Anda di halaman 1dari 7

BIOSTATISTIK

“ Uji t Dependent dan t Independent ”

Oleh :

Rizeky Hanifah (010117A091)

Rizkhy erwin (010117A09)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
2020

Uji t Sampel Independen

a. Pengertian
Uji t untuk sampel independen merupakan prosedur uji t untuk sampel bebas
dengan membandingkan rata-rata dua kelompok kasus. Kasus yang diuji bersifat
acak. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujian disebut tabel t-
student.
b. Kriteria data untuk uji t sampel independen :
- Data untuk dua sampel bersifat independen
- Sampel acak dari distribusi normal/sinitris
- Variabel yang hubungkan berbentuk numerik untuk variabel dependent dan
²kategorik dengan hanya dua kelompok untuk variabel independen
c. Prinsip Pengujian
Untuk melihat perbedaan variasi kedua kelompok data.
 Uji t untuk Varian Sama
Untuk varian yang sama maka bentuk ujainya sebagai berikut:

X́ 1− X́ 2 ( n1−1 ) S1 ²+ ( n 2−1 ) S 2 ²
t = Sp √ ( 1/n1 ) + ( 1 /n 2)
; Sp² = n 1+ n2−2

df = n1 +n 2−2

Keterangan :
n1 dan n2 = jumlah sampel kelompok 1 dan 2
Sı dan S2 = standar deviasi sampel kelompok 1 dan 2
df = derajat kebebasan
Sp = varian populasi

 Uji untuk Varian Berbeda

2
X́ 1− X́ 2
t =
√( S ² /n ) + ( S ²/n )
1 1 2 2

d. Contoh Kasus
Seorang peneliti ingin membuktikan apakah rata-rata tekanan darah orang yang
mengkonsumsi alkohol lebih tinggi daripada rata-rata tekanan darah orang yang
tidak mengkonsumsi alkohol. Setelah diambil sampel secara acak terhadap 15
orang yang mengkonsumsi alkohol dan 20 orang yang tidak mengkonsumsi.
Didapatkan hasil bahwa rata-rata tekanan darah orang yg mengkonsumsi alkohol
135,5 mmHg dengan standar deviasi 7,0 mmHg sedangkan rata-rata tekanan darah
orang yang tidak mengkonsumsi alkohol 122,5 mmHg dengan standar deviasi 6,0
mmHg. Ujilah pernyataan tersebut dengan alpha 5%

e. Perhitungan
Uji Kesamaan Varian
1. Buat Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)
Ho : σ 1 =σ 2 (varian tekanan darah orang yang minum alkohol sama dengan
varian tekanan darah orang yang tidak minum alkohol)
Ha : σ 1 ≠ σ 2 (varian tekanan darah orang yang minum alkohol tidak sama
dengan varian tekanan darah orang yang tidak minum alkohol)
2. Derajat kemaknaan : α = 5%
3. Uji Statistik → Uji F
F hitung = S1 ²/ S2 ²
= (7,0)² / (6,0)²
= 1,36
4. Daerah Kritis : Ho ditolak jika
F hitung ≥ F tabel
F tabel → pembilang = n1- 1 = 15 – 1 = 14
→ penyebut = n2 −1= 20−1=19 → α = 5%
F tabel = 2,39
5. Keputusan
Karena F hitung (1,36) ˂ F tabel (2,39) maka Ho gagal ditolak
6. → Lakukan uji t dengan asumsi varian sama

3
Uji t Independen dengan Asumsi Varian Sama
1. Buat Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)
Ho : μ1=μ 2 (rata-rata tekanan darah orang yang minum alkohol sama
dengan rata-rata tekanan darah orang yang tidak minum
alkohol)
Ha : μ1 > μ2 (rata-rata tekanan darah orang yang minum alkohol lebih
besar dengan varian tekanan darah orang yang tidak minum
alkohol)
2. Uji Statistik → t test dengan α = 5%
3. Perhitungan

( n1−1 ) S1 ²+ ( n 2−1 ) S 2 ²
Sp² = n 1+ n2−2

( 15−1 ) ( 7,0 ) ²+ ( 20−1 ) (6,0) ²


Sp² = 15+20−2
= 41,5

Sp² = 6,44
X́ 1− X́ 2
t = Sp √ ( 1/n1 ) + ( 1 /n 2)

135,5−122,5
t = 6,44 √ ( 1/14 ) + ( 1/19 )
13
t = 2,268

t = 5,73
4. Keputusan:
Karena | t | hitung (5,73) ≥ t tabel (1,697) maka Ho ditolak
5. Kesimpulan
Rata-rata tekanan darah ornag yang mengkonsumsi alkohol lebih tinggi
dibanding rata-rata tekanan darah orang yang tidak mengkonsumsi
alkohol.

4
1. Uji T Sampel Dependen (Berpasangan)
a. Pengertian
Uji ini untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang
dependen. Misalnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan berat badan sebelum
mengikuti proram diet dan berat badan setelah mengikuti program diet.
b. Kriteria data untuk uji t sampel independen :
Sama seperti uji T independen, uji T dependen memiliki asumsi yang harus
dipenuhi, yaitu :
- Datanya berdistribusi normal.
- Kedua kelompok data dependen (berpasangan)
c. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan Rumus yang digunakan,
sebagai berikut :

t = SDd √ n
Keterangan :
d = rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
SDd = standar deviasi dari d (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
n = banyaknya sampel
d. Contoh Kasus
Data sampel terdiri atas 10 pasien pria mendapat obat captoril dengan dosis
6,25mg. Pasien diukur tekanan darah sistolik sebelum pemberian obat dan 60
menit sesudah pemberian obat. Peneliti ingin mengetahui apakah pengobatan
tersebut efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien-pasien tersebut dengan
alpha 5%. Adapun data hasil pengukuran adalah sebagai berikut.

Pasien Sebelum ( X 1) Sesudah ( X 2) Beda (d) ( X 2−X 1 )


1 175 140 -35
2 179 143 -36
3 165 135 -30
4 170 133 -37
5 162 162 0
6 180 150 -30
7 177 182 5
8 178 150 -28
9 140 175 35

5
10 176 160 16
d rata-rata = -17,2
SDd = 23,62
n = 10

1. Buat Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)


Ho : μ1−μ 2=0 (tidak ada perdedaan tekanan darah sebelum dan sesudah
pemberian obat captoril)
Ha : μ1−μ 2 ≠ 0 (ada perdedaan tekanan darah sebelum dan sesudah
pemberian obat captoril)
2. Uji Statistik → t test dengan α = 5%
3. Perhitungan

d́ −17,2 −17,2
t = SDd √ n
= 23,62 √ 10
= 7,469

= -2,302
4. Keputusan
Karena | t | hitung (2,302) ≥ t tabel (1,833) maka Ho Ditolak
5. Kesimpulan
Ada perdedaan yang signifikan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian
obat captoril pada pria.

6
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai