Anda di halaman 1dari 3

Penanganan covid-19 pada anak

Seperti yang telah kita ketahui, wabah virus corona yang berasal dari cina dan telah memasuki
Indonesia dan sekarang sudah ada 2 kasus terkonfirmasi positif di Merauke. Pasti banyak
orang tua yang kuatir dengan anak-anak mereka, karena seorang anak sangat susah untuk
membatasi diri dalam kontak dengan orang dan susah menjaga kebersihan diri. Sehingga
membuat anak-anak rentan terinfeksi virus corona. Melewati narasi ini, mari kita simak
tentang apa itu virus corona dan sifat-sifatnya serta penanganannya pada anak-anak agar
mengurangi ketakutan namun meningkatkan kewaspadaan orang tua.

1. Apa itu COVID-19? Dan dari mana asalnya?

COVID-19 (corona virus disease 2019) dalam bahasa Indonesia Penyakit virus Corona 2019
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-Cov-2. Virus corona ini adalah zoonosis yang
artinya virus ini di tularkan dari hewan ke manusia. Sampai saat ini belum diketahui dengan
pasti hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19.

Virus ini bermula dari Cina. Pada tanggal tanggal 7 januari 2020, Cina mengindetifikasi
pneumonia jenis baru yaitu Penyakit virus corona (Covid-19). Kemudian pada tanggal 30
januari 2020 organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia. Penambahan jumlah kasus COVID-19 yang
berlangsung cukup cepat sehingga sampai dengan tanggal 3 Maret 2020 dilaporkan 90.870
kasus konfirmasi di 72 negara dengan 3.112 kematian, di Indonesia terdapat 2 kasus. Pada
tanggal 25 Maret 2020, kasus COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 686 kasus, dan
yang meninggal 55 orang. Di Papua telah terkonfirmasi 2 kasus di Merauke.

2. Bagaimana penularan COVID-19 antar orang? Dan bagaimana mencegahnya?

Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak
erat dan droplet, tidak melalui udara. Droplet adalah cipratan air liur yang dikeluarkan saat
batuk/ bersin. Orang yang beresiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan
pasien COVID. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci
tangan secara tertur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak langsung dengan
hewan dan manusia yang mengalamai gejala penyakit pernapasan.

3. Berapa lama waktu dari terpapar virus sampai timbul gejala?

Masa rata-rata masuknya virus ke dalam tubuh manusia sampai timbul gejala adalah 5-6 hari,
paling lama 14 hari.

4. Apa saja tanda dan gejala seorang anak yang terinfeksi virus corona?

Pada umumnya tanda dan gejala COVID-19 pada anak tidak berbeda dengan orang dewasa,
dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 .Gejala ringan yang dilaporkan pada anak-anak yaitu gejala flu seperti demam,
beringus, batuk, muntah dan diare tanpa disertai sesak napas.
 Gejala berat yaitu sesak napas atau susah bernapas karena infeksi pada paru-paru,
 Gejala sangat berat yaitu gejala sesak yang memburuk dengan cepat dan anak hilang
keadaran. Dapat menyebabkan gagal napas dan kematian.

5. Mengapa ada anak yang hanya bergejala ringan dan ada yang berat?

Anak-anak yang terkonfirmasi COVID-19 memiliki gejala lebih ringan dikarenakan system
imun yang baik. Pada anak berpotensi mengalami gejala yang beratyaitu pada anak yang
menderita penyakit- penyakit lain seperti diabetes, jantung bawaan dan nutrisi kurang, serta
penyakit kronis lain.

6. Sebagai orang tua apa yang dapat dilakukan jika anak terinfeksi COVID-19?

Jika gejala ringan, anak dapat diisolasi di rumah dan diberi obat minum obat penurun panas,
anti virus dan vitamin. Saat di rawat di rumah, anak menggunakan masker, menjaga jarak
dari orang-orang di rumah., dan jaga kebersihan anak. Orang tua sebagai penjaga, harus
menjaga tubuh agar tetap sehat. Jika tidak bias melakukan isolasi di rumah, maka isolasi dapat
dilakukan di rumah sakit.

Jika gejala berat, maka anak harus dirawat di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai