Makalah Patologi Kel 4, Reg 1
Makalah Patologi Kel 4, Reg 1
SISTEM IMUNITAS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
1. Olva Nugrahemi Triyono (1914301039)
2. Lailatul Khasanah (1914301040)
3. M.Abduh Musyyafa (1914301041)
4. Mailena (1914301042)
5. Alita Merinda Anggraini (1914301043)
6. Isma Yunita (1914301044)
7. Della Puspita (1914301045)
8. Mulya Trianisa (1914301046)
9. Bella Aryanto Hasibuan (1914301047)
10. Gandes Zahra Kharisma (1914301048)
11. Dian Anis Sani (1914301049)
12. Alifa Alhammami (1914301050)
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Sistem Imunitas..........................................................................2
2.2 Fungsi Sistem Imunitas................................................................................2
2.3 Jenis Sistem Imunitas...................................................................................2
2.4 Reaksi Hipersensitivitas.............................................................................9
2.5 Faktor-faktor Yang Merendahkan Sistem Imun........................................10
2.6 Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh........................................................10
2.7 Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Sistem Imun pada Bayi...................12
BAB III PENUTUP................................................................................................18
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme
tertentu. Berbagai jenis sistem imunitas terjadi dalam tubuh yang
terdiri dari:
a) Pertahanan fisik-mekanik
Tindakan kekebalan yang dilakukan oleh tubuh dapat terjadi
di kulit yang melindungi terhadap infeksi dari luar, selaput
lendir berperan menangkap debu dan mikroorganisme yang
masuk dalam tubuh,bulu getar (silia) pada saluran saluran
pernafasan yang menolak debu dan kotoran derta kuman.
Selain itu dapat juga berupa tindakan mekanis seperti batuk
dan bersin yang akan mencegah masuknya kuman patogen
ke dalam tubuh.
b) Pertahanan biokimia
Berbagai zat biokimia disekresi sel guna melindungi dan
mempertahankan tubuh terhadap gangguan dari luar. Zat
tersebut antara lain seperti lendir dalam saluran pernafasan,
asam lambung dalam caiuran lambung, lactoferin dalam ASI,
lisozim dalam keringat di kulit. Semua zat biokimia tersebut
peran dalam melindungi tubuh sesuai dengan tempat dan
perannya masing-masing.
c) Pertahanan humoral
Berbagai zat dan mekanisme berikut ini berperan dalam
pertahanan tubuh secara humoral.
1. Komplemen
Komplemen berperan dalam mengaktifkan
fagosit dan membantu menghancurkan bakteri
dan parasit karena:
a. Komplemen dapat menghancurkan
membrane sel bakteri.
b. Merupakan faktor pengarah makrofag ke
tempat bakteri berada.
3
c. Komplemen lain yang mengendap pada
permukaan bakteri memudahkan makrofag
untuk mengenal dan melakukan opsonisasi
2. Interferon
Ketika virus masuk ke dalam tubuh, maka sel tubuh
akan melakukan respons dengan melepaskan
interferon. Peran interferon adalah menginduksi sel-
sel sekitar sel yang terinfeksi virus sehingga menjadi
resisten terhadap virus. Selain itu interferon dapat
mengaktifkan sel pembunuh alami atau disebut
Natural Killer cell (sel NK). Bilamana ada sel yang
terinfeksi virus dan telah berubah akan mudah
dikenal oleh sel NK yang kemudian membunuhnya
sehingga penyebaran virus dapat dicegah.
4
kerja CRP adalah dengan bantuan Calcium mengikat
berbagai molekul yang terdapat pada banyak bakteri
dan jamur sehingga bakteri dan jamur mati.
