Anda di halaman 1dari 7

Job Sheet Sistem Pengapian

Nama : JOB SHEET Waktu :


Kelas : Pemeriksaan Sistem Diperiksa :
Pengapian Manual Nilai :

Tujuan Praktik

Setelah melaksanakan praktik diharapkan siswa mampu :

1. Menguji rangkaian primer dengan voltmeter.

2. Menguji komponen rangkaian primer dengan voltmeter.

3. Melepas dan memasang kembali kunci kontak, tahanan ballast dan koil pengapian.

4. Menyimpulkan hasil pengukuran.

5. Memeriksa kondisi isolator pada koil, tutup distributor, rotor, kabel-kabel tegangan tinggi dan

steker busi.

6. Memeriksa tahanan kabel tegangan tinggi.

Alat dan bahan

Alat yang digunakan :

 Kontak alat

 Multimeter

 Koil tester

Bahan yang dibutuhkan :

 Engine stand / Trainer sistem pengapian.

Keselamatan Kerja.

Demi keselamatan kerja perhatikan hal – hal sebagai berikut :

 Saat motor diam posisi “ ON “ pada kunci kontak jangan terlalu lama

 Hati – hati terhadap kabel busi yang bocor , pada waktu pemeriksaan pakailah sarung tangan atau

tang busi agar tidak tersengat.

 Jangan menekuk kabel busi.

Langkah Kerja

1. Pemeriksaan berat jenis elektrolit


**Ukur berat jenis Elektrolit

HASIL TINDAKAN
PENGUKURAN
1.280 Atau lebih Tambahkan air suling agar
berat jenis berkurang
1.220 – 1.270 Tidak Perlu Tindakan
1.210 atau kurang Lakukan pengisian penuh,
ukur berat jenis. Bila masih
dibawah 1.210 ganti baterai.
Perbedaan antar sel kurang Tidak perlu tindakan
dari 0.040
Perbedaan berat jenis antar sel Lakukan pengisian penuh,
0.040 atau lebih ukur berat jenis. Bila berat
jenis antar sel melebihi 0.030,
setel berat jenis. Bila tidak
bisa dilakukan, ganti baterai

2. Mengukur tegangan sirkuit tegangan rendah (rangkaian primer)

Ukurlah tegangan pada komponen di bawah ini :

 Baterai

 Kunci kontak

 Tahanan ballast

 Koil pengapian

 Kontak pemutus

**Petunjuk

 Waktu mengukur tegangan kunci kontak posisi “ON”

 Waktu mengukur tegangan kunci kontak posisi “OFF”

 Tulis hasil pengukura

3. Melepas dan memasang kembali kunci kontak

Langkah kerja :

 Melepas terminal negatif baterai

 Mencatat warna kabel dan kode terminal atau membuat sketsa sambungan

 Melepas kabel-kabel
 Melepas kunci kontak dari dudukannya

 Menguji kunci kontak dengan ohmmeter dan gambarkan rangkaiannya

 Memasang kembali sesuai dengan kebalikan urutan waktu membongkar

4. Melepas Dan Memasang Kembali Koil Pengapian

Langkah kerja :

 kunci kontak pada posisi “ OFF “

 membuat sketsa kabel – kabel yang terpasang

 melepas kabel-kabel

 melepas koil pengapian dari dudukannya

 mengukur tahanan primer dan sekunder dengan ohmmeter ( apabila mengganti

 tahanan primer dan sekunder harus dengan koil pengapian yang lama )

 memasang kembali sesuai dengan kebalikan urutan waktu melepas

**Petunjuk

 Jangan cabut kabel tegangan tinggi

 Tarik dan putar pada stakernya

5.  Melepas Dan Memasang Kembali Tahanan Ballast

Langkah kerja :

 Kunci kontak pada posisi “ OFF “

 Lepas kabel-kabel

 Lepas tahanan ballast dari dudukannya

 Bersihkan dudukan dari kotoran / karat

 Ukur tahanan ballast dengan ohmmeter

 Pasang kembali sesuai dengan kedudukan semula

**Petunjuk

 Pasang kembali balast pada bagian yang mudah


6. Menguji loncatan bunga api.

 Melepas kabel tengah tegangan tinggi dari distributor.

 Mendekatkan ujung kabel dengan tang berisolasi pada masa koil pengapian yang akan

meloncatkan bunga api 6 ¸ 10 mm

7. Menguji koil pengapian dengan koil tester

Langkah kerja :

o Hubungkan terminal tegangan tinggi , negative coil dan positif coil ke terminal – terminal

pada coil tester.


o Hubungkan koil tester dengan baterai 12 volt .

o “ ON “ kan koil tester , maka terjadi loncatan bunga api.

o Ukur panjang loncatan bunga api maksimal.

o Pengujian tahanan isolasi dari koil pengapian bisa dilakukan dengan

o memperbesar jarak kontak. Pengujian ini hanya diperbolehkan dalam waktu yang singkat

saja.
o Tahanan isolasi yang jelek ditunjukkan dengan loncatan bunga api dari leher menuju

negative coil pengapian atau positif coil pengapian.

8.  Menguji rangkaian sekunder

Langkah kerja

o Keluarkan tutup distributor, rotor dan kabel-kabel tegangan tinggi. Untuk melepaskan

jangan menarik steker busi pada kabelnya, karena kabel tersebut berinti arang sehingga

mudah rusak.
o Periksa tahanan setiap penghantar, dari elektroda didalam tutup distributor sampai steker

busi. Tahanan penghantar tidak boleh melebihi 20 kW. kalau tahanan pada satu

pengantar terlalu besar, lepas bagian-bagian pengantar tersebut dan periksa satu per

satu, untuk mencari bagian yang rusak.

Penghantar tegangan tinggi dengan tahanan yang terlalu besar

mengakibatkan mesin sukar dihidupkan.

o Lepas semua bagian dan bersihkan dengan bensin,

kemudian keringkan dengan baik. Jika menggunakan

angin, doronglah arang didalam pusat distributor, untuk

mencegah arang keluar waktu disemprot.


o Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan steker busi. Jika terdapat

bagian yang terbakar. Harus diganti baru.


o Tutup distributor harus diperiksa kondisi arangnya.

o Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak atau terbakar harus diganti.

o Pasang rotor pada poros governor. Rotor yang mempunyai kelonggaran harus diganti

o Pasang tutup distributor

o Hubungkan kabel-kabel tegangan tinggi ke busi

o Hidupkan mesin .

PETUNJUK :

Hubungan kabel : dari tutup distributor ke silinder

 Tutup distributor buatan jepang biasanya ada nomor-nomornya

 Rumah distributor buatan Bosch ada tanda garis di atas sisinya, yang menunjukkan ke silinder 1.

Sedangkan kabel – kabel tegangan tinggi yang lain mengikuti urutan pengapian, sesuai dengan

arah putaran rotor.

Contoh : Motor 4 silinder, urutan pengapian 1 – 3 – 4 – 2


Susukan, …………………………..
Guru Mata Diklat

KAPRODI TKR

Anda mungkin juga menyukai