TAHUN 2020
Jawa Barat
triliun untuk 2,5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Propinsi Jawa Barat. Ini merupakan
"Pemerintah telah bertekad agar jumlah penduduk miskin di Indonesia terus berkurang.
Bantuan ini merupakan salah satu stimulus untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di
Jawa Barat," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara melalui keterangan resminya, Kamis (12/3).
September 2019 menunjukkan upaya penanganan kemiskinan yang selama ini dilakukan oleh
pemerintah yang salah satunya adalah Program Sembako dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama mengatakan Bantuan sosial yang
diserahkan dari Kementerian Sosial untuk kabupaten Cianjur tahun 2020 sebesar Rp206 miliar,
yang terdiri dari Bantuan Program Keluarga Harapan Reguler sebesar Rp101 miliar untuk
129.842 KPM dan Bantuan Program Sembako sebesar Rp105 miliar untuk 209.612 Keluarga
Rp3,15 miliar tahun 2020. Terdiri dari bantuan Kube untuk 80 Kelompok dengan jumlah
anggota sebanyak 800 KPM senilai Rp1,6 miliar, bantuan renovasi rumah untuk 100 Unit RS-
Rutilahu senilai Rp1,5 miliar, dan bantuan perbaikan sarana lingkungan 1 Lokasi senilai Rp50
juta.
"Penyaluran Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Cianjur
dilaksanakan melalui kerjasama antara Kementerian Sosial Ditjen Penanganan Fakir Miskin
dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) serta para Tim Koordinasi (TIKOR) di Kabupaten
Terhitung mulai bulan Maret 2020 ini, Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah
menambahkan nilai bantuan sosial (bansos) pangan sebesar Rp50.000 per KPM. Juliarta
meminta kepada KPM Program Sembako, agar segera membelanjakan uang tersebut, agar dapat
menggerakkan perekonomian.
"Mulai bulan Maret ini, kami sudah menambahkan indeks Program Sembako sebesar Rp50.000
per KPM. Dengan demikian, dari semula indeks Program Sembako Rp150.000 per KPM per
bulan menjadi Rp200.000 per KPM per bulan. Saya mohon kepada KPM untuk segera
Menurutnya, kenaikan nilai bansos per Maret 2020 ini sebagai bagian dari instrumen fiskal untuk
ikut mengatasi dampak penyebaran virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian Indonesia.
Pemerintah menyiapkan instrumen fiskal senilai Rp10 triliun, di mana Kementerian Sosial dapat
Rp4,56 triliun.
Tambahan sembako Rp50.000 ditambahkan ke rekening 15,2 juta KPM Program Sembako
selama enam bulan ke depan, atau sampai bulan Agustus 2020. Kebijakan ini ditempuh karena
diperkirakan dampak dari penyakit yang disebabkan virus corona itu cukup serius, yakni
Tentu saja, hal ini perlu diantisipasi, agar tingkat konsumsi masyarakat, termasuk KPM penerima
bansos, terjaga. "Ini crash programme , yakni merupakan respon pemerintah untuk menjaga
konsumsi di lapisan terbawah agar tidak terganggu oleh perlambatan ekonomi," tandasnya. [azz]
Bantuan Sosial
SUKABUMI - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menggelar program Jasa Marga Peduli
dengan menyalurkan bantuan sosial kepada pengungsi gempa bumi di Sukabumi. Bantuan sosial
tersebut diharapkan bisa meringankan beban penderitaan para korban terdampak gempa.
Bantuan tersebut akan disalurkan melalui Posko Utama Desa, Badan Nasioal
Penanggulangan Bencana (BNPB), dan salah satu desa terdampak, yakni Desa Kabandungan
bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji sebanyak 400 pak, air mineral sebanyak 1.200
“Kebutuhan pangan dan logistik seperti inilah yang saat ini dibutuhkan oleh para pengungsi
Gempa dengan magnitudo (M) 5,0 di Sukabumi terjadi pada Selasa (10/3), pukul 17.18 WIB.