4. Pertahanan seluler
a) Fagosit
Sel tubuh yang utama berperaan dalam
pertahanan nonspesifik adalah sel
mononuclear (monosit dan makrofag) serta
sel polimorfonuklear seperti neutrofil. Saat
menjalankan perannya menghancurkan sel
dilakukan dalam beberapa tingkatan sebagai
berikut:
a) Kemotaksis : Gerakan fagosit mendekati
bakteri
b) Menangkap : Mengelilingi bakteri
c) Menelan : Melakukan fagosistosis
Membunuh : Mencerna bakteri
b) Natural Killer cell (sel NK)
Sel NK adalah yang dapat menghancurkan
sel yang terifeksi virus atau sel neoplasma
dan interveron mempunyai pengaruh dalam
mempercepat pematangan dan efeksitolitik
sel NK.
5
dihancurkan. Oleh karena sistem imunitas ini hanya mengahancurkan
benda asing yang sudah dikenal sebelumnya.
6
IgA berada pada bagian tubuh yang paling sering
dimasuki mikroorganisme. Seperti pada daerah yang
lembab sehingga antibodi ini banyak dijumpai pada air
mata, air liur, ASI, darah, kantong-kantong udara,
lendir, getah lambung, dan sekresi usus. IgA
berperan menetralisir toksin bakteri dan virus.
IgA melindungi janin dari berbagai penyakit pada
saat dalam kandungan dan beberapa minggu setelah
dilahirkan, IgA dan IgG berperan dalam melindungi
bayi setelah dilahirkan seperti melindungi saluran
pencernaan melalui ASI sampai bayi dapat
membentuk antibiodi sendiri dalam beberapa
minggu setelah lahir.
3) Imuno globulin M (IgM)
IgM adalah antibodi pertama yang dihasilkan tubuh
untuk melawan musuh. Banyak terdapat pada darah,
getah bening, dan pada permukaan sel B. Saat masih
berbentuk janin dalam rahim tubuh telah mampu
memproduksi IgM saat umur kehamilan enam bulan.
Oleh karena itu jika janin terinfeksi produksi IgM
janin akan meningkat dan dapat diketahui dari kadar
IgM dalam darah yang diperiksa di labortorium.
4) Imuno globulin D (IgD ):
IgD yang dalam darah, getah bening, dan pada
permukaan sel B tidak mampu untuk bertindak
sendiri, tetapi dengan cara menempelkan dirinya
pada permukaan sel T menangkap antigen.
5) IgE (Imuno globulin E)
IgE berperan untuk menstimulus sistem imunitas untuk
bereaksi manakala tubuh kemasukan benda asing. Selain itu
antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi pada tubuh
7
sehingga kadar IgE dalam darah tinggi pada tubuh orang yang
sedang mengalami alergi.
2. Aktif
8
Imunitas buatan aktif dilakukan dengan
memberikan vaksin yang berisi bakteri yang
dilemahkan dengan harapan tubuh akan
merespon berupa permbentukan antibodi
terhadap bakteri tersebut. Hal ini dilakukan
seperti pemberian imunisasi BCG, DPT Polio
dan campak serta epatitis.
9
makrofag. Sebagai contoh penyakit malaria, jamur dan penyakit
autoimun.
4. Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
Reaksi tipe IV disebut juga reaksi hipersensitivitas lambat (Delayed
Type Hypersensitivity) sebagai contoh reaksi tuberculin yang timbul
lebih dari 24 jam setelah tubuh terpajan dengan antigen. Selain itu
penyakit infeksi kuman (tuberculosis, lepra), infeksi oleh virus (variola,
morbilli, herpes), infeksi jamur (candidiasis, histoplasmosis) dan
infeksi oleh protozoa (leishmaniasis, schitosomiasis).
4. Keletihan
6. Kurang bersenaman
Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita
mendapat jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah
mudah berasa letih, tidak bersemangat, sentiasa selesema, jangkitan usus
(makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual), luka
sukar untuk sembuh, alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang
tidak teratur juga boleh menyebabkan kecederaan pada sel.
10
Tubuh diibaratkan sebagai sebuah negara. Jika negara itu tidak memiliki
pertahanan yang kuat, akan mudah mendapatkan perlawanan baik dari
dalam maupun dari luar, sehingga lambat laun negara itu akan hancur.
