Anda di halaman 1dari 5

BELA YUALINA PUJI F_180351619015_OFFERING C16

SISTEM EKONOMI DAN ETOS KERJA DALAM ISLAM

A. Sistem Ekonomi Islam


1. Pengettian
Sistem ekonomi islam merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang
disimpulkan dari al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian
yang didirikan diatas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi
lingkungan dan masa tertentu.
Terdapat pendekatan islam dalam ekonomi , antara lain:
a) Konsumsi manusia dibatasi sampai pada tingkat yang perlu dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
b) Alat pemuas dan kebutuhan manusia harus seimbang.
c) Dalam pengaturan distribusi dan sirkulasi barang dan jasa, nilai- nilai moral harus
ditegakkan
d) Pemerataan pendapatan dilakukan dengan mengingat bahwa sumber kekayaan
seseorang yang diperoleh berasal dari usaha yang halal
e) Zakat sebagai sarana distribusi pendapatan dan peningkatan taraf hidup golongan
miskin merupakan alat yang ampuh.
2. Nilai dasar dan Instrumental ekonomi islam
Nilai dasar eknonomi islam sebagai imlikasi dari asas filsafat tauhid ada tiga, yakni :
a) Kepemilikan
Kepemilikan oleh manusia bukanlah penguasaan mutlak terhadap sumber-sumber
ekonomi, sesungguhnya segala sesuatu yang ada di dunia adalah milik Allah.
Manusia hanya berhak mengurus dan memanfaatkannya sesuai dengan aturan
Allah. Nabi SAW bersabda :

