TEKNIK REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL

TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL, FAKULTAS VOKASI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangunan eksisting adalah gedung perkantoran. Bangunan ini akan dialihfungsikan
sebagian sebagai ruangan arsip dan computer, serta pada bagian atapnya akan diletakkan
tandon air. Bangunan ini memiliki 2 lantai dengan jenis tanah termasuk kelas situs tanah
lunak (SE) sehingga menggunakan analisis Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK). Bangunan ini termasuk dalam kategori resiko II karena termasuk bangunan
perkantoran.

Bangunan eksisting yang akan dialihfungsikan harus dilakukan analisis kekuatan

struktur eksisting terhadap beban baru. Ruangan yang akan dialihfungsikan memiliki
beban hidup yang lebih besar daripada beban hidup bangunan pada fungsi yang
sebelumnya. Analisis kekuatan struktur eksisting dilakukan untuk semua elemen struktur
pada bangunan ini.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat diambil terkait alih fungsi gedung adalah :

1. Bagaimana cara menganalisis dan mengevaluasi system struktur bangunan sesuai

keadaan eksisting struktur dalam menahan beban baru yang bekerja?
2. Bagaimana metode perkuatan yang sesuai dengan kebutuhan struktur eksisting akibat
pergantian alih fungsi beban gedung?
3. Bagaimana metode pelaksanaan perkuatan yang akan dilakukan?
4. Berapa total rencana anggaran biaya untuk metode perkuatan yang diterapkan?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut :

1. Analisis model struktur gedung beton bertulang dengan metode Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
2. Elemen struktur yang ditinjau untuk perkuatan hanya pada elemen balok dan plat
lantai.
3. Tidak meninjau struktur fondasi.

1
TEKNIK REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL, FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2
 TEKNIK REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL, FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

1.4 Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Mampu mengetahui cara menganalisis dan mengevaluasi system struktur bangunan

sesuai keadaan eksisting struktur dalam menahan beban baru yang bekerja.
2. Mengetahui metode perkuatan yang sesuai dengan kebutuhan struktur eksisting akibat
pergantian alih fungsi beban gedung.
3. Mengetahui metode pelaksanaan perkuatan yang akan dilakukan.
4. Mengetahui total rencana anggaran biaya untuk metode perkuatan yang diterapkan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah wawasan tentang metode perkuatan struktur beton bertulang dengan

Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
2. Mengetahui metode perencanaan perkuatan elemen struktur.

3
 TEKNIK REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL, FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB 2
METODOLOGI
2.1 Diagram Alir

Mulai

Data Sekunder

1. Data gambar struktur

2. Data tanah
3. Data mutu material

Perhitungan pembebanan

Pemodelan Struktur

Analisis kapasitas Analisis struktur

struktur eksisting menggunakan ETABS

Kapasitas struktur Hasil gaya dalam

eksisting alih fungsi

Kontrol kapasitas
struktur eksisting >
Tidak hasil gaya dalam alih
fungsi

Ya

Perkuatan

Gambar Desain Perkuatan

RAB

Kesimpulan

Selesai 4
 TEKNIK REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL, FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan evaluasi gedung meliputi :
a. Gambar layout dan gambar eksisting struktur bangunan sebagaimana terlampir
b. Data tanah untuk perencanaan sebagaimana terlampir
c. Data As Build Drawing sebagaimana terlampir

2.3 Studi Literatur

Literatur yang digunakan dalam pengerjaan tugas besar ini, antara lain:
a. Badan Standarisasi Nasional. 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung (SNI 03-2847-2013).
b. Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung (SNI 03-1726-2012).
c. Badan Standarisasi Nasional. 2013. Beban minimum untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain (SNI 03-1727-2013).
2.4 Analisa Pembebanan Struktur
Analisa pembebanan merupakan perhitungan terhadap beban-beban yang bekerja pada
gedung tersebut. Pembebanan struktur ini akan dijelaskan pada bab 3.

2.5 Permodelan Struktur dan Analisa Gaya Dalam

Permodelan dan analisa struktur menggunakan program bantu ETABS.

2.6 Analisa Kapasitas Struktur Berdasarkan As Built Drawing

Dari hasil As Built Drawing maka dapat diketahui dimensi struktur beserta geometri
jumlah material tulangan yang terpasang. Sehingga dari data tersebut dapat dihitung
kapasitas eksisting terkini pada struktur.

2.7 Analisa Kapasitas dengan Gaya Ultimate

Dari hasil analisa gaya dalam dari program bantu ETABS dan hasil analisa kapasitas
struktur maka dievaluasi dengan peraturan terbaru meliputi evaluasi balok dan plat lantai.
Sehingga dari tahap ini diharapkan dapat mengetahui struktur mana saja yang sudah tidak
mampu untuk memikul akibat alih fungsi lantai (SF < 1).

Pada saat angka keamanan komponen struktur seperti didefinisikan pada persamaan
diatas lebih kecil dari 1,0 kondisi balok sesungguhnya belum akan runtuh akibat lentur
maupun geser. Hal ini disebabkan balok masih mempunyai angka kemanan yang cukup
besar, meskipun sudah tidak memenuhi kriteria desain sesuai SNI 2847-2013. Angka
keamanan yang terkandung dalam SNI tersebut berasal dari gabungan antara faktor beban

5
 TEKNIK REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL, FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

dan reduksi penampang yang besarnya untuk lentur antara 1,3 s/d 1,8 dan geser berkisar
antara 1,6 s/d 2,1. Komponen dinyatakkan mendekati runtuh bila kuat nominal terhadap
lentur (Mn) dan geser (Vn) lebih kecil dari gaya geser akibat beban kerja (beban tanpa faktor
beban).