Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Fajar (IIA)

NPM : 194101484010030
Tugas : Kesehatan Lingkungan

1. pengertian kesehatan lingkungan menurut WHO


World Health Organisation (WHO) pengertian Kesehatan Lingkungan : Those aspects of human
health and disease that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory and
practice of assessing and controlling factors in the environment that can potentially affect health.
Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan
agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”

2. pengertian ksesehatan menurut pakar


Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) : “Suatu kondisi lingkungan
yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya
untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.”

3. tujuan kesehatan lingkungan


1) Untuk lakukan kolerasi, ini ialah meminimalisir terjadinya bahaya yang berasal dari
lingkungan pada kebugaran serta juga kesejahteraan hidup tiap-tiap manusia.
2) Untuk melakukan pencegahan bersama dengan cara mengefisienkan pengaturan berbagai
sumber lingkungan dalam menambah kebugaran serta juga kesejahteraan hidup manusia dan
juga tentu
3) untuk dapat mencegah bahaya dari penyakit.

4. syarat-syarat lingkungan yg sehat


1) Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan
air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang
di dalam air tersebut mati.

2) Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen
dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat
carbondioksida).

3) Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak
tercemar oleh zat-zat logam berat. 

5. berikan 6 contoh permasalahan kesehatan lingkungan di sekitar tempat tinggal

1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

2. Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut:
 Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus
dibatasi seminimal mungkin jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
 Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup,
terhindar dari kebisingan yang mengganggu
 Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah
 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan
air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan
hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar
maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah
roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:
 Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah
penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim,
musim, dan kemajuan teknologi
 Penyimpanan sampah
 Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
 Pengangkutan
 Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya
masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.
5. Serangga dan Binatang Pengganggu
Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor
misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria,
Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki
Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat
pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk
mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau
dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit
rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan
sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya
yang telah terinfeksi bakteri penyebab.
6. Makanan dan Minuman
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan
jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap
santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi 8 cara:
 Persyaratan lokasi dan bangunan
 Persyaratan fasilitas sanitasi
 Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
 Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan pengolahan makanan
 Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan peralatan yang digunakan
 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara. Pencemaran
udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution
merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih
berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di
dalam ruangan ketimbang berada di jalanan.
Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor
resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau
pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan
peningkatan.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok
resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar.
Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang.
Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak
serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan,
terganggunya ekologi hutan.
Untuk itu dengan adanya HYDRO mesin air RO dapat mengatasi masalah-masalah lingkungan di
Indonesia terutama masalah air seperti keruh, berbau, kuning, mengandung Mangan (Mn), mengandung
kadar besi tinggi dll. HYDRO water filter mampu mengatasi permasalahan air Anda dengan
menggunakan media yang berkualitas dengan ukuran media kurang dari 1mm dan Grade number pore
size lebih dari 1100 point.

6. berikan 5 contoh permasalahan kesehatan lingkungan pada negara berkembang

1. Masalah lingkungan air


Air memberikan berbagai manfaat kepada manusia baik untuk minum, kehidupan sehari-hari,
industri dan lain-lain. Dalam proses siklus alami air menguap menjadi hujan lalu turun ke bumi,
tersimpan di hutan, dalam tanah, turun ke sungai dan terus mengalir ke laut, mengalami penguapan
lalu menjadi hujan lagi. Dalam proses tersebut materi polutan dibersihkan. Selain itu, air di antara
waktu dari udara ke sungai lalu ke laut berkali-kali dimanfaatkan dalam berbagai bentuk sebagai
sumberdaya air, setelah itu dikembalikan lagi kepada siklus air. Proses ini memberikan pengaruh
yang besar kepada air, dan karenanya memberikan pengaruh kepada tanah dan makhluk hidup.
Apabila siklus yang sempurna tidak bisa terjadi, maka akan muncul berbagai kerusakan seperti
ketidakstabilan debit air sungai (munculnya kerusakan kota akibat air, berkurangnya debit air dari
biasanya, dan lain-lain), berhentinya sumber air, memburuknya kualitas air, dan lain-lain.

Polusi air akan memberikan pengaruh yang luas pada aliran sungai dan laut, ada juga
yang terdeposit di dasar air dalam bentuk materi berbahaya dan memiliki pengaruh jangka
panjang karena setelah beberapa tahun materi ini dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan
manusia.Melalui lautan polusi bisa menyebar ke seluruh dunia dan memiliki kemungkinan
pengaruh kepada ekologi khususnya binatang air.