‫ف الْ َك ِل َوالْ َم ِاء َوالنَّا ِر‬


ِ ‫ث‬ ِ ‫« الْمسلِمو َن ُشر َكاء‬
ٍ َ‫ف ثَال‬
َ ُ ُْ
“Semua orang berserikat (memiliki kepemilikan Bersama) dalam tiga hal yaitu:
rumput,air dan api”
Ketiga sumber daya alam itu kimi dikiaskan pada minyak dan gas bumi, barang
tambang, dan kebutuhan pokok lainnya.
b) Keseimbangan
Keseimbangan merupakan nilai dasar yang mempengaruhi berbagai aspek tingkah
laku ekonomi seorang muslim. Asas keseimbangan ini misalnya terwujud dalam
kesederhanaan, hemat, dan menjauhi pemborosan. Keseimbangan yak dimaksud
juga adalah keseimbangan antara dunia dan akhirat.
c) Keadilan
Keadilan harus diterapkan di semua bidang ekonomi dalam proses produksi,
konsumsi, maupun distribusi. Keadilan juga harus menjadi alat pengatur efisiensi
dan pemberantasan
3. Perbedaan system ekonomi islam dengan system ekonomi kapitalis dan system
sosialis
Menurut Daud Ali, semua system ekonomi termasuk system ekonomi islam,
memiliki tujuan yang sama yakni mengupayakan pemuasan atas berbagai kepeerluan
hidup, baik hajat hidup proibadai maupun hajat hidup masyarakat secara keseluruhan.
Jika dilihat dari perbedaan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, terdapat
perbedaan dalam upaya mencapai tujuan, terutama dalam pelaksanaan prinsip
ekonomi. Muncul beragam system ekonomi yang mempengaruhi pemikiran dan
kegiatan ekonomi manusia yakni system ekonomi kapitalis dan sosialis.
Sistem ekenomi islam sangat berbeda dari ekonomi kapitalis dan sosialis.
Ekonomi islam tidak berada di antara keduanya/, karena sangat bertolak belakang
dengan system ekonomi kapitalis yang bersifat individu dan ekonomi sosialis yang
memberikan hasil smeua tanggung jawab kepada warganya.
Terdapat perbedaan system ekonomi islam dnegan system ekonomi yang lain:
a) Asumsi dasar dan norma pokok dalam proses maupun interaksi kegiatan
ekonomi yang diberlakukan.
b) Ekonomi islam memiliki prinsip penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan
tetap menjaga kelestarian lingkungan alam.
c) Ekonomi islam memiliki motif mencari keseimbangan antara dunia dan
akhirat dengan jalan beribadah dalam arti yang luas.
B. Respon Islam atas transaksi ekonomi modern
1. E-commerce
E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdangan secara online dengan
memanfaatkan internet yang didalamnya terdapat website yang dapat menyediakan
layanan get and deliver. Dalam istilah lain E-comerce adalah bisnis online yang
menggunakan media elektronik internet secara keseluruhan, baik dalam hal
pemasaran, pemesanan, pengiriman dan transaksi jual beli.
Dalam perdagangan Islam, jual-beli mempunyai rukun dan syarat yang harus
dipenuhi agar sah. Terdapat tiga rukun jual beli, pertama orang yang bertransaksi
(penjual dan pembeli) dengan syarat berakal dan dapat membedakan baik-buruk.
Kedua, sighat (ijab dan qabul), ijab menunjukkan keinginan untuk melakukan
transaksi dan qabul adalah kerelaan untuk menrima ijab. Ketiga, barang sebagai
obyek transaksi, dengan syarat barangnya dapat dimanfaatkan, milik orang yang
melakukan akad, mampu menyerahkan, dan barang yang diakadkan ada pada diri
orang tersebut.
Dalam permasalahan E-commerce, fikih memandang bahwa transaksi bisnis di
dunia maya diperbolehkan karena maslahat. Jika E-commerce dipandang seperti
perdagangan dalam islam, dapat diumpakan sebagai berikut. Penjualnya adalah
merchant, pembeli disebut customer, obyeknya adalah barang dan jasa yang
ditawarkan dengan berbagai informasi dan shigatnya dilakukan dengan payment.
2. Bunga bank
Bunga bank adalah ketetapan nilai mata uang oleh bank yang memiliki tenggang
waktu, untuk kemudian pihak bank memberikan kepada pemiliknya atau menarik dari
peminjam sejumlah tambahan tetap. Jika ditinjau dari system pengolahan, bank
dikelompokkan benjadi duajenis yakni:
a) Bank konvensional
Merupakan bank yang menggunakan system bunga dalam bertransaksi dengan
nasabah. Menurut pandangan hokum Islam terhadap umat islam yang
menggunakan jas abank konvensiobal. Dapat dilihat jawabannya yang berbeda
dari para ulam dengan dasar nya Q.S. Ali ‘Imran:130, ada ulama yang
mengatakan haram,mubah dan mustasyabihat
b) Bank syari’ah dan praktiknya
Merupakan bank yang dirancang sesuai dengan ajaran/syarat Islam.
Perbedaan pokok antara bank konvensional dan bank Syariah adalah pada
system operasionalnya. Pada bank konvensional sistemnya didasarkan pada
bunga, dedangkan bank Syariah dalam sistemnya minimal memiliki lima prinsip
operasional yakni: system simpanan, system bagi hasil, margin keuntungan, sewa
dan fee. Selain itu juga ada akad qardh, hiwalah, rahn, wakalah, kafalah yang
semuanya menjadi ciri khas sekaligus pembeda antara bank Syariah dengan bank
konvensional.
c) Hukum bunga bank
Ada beberapa pendapat dari para ulama yang berbeda mengenai hokum bunga
bank
1) Abu Zahra seorang guru besar hokum islam dari universitas kairo mesir,
mengatakan bahwa bunga adalah sama dengan riba nasi’ah yang dilarang
islam.
2) Mustafa az Zaqra seorang gurubesar hokum islam dan hokum perdata, bunga
dalam hutang piutang uang bersifat konsumtif adalah rib ajika bersifat
produktif tidak sama dnegan riba nasi’ah
3) A. Hasan ahli tafsir dan tokoh (PERSIS) berpendapat bahwa bunga bank
buanlah riba yang diharamkan karena tidak bersifate berlipat ganda,
sebagaimana yang disebutkan dalam Q. S. Ali Imron 130.
4) Hasil muktamar Muhammadiyah tahun 1968 di sidoarjo menyatakan bahwa
bunga yang diberikan oleh bank milik negara pada para nasabahnya termasuk
dalam kategori tidak jelas hukumnya.
5) Hasil lokakarya Majlis Ulama Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal
19-20 agustus 1990 tentang status bunga bank menyebutkan bahwa untuk
menghindari kesulitan, maka dapat dimungkinkan adanya rukhshah jika dapat
dipastikan adanya kebutuhan.
C. Etos Kerja dan Kemandirian Hidup
1. Etos kerja islami
Seorang muslim harus memperhatikan etika kerja:
a) Menyadari pekerjaannya terkait dengan Allah
b) Bekerja dengan cara yang halal
c) Tidak memberikan beban berlebihan
d) Tidak melakukan pekerjaan yang melanggar aturan allah
e) Professional dalam setiap pekerjaan

Hubungan etos kerja dengan beberapa hal:

a) Orientasi ke masa depan


b) Menghargai waktu
c) Tanggung jawab
d) Hemat dan sederhana
e) Persaingan sehat

Karakteristik etos kerja Islami:

a) Kualitas kerja yang mantap


b) Baik dan bermanfaat
c) Kerja keras, tekun dan kreatif
d) Berkompetisi dan tolong menolong
e) Objektif (jujur)
f) Disiplin atau konsekuen
g) Konsisten dan istiqamah
h) Percaya diri dan kemandirian, efisien dan hemat

2. Kemandirian dalam islam


Kemandirian adalah melakukan usaha sekuat-kuatnya untuk tidak menjadi benalu
bagi orang lain selagi seseorang masih mampu, tanpa melupakan peran Allah SWT.
Kemandirian dalam islam berakar dari satu kata kunci, yakni hsrgs diri. Dalam hadis
riwayat imam Daruquthni dari Jabirm Nabi SAW bersabda:
“ suatu yang amat aku khawatirkan terhadap umatku adalah besar perut, tidur siang
hari, malas dan lemah keyakinan (tekad).”

Anda mungkin juga menyukai