Gempa tersebut membuat ratusan warga mengungsi dan beberapa orang terluka. Selain itu,
“Kami harap, penyaluran bantuan sosial ini dapat meringankan penderitaan para pengungsi.
Kami juga berharap, warga terdampak gempa segera pulih sehingga bisa beraktivitas seperti
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIK) Cibitung menggandeng
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk menyalurkan bantuan ke Sukabumi, Jawa Barat.
Bantuan yang diberikan BPRS HIK Cibitung ditujukan untuk beberapa musala, pesantren dan
warga yang tak mampu di wilayah sekitar. Bantuan yang diberikan terdiri dari berbagai macam
“Bantuan diberikan untuk Musala Al Huda, Cikoneng Sukabumi. Berupa bahan bangunan,
Mukena, Sarung, Al Quran dan Iqra. Untuk Musala Hidayatullah Iman, Cikembar, Sukabumi
ada di Plered Purwakarta yakni Pesantren Al Falah. Bantuan yang diberikan berupa bahan
bangunan, sajadah gulung dan Al Quran. Tak henti disitu, penyaluran bantuan yang dijalankan
pada sabtu (22/2/2020) itu juga diberikan untuk warga yang tidak mampu.
“Peduli Dhuafa, salah satu yang diberikan itu atas nama Arsih warga Cikoneng, Sukabumi.
Kita salurkan bantuan berupa uang tunai, kasur, mukena dan sembako.” Katanya.
BPRS HIK Cibitung dengan BAZNAS cukup lama telah bekerjasama. Tidak hanya
penyaluran bantuan kemanusian saja. Kerjasama lainnya yakni BPRS HIK Cibitung merupakan
salah satu perusahaan sebagai Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari BAZNAS. Kerjasama tersebut
“Dari Zakat yang terkumpul di BPRS HIK pada periode 2019 dan telah disetorkan ke
BAZNAS sebesar Rp.962.267.000. penyerahan saat itu dilakukan secara simbolis pada tanggal
11 Febuari 2020 lalu. Saat itu didampingi oleh Ketua BAZNAS Bambang Sudibyo.” Jelas
Pada periode tahun 2019 mengalami perkembangan yang baik. Dari perkembangan itu,
BPRS HIK Cibitung mendapatkan predikat “Terbaik” dari sebuah majalah Bank di tanah air.
BPRS HIK Cibitung saat ini memiliki berbagai macam produk seperti tabungan dan
deposito. Dikelola dengan secara syariah, Deposito dengan bagi hasil mampu memberikan
ketenangan jiwa bagi para nasabah. Serta simpanan nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS).
“Seluruh simpanan nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan sampai dengan dua
miliar. BPRS HIK Cibitung juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).” Paparnya
Untuk informasi lebih dalam mengenai BPRS HIK dapat mengunjungi situsnya di
itu, ada pula media sosial Instagram bprshik.cibitung dan juga dapat berkomunikasi langsung
Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali ditunjuk menjadi salah satu Bank milik
negara (Himbara) yang menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) Non Tunai Program Keluarga
Harapan (PKH) Tahun 2020. BNI juga dipercaya untuk mengangkat kondisi perekonomian
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH agar naik kelas melalui penyaluran Kredit Usaha
Rakyat (KUR). Ini merupaka. Inisiasi awal BNI bekerjasama dengan Kementerian Sosial RI
dalam mendorong agar semakin banyak KPM PKH yang graduasi (naik kelas) dan menerima
fasilitas pinjaman lunak. Untuk memulai pengaluran rangkaian bantuan pemerintah tersebut,
Pemerintah Bansos Non Tunai PKH Tahap Pertama Tahun 2020 di Lapangan Rajawali,
Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Rabu
(29/1/2020).
