen” diantarannya :

- Sembako
- Buah-buahan
- Sayur-sayuran
- Peralatan rumah tangga
- Ikan segar
- Daging
- Pakaian
- Aneka kripik

Di pasar Oro-Oro Dowo ini kurang berlakunya sistem tawar-menawar


antara penjual dan pembeli. Di pasar ini dalam sistem pembayarannya masih
menggunakan uang tunai dan sudah terdapat beberapa penjual yang
pembayarannya menggunakan non tunai melalui penggunaan aplikasi link aja.
Harga di pasar ini masih terjangkau. Tetapi, tidak semurah di pasar tradisional
pada umumnya. Untuk golongan pengunjungnya, jika dilihat mayoritas adalah
golongan kelas menengah ke atas. Penjual di pasar Oro-Oro Dowo sangat
memperhatikan kualitas dagangan yang di jualnya. Hal ini terbukti dari
kebersihan dan kesegaran barang dagangannya.
B. 3. Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang berbentuk seperti supermarket dimana


harganya sudah tertera pada label tiap – tiap produk. Dalam pasar modern tidak
berlaku sistem tawar menawar seperti halnya pasar tradisonal maupun semi
modern. Salah satu pasar modern yaitu Giant Express yang terletak di Jl.
Mayjend, Jl. MT. Haryono No. 146, kota Malang, Jawa Timur. Pasar ini buka

mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB.

Letak pasar ini sangat strategis karena berada dikawasan ramai. Mayoritas
pembeli di pasar ini adalah mahasiswa dan ibu rumah tangga karena letaknya
yang dekat dengan Rumah Sakit, pusat perbelanjaan Dinoyo Mall dan juga dekat
dengan area Kampus. Kawasan pasar modern Giant Express ini terkadang
mengalami kemacetan karena jalan tersebut merupakan jalan utama menuju kota
wisata Batu. Puncak kemacetan sering terjadi pada jam berangkat dan pulang
kerja ataupun sekolah. Namun, ketika musim liburan hampir setiap saat jalan
mengalami kemacetan. Hal itu yang membuat beberapa orang singgah ke pasar ini
untuk membeli makanan ringan (snack) maupun minuman.

Kondisi lingkungan pasar Giant Express sangat bersih, tidak berbau dan
tertata sangat rapi. Sehingga, layak untuk dilihat dan membuat rasa nyaman bagi
para pengunjungnya. Pasar ini juga dilengkapi beberapa fasilitas umum seperti
lantai yang berkeramik, toilet umum, Air Conditioner (AC) yang mengelilingi
ruangan, ada petugas kebersihan dan keamanan (satpam dan cctv) yang bertugas
dipasar tersebut, adanya para pegawai yang mengenakan seragam yang sama yang
menjaga dibeberapa produk tertentu untuk memudahkan konsumen, terdapat
harga dilabel setiap produk, tersedia mesin pendingin untuk (daging, buah,
sayuran, ikan, es krim, dan beberapa produk lainnya untuk menjaga produk tetap
segar).

Jika dilihat di bagian depan Giant Express terdapat restaurant makanan


cepat saji, toko asesoris, dan ATM. Barang yang dipasarkan telah terorganisasi
sesuai dengan jenis produk. Dipasar ini terdapat display produk disetiap lorong
untuk memudahkan konsumen mengetahui produk apa yang akan dibeli. Sistem
pembayaran di pasar modern ini menggunakan pembayaran uang tunai maupun
debet atau non tunai.

Jenis produk yang dijual tidak jauh beda dengan pasar semi modern yaitu
“Heterogen” diantarannya :

- Sembako
- Buah-buahan
- Sayur-sayuran
- Peralatan rumah tangga
- Seafood
- Daging
- Aneka kripik
- Minuman
- Makanan ringan, dll

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Giant Express yaitu dengan


memberikan berbagai macam potongan harga untuk menarik minat konsumen.
Potongan harga yang disediakan untuk barang yang tidak tahan lama dan sering
dijumpai ketika menjelang sore hari. Strategi yang dimiliki oleh supermarket atau
pasar modern ini ditujukan agar meminimalisasi terjadinya kerugian terhadap
barang yang memiliki ketahanan rendah. Hal tersebut dapat membantu mencegah
kerugian pada supermarket atau pasar modern tersebut.
Kesimpulan

Saran
DOKUMENTASI

Pasar Tradisional

Pasar Semi Modern

Pasar Modern

Anda mungkin juga menyukai