Anda di halaman 1dari 10

Volume : II No.

4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA INSOMNIA


PADA LANSIA DI UPTD PANTI WERDHA KOTA BINJAI
ABSTRAK
BAGUS PRABUDI S.Kep, Ns, MM
( Dosen Akper Kesdam I/BB Binjai )

Penyakit insomnia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan untuk
tidur, terutama tidur malam hari (Susilo & Wulandari, 2011). Berdasarkan survey pendahululuan
yang dilakukan peneliti di Samanhudi Kelurahan Binjai Estate Kecamatan Binjai Selatan, terdapat
lansia berumur 60-65 tahun sebanyak 12 orang (40%), 66-70 tahun sebanyak
10 orang (33%), 71-75 tahun sebanyak 8 orang (27%), total 30 (100%).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Insomnia pada Lansia” di UPTD Panti Werdha Kota Binjai.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat di tarik beberapa
kesimpulan dan saran mungkin bermanfaat khususnya dalam meningkatkan
pengetahuan lansia pada Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Insomnia Pada Lansia di UPTD Panti Werdha Kota Binjai. Tahun 2018 . Dari 30
responden faktor penyabab insomnia berdasarkan faktor psikologi dominan
sebanyak 12 orang (40%), dan tidak dominan sebanyak 18 orang (60%).
Berdasarkan problem psikiatri dominan sebanyak 2 orang (7%) dan tidak
dominan sebanyak 28 orang (93%). Berdasarkan sakit fisik dominan sebanyak
3 orang (10%) dan tidak dominan sebanyak 27 orang (90%). Dari 30
responden faktor penyabab insomnia bedasarkan faktor lingkungan dominan
sebanyak 2 orang (7%) dan tidak dominan sebanyak 28 orang (93%).
Berdasarkan gaya hidup dominan sebanyak 2 orang (7%) dan tidak dominan
sebanyak 28 orang (93%). Faktor penyebab insomnia berdasarkan tidur siang
berlebihan dominan sebanyak 9 orang (30%) dan tidak dominan sebanyak 21
orang (70%).

Kata kunci : Faktor-faktor Insomnia, lansia


Daftar Pustaka : 9 (2007-2015)

PENDAHULUAN penduduk lanjut usia” (lansia)


Latar Belakang (Padila, 2014). Penyakit insomnia
Saat ini, diseluruh dunia adalah suatu keadaan dimana
jumlah orang lanjut usia diperirakan seseorang mengalami kesulitan untuk
ada 500 juta dan usia rata-rata 60 tidur, terutama tidur malam hari
tahun yang diperkirakan pada tahun (Susilo & Wulandari, 2011).
2025 kan mencapai 1,2 milyar. Di Insomnia adalah gangguan
Negara maju seperti amerika serikat tidur dimana orang tidak
bertambahnya orang lanjut usia mendapatkan cukup tidur atau tidur
diperkirakan 1.000 orang perhari yang restorati, karena satu atau lebih
pada tahun 1985 diperkirakan 50% faktor.
dari penduduk berusia 50 tahun (kamuskesehatan. com/arti/insomnia)
sehingga istilah baby boom pada Dengan adanya peningkatan
masa lalu berganti menjadi “ledakan insomnia seiring bertambahnya usia,

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


1
Volume : II No. 4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

maka peneliti tertarik untuk Jenis penelitian yang


mengetahui lebih dalam lagi digunakan dalam penelitian ini
mengenai “Faktor-Faktor yang adalah cross sectional yang
Mempengaruhi Terjadinya Insomnia merupakan rencana penelitian
pada Lansia” di Samanhudi dengan tujuan untuk mengetahui
Kelurahan Binjai Estate Kecamatan faktor-faktor yang mempengaruhi
Binjai Selatan. terjadinya insomnia dengan cara
Berdasarkan survey pendekatan, observasi atau
pendahululuan yang dilakukan pengumpulan data sekaligus pada
peneliti di Samanhudi Kelurahan saat bersamaan (point time
Binjai Estate Kecamatan Binjai approach) (Notoatmodjo, 2010).
Selatan, terdapat lansia berumur Populasi adalah wilayah generalisasi
60-65 tahun sebanyak 12 yang terjadi diatas: objek dan subjek
orang (40%), 66-70 tahun yang mempunyai kuantitas dan
sebanyak 10 orang (33%), karaktristik tertentu yang ditetepkan
71-75 tahun sebanyak 8 oleh peneliti untuk mempelajari dan
orang (27%), total 30 (100%). kemudian ditarik kesimpulannya
Berdasarkan uraian di atas (Hidayat, 2007).
maka penulis tertarik untuk Populasi dalam penelitian ini
penelitian yang berjudul “Faktor- adalah seluruh lansia yang
Faktor yang Mempengaruhi mengalami insomnia di Samanhudi
Terjadinya Insomnia pada Lansia” di Kelurahan Binjai Estate Kecamatan
UPTD Panti Werdha Kota Binjai. Binjai Selatan Tahun 2018 sebanyak
30 lansia.
METODE PENELITIAN Sampel merupakan bagaikan
Jenis penelitian ini adalah populasi yang akan di teliti atau
bersifat deskriptif bertujuan untuk sebagian jumlah dari karaktristik yag
menerangkan atau manggambarkan dimiliki oleh populasi (Hidayat,
masalah penelitian yang terjadi 2007).
berdasarkan karakteristik, tempat, Sampling yang digunakan
waktu, umur, jenis kelamin, sosial, adalah total sampling, yaitu semua
ekonomi, pekerjaan status populasi dijadikan sebagai sampel,
perkawinan, cara hidup (pola hidup) Sampel dalam penelitian ini adalah
dan lain-lain (hidayat, 2007). lansia yang mengalami insomnia atau

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


2
Volume : II No. 4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

sebagian dari populasi, yaitu UPTD Panti Werdha Kota Binjai.


sebanyak 30 lansia. dengan luas wilayah 16200 m dan
HASIL PENELITIAN sebanyak 112 Lansia terletak di Kota
Binjai.
4 Berdasarkan Umur

5 Tabel 4.1
6 Kerakteristik Faktor-Faktor
Penyebab Insomnia Berdasarkan Umur di UPTD
Panti Werdha Kota Binjai. Tahun 2018
7
8 9 Usia 10 Frek 11 Persen
No uen tase
si (%)
12 13 60-65 14 12 15 40

16 17 66-70 18 10 19 33

20 21 71-75 22 8 23 27

24 Total 25 30 26 100
27
28 Tabel 4.2
29 Karakteristik Faktor-Faktor Penyebab Insomnia
Berdasarkan Tingkat Pendidikan di UPTD Panti
Werdha Kota Binjai. Tahun 2018
30
31 32 Tingkat 33 Frek 34 Per
No Pendidik uens sen
an i tas
e
(%)
35 36 SD 37 16 38 53

39 40 SMP 41 7 42 23

43 44 SMA 45 5 46 17

47 48 Pergurua 49 2 50 7
n Tinggi
51 Total 52 30 53 100

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


3
Volume : II No. 4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

54 Berdasarka orang (40%), 66-70


n tabel di atas dilihat tahun sebanyak 10
bahwa dari 30 orang (33%), 71-75
responden berumur 60- tahun sebanyak 8
65 tahun sebanyak 12 orang (27%).
55
56
57
58
59
60
61
62 Table 4.3
63 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Faktor Psikologi di UPTD Panti Werdha Kota Binjai.
Tahun 2018
64
65 Katego 66 Frekue 67 Persen
ri nsi tase
(%)
68 Domin 69 12 70 40
an
71 Tidak 72 18 73 60
Domin
an
74 Total 75 30 76 100
77

78 Berdasarkan berdasarkan faktor psikologi


tabel di atas dilihat bahwa dominan sebanyak 12 orang
dari 30 responden faktor (40%), dan tidak dominan
penyabab insomnia sebanyak 18 orang (60%).

79 Table 4.4
80 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Problem Psikiatri di UPTD Panti Werdha Kota Binjai.
Tahun 2018
81
82 Katego 83 Frekue 84 Persen
ri nsi tase

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


4
Volume : II No. 4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

(%)
85 Domin 86 2 87 7
an
88 Tidak 89 28 90 93
Domin
an
91 Total 92 30 93 100
94
95 Berdasarkan berdasarkan problem psikiatri
tabel di atas dilihat bahwa dominan sebanyak 2 orang
dari 30 responden faktor (7%) dan tidak dominan
penyebab insomnia sebanyak 28 orang (93%).
96 Table 4.5
97 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Sakit Fisik
98 di UPTD
Panti Werdha Kota Binjai. Tahun 2018
99 Katego 100 Frekue 101 Persen
ri nsi tase
(%)
102 Domin 103 3 104 10
an
105 Tidak 106 27 107 90
Domin
an
108 Total 109 30 110 100
111
112 Berdasarkan tabel di atas dilihat bahwa dari 30
responden faktor penyebab insomnia berdasarkan
sakit fisik dominan sebanyak 3 orang (10%) dan tidak
dominan sebanyak 27 orang (90%).
113
114
115
116 Table 4.6
117 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Faktor Lingkungan di UPTD Panti Werdha Kota Binjai.
Tahun 2018
118
119 Katego 120 Frekue 121 Persen
ri nsi tase

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


5
Volume : II No. 4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

(%)
122 Domin 123 2 124 7
an
125 Tidak 126 28 127 93
Domin
an
128 Total 129 30 130 100
131 Berdasarkan faktor lingkungan
tabel di atas dominan
dilihat bahwa dari sebanyak 2 orang
30 responden (7%) dan tidak
faktor penyabab dominan
insomnia sebanyak 28
bedasarkan orang (93%).
132 Table 4.7
133 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Gaya Hidup di UPTD Panti Werdha Kota Binjai. Tahun
2018
134
135 Katego 136 Frekue 137 Persen
ri nsi tase
(%)
138 Domin 139 2 140 7
an
141 Tidak 142 28 143 93
Domin
an
144 Total 145 30 146 100
147 Berdasarkan hidup dominan
tabel di atas sebanyak 2 orang
dilihat bahwa dari (7%) dan tidak
30 responden dominan
faktor penyabab sebanyak 28
insomnia orang (93%).
berdasarkan gaya

148 Table 4.8


149 Distribusi Frekuensi Responden Tidur Siang
Berlebihan di UPTD Panti Werdha Kota Binjai. Tahun
2018
150

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


6
Volume : II No. 4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

151 Katego 152 Frekue 153 Persen


ri nsi tase
(%)
154 Domin 155 9 156 30
an
157 Tidak 158 21 159 70
Domin
an
160 Total 161 30 162 100
163
164
165 Berdasarkan Yang Mempengaruhi
tabel di atas Terjadinya Insomnia Pada
dilihat bahwa dari Lansia di UPTD Panti Werdha Kota
30 responden Binjai. Tahun 2018 .
faktor penyebab
169 Dari 30
insomnia
responden faktor penyabab
berdasarkan tidur
insomnia berdasarkan faktor
siang berlebihan
psikologi dominan sebanyak
dominan
12 orang (40%), dan tidak
sebanyak 9 orang
dominan sebanyak 18 orang
(30%) dan tidak
(60%). Berdasarkan problem
dominan
psikiatri dominan sebanyak 2
sebanyak 21
orang (7%) dan tidak
orang (70%).
dominan sebanyak 28 orang
166 (93%). Berdasarkan sakit fisik
167 Kesimpulan
dominan sebanyak 3 orang

168 Berdasarkan hasil (10%) dan tidak dominan

penelitian yang dilakukan sebanyak 27 orang (90%).

maka dapat di tarik beberapa 1 Dari 30 responden faktor

kesimpulan dan saran penyabab insomnia

mungkin bermanfaat bedasarkan faktor

khususnya dalam lingkungan dominan

meningkatkan pengetahuan sebanyak 2 orang (7%) dan

lansia pada Faktor-Faktor tidak dominan sebanyak

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


7
Volume : II No. 4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

28 orang (93%). 3 Bagi peneliti selanjutnya


Berdasarkan gaya hidup sebagai bahan masukan
dominan sebanyak 2 orang bagi peneliti selanjutnya
(7%) dan tidak dominan untuk meningkatkan
sebanyak 28 orang (93%). mutu selanjutnya dalam
Faktor penyebab insomnia penulisan karya tulis
berdasarkan tidur siang ilmiah selanjutnya.
4 Bagi lansia sebagai untuk
berlebihan dominan
mengetahui terjadinya
sebanyak 9 orang (30%)
insomnia khususnya pada
dan tidak dominan
lansia dapat di
sebanyak 21 orang (70%).
170 Saran tanggulangi secara dini,
1 Bagi peneliti dapat
maka disarankan agar :
menambah pengetahuan - Mengembangkan
dan wawasan peneliti kebiasaan tidur pada
dalam penerapan ilmu waktu malam hari dan
yang di peroleh selama berusaha untuk
mengikuti pendidikan, mengurangi stres dan
serta dapat ikut depresi.
- Melakukan gerak badan
berpartisifasi dalam
atau olah raga setiap hari
pemantauan terhadap
agar terciptanya badan
Faktor-Faktor Yang
dan jiwa yang sehat.
Mempengaruhi Terjadinya
- Tidak merokok dan
Insomnia.
meminum alkohol, atau
2 Bagi institusi pendidikan
kopi pada malam hari.
sebagai bahan masukan
- Rutin pemeriksaan
atau acuan dalam
kesehatan terutama
melakukan penelitian
dibalai kesehatan
selanjutnya dan dapat
terdekat, semoga dapat
digunakan sebagai bahan
mengurangi dan
bacaan serta melengkapi
memperendah angka
khasanah bacaan
peningkatan insomnia
perpustakaan Akper
pada lansia.
Kesdam I/BB Binjai.
171

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


8
Volume : II No. 4 Desember 2018 ISSN : 2579-7344

172 180
181 Setiadai, 2007.Riset
173
Perawat. Jakarta.
174 DAFTAR 182
183 Notoadmodjo, soekidjo,
PUSTAKA
2010. Metode Penelitian
Kesehatan.
175 Hidayat, Aziz, Alimun, Jakarta:Rineka Cipta.
2007. Metode Penelitian 184
Keperawatan dan 185 Sosilo, dkk. 2011. Cara
Tekhnik Penulisan Jitu mengatasi insomnia.
Ilimiah. Jakarta:Selemba Yogyakarta:Andi.
Medika. 186
187 Kamuskesehatan.com/ar
176 ti/insomnia/
177 Padila, 2013. Buku Ajar 188 www://@ikipedia.org/wiki/
Keperawatan Gerontik. insomnia,efekfisik
Yogyakarta:Medical 189
Book. 190 http://wikipedia.org/wiki/i
178 nsomnia,pengobatan
179 Siti Bandiyah, 2009,
Lanjut usia dan
keperawatan gerontik.

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan


9
191
192

Anda mungkin juga menyukai