(Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas
1)
Disusun oleh:
NPM : 183112420150115
Kelas: A2 Keperawatan
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah I.
Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada Ns. Andi Mayasari Usman,
S.Kep., M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas 1 yang telah membimbing
dengan sangat baik.
Saya sadar bahwa makalah ini tidaklah sepenuhnya sempurna. Maka saran dan kritik
dari pembaca yang sifatnya membangun, saya terima untuk perbaikan makalah ini
kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan memberikan informasi
yang baru dan menambah pengetahuan bagi kita semua.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan masalah....................................................................................................3
C. Tujuan .....................................................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................................30
B. Saran........................................................................................................................30
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan atau disebut juga Gestasi adalah suatu proses/ rangkaian peristiwa baru yang
akan dialami oleh wanita bila sel ovumnya dibuahi oleh sel sperma yang berasal dari tubuh
pria dalam proses reproduksi. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dikatakan pula sedang
mengandung. Pertanyaan ini dapat pula menimbulkan pertanyaan, mengandung apa?
Jawabannya tidak lain adalah mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sel mani atau
sperma.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar.
Lainnya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimaster pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimaster ketiga dari
bulan ke 7 sampai bulan ke 9.
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh karena itu
peran keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida
merupakan suatu kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan
antenatal care merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi,
baik pada ibu maupun pada janin.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kehamilan?
2. Bagaimana fisiologi pertumbuhan janin?
3. Apa saja tanda dan gejala kehamilan?
4. Apa saja perubahan fisiologi pada kehamilan?
5. Bagaimana pemeriksaan ibu hamil?
6. Bagaimana jadwal pemeriksaan kehamilan?
7. Bagaimana konsep asuhan keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
3
1. Untuk mengetahui konsep dasar kehamilan
2. Untuk mengetahui fisiologi pertumbuhan janin
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan
4. Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada kehamilan
5. Untuk mengetahui pemeriksaan ibu hamil
6. Untuk mengetahui jadwal pemeriksaan kehamilan
7. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun, hanya 420 buah ovum
yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Dengan pengaruh FSH, folikel
primer mengalami perubahan menjadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium
disertai pembentukan cairan folikel. Desakan folikel de Graaf ke permukaan ovarium
menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi. Selama pertumbuhan menjadi folikel de
Graaf, ovarium mengeluarkan hormon estrogen yang dapat mempengaruhi gerak dari tuba
yang makin mendekati ovarium, gerka sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltik tuba
makin aktif. Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba makin deras menuju
uterus.
Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi pelepasan
ovum yang disebut ovulasi. Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai umbai (fimbraie) maka
ovum yang telah dilepaskan segera ditangkap oleh fimbriae tuba. Proses penangkapan ini
disebut ovum pick up mechanism. Ovum yang tertangkap terus berjalan mengikuti tuba
menuju uterus dalam bentuk pematangan pertama artinya telah siap untuk dibuahi. (Manuaba,
2010).
2. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium
berasal dari sel primitif tubulus menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua,
menjadi spermatid akhirnya spermatozoa.
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi matarantai hormonal yang kompleks dari
pancaindra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstisial leydig sehingga spermatogonium dapat
mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma
yang mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc. Bentuk spermatozoa seperti
cebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti), leher
(penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung
energi sehingga dapat bergerak). Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya
beberapa ratus yang dapat mencapai tuba falopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam alat
5
genitalia wanita dapat hidup selama tiga hari sehingga cukup waktu untuk mengadakan
konsepsi (Manuaba, 2010).
3. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung seperti uraian dibawah ini.
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang
mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yang disebut vitelus.
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan ke
dalam vitelus melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas yang dindingnya penuh
nonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum mempunyai waktu hidup terlama di
dalam ampula tuba.
e. Ovum siap dibuah setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa menyebar masuk
melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavum uteri, terjadi proses
kapasitasi yaitu pelepasan lipoprotein dari sperma sehingga mampu mengadakan fertilisasi.
Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba falopi
6
blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan
nidasi.
5. Pembentukan plasenta
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang.
Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh tidak rata sehingga bagian blastula
dengan inner cell mass akan tertanam ke dalam endometrium.terjadinya nidasi (implantasi)
mendorong sel blastula mengadakan diferensiasi. Sel yang dekat dengan ruangan eksoselon
membentuk “entoderm” dan yolk sac (kantong kuning telur) sedangkan sel lain membentuk
“ektoderm” dan ruangan amnion. Plat embrio terbentuk diantara dua ruang yaitu ruang
amnion dan kantung yolk sac. Plat embrio terdiri dari unsur ektoderm, endoterm dan
mesoderm. Ruangan amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat
di antara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat.
Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentuk darah bersama dengan hati, limpa dan
sumsum tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga terbentuk bakal jantung dengan pembuluh
darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat). Jantung bayi mulai dapat dideteksi pada
minggu ke-6 sampai 8 dengan menggunakan ultrasonografi atau sistem Doppler.
Tabel 2.1
Proses Pertumbuhan Janin
Umur Panjang Pembentukan organ
kehamilan fetus
4 minggu 7,5-10 mm Rudimental mata, telinga dan tulang
8 minggu 2,5 cm Hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, kepala
menekur ke dada
12 minggu 9 cm Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat,
leher mulai berbentuk, alat kandungan luar
terbentuk namun belum berdiferensisasi
7
16 minggu 16-18 cm Genitalia eksterna berbentuk dan dapat dikenal,
kulit tipis dan warna merah
20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh dikepala
dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit
24 minggu 30-32 cm Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata
serta kulit keriput, kepala besar. Bila lahir dapat
bernapas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam
saja
28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa. Bila
lahir dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
Bayi imatur
32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan keriput, bila lahir kelihatan seperti
orang tua kecil (little old man)
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi prematur
40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa
banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ
baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum
sedangkan pada wanita labia mayora berkembang
baik. Tulang-tulang kepala menulang
2. Faktor janin
a. Jenis kelamin janin.
b. Penyimpangan genetik: kelaianan kongenital, pertumbuhan abnormal.
c. Infeksi intrauterin.
8
3. Faktor plasenta
Plasenta adalah akar janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim.
Karena itu, plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam rahim
yang ditetapkan dengan indeks plasenta.
Berat plasenta
Indeks plasenta = Berat badan bayi
Sumber: Manuaba, 2010.
4. Pernapasan janin
Janin dalam kandungan sudah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan, namun air ketuban
tidak masuk ke dalam alveoli paru-parunya. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh kadar
o2 co2di dalam tubuh janin. (Mochtar, 1998).
9
Saluran pencernaan telah siap terbentuk pada kehamilan 16 minggu. Janin telah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah banyak yang diarbsorbsi oleh mukosa saluran pencernaan.
Mekonium yang ada dalam saluran pencernaan berwarna hijau tua karena penghancuran
bilirubin. Pada gawat janin timbul hipoksia berat, mekonium keluar karena usus mengadakan
peristaltik dan otot fringter ini lumpuh (mencret) sehingga air ketuban berwarna kehijauan.
Secara normal janin meminum air ketuban 450 cc setiap hari. Hati telah berfungsi pada
kehamilan 16 minggu yaitu untuk hemopoiesis dan metabolisme hidrat arang. Glikogen,
vitamin A dan vitamin D disimpan dalam hati (Mochtar, 1998).
8. Usia kehamilan
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10 bulan. Ibu termuda yang
hamil dan melahirkan adalah Lina Medina berumur 4 tahun 8 bulan, ibu tertua yang hamil
dan melahirkan berumur 52 tahun. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimestes): kehamilan
triwulan I antara 0-12 minggu, kehamilan triwulan II antara 12-28 minggu dan kehamilan
triwulan III antara 28-40 minggu (Mochtar, 1998).
Usia kehamilan dapat ditentukan dengan:
a. Menggunakan rumus Naegele. Rumus Naegele menggunakan usia kehamilan yang
berlangsung selama 288 hari. Perkiraan kelahiran dihitung dengan menentukan hari pertama
haid terakhir yang kemudian ditambah 288 hari. Rumus Naegele dapat dihitung dengan
menambahkan hari pertama haid terakhir dengan tujuh dan bulannya ditambah sembilan.
Contoh: HPHT tanggal 15 January 1993, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah 15 + 7
= 22; 1 + 9 = 10 sehingga dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.
b. Gerakan pertama janin. Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama janin pada usia
kehamilan 16 minggu, maka perkiraan usia kehamilan dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak
akurat.
c. Perkiraan tinggi fundus uteri. Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan
usia kehamilan terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya
perkiraan ini kurang tepat.
