Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AC OTOMOTIF

1. Kompresor
a. Jelaskan 3 fungsi kompresor.
- Fungsi penghisap: proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator
dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant
dinaikkan.
- Fungsi penekanan: proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan
sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke
condenser, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi.
- Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu
dengan mensirkula-sikan refrigerant berdasarkan hisapan & kompresi.

b. Jelaskan sistem pelumasan kompresor


Oil pada compressor tersekat dalam ruang oil dan disalurkan ke tiap
bagian bersama dengan aliran tekanan gas refrigerant. Jika compressor
dioperasikan, oil dalam compressor akan dikirimkan karena tekanan yang
dikirimkan ke block dibagian bawah dari kedua sisi penampang rotary,
needle bearing, dan shaft seal melalui lubang oil. Compressor akan
mengakhiri pelumasan, dan mengembalikan oil ke ruang bawah melalui
suction hose.

2. Magnetic clutch
a. Fungsi
Magnetic clutch dipasangkan pada compressor pulley. Magnetic clutch
berputar dan menyalurkan putaran engine ke compressor, berdasarkan
operasi thermostat dan operasi High / Low pressure switch.

b. Operasi/cara kerja
- Saat arus mengalir ke magnetic coil (ON)
Pulley assembly (Armature & Rotor Frame) dan clutch pad masing-masing
dihubungkan.
- Saat arus diputus aliriannya ke magnetic coil (OFF)
Pulley assembly (Armature & Rotor Frame) dan clutch pad masing-masing
dilepaskan.
Clutch pad tidak menghubungkan rotor dalam pulley assembly. Sehingga,
V-belt berputar bebas.

3. Safety valve
a. Fungsi
Alat ini berfungsi menstabilkan A/C system ketika menyalurkan
refrigerant dan oil melalui PRV ketika tekanan tinggi terjadi dalam
compressor untuk mencegah A/C system setelah dideteksi bahwa tekanan
A/C meningkat ketika condenser fan rusak, refrigerant overcharged
(tekanan melewati batas), dan A/C system terjadi penyumbatan. Oleh
karena itu, refrigerant dan oil harus diisi dan diinjeksi lagi ke dalam A/C
system setelah mengoperasikan PRV.

b. Tekanan operasi
Tekanan operasi: 35.3~42.2kg/•

4. Belt lock safety


a. Fungsi
Ketika mengembangkan engine, jenis belt - 1 umumnya ditujukan untuk
mengurangi tenaga yang hilang. Jika bagian dalam A/C compressor
dihubungkan ke belt - 1 terjadi kemacetan atau terjadi clutch slip, maka
belt itu bisa putus.

b. Jenis
- Speed sensor type:
Perlindungan ini dengan cara memutus tenaga compressor ke belt karena
terlampauinya perbandingan batas slip normal yaitu perbandingan RPM
engine dan RPM compressor dan hal itu diditeksi oleh speed sensor yang
terpasang pada compressor.
- Thermal fuse type
Jenis ini melindungi belt dan engine agar tidak merusak pulley bearing
atau menghilangkan clutch slip dengan menghentikan kerja clutch oleh
pemutusan listrik ke coil yang dilakukan oleh temperature fuse (184• OFF)
yang terpasang pada clutch compressor dan ia selalu mendeteksi panasnya
clutch slip.

5. Kondensor
a. Fungsi
Perubahan refrigerant dari bentuk gas yang bersuhu dan bertekanan tinggi
menjadi cairan yang bersuhu dan bertekanan tinggi juga belum cukup
untuk proses pendinginan selanjutnya. Karenanya gas refrigerant ini
dimasukkan kedalam condenser agar panasnya disalurkan ke udara luar
atau disamakan dengan suhu atmospir.

b. Operasi
Dari sisi pandang panas, bila temperatur (sekitar 60•) dari refrigerant
dalam condenser dan atau temperatur udara luar (sekitar 55•) merupakan
kegagalan, karena suhu refrigerant akan menjadi sekitar 57•. Walaupun
suhu refrigerant diturunkan hanya sekitar 2~3•, ia tetap akan berubah dari
gas menjadi cairan, karena sifat alami refrigerant.

c. Tipe/jenis
Condenser kendaraan, yang menggunakan refrigerant R-12 A/C system,
adalah berjenis corrugated type. Tetapi condenser, yang menggunakan
refrigerant R-134a system, jenisnya adalah parallel flow type untuk
memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek
pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.

6. Receiver drier
a. Fungsi
Receiver-drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga
berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-
benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier menerima
cairan refrigerant bertekanan tinggi dari condenser dan disalurkan ke
expansion valve.

b. Struktur dan operasi


Alat itu terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass dlsb.
Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke expansion
valve melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body
setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.

