Olva Nugrahemi Triyono, 1914301039

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM LABORATORIUM

PRODI SARJANA TERAPAN


KEPERAWATAN
PATOLOGI

LOGBOOK
(LEMBAR KERJA MAHASISWA)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


IDENTITAS MAHASISWA

NAMA MAHASISWA : OLVA NUGRAHEMI TRIYONO

NIM : 1914301039

PRODI : PROGAM SARJANA TERAPAN

KEPERAWATAN REGULER I (SATU)

PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK KESEHATAN

TANJUNGKARANG

SEMESTER : II (DUA)
GANGGUAN SIRKULASI DARAH

Latihan

1) Jelaskan perbedaan patofisiologi antara kejadian syok berikut ini.

No
Kejadian syok Patofisiologi
.
1. Berdiri di bawah sinar Pada saat cuaca panas tubuh akan bekerja lebih keras
matahari untuk dapat mempertahankan suhu tubu. Rasa lelah
yang telah “dipaksa” bekerja keras mempertahankan
suhu badan tetap sejuk dan menyebabkan aliran darah
terganggu.
2. Mendengar berita duka Tekanan darah turun secara drastis, sehingga terjadi
cita gangguan aliran darah dalam tubuh. Aliran darah
yang terganggu membuat pasokan nutrisi dan oksigen
yang berperan pada sel dan organ tubuh agar
berfungsi secara normal, menjadi terlambat. Syok
dapat memburuk dengan cepat, sehingga lebih dapat
menimbulkan pingsan.
3. Luka mengenai arteri Merupakan jenis syok hipovelemik merupakan
femoralis keadaan bekurang nya perfusi organ dan oksigenasi
jaringan yang disebabkan gangguan kehilangan akut
dari darah (syokhemorragic) atau cairan tubuh yang
dapat disebabkanoleh berbagai keadaan.
2) Tulislah nama perdarahan dalam kolom latihan di bawah ini yang tidak sama
dengan yang telah dicontohkan dalam bab ini masing-masing 3 buah nama
perdarahan:

No Perdarahan pada Nama


. perdarahan
1. Kulit dan mukosa
1. Petekie
2. Demam dengue
3. Granuloma piogemik

2. Organ tubuh
1. Perdarahan internal
2. Saat terjadi peradangan dan darah
keluar dari dalam pembuluh darah
3. Saat terjadi peradangan dan darah
keluar hingga keluar tubuh, seperti
mengalirnya darah dari mulut,
mimisan.

3. Rongga tubuh
1. Hematoma
2. Perdarahan otak, stroke
3. Perdarahan internal
LATIHAN MATERI GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTOLIT

Latihan
1) Jelaskan patofisiologi edema yang terjadi antara ibu hamil, penderita gagal ginjal
dan penderita gagal jantung.

Pasien Nama edema Patofisiologi


Gagal jantung Edema paru Pada penderita gagal jantung kongestif
(penumpukan cairan sebelah kiri, ruang vertikel atau bilik kiri dari
di paru) jantung tidak berfungsi dengan baik. Bagian
ini seharusnya mengalirkan darah yang ke
seluruh tubuh melalui aorta, kemudian
diteruskan ke pembuluh darah arteri. Karena
fungsi bilik kiri tidak berjalan secara optimal,
maka terjadilah peningkatan tekanan pada
serambikiri dan pembuluh darah sekitarnya.
Kondisi ini menciptakan penumpukan cairan
di paru-paru.
Gagal ginjal Edema anasarka Cairan dan elektrolit, serta limbah dapat
menumpuk dalam tubuh. Gejala dapat terasa
lebih jelas saat fungsi ginjal sudah semakin
menurun. Pada tahap akhir GGK, kondisi
penderita dapat berbahaya jika tidak
ditangani dengan terapi pengganti ginjal,
salah satunya cuci darah.
Ibu hamil Porting edema Pitting edema disebabkan oleh penumpukan
cairan di jaringan-jaringan tubuh. Hal ini
bisa terjadi karena banyak hal. Terlebih,
masa-masa kehamilan adalah fase dengan
begitu banyak perubahan signifikan.
Sementara pada ibu hamil, tubuhnya
memproduksi 50% lebih banyak darah dan
cairan tubuh demi memenuhi kebutuhan
janin. Kelebihan cairan ini penting untuk
melunakan tubuh sehingga janin bisa
mendapat cukup ruang seiring dengan
pertambahan usianya.

2) Jelaskan patofisiologidehidrasi primer dengan dehidrasi sekunder serta berikan


contoh penyakitnya.