10
Usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri.
Tinggi Fundus Uteri Usia kehamilan
1/3 di atas simfisis 12 minggu
½ di atas simfisi pusat 16 minggu
2/3 di atas simfisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 di atas pusat 28 minggu
½ pusat-prosesus xifoideus 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu
Dua jari (4 cm) dibawah prosesus xifoideus 40 minggu
12
2) Berat: berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir
kehamilan (40 pekan).
3) Bentuk dan konsistensi: pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti alpukat,
pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang
tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek dan
kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan
hipertrofi dan bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft) disebut Tanda
Hegar.
4) Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi, pada 4 bula kehamilan
rahim tetap berada dalam rongga pelvis, setelah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati dan rahim yang hamil biasanya mobil, lebih
mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.
5) Vaskularisasi
Aa. Uterina dan aa.ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan anak-anak cabangnya.
Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
6) Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda goodel. Kelenjar
endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut tanda Chadwick.
b. Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
c. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada
vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.
d. Dinding perut (abdominal wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis
dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat,
misalnya pada hidroamnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diatasis rekti bahkan hernia.
Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
e. Payudara
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba noduli-noduli
akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada
13
puting susu dan areola payudara, kalau diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning.
14
(emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning
sickness).
d. Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamen-ligamen melunak (softening).
Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak
akan kekurangan kalsium. Apa yang disebut dengan gingivitis kehamilan adalah gangguan
yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene yang buruk disekitar mulut.
e. Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:
1) Muka: disebut masker kehamilan (chloasma gravida).
2) Payudara: puting susu dan areola payudara.
3) Perut: linea nigra striae.
4) vulva
f. Kelenjar endokrin
1) Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit.
2) Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior.
3) Kelenjar adrenal tidak begitu terpengaruh
2. Pemerikaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1) Keadaan umum: kompos mentis, tampak sakit.
2) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu, berat badan.
b. Pemeriksaan khusus obstetri
15
1) Inspeksi (tinggi fundus uteri, keadaan dinding abdomen, gerak janin yang tampak).
2) Palpasi (menurut Kneble, Leopold, Buddin, Ahfeld).
Teknik pemeriksaan leopold:
a) Leopold I
- Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga
perkiraan usia kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir.
- Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang, kepala bulat terasa
keras dan melenting pada goyangan, pada letak kepala akan teraba bokong pada fundus: tidak
keras tak melenting dan tidak bulat, pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-
bagian janin.
b) Leopold II
- Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menentukan bagian apa
yang terletak dibagian samping.
- Letak membujur dapt ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan tulang iga seperti
papan cuci.
- Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala janin.
c) Lepold III
- Menentukan bagian apa yang terdapat diatas simpisis pubis.
- Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat.
Pada letak lintang simpisis pubis akan kosong.
d) Lepold IV
- Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa menghadap kearah kaki ibu untuk menetapkan
bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.
- Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya, maka tangan yang
melakukan pemeriksaan divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP
maka tangan pemeriksa konvergen.
3) Perkusi (meteorisme, tanda cairan bebas).
4) Auskultasi (bising usus, denyut jantung janin, gerak janin intrauterin, hal lain yang
terdengar).
16
- Indikasi sosial untuk menentukan keadaan kehamilan atau persalinan, sebelum ditinggalkan
oleh penolong.
- Jika ada pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat ditentukan.
- Jika ada sangkaan kesempitan panggul dan CPD.
- Jika karena sesuatu, persalinan tidak maju-maju.
- Jika akan diambil tindakan obstetriboperatif.
- Menentukan nilai skor pelvis.
17
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
I. Identitas
A. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku/Bangsa : Maluku/Indonesia
Golongan Darah : B
Nama : Tn. P
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
18
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 19 september 2012, dikaji pada tanggal 20 september
2012. Pada saat dikaji klien mengeluh pusing, pegal, kesemutan pada bagian kaki dan klien
juga mengeluh cemas dan khawatir dengan proses operasi SC nanti. Keluhannya meningkat
pada saat beraktivitas dan keluhannya menurun saat beristirahat atau tidur. Keluhan pegal di
bagian kaki yang dirasakan klien yaitu nyeri seperti di tarik tarik dan terasa menegang dengan
skala nyeri 1 (nyeri tanpa gangguan). Klien mengatakan keluhan yang dirasakan klien hilang
pada saat malam hari ketika sedang tidur.
1. GPA : G2P1A0
Jenis : Pil KB
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 17 tahun
Siklus : 28 hari
Keluhan : desminhorea
4. Riwayat perkawinan
19
Status perkkawinn : Kawin
Keluhan atau masalah : ibu mengatakan merasakan pusing, pegal-pegal dan kesemutan
pada daerah kaki.
Mulai pergerakan anak : klien mengatakan ada pergerakan janin pada usia 25 minggu
III. ASPEK BIOLOGIS
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
20
Kesadaran
- Kuantitas : E = 4, M = 6, V = 5 GCS = 15
Tanda-tanda vital
- P = 80 x / m
- R = 2o x / m
- S = 36,5˚C
BB sebelum hamil : 43 kg
BB sekarang : 51 kg
TB : 153 cm
Bentuk simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, tidak ada benjolan, tidak ada keluhan.
3. Muka
Bentuk simetris, tidak ada edema, tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum.
4. Mata
Conjungtiva anemis, sclera an-ikterik, pungsi penglihatan klien baik terbukti klien dapat
membaca papan nama yang mengkaji dalam jarak ± 30 cm.
5. Hidung
Bentuk simetris, keadaan bersih, pernafasan cuping hidung (-), fungsi penciuman baik
terbukti klien dapat mencium aroma kayu putih.
6. Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran KGB dan tidak ada peningkatan tyroid.
7. Dada
Bentuk simetris, bunyi jantung reguler, tidak terdapat bunyi ronchi maupun wheezing,
mamae simetris tidak ada benjolan, puting susu menonjol, sudah ada pengeluaran colostrum.
8. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, bentuk abdomen simetris, lingkar perut 92 cm.
Pemriksaan leopoid
21
- TFU = 29 cm
-
- Ballotemen
- Letak janin
Bagian kaan teraba keras memanjang yang berarti punggung. Bagian kiri teraba bagian-bagia
kecil yang berarti ekstermitas.
- Presentasi
Bagian terbawah janin teraba lunak, kurang bulat, kurang melenting yang berarti bokong.
- Masuknya presentasi
9. Genetalia
10. Tungkai
IV. AKTIFITAS SEHARI-HARI
1. Nutrisi
Klien mengatakan makan dengan jenis nasi, sayura juga lauk pauk dengan frekuensi tiga kali
sehari dan minum frekuensi ± 8 gelas = 2000 ml/ hari dengan jenis air putih dan air teh.
2. Istirahat/tidur
22
Klien mengatakan tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 6 jam dengan kualitas tidak nyenyak.
3. Personal Hygiene
Klien mengatakan mandi dua kali sehari, cuci rambut tiga kali seminggu, gosok gigi dua kali
sehari, dan ganti pakaian 2kali sehari.
4. Eliminasi
Klien mengatakan BAB sehari satu kali dengan konsentrasi padat, warna kuning khas feces.
BAK sehari ± 6 kali sehari dengan warna kuning jernih.
5. Pola aktivitas
Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III klien istirahat bekerja
hanya diam dirumah,membantu memasak dan bersih-bersih rumah,olahraga jalan-jalan pagi
dan ikut senam hamil 0,5 jam – 1 jam keluhan dalam aktivitas nyeri pinggang dan pusing.
Klien merasa takut dan khawatir akan kelahirannya ( operasi SC ) tidak lancar dan takut
anaknya terjadi apa-apa.
Keluarga klien merasa takut dan khawatir akan kelahiran klien terhadap prosedur invasif
saat operasi SC yang akan dilakukan tidak lancar dan takut anaknya klien terjadi apa-apa.
3. Konsep diri
Klien berharap operasi SC nya lancar dan keadaan bayinya baik-baik saja.
Hubungan klien dengan lingkungan rumahnya dan rumah sakit baik. Klien kooperatif dengan
petugas kesehatan rumah sakit.
Klien beragama islam. Klien menjalankan ibadah se;lama berada di rumah sakit.klien juga
selalu berdoa agar proses operasi sesarnya berjalan dengan baik.