7. Pressure switch
a. Fungsi
Untuk menjaga tekanan system A/C pada tekanan yang sesuai.

b. Dual pressure switch


Dual pressure switch dipasangkan pada refrigerant line di antara condenser
dan receiver drier atau pada receiver drier. Dual pressure switch, sebagai
alat pengaman, berfungsi untuk menghentikan compressor dengan
mengoff-kan magnetic clutch, ketika tekanan pada high pressure line tidak
normal tinggi atau rendah.

c. Triple pressure switch


Ada 3 nilai dari tekanan yang di-set oleh switch ini, dan ia mengatasi
fungsi-fungsi dual switch, dan middle-pressure switch. Switch ini
mendeteksi tekanan refrigerant dan jika tekanannya dinaikan, switch akan
tertutup dan membuat cooling fan berputar pada posisi high-speed.

d. Tekanan kerja
8. Expansion valve
a. Fungsi/tujuan
Tujuan dari expansion valve adalah membuat cairan tekanan yang tinggi
untuk di semprotkan masuk kedalam evaporator. Ia juga mengontrol, atau
sebagai pengatur system untuk mencegah evaporator dari peluapan dan
pembekuan (freezing up).

b. Jenis atau tipe


- Katup ekspansi dengan kontrol temperatur
- Katup ekspansi dengan kontrol tekanan dan temperatur
- Katup ekspansi tipe blok

9. Evaporator unit
a. Fungsi]
Evaporator adalah penyalur panas yang lain dalam air conditioning system.
Ia memiliki coil dan fin seperti condenser, tetapi fungsinya berbeda
terbalik. Evaporator menerima atom cairan refrigerant bertekanan rendah
dan dingin dari expansion valve. Ketika refrigerant dingin ini melewati
coils dari evaporator, maka pengabutan refrigerant akan menyerap panas
dari ruang dalam kendaraan.

b. Oprerasi
Keadaan refrigerant setelah receiver drier adalah 100% cair. Segera setelah
tekanan cairan itu turun, mulailah terjadi gelembung, dan dengan
demikian, gas itu akan menyerap panas. Panas ini dilepaskan dari udara
yang ditiup lewat cooling fins dari evaporator dan menyebabkan udara
menjadi dingin. Refrigerant yang benar masuk kedalam evaporator
haruslah semuanya cairan 100% setelah melewati receiver drier dan
menjadi 100% gas setelah berada di outlet.

10. Thermostat
a. Fungsi
Jika temperatur evaporator fin, dimana suhu pengabutan refrigerant,
menurun dibawah 0•, beku/frost atau es akan terbentuk pada fin tersebut,
yang menyebabkan menurunnya aliran udara dan akibatnya akan
menurunkana kapasitas pendinginan. Untuk mencegah seperti
pembekuan/frosting ini, dan agar temperature ruang dalam kendaraan
dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka thermostats
dipasangkan. Alat berupa switch ini terpasang pada evaporator case
dengan pipa kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada evaporator
inlet line.
Alat itu dihubungkan ke magnetic clutch pada compressor secara serie.
Dia akan melepaskan magnetic clutch ketika temperature permukaan
evaporator fin ada dibawah sekitar 0±1•.

11. Heater unit


a. Fungsi
Untuk menghangatkan atau menaiakan suhu di dalam mobil.

b. Operasi/cara kerja
Ketika air pendingin engine dapat dialirkan ke bagian heater core, maka
panas dari air pendingin/coolant dapat disalurkan ke cooler, udara akan
dialirkan melalui fin dari heater core dan masuk ke ruangan penumpang
sehingga ruang itu menjadi hangat.

12. Air filter


a. Fungsi
Untuk menyaring debu dan bau dalam udara yang akan masuk.

b. Cara perawatan
Periode penggantian filter adalah 5000 ~ 12,000 km. Tetapi hal ini dapat
menjadi lebih pendek jika kondisi jalan buruk yang menyebabkan debu
dan asap hitam lebih banyak dalam udara.

13. Blower motor assembly


a. Fungsi
Kegunaannya adalah meniupkan udara ke ruangan
dalam penumpang dan mengirimkannya melalui
evaporator core dan heater core, jika dikehendaki.

b. Cara kerja
Cara kerja blower adalah apabila saklar atau switch motor kecepatan
blower di posisikan ke suatu arah (low, medium, high), maka arus akan
mengalir dari kunci kontak kemudian mengalir menuju saklar motor
blower evaporator dan akhirnya ke motor blower dan massa. Motor blower
akan berputar, semakin besar tahanannya maka semakin lambat
putarannya. Semakin lambat putaran blower maka hembusan angin yang
keluar juga semakin pelan. Dan juga sebaliknya.

c. Jenis blower
Single blower dan double blower.

http://training.hyundai-motor.com

Anda mungkin juga menyukai