Pendahuluan
Pengantar
Pengenalan alam merupakan salah satu kegiatan manusia yang terjadi secara
spontan. Pengenalan manusia akan alam secara objektif dan ilmiah akan menghasilkan
sains. Sains adalah pengetahuan alam yang terstruktur. Sains akan berkembang lebih
mendalam karena manusia senantiasa mengetahui hal-hal baru di alam dan
menganalisisnya dalam kaidah-kaidah ilmiah dan universal.
Aktivitas
ILMU
Metode Pengetahuan
Dalam konteks ini dapat dipahami bahwa pengetahuan tidak akan diam begitu saja
melainkan merupakan kondisi yang didapat setelah adanya aktivitas ilmiah dan dengan
menggunakan metode ilmiah. Maka segitiga ini merupakan segitiga dinamis dimana baik
pengetahuan, aktivitas, maupun metode masing-masing merupakan bagian dari proses ini
dan masing-masing juga bukanlah merupakan hasil yang dituju, dan setelah dicapai maka
proses berhenti. Ketigannya secara terus menerus akan bergerak dan saling berinteraksi.
Ilmu adalah wadah interaksi tersebut.
Ilmu lahir dari dari sistematika yang dihasilkan sekelompok ilmuwan yang meneliti
objek yang sama,dan objeknya tidak berubah,walaupun boleh ditinjau dari berbagai sudut
pandang. Kebenaran ilmu pengetahuan bersifat lebih objektif, dan dibuktikan dengan logika.
Jatuh tidaknya suatu teori tergantung pada logika yang mempertahankannya dan logika yang
menjatuhkannya. Dalam sains sering ditemui bahwa suatu teori akan runtuh jika ditemukan
bukti yang menceritakan kebalikannya. Dikatakan ilmu mempunyai banyak dimensi,dan lebih
mudah dilacak serta dibahas bersama benar tidaknya.
Ciri khas ilmu pengetahuan
Dalam perjalanan waktu ilmu diuji kebenarannya dengan
bermacam-macam tolak ukur misalnya dilihat dari aspek keluarannya
(output-nya, hasil proses dalam ilmunya), dari aspek metodenya,jenis
eksperimennya, prosesnya, dan masih banyak lagi.