Intervensi Keperawatan Keluarga
Intervensi Keperawatan Keluarga
Disusun Oleh :
Nanik S G2A218096
Kristyaningsih G2A2180101
2019
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
L a b e l D e f i n i s i A k t i f i t a s
Dukungan keluarga Meningkatnya minat keluarga dan tujuan
Meminimalkan efek gangguan proses keluarg a
Mempertahankan proses keluarga
Interaksi dengan keluarga sebagai agen pengubah yang bergerak menuju cara hidup yang lebih produktif
T e r a p i k e l u a r g a
Meningkatkan keterlibatan saudara kandung pada saat saudara laki-laki atau perempuan mengalami sakit
Dukungan saudara kandung
Penyedian bantan untuk orang tua dalam memahami dan membantu anak-anak remajanya
Dukungan orang tua,remaj a
b. Rencana
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan tujuan
keperawatan. Tujuan dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi serta
meminimalkan stressor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat
pencegahan. Pencegahan primer untuk memperkuat garis pertahanan
fleksibel, pencegahan sekunder untuk memperkuat garis pertahanan
sekunder, dan pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan
tersier (Anderson & Fallune, 2000).
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka panjang mengacu pada bagaimana mengatasi
problem/masalah (P) di keluarga. Sedangkan penetapan tujuan jangka
pendek mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi yang berorientasi
pada lima tugas keluarga.
Adapun bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi nantinya
adalah sebagai berikut :
1. Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga mengenai
masalah
2. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum
diketahui dan meluruskan mengenai intervensi/interpretasi yang
salah.
3. Memberikan penyuluhan atau menjelaskan dengan keluarga
tentang faktor-faktor penyebab, tanda dan gejala, cara menangani,
cara perawatan, cara mendapatkan pelayanan kesehatan dan
pentingnya pengobatan secara teratur.
4. Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal positif untuk
kesehatan.
5. Memberikan pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa yang
telah diketahui dan apa yang telah dilaksanakan.
Menurut Bailon & Maglaya (1978), ada berbagai hambatan yang sering
dihadapi perawat dalam melakukan intevensi keperawatan keluarga. Hambatan-
hambatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut :
3.1Kesimpulan
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga
juga mempunyai tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak
dewasa pertengahan. Kondisi keluarga usia dewasa pertengahan berkisar
antara usia 40-60 tahun dan anak terakhirnya telah meninggalkan rumah atau
sudah menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia ini
adalah mampu menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti
dengan para orangtua lansia dan anak-anak, memperkokoh hubungan
perkawinan.
Peran perawat keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan adalah
pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti
pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat serta membantu keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan
keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Selain
itu peran atau tugas perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator,
pelaksanaan, pengawas kesehatan, konsultan, kolaborasi, fasilitator, penemu
kasus, modifikasi lingkungan.
3.2Saran
1. Perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, hal pertama yang
harus dilakukan adalah membangun hubungan saling percaya dengan
didasarkan sifat empati bukan simpati, dan mengetahu tugas
perkembangan keluarga khususnya keluarga dengan anak usia dewasa
pertengahan.
2. Keluarga
Keluarga memahami tugas perkembangan khususnya pada keluarga
dengan usia dewasa pertengahan dan mampu mengaplikasikannya
terhadap keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA