Anda di halaman 1dari 3

Upaya pencegahan gerakan radikalisme

radikalisme bisa menimpa siapa saja kapan saja dan dimana saja tak peduli anak-anak remaja orang
dewasa tidak pandang mereka miskin atau kaya tidak pandang mereka kelompok elit ataupun rakyat
jelata radikalisme lebih banyak disebabkan oleh adanya paham atau pemikiran yang sempit terhadap
suatu fenomena oleh sebab itu radikalisme akan bisa ditelan atau dieliminir bahkan dihilangkan harus
diawali dari pembinaan atau bimbingan cara pandang atau cara berpikir terhadap suatu fenomena. Nur
Syam 2009 dalam buku tantangan multikulturalisme Indonesia memiliki analisis yang cukup menarik
bahwa untuk melahirkan cara pandang yang tepat perlu belajar dari ideologi ahlussumah Wal jamaah
yang dicirikan dengan empat hal

1. Tawassuth moderat doktrin ini mengajarkan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk melaksanakan
suatu aktivitas tetapi sebebas apapun manusia masih dibatasi oleh kehendak tuhan yang maha kuasa
artinya dapat meraih kesuksesan manusia wajib berikhtiar secara optimal tetapi jangan lupa bahwa
Allah subhanahu wa ta'ala juga ikut menentukan keberhasilan setelah berusaha manusia wajib berdoa
dan pasrah kepada Allah SWT

2. tawazun keseimbangan doktrin ini mengajarkan bahwa manusia dalam memandang suatu realitas
tidak boleh bersifat ekstrim baik ke kiri atau ke kanan artinya manusia yang baik tidak terlalu berlebihan
pada saat senang atau benci kepada sesuatu hal ini didasarkan asumsi bahwa sebaik-baiknya menurut
pandangan manusia belum tentu baik menurut Allah SWT sebaliknya sejelek-jelek dalam pandangan
manusia juga belum tentu jelek menurut Allah SWT

3. I'tidal keadilan doktrin ini mengajarkan bahwa di antara sesama manusia harus saling memberikan
kepercayaan dan kepercayaan yang dibangun harus memberikan pesan secara profesional dunia akan
cepat hancur jika masing-masing elemen tidak memiliki kesadaran untuk melaksanakan peran masing-
masing secara proporsional

4. Tatharruf universalisme doktrin ini mengajarkan setiap manusia agar lebih mengedepankan
pemahaman Islam yang bersifat universal global kebenaran Islam dilihat dari norma-norma yang bersifat
umum seperti keadilan dan kemanusiaan keselamatan dan kesejahteraan.

langkah berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengeliminir atau membendung gerakan radikalisme
dalam pendidikan adalah dengan cara memperkuat pola jaringan kerjasama internal sekolah atau
perguruan tinggi dan jaringan eksternal antara sekolah atau perguruan tinggi dengan masyarakat dan
orang tua siswa kerjasama internasional adalah kerjasama yang rapi dan kompak antara pemimpin dan
pendidik serta peserta didik dalam menghadapi memahami dan menyelesaikan persoalan semua
langkah yang ditempuh sinkron di antara pihak-pihak tersebut sehingga tidak muncul kesan berbeda-
beda dalam melihat persoalan mahasiswa
kerjasama antar sekolah atau perguruan tinggi dengan masyarakat dan orang tua adalah pola koordinasi
secara rutin dan sistematis jika terdapat persoalan yang muncul kerjasama dilakukan sesuai dengan jenis
problem dan kepentingan yang ada kerjasama tersebut tidak hanya dilakukan dalam konteks
memberikan solusi atas persoalan yang muncul tetapi juga harus dilakukan dengan tujuan antisipasi
atau pencegahan munculnya persoalan dalam pendidikan.

ada kesan sekolah atau pendidikan dipinggirkan dalam artian jika ada persoalan yang muncul semua
sebab musabab dianggap hanya dari kelemahan elemen elemen yang ada di sekolah akibatnya semua
elemen menumpakka penyelesaian persoalan seakan-akan menjadi tugas dan tanggung jawab sekolah.