Begitupun halnya tubuh kita. Jika kita tidak memiliki pertahanan tubuh
yang tinggi pada akhirnya tubuh kita akan jatuh sakit dan mungkin akan
berujung kepada kematian. Dibutuhkan sistem kekebalan tubuh untuk
menjaga agar tubuh kita bisa melawan serangan apapun baik dari dalam
maupun dari luar.
Sistem imunitas yang sehat adalah jika dalam tubuh bisa membedakan
antara diri sendiri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya
ketika ada benda asing yang yang memicu respons imun masuk ke dalam
tubuh (antigen) dikenali maka terjadilah proses pertahanan diri. Secara
garis besar, sistem imun menurut sel tubuh dibagi menjadi sistem imun
humoral dan sistem imun seluler. Sistem imun humoral terdiri atas
antibody (Imunoglobulin) dan sekret tubuh (saliva, air mata, serumen,
keringat, asam lambung, pepsin, dll). Sedangkan sistem imun dalam
bentuk seluler berupa makrofag, limfosit, neutrofil beredar di dalam
tubuh kita.
11
antara organ tubuh melalui pembuluh limfe dan pembuluh darah. Dengan
begitu, sistem imun bekerja terkoordinasi baik memonitor tubuh dari
kuman ataupun substansi lain yang bisa menyebabkan problem bagi
tubuh.
Ada dua tipe leukosit pada umumnya, yaitu fagosit yang bertugas
memakan organisme yang masuk ke dalam tubuh dan limfosit yang
bertugas mengingat dan mengenali yang masuk ke dalam tubuh serta
membantu tubuh menghancurkan mereka. Sedangkan sel lainnya adalah
netrofil, yang bertugas melawan bakteri. Jika kadar netrofil meningkat,
maka bisa jadi ada suatu infeksi bakteri di dalamnya. Limfosit sendiri
terdiri dari dua tipe yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit dihasilkan
oleh sumsum tulang, tinggal di dalamnya dan jika matang menjadi
limfosit sel B, atau meninggalkan sumsum tulang ke kelenjar thymus dan
menjadi limfosit sel T. Limfosit B dan T mempunyai fungsi yang
berbeda dimana limfost B berfungsi untuk mencari target dan
mengirimkan tentara untuk mengunci keberadaan mereka. Sedangkan sel
T merupakan tentara yang bisa menghancurkan ketika sel B sudah
mengidentifikasi keberadaan mereka.
12
orang tua atau mertua. Kalau anda mengenali gejala-gelaja sakit yang
dialami si anak, mungkin hal ini akan membuat anda bisa sedikit tenang,
setidaknya anda bisa mengambil langkah penanganan dengan cepat dan
tepat.Ketahanan tubuh yang masih rentan dan kondisi lingkungan
bermain yang beragam dapat menjadi penyebab si anak terserang
penyakit menular. Sakit memang tidak bisa dihindari oleh siapapun.
Ada beberapa jenis penyakit hanya menyerang sekali saja, setelah si anak
menderita sakit dan sembuh, maka ia akan kebal terhadap penyaakit tadi,
misalnya sindrom pipi merah. Setiap kali si anak sakit, sistem kekebalan
tubuhnya akan bertambah kuat, sehingga anda tak perlu khawatir.
Namun, sangat baik jika anda membaca saran yang tepat untuk
membantu anak anda menghadapi saat-saat buruk, ketika ia tertular
penyakit. Semoga tulisan ini dapat membantu Anda mengenali gejala
umum penyakit-penyakit yang biasa dihadapi anak-anak – dan
membantunya sembuh juga, pastinya.
1. Roseola infatum
13
Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di belakang kepala,
leher sebelah samping dan di belakang telinga. Limpa juga agak
membesar. Pada hari keempat, demam biasanya mulai turun.Sekitar
30% anak memiliki ruam (kemerahan di kulit), yang mendatar
maupun menonjol, terutama di dada dan perut dan kadang menyebar
ke wajah, lengan dan tungkai. Ruam ini tidak menimbulkan rasa gatal
dan berlangsung selama beberapa jam sampai 2 hari.
14
Komplikasi : Penyakit ini bisa bermasalah bila kronis, karena dapat
memicu anemia akut. Hindari kontak anak yang terinfeksi parvovirus
dengan wanita hamil karena dapat menyebabkan keguguran.
Pencegahan : Tidak ada vaksin atau obat yang bisa mencegah infeksi
Parvovirus B19.Sering mencuci tangan telah dianjurkan sebagai cara
praktis dan baik guna mengurangi tersebarnya Parvovirus. Menjauhkan
orang-orang yang terkena dari tempat kerja, penjagaan anak, sekolah
atau pusat lain tidak cenderung mencegah tersebarnya Parvovirus B19,
sebab penderitanya pun bisa menulari sebelum gelegatanya timbul.
Wanita hamil tak perlu harus disuruh menjauhi tempat kerja yang
terkena rebakan Fifth Disease berhubung dengan hal tersebut di atas.
Apakah dalam hal ini harus menjauhi dulu tempat kerjanya adalah
keputusan wanita itu sendiri setelah mempertimbangkanya dengan
keluarga, dokter dan majikannya.
3. Impetigo
15
mudah pecah. Cacar api sangat mudah menular dan berpindah dari
satu bagian kulit ke bagian lain. Jika terjadi pada bayi baru lahir,
infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Kelainan ini dapat disertai demam dan menimbulkan infeksi serius.
4. Cacar Air
Gejala : Cacar air dimulai dengan kondisi tubuh yang tidak nyaman,
muncul ruam dan terkadang suhu tubuh sedikit meningkat (di atas 37°
Celcius). Setelah satu atau dua hari, muncul bintik-bintik – warnanya
merah dan menjadi lepuhan berisi air. Biasanya mulai muncul di tubuh,
kemudian menyebar dan mengering menjadi kerak, yang nantinya
mengering dan mengelupas. Anak mulai terinfeksi sejak satu atau dua
hari sebelum ruam muncul, sampai semua bintik mengering dan
mengelupas.
16
banyaknya cairan dan parasetamol khusus bayi (cek usia yang
dianjurkan pada kemasan), untuk menurunkan suhu tubuhnya. Mandi
dengan air suam-suam kuku dengan sedikit bikarbonat soda dapat
membantu meredakan gatal.
Komplikasi : Dalam kasus yang jarang terjadi, cacar air dapat memicu
penyakit ensefalitis (radang otak). Bila anak Anda menderita cacar air,
pastikan ia tidak berada dekat ibu hamil di paruh pertama kehamilannya,
dan tidak pernah menderita cacar air sebelumnya. Wanita hamil yang
terserang cacar air dapat berisiko keguguran atau melahirkan bayi cacat.
Wanita yang belum memiliki kekebalan tubuh dan akan segera
melahirkan juga berisiko, karena bisa saja bayinya lahir dengan cacar
air.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pertahanan atau
imunitas terhadap senyawa makromolekuler atau organisme asing yang
masuk ke dalam tubuh. Zat asing dapat berupa virus,bakteri,protozoa atau
parasit. Sistem imun terbagi dua berdasarkan perolehannya atau asalnya,
yaitu Sistem Imun Nonspesifik (sistem imun alami) Merupakan lini pertama
Sedangkan Sistem Imunitas Spesifik (sistem imun yang di dapat/hasil
adaptasi) merupakan lini kedua dan juga berfungsi terhadap serangan
berikutnya oleh mikroorganisme pathogen yang sama.
18
DAFTAR PUSTAKA
Brunner&Sudarth.2013.Textbookofmedicalsurgicalnursing.Phildelphia:1
0th.Mosby.
Guyton,ArthurC.Hall,JohnE.2007.BukuAjarFisiologiKedokteranEdisi11.
Jakarta:EGC.Himawan
https://www.ppsdmpatologikeperawatan.
https://www.academia.edu/29578537/makalah_sistem_imun.doc.
19