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Sosial Juliari P Batubara, dan
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati. Joko Widodo menegaskan kembali
kepada para penerima dana bantuan sosial PKH agar memastikan bantuan sosial tersebut hanya
diterima ibu dan anaknya, bukan diberikan pada bapaknya. Sebab kalau anak-anaknya sehat dan
gizinya baik maka pendidikannya pun akan berkualitas. Ini penting karena persaingan semakin
ketat. Presiden berpesan warga menggunakan dana bansos untuk beli ikan, telur, daging, atau
buah. Untuk menunjang pendidikannya, gunakan dana bantuan tersebut untuk melengkapi
perlengkapan sekolahnya. "Jangan gunakan dana bansos untuk beli pulsa. Namun, dana Bansos
PKH bisa digunakan untuk memulai usaha kecil-kecilan. Untuk usaha yang perlu modal lebih
BNI berperan penting dalam penyaluran dana bantuan sosial tersebut. Bentuk dukungan aktif
BNI sebagai Bank Himbara memastikan mekanisme penyaluran secara non tunai ke rekening
keluarga penerima manfaat terlaksana dengan baik. Dimana penyaluran bantuan PKH Tahap I
Tahun 2020 dimulai sejak bulan Januari 2020 sesuai dengan amanat Presiden melalui Menteri
Sosial. Pada Januari 2020 ini, BNI telah menyalurkan dana bantuan sosial non tunai PKH Tahap
I kepada 3,7 Juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai total bantuan sebesar Rp 2,7
triliun. Adapun sepanjang tahun 2019, BNI telah menyalurkan dana bantuan sosial non tunai
PKH senilai Rp 12,9 Triliun kepada lebih dari 4,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 411
Kota Kabupaten. Sebagai Agent of Development BNI terus-menerus berupaya memperluas agen
bank sebagai salah satu tempat atau sarana pencairan dana bansos PKH sampai ke desa-desa,
guna lebih memudahkan KPM dalam melakukan transaksi pencairan dana bansos PKH dan
mendukung program inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia di berbagai lapisan.
Selain melalui Agen46 BNI, KPM juga dapat melakukan transaksi pencairan dana bantuan sosial
non tunai PKH di mesin ATM serta kantor BNI dan melalui Bank Himbara lainnya.
Salurkan KUR Pada kesempatan yang sama, dalam rangka mendukung program
pemberdayaan usaha mikro bagi masyarakat miskin KPM Penerima PKH Aktif dan Graduasi
yang memiliki usaha, BNI turut serta mendukung bantuan permodalan kepada KPM tersebut
melalui pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total nilai kredit sebesar Rp 649
juta. Dana tersebut disalurkan pada 62 KPM yang tersebar di Kota Cimahi, Kota Bandung,
PIKIRAN RAKYAT - Bencana banjir tengah melanda sebagian besar daerah di Jawa Barat.
Salah satunya adalah Desa Sindulang di Kabupaten Sumedang yang harus merasakan kiriman air
2020.
tidak hanya menyalurkan bantuan makanan, tetapi Sekda juga ikut mendirikan dapur umum yang
Program Bantuan Sosial Pangan (PBSP) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari
Kementerian Sosial tahun 2020 sudah bisa dicairkan dan dirasakan oleh masyarakat Kota
Cirebon.
DENGAN ini Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kota
Cirebon pun menggelar pendistribusian PBSP secara serentak seluruh Kecamatan di Kota
Cirebon, salahsatunya di Kecamatan Harjamukti, Jumat (14/2). Pendistribusian PBSP ini, untuk
di Kecamatan Harjamukti berpusat di e-warung terbaik se Jawa Barat tepatnya samping lapangan
udara penggung.Pantauan Suara Cirebon sejak pukul 07.00 pagi, warga penerima PBSP
berdatangan ke e-warung yang memang ditunjuk sebagai tempat penyaluran PBSP. Mulai dari
beras, telor, daging ayam, tempe dan jeruk sudah tersedia, untuk mendapatkan itu, warga cukup
Kepala DPS3A Kota Cirebon Iing Daiman didampingi Kabid Sosial Aria Dipahandi menjelaskan
bantuan nontunai berupa sembako dari pemerintah pusat sudah bisa didistribusikan kepada
masyarakat.