2. Masalah tanah
Tanah merupakan faktor pembentuk lingkungan yang penting, menjadi dasar keberadaan
makhluk hidup termasuk manusia, memiliki peran yang penting untuk siklus materi ataupun
ekologi. Tanah memiliki fungsi untuk menghasilkan bahan makanan, kayu, membersihkan air
dan menampung air tanah, menopang ekologi, dan lain-lain. Kerusakan tanah akan memberikan
pengaruh kepada eksistensi manusia dan makhluk hidup lain dan juga ekologi. Dibandingkan
dengan air atau udara, penyusun tanah sangat beragam dan respon terhadap materi berbahaya juga
beragam. Pengaruh yang diberikan kepada manusia biasanya secara tidak langsung yaitu sebagai
medium biologi atau melalui bahan pangan. Pengaruhnya biasanya bersifat lokal dan berbeda dari
satu tempat ke tempat lain.
Terdapat juga masalah berubahnya tanah/wilayah kering menjadi padang pasir. Menurut
laporan UNEP tahun 1991 di dunia terdapat lebih dari 6,1 milyar hektar tanah kering, di
antaranya 900 juta hektar merupakan wilayah yang sangat kering yaitu gurun pasir. Hal ini akan
menjadi masalah yang besar karena sekitar 70% dari keseluruhan wilayah kering (3,6 milyar ha)
atau sekitar ¼ luas permukaan bumi akan berubah menjadi gurun pasir.

3. Masalah limbah
Aktivitas sosial ekonomi saat ini menjadi produksi skala besar, konsumsi skala besar dan
produksi limbah skala besar. Bersamaan dengan meningkatnya taraf hidup terjadi peningkatan
volume limbah, beragamnya jenis sampah, dan berkurangnya kapasitas tempat pembuangan
sampah. Hal ini meningkatkan beban lingkungan pada tiap tahap dari sumber sampai menjadi
limbah.
Dalam hal limbah berbahaya, banyak terlihat peningkatan kasus berupa berpindahnya
lokasi pengolahan limbah. Karena beragamnya kualitas limbah dan meningkatnya volume
limbah, tempat pengolahan limbah berpindah dari negara dengan biaya pengolahan tinggi ke
negara dengan biaya pengolahan rendah, atau berpindah dari negara yang memiliki peraturan
pengolahan limbah yang ketat ke negara yang peraturannya longgar. Ada kekhawatiran apabila
negara penerima limbah tidak melakukan pengolahan dengan baik, maka negara tersebut akan
menerima pengaruh pada lingkungan hidup atau ekologinya. Perpindahan limbah berbahaya ini
menjadi masalah juga. Karena mulai terlihat adanya rencana untuk memindahkan limbah dari
negara maju ke negara berkembang, maka dilakukan suatu diskusi secara internasional yang
berpusat di UNEP, dan pada tahun 1989 di Basel, Swiss dibuatlah suatu konvensi yaitu Basel
Convention on Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes and Their Disposal.

4. Masalah lingkungan alam

Luas hutan di bumi adalah sekitar ¼ luas daratan bumi, pada tahun 1995 luasnya sekitar
3,454 milyar ha. Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), hutan di bumi
khususnya hutan tropis, di seluruh dunia berkurang sebesar 56,3 juta ha dari tahun 1990 hingga
1995. Rata-rata setiap tahun sekitar 11,3 juta ha hutan musnah, dan ini sekitar 30% dari luas
wilayah Jepang. Luas hutan, sejak tahun 1990 hingga 1995 di negara maju (kecuali Rusia)
bertambah 8,78 juta ha, tetapi di negara berkembang berkurang lebih dari 7 kali dari angka
pertambahan hutan di negara maju atau sebesar 65,15 juta ha (rata-rata per tahun 11,03 juta ha),
dan kecepatan musnahnya hutan semakin tinggi . Di antara negara berkembang, berkurangnya
hutan tropis adalah yang paling cepat. Untuk wilayah hutan non tropis di negara berkembang, dari
tahun 1990 hingga 1995 rata-rata setiap tahun luas hutan berkurang 430 ribu ha, sedangkan hutan
tropis berkurang 12,59 juta ha. Penyebab berkurangnya hutan tropis di negara berkembang adalah
masalah sosial ekonomi seperti kemiskinan, pertambahan penduduk, peraturan pertanahan, dan
lain-lain. Karena tanaman mengubah CO2 di udara menjadi materi organik melalui fotomorfosis,
hutan tropis memainkan peranan sebagai sumber penyerapan CO 2. Berkurangnya hutan akan
mempercepat laju pemanasan global. Selain itu disebutkan bahwa 50 – 80% dari makhluk hidup
yang ada di bumi tinggal di hutan tropis, hutan tropis juga memiliki peran penting dalam
mempertahankan keragaman hayati. Berkurangnya hutan tropis akan membuat punahnya
binatang dan tumbuhan, serta mengakibatkan berkurangnya tempat penyemaian bibit.