Dehidrasi Nama penyakit Patofisiologi

Primer Fraktur mandibula dan infeksi Terjadi pada orang yang


Mulut mengeluarkan peluh yang banyak,
tanpa mendapatkan penggantian air,
seperti pada musafir di padang pasir,
atau pada orang yang berlari-lari
terapung-apung di tengah laut tanpa
mendapat minum. Pada stadium
permulaan water depletion, ion
natrium dan chlor ikut menghilang
dengan cairan tubuh, tetapi kemudian
terjadi reabsorsi ion melalui tubulus
ginjal yang berlebihan, sehingga
cairan ekstraseluler mengandung
natrium dan chlor berlebihan dan
terjadi hipertoni. Hal ini
menyebabkan air akan keluar dari sel
sehingga terjadi dehidrasi intraseluler
dan inilah yang menimbulkan rasa
haus. Selain itu terjadi perangsangan
pada hipofisis yang kemudian
melepaskan hormone antideuretik
sehingga terjadi oligouria.
Sekunder Muntah dan diare Terjadi karena tubuh kehilangan cairan
tubuh yang mengandung elektrolit.
Istilah sodium depletion lebih sesuai
daripada salt depletion untuk member
tekanan terhadap perlunya natrium.
Kekurangan intake garam biasanya
tidak menimbulkan sodium depletion
oleh karena ginjal, bila perlu dapat
mengatur, dan menyimpan natrium.
Sodium depletion sering terjadi akibat
keluarnya cairan melalui saluran
pencernaan pada keadaan muntah-
muntah dan diare yang keras.

3) gejala yang muncul akibat kekurang elektrolit pada pasien berikut ini.

Kondisi pasien Nilai elektrolit Gejala


Diare Kehilangan 30-39% 1. Pusing
elektrolit 2. Rasa haus berlebihan
3. Urine menjadi sedikit atau
bewarna gelap
4. Mulut dan kulit kering
5. Lemas

Gagal ginjal 40- 59% kehilangan 1. Dehidrasi parah


elektrolit 2. Kelenjar paratiroid
3. Menderita gangguan makan
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

Latihan
1) Isilah jenis gangguan keseimbangan asam basa dan tanda gejala klinik yang
terjadi pada pasien di bawah ini.
Kondisi pasien Gangguan asam basa Gejala
klinik
Diare Asidosis metabolik 1. Sering buang air
2. Kejang
3. Dehidrasi
4. Demam
5. Tidak selera makan
6. Badan lemas
Muntah muntah Asidosis metabolik 1. Sakit kepala atau
migraine
2. Mual
3. Badan lemas
Sesak nafas Asidosis respiratorik 1. Kesulitan saat bernafas
2. Nafas pendek
3. Nafas terasa nyeri
4. Terasa tidak nyaman

2) Carilah contoh 2 penyakit yang mengalami gangguan keseimbangan asam basa


berikut ini.

Gangguan asam basa Nama


penyakit
Asidosis respiratorik 1. Asma
2. Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
Asidosis metabolik 1. Gagal ginjal kronik
2. Diabetes melitus
Alkalosis respitratorik 1. Hiperventilasi (napas terlalu cepat atau
dalam)
2. Rendahnya kadar karbondioksida dalam
darah
Alkalosis metabolik 1. Hipoventilasi (napas terlalu lambat atau
dangkal)
2. Hipokalemia (rendahnya kadar kalium
dalam darah)

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Untuk mengerjakan latihan 1, Saudara harus merujuk pada pembahasan tentang


gangguan asam basa dan gejala kliniknya, kemudian diskusikan bersama teman atau

merujuk pada sumber pustaka atauinternet.

2) Untuk mengerjakan latihan 2, Saudara harus merujuk pada pembahasan tentang


gangguan asam basa dan mencari contoh melalui diskusi dengan teman atau membaca
rujukan lain daninternet.
SISTEM IMUNITAS

Latihan
1) Imunitas yang diberikan oleh imunoglobulin sangat spesifik sesuai dengan
perannya masing masing. Dimanakah keberadaan imunogobulin berikut ini dan
berikan contoh penyakit yang dilindunginya agar tidak masuk dalam tubuh.

Jenis Lokasi Penyakit


IgD Dalam darah dan cairan di tubuh Antibodi ini melindungi anda
dari infeksi dengan mengingat
kuman yang telah anda hadapi
sebelumnya. Jika kuman
tersebut kembali, maka system
kekebalan tubuh anda akan
menyerang mereka.
IgA Lapisan mukosa (selaput lendir) Memiliki peran dalam
tubuh timbulnya reaksi alergi

IgM permukaan limfosit-B dan reseptor Infeksi dan antibody alami


sel-B. Manusia dan primate lain
diketahui mempunyai antibody
alami yang berada dalam serum
sebelum terjadi infeksi,
vaksinisasi, atau paparan
terhadap antigen, maupun
imunisasi pasif.

2) Reaksi hipersensitifitas terdiri dari 4 jenis. Carilah contoh masing masing jenis
minimal 2 penyakit yang tidak sama dengan yang ada dalam modul bahan ajar
cetak ini.

Reaksi hipersensitif Penyakit


Tipe I 1. Urtikaria atau biduran, yaitu ruam gatal
pada kulit.
2. Rhinitis atau reaksi alergi pada saluran
pernapasan yang menyebabkan bersin,
hidung tersumbat atau berair, dan gatal.
Tipe II 1. Anemia hemolitik
2. Kerusakan jaringan/penyakit autoimun
Tipe III 1. Malaria
2. Jamur
Tipe IV 1. Tuberculosis
2. Lepra

Anda mungkin juga menyukai