23
1. Perawatan payudara
Klien dan keluarga klien mengatakan telah mendapatkan pengetahuan tentang perawatan
payudara di rumah praktek bidan (BPS) maupun posyandu.
2. Perawatan kehamilan
Klien dan keluarga klien mengatakan telah mendapatkan pengetahuan tentang perawatan
kehamilan di rumah praktek bidan (BPS) maupun posyandu.
3. KB
Klien dan keluarga klien mengatakan telah mengetahui macam-macam alat kontrasepsi (KB)
4. Persiapan persalinan
Klien dan kelurga klien telah memahami tanda-tanda persalinan. Klien dan keluarga klien
juga mengatakan siap secara mental untuk melahirkan melalui operasi SC.
Hematologi
4. Hematokrit 33,0 31 - 55 %
6. Golongan darah B
X. THERAPY
24
1. S: klien merasa khawatir Hamil 38 minggu cemas
dengan proses operasi SC
nanti.
Prosedur invasif yang akan
O: Banyak bertanya
dilakukan
gelisah,tdk konsentrasi
dalam menjawab
pertanyaan,riwayatpersalinan
cemas
caesar tidak ada, TD=110/80
mmHg
cidera
C. RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl/jam No Perencanaan
Dx.
Tujuan Intervensi Rasional
25
Kep.
1. I Cemas 1. kaji 1. Dapat dilakukan
berkurang atau tingkatkecemasan: penanganan secara
hilang setelah ringan,sedang,berat,pan cepat dan tepat.
di-berikan ik.
2. Meyakinkan klien
penyuluhan.
2. Berikan kenyaman & bahwa ia benar
ke-tentraman hati. mendapat
pertolongan.
Kriteria hasil :3. Jelaskan tentang
perawat-an hamil,
3. Mengurangi
Klien
persalinan, pas-ca kecemasan karena
menjelaskan ia
persalinan,prognosa & klien sudah mengerti
tidak lagi
prosedur yang akan dila apa yang akan
khawatir.
kukan ( operasi SC ) dihadapi /jalani nya
Tidak lagi nanti.
gelisah.
Dapat
menerangkan
cara agar tidak
sampai cidera.
TTV
Normal
26
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2. II 1. Menganjurkan klien
1. Hasil : klien tidak
untuktidak melakukan sepenuhnya
aktivitas sendiri dan melakukan aktivitas
menghindari aktivitas sendiri, aktivitas klien
yang di bantu keluarganya.
membahayakandiri
2. Klien melakukan
dan kandungannya.
aktivitas yang aman
2. Mengajarkan klien dan ringan.
untukmelakukan
3. TD = 110/80 mmHg
aktivitas yang aman
& ringan. P = 80 x / menit
27
Keluhan klien sedang.
BAB IV
28
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm. (Manuaba, 2010).
Perkembangan janin pada dua minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan
perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6 disebut mudigah
(embrio) dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan
organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.
Tanda dan gejala kehamilan diantaranya adalah Tanda-tanda presumptif, Tanda-tanda
kemungkinan hamil dan Tanda pasti (tanda positif).
Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan terjadi pada sistem reproduksi diantaranya Uterus,
Indung telur (ovarium), Vagina vulva, Dinding perut (abdominal wall) dan Payudara. Serta
Perubahan pada organ dan sistem lainnya diantaranya Sistem sirkulasi darah, Sistem
pernapasan, Saluran pencernaan, Tulang dan gigi, Kulit dan Kelenjar endokrin.
Pemeriksaan Ibu Hamil meliputi tahap Anamnesa, Pemerikaan fisik, Pemeriksaan dalam
(pembukaan, perlunakan serviks, ketuban, penurunan bagian terendah, penempatan
kombinasi, tumor yang menyerupai bagian terendah, pelvimetri panggul) dan Pemeriksaan
tambahan (pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi, tes pemeriksaan air ketuban, tes
pemeriksaan bakteriologis).
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan yaitu pada Trimester I dan II Setiap bulan sekali serta
pada Trimester III Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kehamilan.
Konsep Asuhan Keperawatan meliputi tahapan proses Pengkajian, Diagnosa,
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
B. Saran
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita semua, khususnya para pembaca
memahami dan bisa melihat gambaran yang sesungguhnya mengenai asuhan keperawatan
pada ibu hamil.
29
DAFTAR PUSTAKA
30