Besaran BPSP selama ini, kata Iing terhitung sejak tahun 2017-2019 dengan kisaran nominal 110
ribu rupiah, dari kisaran nominal tersebut hanya mendapatkan dua komoditi sembako yakni,
hanya mendapatkan dua komoditi sembako. Untuk di tahun ini bertambah komoditi sembako,
seperti daging ayam, tempe, dan buah jeruk. Kalau dinominalkan kisaran Rp150 ribu.
Nominal itu untuk kebutuhan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, buah-buahan dan
vitamin. “Kota Cirebon di tahun 2020 komoditinya adalah beras 9 kg, telur, jeruk setengah kg,
tempe, daging ayam setengah kg. Beras kami menggunakan premium dari Bulog,” kata Iing.
Ia mengatakan, di Kota Cirebon sendiri sebanyak 16.259 KPM yang menerima BPSP atau
program bantuan sembako dari pemerintah pusat yakni Kementerian Sosial. “Yang paling
banyak itu Kecamatan Harjamukti 6.020, Kejaksan 1.467, Kesambi 3.064, Lemahwungkuk
Ia menambahkan untuk sistem pembayaran harus memakai edisi yang sudah disiapkan oleh bank
dan tidak menggunakan tunai. “Pembayarannya sistem nontunai, karena emang syarat juga,
mereka langsung gesek dan ambil barang, untuk bank penyelenggaraannya sesuai dengan
kementerian itu dari Bank Tabungan Negara (BTN) untuk Kota Cirebon,” kata Iing.
Jumlah e-warung di Kota Cirebon, lanjut Iing sebanyak 16 unit yang sudah didistribusikan di
lokal meluap dan mengakibatkan beberapa daerah di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta
terendam banjir.
Banjir yang merendam pemukiman membuat warga memilih mengungsi di posko pengungsian
dan membutuhkan bantuan logistik untuk keperluan sehari-hari. Jasa Tirta II sebagai BUMN
pengelola DAS Citarum dan sebagian DAS Ciliwung memberikan bantuan untuk korban banjir
Rengasdengklok Kabupaten Karawang berupa paket sembako, dan pakaian untuk memudahkan
para pengungsi.
Bantuan diberikan oleh Manajer Administrasi Unit Wilayah II Jasa Tirta II Kotot Dewanto
didampingi oleh Asisten Manajer Kemitraan Bina Lingkungan Jasa Tirta II Bagus Dwiwidya
“Kami ikut prihatin dengan banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Sebagai BUMN,
kami peduli dan hadir di tengah masyarakat saat mereka membutuhkan bantuan di Karawang,
Bandung, Bekasi, Jakarta. Melalui bantuan ini, kami berharap bisa meringankan beban warga
Bantuan banjir tersebut diberikan dari dana Bina Lingkungan Jasa Tirta II.
Jasa Tirta II telah peduli terhadap lingkungan sekitar perusahaan dengan memberikan program
bina lingkungan untuk bencana alam, prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan kesehatan,
pengembangan sarana umuim, ibadah, pelestarian alam, elektrifikasi, sarana air bersih, dan lain-
lain.
Penyaluran Program Bantuan Bina Lingkungan ini diharapkan dapat membantu menciptakan
jawab sosial perusahaan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengurangi masalah sosial dan
lingkungan. (MH)
8. Penerima Bantuan Pangan Nontunai di Jabar Capai 2,6 Juta Orang
menghadiri sosialisasi program Sembako di Swiss Bell Hotel, Jakarta, Rabu (22/1/20).
Menurut Daud, pemerintah pusat akan menaikkan angka Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)
dari Rp110.000 menjadi Rp150.000 per KPM (Keluarga Penerima Manfaat) setiap bulannya.