sekolah atau lembaga pendidikan merupakan open sistem yaitu sistem tata organisasi yang sangat
terbuka sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak luar artinya apa yang terjadi di dalam
sekolah atau lembaga pendidikan terdapat faktor dominan dari pihak luar pendidikan oleh sebab itu
dalam penyelesaiannya juga harus bersifat utuh dan komprehensif secara teknis regulatif untuk
mengeliminir lebih meningkatnya gerakan radikalisme dalam pendidikan dapat dilakukan dengan cara
menempelkan atau melaksanakan secara sungguh-sungguh amanah undang-undang nomor 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen khususnya pasal tentang perlindungan

sebagai salah satu profesi guru dalam menjalankan tugasnya harus diberikan tiga jenis perlindungan
seperti yang tercantum dalam pasal 39 ayat 1 sampai 5 sehingga guru dalam menjalankan tugasnya
merasa nyaman dan aman jika pasal tersebut diberlakukan maka pihak-pihak lain tidak bisa serta-merta
melakukan penyelesaian melalui peradilan pidana umum apabila guru melakukan hal-hal yang dianggap
kurang tepat dalam waktu menjalankan tugas profesi atau di dalam proses pembelajaran dan
pendidikan maka harus diselesaikan melalui undang-undang profesi yang ditegaskan oleh dewan
kehormatan etika profesi

pendidikan dipilih sebagai cara yang paling ampuh untuk menanggulangi radikalisme sejak dini karena
sejak sekolah dasar menengah sampai perguruan tinggi para siswa dibekali Pendidikan pendidikan
agama Islam sebagai upaya untuk membina dan mengasuh anak-anak Didik agar senantiasa dapat
memahami hakikat agama secara menyeluruh dan pada akhirnya dapat mengamalkan ajaran Islam
dalam kehidupan sehari-hari jadi pendidikan Islam dipandang penting karena merupakan salah satu
pendidikan yang diharapkan mampu membentuk perilaku dan sikap para peserta didik di Indonesia yang
multikultur dan multi religius paradigma pendidikan agama Islam yang di eksklusif doktrinal yang selama
ini diterapkan telah menciptakan kesadaran peserta didik untuk memandang agama lain secara berbeda
bahkan bermusuhan penyampaian Pendidikan agama Islam kebanyakan juga terlalu menekan doktrin
keselamatan yang didasarkan pada kebaikan hubungan antara diri dengan Tuhan dan kurang begitu
memberikan tekanan antara sesama individu padahal di era multikulturalisme ini pendidikan agama
Islam kelas 3 melakukan reorientasi filosofi paradigmatik tentang bagaimana memunculkan kesadaran
peserta didik agar berwajah inklusif dan toleran.

negara Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman yang besar oleh
karena itu perlu mengembangkan pendidikan multikultural dengan tujuan membangun pemahaman
beragama yang inklusif tidak merasa paling benar sendiri dan juga menciptakan kerukunan antar umat
beragama karena pendidikan ini berbasis pada prinsip toleransi demokrasi dan keadilan oleh karena itu
pengajaran pendidikan agama Islam yang didapatkan sejak memasuki bangku sekolah diharapkan
mengalami reformasi supaya generasi penerus bisa memahami agama dengan baik dan benar melalui 1
pendidik yang memiliki pengetahuan agama yang luas dan dapat mengajarkan pengetahuan agama
tersebut secara dinamis 2 strategi dan metode belajar yang memudahkan peserta didik dalam
memahami ajaran agama 3 sarana dan prasarana yang bebas dari unsur radikalisme empat lingkungan
sekolah yang mendukung dalam meminimalisir radikalisme jadi pendidikan Islam dipandang penting
karena merupakan salah satu pendidikan yang diharapkan mampu membentuk perilaku dan sikap para
peserta didik di Indonesia yang multikultur dan multi religius

pendidikan agama yang apresiatif terhadap perbedaan agama dan perbedaan kultur akan memberikan
dampak pada peserta didik menjadi manusia yang bersedia menghargai perbedaan yang menjadikan
perbedaan sebagai bagian dari kehidupannya hal ini yang menjadikan perspektif multikultural dan
pluralisme dalam pendidikan agama harus dijadikan landasan para pendidik di Indonesia sebab umat
Islam di Indonesia merupakan umat yang mayoritas multikultur.

Anda mungkin juga menyukai