Raw-mix design

The chemical composition of Portland-cement clinker is made up of several oxide components of

which some are desirable and others are tolerated because they are unavoidable, though unwanted.
Even in the case of desirable oxides, the relative proportions have to be optimized in such a way that
a trouble-free and smooth operation of the plant is ensured, production efficiency and fuel economy
are maximized, the quality of the product satisfies all the requirements and at the same time the
cost of production is minimized.

1 desain campuran mentah

Komposisi kimia klinker semen-Portland terdiri dari beberapa komponen oksida yang beberapa
diinginkan dan yang lain ditoleransi karena tidak dapat dihindari, meskipun tidak diinginkan. Bahkan
dalam kasus oksida yang diinginkan, proporsi relatif harus dioptimalkan sedemikian rupa sehingga
operasi pabrik yang bebas masalah dan mulus dipastikan, efisiensi produksi dan penghematan bahan
bakar dimaksimalkan, kualitas produk memenuhi semua persyaratan dan pada saat yang sama biaya
produksi diminimalkan.

5.1.1 Criteria for raw mix design

Based on practical experience gained over several decades and also on research investigations, the
relative proportions of major constituent oxides which will facilitate production and also ensure a
reasonable degree of performance have been defined in modulii values;

Kriteria untuk desain campuran mentah

Berdasarkan pengalaman praktis yang diperoleh selama beberapa dekade dan juga pada
penyelidikan penelitian, proporsi relatif dari oksida penyusun utama yang akan memfasilitasi
produksi dan juga memastikan tingkat kinerja yang wajar telah didefinisikan dalam nilai modulii;

An increasing silica modulus impairs the burnability by reducing the liquid phase content, causes
slow setting, hardening and also dusting in the kiln.

Modulus silika yang meningkat merusak daya bakar dengan mengurangi konten fase cair,
menyebabkan pengaturan lambat, pengerasan dan juga debu di kiln.

The alumina modulus determines the composition of the liquid phase in clinker. The lower the ratio,
the harder is the burning. A higher ratio gives rise to lumping of clinker, high heat of hydration and
fast setting.
Modulus alumina menentukan komposisi fase cair dalam klinker. Semakin rendah rasionya, semakin
sulit pembakarannya. Rasio yang lebih tinggi menimbulkan penggumpalan klinker, panas hidrasi
tinggi, dan pengaturan cepat.

The preferred values of LSF are in the range of 0.85 to 0.95. With LSF below the lower limit one can
expect a predominance of dicalcium silicate (belite) with a lower temperature of burning, while an
LSF exceeding the upper limit is expected to require a high burning zone temperature and may result
in a free-lime content of more than 0.5 per cent. In other words, within prescribed limits, the higher
the LSF, the better the strength of cement, but the more difficult it becomes to burn the raw mix.
Conversely, the lower the LSF, the lower is the early strength of cement, but the easier it is to burn
the raw mix.

ilai-nilai LSF yang disukai berada dalam kisaran 0,85 hingga 0,95. Dengan LSF di bawah batas bawah,
seseorang dapat mengharapkan dominasi dikalsium silikat (belit) dengan suhu pembakaran yang
lebih rendah, sedangkan LSF yang melebihi batas atas diharapkan memerlukan suhu zona
pembakaran tinggi dan dapat menghasilkan kandungan kapur bebas dari lebih dari 0,5 persen.
Dengan kata lain, dalam batas yang ditentukan, semakin tinggi LSF, semakin baik kekuatan semen,
tetapi semakin sulit untuk membakar campuran mentah. Sebaliknya, semakin rendah LSF, semakin
rendah adalah kekuatan awal semen, tetapi semakin mudah untuk membakar campuran mentah.