“Saya kira apresiasi buat pemerintah pusat dengan menaikkan BPNT yang tahun lalu sebesar
Rp110 ribu per KPM per bulan menjadi Rp150 ribu per KPM per bulan,” kata Daud.
Daud mengatakan, selain komoditas sembako seperti telur dan beras, pemerintah akan
“Kalau tahun lalu hanya komoditas sembakonya hanya untuk beras dan telur, sekarang ditambah
penerima manfaat. Apalagi, sasaran yang dicapai pemerintah dari penyaluran BPNT adalah
“Tentunya ini akan bisa meningkatkan kesejahteraan daripada penerima manfaat. Mereka lebih
sehat dan mudah-mudahan dengan demikian mereka bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya,
sehingga sasaran lebih jauh daripada BPNT ini yaitu untuk menurunkan kemiskinan bisa
tercapai,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Sosial Jawa Barat angka penerima atau KPM di Jawa Barat tahun ini
mencapai sekitar 2,6 juta KPM dengan anggaran mencapai sekitar Rp390 miliar. Para penerima
“Di Provinsi Jawa Barat yang tercatat sekarang sekitar 2, 6 juta penerima manfaat KPM. Ya
tinggal kali saja 2 juta x 600 ratus ribu dikali 150 ribu. Itukan (dana) dari (pemerintah) pusat,”
kata Daud.
Program Sembako adalah pengembangan dari BPNT yang sudah dilaksanakan di seluruh
kabupaten/kota di Indonesia pada 2019. Melalui penambahan jenis pangan yang diberikan,
program Sembako juga diharapkan bisa mencegah dan menekan angka stunting, serta
Koordinator Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pangandaran Ade Ajat
Sudrajat mengatakan, bantuan operasional dari pemerintah daerah berupa sepeda motor ini untuk
Dengan adanya inventaris motor tersebut, kata Ade, para pendamping PKH diminta untuk
Ade menuturkan, berdasarkan data hingga akhir Januari 2020 tercatat sebanyak 16.893 Keluarga
Maka dari itu, kata Ade, para KPM PKH diminta untuk bisa memanfaatkan bantuan yang telah
“Jadi bantuan itu untuk kepentingan sekolah anak, penambahan gizi dan kesehatan keluarga,”
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pangandaran
Wawan Kustaman menambahkan, bantuan fasilitas sepeda motor itu dalam rangka mendukung
Pendamping itu, kata Wawan, nantinya dituntut untuk melakukan pendataan ke masyarakat agar
“Tahun 2020 Kementerian Sosial RI menargetkan graduasi sebanyak 10%. Target kami di
Pangandaran ingin capaian itu selesai sebelum bulan Juni mendatang,” sebutnya.
10. BI Jabar Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bekasi dan
Karawang
BANDUNG - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat menyerahkan
bantuan sembako dan obat-obatan kepada korban banjir di Bekasi dan Karawang, Minggu
(5/1/2020).
Penyerahan bantuan diberikan langsung ke sejumlah titik di kabupaten Bekasi dan Kabupaten
Karawang oleh Deputi Direktur BI Jawa Barat Imaduddin Sahabat. Turut serta menyerahkan
Menurut Imaduddin Sahabat, penyaluran bantuan didasarkan pada dampak dan korban yang
cukup besar di Bekasi dan Karawang. Sehingga, fokus bantuan utama di dua lokasi tersebut.
Setidaknya, ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten. Sekitar 53 titik
"Kami turut prihatin atas bencana ini. Kami BI Tak hanya mencetak uang saja, tetapi turut
membantu masyarakat yang terkena musibah. Harapan kami, bantuan ini ikut membantu
Bantuan ini, kata dia, merupakan Program Sosial Bank Indonesia dengan nilai bantuan senilai
Rp175 juta. Bantuan bagi korban banjir akan diberikan secara berkala, melihat daerah yang
Bantuan yang diberikan Bank Indonesia terdiri dari bantuan berupa obat-obatan, beberapa barang
seperti kain pel, sapu, sabun, sekop, kain lap, ember dan selimut, serta makanan pokok yakni
beras, mi gelas, air mineral, biskuit bayi, minyak goreng, susu formula, sosis siap makan, gula,
dan teh.