5. Masalah keragaman tanaman dan satwa lain

Menurut UNEP diperkirakan ada 3 – 11,1 juta jenis tanaman di bumi termasuk jenis yang
belum dikenal. Saat ini yang sudah dikonfirmasi ada sekitar 1,75 juta jenis. Keragaman jenis
seperti ini beserta keragaman pada level gen, keragaman ekologi, semuanya disebut sebagai
keragaman hayati. Tetapi keragaman hayati ini musnah dengan cepat apabila kerusakan hutan
terus berlanjut, diperkirakan sekitar 4 –8% jenis flora yang hidup di hutan tropis akan punah.
Saat ini laju musnahnya flora dan fauna sudah mulai melambat. Musnahnya jenis flora itu bukan
karena proses alam, tetapi terutama karena aktivitas sosial ekonomi manusia. Untuk menjaga
kelestarian tanaman dan satwa liar dibuatlah suatu konvensi yaitu Convention on International
Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora.

7. anda sebagai bagian dari tenaga kesehatan, dari contoh permasalahan poin 5 dan 6 (masing
masing ambil 1 contoh) sebutkan upaya apa yg anda lakukan untuk mengatasi masalah
tersebut ?
1) point 5 : Pembuangan Kotoran/Tinja
Mengingat wilayah Banjarmasin sebagai kota seribu sungai tentu hal ini membuat masyarakat banjar
umum nya sebagian masih bergantung dengan keadaan sungai contoh nya adalah jamban, oleh
karena itu banyak di sungai sekitar Banjarmasin bersusun jamban-jamban milik masyarakat sebagai
upaya untuk mengatasi masalah tersebut karena dapat menimbulkan banyak penyakit,pencemaran
dan sebagainya maka kita harus mengedukasi masyarakat, kita harus mensosialisasikan bagaimana
perilaku hidup bersih dan sehat sehingga masyarakat mau merubah pola hidup dari menggunakan
jamban yang ada di pinggir sungai beralih ke jamban sehat menggunakan septic tank.

2) Point 6 : Masalah lingkungan air


Pencemaran air di Indonesia semakin menjadi mimpi buruk bagi masyarakat sekitar yang tinggal
tidak jauh dari sungai hal ini menimbulkan banyak masalah berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat akan air bersih dan sehat oleh karena itu penyebab-penyebab yang menimbulkan
pencemaran lingkungan air ini harus segera di tuntaskan dengan mengupayakan pengelolaan air
limbah buangan dari industri, kesadaran masyarakat untuk tidak memuang sampah di sungai, dan
kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sungai.
8. sebutkan syarat dari air minum yg sehat dikonsumsi masyarakat

 Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna


 Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500
mg/l)
 Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

9. sebutkan solusi yang bisa dilakukan masyarakat untuk penangulangan sampah dan penyakit
apa saja yg disebabkan oleh sampah ?
1. Pemisahan Sampah Sesuai Dengan Jenisnya (Organik dan Anorganik)
2. Pengelolaan Sampah Organik
3. Pengelolaan Sampah Anorganik
4. Pengelolaan Sampah Berbahaya
5. Reduce, Reuse and Recycle!

penyakit yang disebabkan oleh sampah :


 Hepatitis A. Virus Hepatitis A dapat menyebar melalui sampah dan menyebabkan adanya
gangguan fungsi hati akut
 Disentri. Disentri merupakan radang usus yang menyebabkan diare disertai dengan keluarnya
darah atau lendir saat buang air
 Salmonellosis
 Penyakit Pes
 Demam Berdarah Dengue
 Kolera
 Amoebiasis (Diare Turis)

Anda mungkin juga menyukai