Anda di halaman 1dari 7

Izagi Yusar Nurhidayat

X MIPA 9 / 19

Kerajaan-Kerajaan Awal Bercorak Islam

Masuknya agama islam ke Nusantara (indonesia) pada abad 6 akhir dibawa oleh
Syekh Abdul Kadir Jailani periode I atau Fase Pertama, telah membawa banyak
perubahan dan perkembangan pada masyarakat, budaya dan pemerintahan. Perubahan
dan Perkembangan tersebut terlihat jelas dengan berdirinya kerajaan-kerajaan yang
bercorak islam.

A. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia


Islam sudah masuk Indonesia sejak abad ke 7 Masehi. Agama Islam di bawa oleh
seorang pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pada zaman tersebut Islam masih menjadi
agama yang masih minoritas di Indonesia.

Tidak banyak yang menganut agama Islam karena masih menjadi suatu hal yang
baru. Pada abad ke 7 Mashi sampai abad ke 13 Masehi agama Islam di sebar dengan
jangka waktu yang cukup lama.

Dan pada abad ke 13 Masehi lah orang-orang Indonesia mulai mengenal dan
memeluk agama Islam.

Pedagang dari Arab, Persia dan Gujarat yang berperan di dalam penyebaran agama
Islam di Indonesia pertama kali. Penyebaran agama Islam tersebut di mulai daerah-
daerah pusat perdagangan seperti pelabuhan-pelabuhan yang dekat dengan pesisir.

Oleh karena karena itu pengaruh agama Islam di Indonesia mulai menguat. Hal
tersebut di buktikan dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

B. Asal Mula Kerajaan Islam di Indonesia


Kerajaan Islam Pertama di Indonesia muncul karena pengaruh kerajaan Hindu-
Budha mulai surut. Misalnya saja pengaruh dari kerjaan Sriwijaya mulai menurun.
Anak-anak muda yang sudah memeluk agama Islam yang semakin gencar
menyebarkan agama Islam di daerah sekitar Malaka.
Dan puncaknnya terdapat beberapa kerajaan Islam di sekitar selat Malaka, Seperti
Kerajaan Malaka, Kerajaan Perlak, dan Kerajaan Pasai.

Begitu juga dengan pulau Jawa yang pastinya mempunyai pengaruh yang tidak
sedikit di masannya. 

C. Kerajaan Islam Tertua di Indonesia

1. Kesultanan Perlak (840-1292M)

Gambar di atas merupakan peta dari kesultaan perlak yang meliputi wilayah Aceh
Timur.

Kesultanan Peureulak sendiri merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang berkuasa


di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur, Aceh sekarang disebut-sebut antara
tahun 840 sampai dengan tahun 1292. Perlak atau Peureulak terkenal sebagai suatu
daerah penghasil kayu perlak, jenis kayu yang sangat bagus untuk pembuatan kapal, dan
karenanya daerah ini dikenal dengan nama Negeri Perlak. Hasil alam dan posisinya
yang strategis membuat Perlak berkembang sebagai pelabuhan niaga yang maju
pada abad ke-8, disinggahi oleh kapal-kapal yang antara lain berasal
dari Arab dan Persia. Hal ini membuat berkembangnya masyarakat Islam di daerah ini,
terutama sebagai akibat perkawinan campur antara saudagar muslim dengan perempuan
setempat.
Sultan pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah,
yang beraliran Syiah dan merupakan keturunan Arab dengan perempuan setempat, yang
mendirikan Kesultanan Perlak pada 1 Muharram 225 H (840 M). Ia mengubah nama ibu
kota kerajaan dari Bandar Perlak menjadi Bandar Khalifah. Sultan ini bersama istrinya,
Putri Meurah Mahdum Khudawi, kemudian dimakamkan di Paya Meuligo, Peureulak,
Aceh Timur.

Pada masa pemerintahan sultan ketiga, Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah,
aliran Sunni mulai masuk ke Perlak. Setelah wafatnya sultan pada tahun 363 H (913 M),
terjadi perang saudara antara kaum Syiah dan Sunni sehingga selama dua tahun
berikutnya tak ada sultan.

Kaum Syiah memenangkan perang dan pada tahun 302 H (915 M), Sultan Alaiddin
Syed Maulana Ali Mughat Shah dari aliran Syiah naik tahta. Pada akhir
pemerintahannya terjadi lagi pergolakan antara kaum Syiah dan Sunni yang kali ini
dimenangkan oleh kaum Sunni sehingga sultan-sultan berikutnya diambil dari golongan
Sunni.

Pada tahun 362 H (956 M), setelah meninggalnya sultan ketujuh, Sultan Makhdum
Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat, terjadi lagi pergolakan selama kurang
lebih empat tahun antara Syiah dan Sunni yang diakhiri dengan perdamaian dan
pembagian kerajaan menjadi dua bagian:
→Perlak Pesisir (Syiah) dipimpin oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah (986 – 988)
→Perlak Pedalaman (Sunni) dipimpin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim
Shah Johan Berdaulat (986 – 1023)

Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah meninggal sewaktu Kerajaan


Sriwijaya menyerang Perlak dan seluruh Perlak kembali bersatu di bawah pimpinan
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat yang melanjutkan
perjuangan melawan Sriwijaya hingga tahun 1006.

Sultan ke-17 Perlak, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II
Johan Berdaulat (memerintah 1230 – 1267) menjalankan politik persahabatan dengan
menikahkan dua orang putrinya dengan penguasa negeri tetangga Peureulak:
 Putri Ratna Kamala, dikawinkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan Muhammad
Shah (Parameswara).
 Putri Ganggang, dikawinkan dengan Raja Kerajaan Samudera Pasai, Al Malik Al-
Saleh.
Sultan terakhir Perlak adalah sultan ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul
Aziz Johan Berdaulat (memerintah 1267 – 1292). Setelah ia meninggal, Perlak
disatukan dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah pemerintahan sultan Samudera
Pasai, Sultan Muhammad Malik Al Zahir, putra Al Malik Al-Saleh.

Nama Periode Pimpinan


Sultan Marhum ‘Alauudin Sayyid Maulana ‘Abdul ‘Aziz 1225 hijriah (1810 M)
Syah Zhillullah fil ‘Alam
Sultan ‘Alauddin Sayyid Maulana ‘Abdurrahim Syah 1249 hijriah (1833 M)
Zhillullah fil ‘Alam
Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid Maulana ‘Abbas Syah 1285 hijriah (1868 M)
Zhillullah fil ‘Alam
Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid ‘Ali Mughayat Syah 1302 hijriah (1885 M)
Zhillullah fil ‘Alam
Sultan Marhum ‘Alauddin ‘Abdul Qadir Syah Johan 1305 hijriah (1887 M)
Berdaulat Zhillullah fil ‘Alam
Sultan Marhum ‘Alauddin Muhammad Amin Syah Zhillullah 1309 hijriah (1892 M)
fil ‘Alam
Marhum ‘Alauddin ‘Abdul Malik Syah Zhillullah fil ‘Alam  1327 hijriah (1909 M)
Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid Mahmud Syah Zhilullah fil 1349 hijriah (1930 M)
‘Alam 
Tabel di atas merupakan tabel sultan yang pernah memerintah Perlak.

2. Kesultanan Samudera Pasai


Gambar di atas merupakan wilayah Kesultanan Samudera Pasai.

Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam, atau Samudera Pasai,


adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatra, kurang lebih di
sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.
Belum begitu banyak bukti arkeologis tentang kerajaan ini untuk dapat digunakan
sebagai bahan kajian sejarah. Namun beberapa sejarahwan memulai menelusuri
keberadaan kerajaan ini bersumberkan dari Hikayat Raja-raja Pasai, dan ini dikaitkan
dengan beberapa makam raja serta penemuan koin berbahan emas dan perak dengan
tertera nama rajanya.

Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh,
sekitar tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-
Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368),
musafir Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya
runtuh setelah serangan ihsan Portugal pada tahun 1521.

No Periode Nama Sultan atau Gelar Catatan dan peristiwa penting


1 1267 - 1297 Sultan Malik as-Saleh (Meurah Silu) Pendiri Samudra Pasai
Sultan Al-Malik azh-Zhahir I /
2 1297 - 1326 Koin emas mulai diperkenalkan
Muhammad I
Penyerangan ke Kerajaan Karang
3 1326 - 133? Sultan Ahmad I
Baru, Tamiang
4 133? - 1349 Sultan Al-Malik azh-Zhahir II Dikunjungi Ibnu Batutah
5 1349 - 1406 Sultan Zainal Abidin I Diserang Majapahit
6 1406 - 1428 Ratu Nahrasyiyah Masa kejayaan Samudra Pasai
7 1428 - 1438 Sultan Zainal Abidin II
8 1438 - 1462 Sultan Shalahuddin
9 1462 - 1464 Sultan Ahmad II
10 1464 - 1466 Sultan Abu Zaid Ahmad III
11 1466 - 1466 Sultan Ahmad IV
12 1466 - 1468 Sultan Mahmud
13 1468 - 1474 Sultan Zainal Abidin III Digulingkan oleh saudaranya
14 1474 - 1495 Sultan Muhammad Syah II
15 1495 - 1495 Sultan Al-Kamil
16 1495 - 1506 Sultan Adlullah
17 1506 - 1507 Sultan Muhammad Syah III Memiliki 2 makam
18 1507 - 1509 Sultan Abdullah
19 1509 - 1514 Sultan Ahmad V Malaka jatuh ke tangan Portugis
20 1514 - 1517 Sultan Zainal Abidin IV
Tabel di atas merupakan tabel sultan yang pernah memerintah Samudera Pasai.

Daftar Pustaka

https://salamadian.com/kerajaan-islam-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Islam
https://www.yuksinau.id/kerajaan-islam-pertama-di-indonesia/
http://indonesiabaik.id/infografis/kerajaan-islam-di-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Peureulak
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Samudera_Pasai
Hapsari,Ratna.Muhammad,Adil.2016.Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA KELAS
X.Penerbit Erlngga

Anda mungkin juga menyukai