Sementara itu, Vera berharap masyarakat bisa tabah menghadapi bencana ini. Pihaknya terus
berupaya agar korban banjir secepatnya ditangani. Termasuk mendorong pemerintah cepat
"Kami terima kasih kepada BI, turun tangan ikut membantu. Dalam kondisi darurat seperti ini,
mereka sangat cepat dan responsif bantu membantu korban banjir. Kami, Komisi XI yang salah
satunya memberi pengawasan kepada Bank Indonesia, menilai ini cukup bagus," jelas Vera.
Dia pun mengapresiasi semua pihak seperti pemerintah pusat, daerah, dan instansi lainnya yang
turun tangan. Tapi, pemerintah harus menyiapkan skema penanganan pasca banjir.
"Apa pun bentuknya, naturalisasi atau apa itu, jangan sampai banjir terjadi lagi. Karena ini setiap
tahun. Jadi segera pemerintah pada 2020 atau 2021, kalau ada anggaran silpa, bisa dikembalikan
Kepala Desa Karang Satu, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi Sarim mengaku, ada
ratusan warganya yang terdampak banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi. Sebagian warga
JABARNEWS | CIANJUR - Plt Bupati Cianjur H. Herman Suherman yang didampingi Kepala
Dinas Sosial Kabupaten Cianjur H. Amad Mutawali melaksanakan kegiatan monitoring dan
evaluasi penyaluran bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) bagi keluarga penerima
"Ini dilakukan untuk memastikan bantuan diterima tepat waktu dan sesuai dengan harapan
Adapun desa yang dikunjungi pada monev kali ini, yaitu Desa Peuteuycondong dengan jumlah
595 KPM, Mayak 327 KPM, Sukamanah 577 KPM, Selagedang 724 KPM, Karangnunggal 509
"Saya berpesan bantuan yang diterima bisa digunakan dan dimanfaakan sebaik-baiknya sesuai
bantuan pangan untuk masyarakat miskin. Sebelumnya, program ini bernama Program Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) sekarang berubah menjadi bantuan sosial (Bansos) Sembako.
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jabar, Dodo Suhendar, pada 2020 ini jumlah keluarga
Sebelumnya, pada 2019 jumlah KPM penerima bantuan pangan di Jabar sebanyak
2.496.981yang tersebar di 27 kota kabupaten di Jabar. Jumlah total bantuan program ini, ke Jabar
pun nilainya mengalami kenaikan. Pada 2019 anggaran yang diberikan totalnya Rp 3,3 triliun.
Namun, pada 2020 ini totalnya setahun meningkat menjadi Rp 4,748 triliun.
"Januari ini, Bansos Sembako ini mulai disalurkan ke semua KPM," ujar usai video conference
sosialiasasi Program Sembako yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Dinas Sosial Jawa
Barat di Perwakilan Kantor Bank Indonesia Jawa Barat, Jalan Braga, Kota Bandung, Senin
(20/1).
Dodo mengatakan, selain istilah bantuan yang berbeda, tahun ini pemerintah pusat pun
menambah nilai bantuan sosial pangan dari Rp 110 ribu menjadi Rp 150 ribu dalam Program
Sembako ini. Bantuan sosial pangan tersebut, dikucurkan setiap sebulan sekali untuk KPM.
Menurut Dodo, KPM bisa mendapatkan bahan sembako tersebut di 7.193 e-Warong (elektronik
warung gotong royong) di Jabar yang sudah terafiliasi dengan empat bank anggota Himbara.
Dodo menjelaskan, Program Sembako ini, diperuntukkan bagi KPM dari kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah atau keluarga miskin. Bantuan sosial tersebut disalurkan kepada KPM
dengan menggunakan sistem perbankan, yang kemudian dapat digunakan untuk memperoleh
"Besaran manfaat Rp 110.000 untuk pembelian beras dan telor. Sementara sisanya, Rp 40.000
untuk pembelian bahan sumber protein hewani dan nabati lainnya serta sumber vitamin dan
Menurutnya, program ini memang untuk 2020 ada perbedaan karena ada pengembangan jenis
bahan pangan yang bisa didapatkan. Diharapkan, program Bansos Sembako ini pun mampu
meningkatkan nutrisi atau gizi masyarakat, terutama anak-anak sejak dini. Sehingga, akan
Dodo mengatakan, bahan pangan yang dapat dibeli oleh KPM di e-Warong menggunakan dana
bantuan program Sembako adalah, sumber karbohidrat seperti beras atau bahan pangan lokal
seperti jagung pipilan dan sagu. Sumber protein hewani seperti telur, ayam, ikan. Sumber protein
nabati seperti kacang-kacangan termasuk tempe dan tahu. Sumber vitamin dan mineral seperti
"Pemilihan komoditas bahan pangan dalam program Sembako bertujuan untuk menjaga
Selain itu, kata dia, bahan pangan yang dibeli KPM melalui program Sembako harus dapat
diolah menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk diberikan kepada anak usia 6-23
terigu, gula pasir, MP-ASI pabrikan, mi instan dan bahan pangan lainnya yang tidak termasuk
dalam ketentuan pangan yang dapat dibeli KPM di e-Warong. "Bantuan juga tidak bisa
Sementara menurut Kepala Bidang Penangan Fakir Miskin Dinsos Provinsi Jabar, Marwini,
untuk top up atau pengisian jumlah bantuan bisa dilakukan mulai hari ini. Dinsos Jabar pun,
sudah berkoordinasi dengan kabupaten, kecamatan dan e-Warong terutama terkait bahan
tambahan.
"Insyaallah sudah ditransfer ke KKS (kartu keluarga sejahtera) di KPM. Kalau e-Warongnya
sudah siap ya bisa langsung belanja pakai KKS nya hari ini," katanya.
Marwini mengatakan, terkait dengan bahan tambahan yang meliputi protein hewani maupun
nabati serta sumber vitemin seperti sayur dan buah-buahan, pihaknya mendorong e-Warong
maupun masyarakat untuk berkolaborasi. E-Warong bisa berkolaborasi dengan peternakan ayam,
Bahkan, kata dia, Dinsos Jabar pun mendorong para KPM untuk membentuk e-Warong. Agar,
selain dapat memenuhi kebutuhan KPM lain, mereka bisa tergraduasi menjadi tidak miskin lagi.
Hal itu peluang usaha ekonomi basis setempat. "Ini seiring dengan program Jabar one village one
company," katanya.
Untuk serapan BPNT pada 2019 lalu, kata dia, di Jabar mencapai 90 persen. Sisanya 10 persen
tidak terserap dikarenakan tidak terdistribusinya KKS terhadap KPM. Hal itu terjadi, karena
KPM tersebut bisa saja meninggal dunia, menjadi TKW atau pindah rumah. Selain itu, anggaran
Sementara menurut Kepala Grup Sistem Pembayaran (SP), Pengelolaan Uang Rupiah dan Satuan
Layanan Administrasi (PUR dan SLA), Bank Indonesia Sukarelawati Permana, program ini
berkolaborasi dengan beberapa institusi termasuk Bank Indonesia dan dilakukan sosialisasi di
Program sembako ini, kata dia, kalau dari sisi perbankan sudah berkoordinasi dengan Himbara.
Agar, penyaluran bisa baik dan efisien. Komunikasipun, tak hanya pada penerima manfaatnya.