698 1741 1 SM PDF
698 1741 1 SM PDF
Prevalensi berat badan berlebih (obesitas) telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia. Selama satu
dekade ini obesitas merupakan suatu masalah kesehatan. Bahkan saat ini, kegemukan disebut sebagai The
New World Syndrome, dimana hampir di seluruh dunia angka kejadiannya terus meningkat. Di Indonesia,
prevalensi obesitas terus meningkat. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010, prevalensi obesitas pada
orang dewasa di Indonesia mencapai 21,7%, terjadi peningkatan yang signifikan dibanding hasil Riskesdas
sebelumnya pada tahun 2007 yaitu 10,3%. Obesitas pada usia dewasa muda berhubungan dengan peningkatan
risiko kejadian penyakit jantung koroner, hipertensi, hiperkolesterolemia, diabetes mellitus dan gangguan
metabolik. Obesitas mempunyai korelasi yang kuat dengan morbiditas dan mortalitas, sehingga perlu mendapatkan
perhatian serius mengenai penyebab, tindakan pencegahan dan upaya pengobatannya. Sampai saat ini, masih
belum ada obat yang khusus digunakan untuk menurunkan berat badan, sehingga masyarakat melihat fitoterapi
sebagai penurun berat badan (selain diet), karena dianggap fitoterapi relatif aman dan tanpa efek samping yang
berarti. Ramuan yang terdiri dari jati belanda, kemuning, kelembak dan tempuyung adalah ramuan yang digunakan
di Klinik Saintifikasi Jamu Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Hasil
penelitian pada ramuan ini menunjukkan bahwa kapsul penurun berat badan dapat menurunkan Indeks Massa
Tubuh (IMT), namun jika digunakan selama 2 bulan belum dapat menurunkan kategori IMT dari overweight ke
normal. Ramuan jamu penurun berat badan dapat menurunkan berat badan subyek penelitian secara bermakna
setelah pemberian selama 28 hari dengan penurunan rata-rata 3,9 Kg dan penurunan sangat bermakna setelah
pemberian selama 56 hari dengan penurunan rata-rata 6,7 Kg dibandingkan berat badan awal. Ramuan jamu
juga dapat menurunkan lingkar perut pada pemberian hingga hari ke-56 sebesar 41,1 cm. Namun pemberian
ramuan jamu hingga hari ke-56 tidak dapat menurunkan lingkar lengan atas.
*Corresponding author: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Jl. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu,
Surakarta, e‐mail : suneo.pamadeo@gmail.com
JOURNAL OF PHARMACEUTICAL SCIENCE AND PHARMACY PRACTICE | VOLUME 2 | NUMBER 1 | JANUARY 2015 19
Observasi Klinik Ramuan Jamu untuk Menurunkan Berat Badan
TABEL 1. Karakteristik Subyek atas, lingkar perut, subyek juga diobservasi jika ada
Jumlah
keluhan fisik, efek samping dan pemeriksaan
No. Karakteristik Subyek laboratorium fungsi ginjal dan fungsi hati yang
N %
17 – 30 tahun 3 9,4 dianalisis menggunakan WHO Toxicity Grading
1 Umur 31 – 40 tahun 14 43,8 Scale for Determining The Severity of Adverse
41 – 50 tahun 16 48,4 Events.
Perempuan 28 84,8
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 5 15,1 HASIL DAN PEMBAHASAN
Ringan 24 76,6
Gangguan Pengumpulan data dilakukan di Klinik
3 Sedang 5 15,6
Karena Obese Saintifikasi Jamu “Hortus Medicus” Balai Besar
Berat 4 6,6
Mengetahui Resiko Kelebihan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan
4 27 87,6 Obat Tradisional. Dari semua subyek yang direkrut
Berat Badan
dalam penelitian ini tidak ada yang drop out atau
lost of follow. Hal ini kemungkinan disebabkan
TABEL 2. Rata-rata Perbandingan Berat Badan Sebelum
karena sebagian besar subyek mengetahui resiko
dan Sesudah Pemberian Jamu
kelebihan berat badan dan keinginan subyek
Parameter H-0 H-14 H-28 H-42 H-56 untuk menurunkan berat badan cukup tinggi.
IMT 29,77±0,72a 29,28±0,85 a 28,30±0,67 a 28,19±0,64 a 27,25± 0,61 b Gambaran umum karakteristik subyek pada
BB 79,1± 1,7 a 77,8± 1,4 a 75,2± 1,4 b 74,9± 1,6 b 72,4± 1,4 c penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1.
Li-Perut 95,71± a 94,50± a 93,81± a 93,42± a 91,53± b
Li-LA 33,21± a 32,18± a 32,83± a 32,27± a 31,38± a
Tabel 1 menunjukkan proporsi jenis kelamin
subyek perempuan (84%) lebih banyak dibandingkan
Keterangan : huruf yang sama pada baris yang sama
menunjukkan tidak beda nyata pada uji BNT. laki-laki (15%), namun hal ini tidak menunjukkan
proporsi di dalam populasi masyarakat, karena
yang dipergunakan sebagai data awal kondisi subyek diambil berdasarkan pasien yang datang
kedua organ, agar dapat memonitor jika ada efek untuk menurunkan berat badan. Dalam hal ini,
samping pada organ tersebut. Pemeriksaan darah perempuan lebih perhatian terhadap berat badan
rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, dan profil lemak, sehingga perempuan lebih banyak datang ke klinik
dilakukan pada awal observasi klinis, pada akhir untuk mengurangi berat badan. Sedangkan laki-
bulan pertama, dan kedua. Pemeriksaan darah laki tidak terlalu memperhatikan berat badan.
dilakukan di Laboratorium Klinik Saintifikasi Jamu Subyek didominasi oleh kelompok umur 41-50
“Hortus Medicus” Tawangmangu yang selalu tahun sebanyak 16 orang (48%) diikuti oleh
melakukan kalibrasi secara periodik. kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 14 orang
Untuk pemeriksaan darah rutin, profil (43%). Sedangkan jika dilihat dari gangguan aktifitas
lemak, fungsi hati dan fungsi ginjal dibutuhkan fisik dan kesehatan, sebagian besar terganggu
darah subyek sebanyak kurang lebih 3 mL yang dengan derajat gangguan ringan (76%), dan hampir
diambil dari darah vena cubiti (pembuluh darah seluruh subyek mengetahui resiko kesehatan jika
balik lipat siku tangan). kelebihan berat badan.
Berat badan, lingkar lengan atas, dan lingkar Kemanfaatan jamu didasarkan atas adanya
pinggang diperiksa dua minggu sekali selama dua perbaikan parameter klinis sebelum dan sesudah
bulan. Penimbangan berat badan menggunakan pemberian jamu pada hari ke-14, 28, 42, dan 56.
timbangan digital yang sudah dikalibrasi. Setiap Perbaikan parameter yang dinilai adalah berat
kali pengambilan data berat badan dilakukan 2 badan, lingkar pinggang, lingkar lengan atas, dan
kali penimbangan, jika hasilnya sama antara IMT. Untuk menentukan perbedaan bermakna
penimbangan ke-1 dan ke-2 maka hasil penimbangan antara keadaan awal sebelum perlakuan dan sesudah
dipakai. Jika hasil ke-1 dan ke-2 berbeda maka perlakuan, maka data yang terkumpul diuji dengan
dilakukan penimbangan ke-3. Hasil yang dipakai metode t berpasangan (t-dependent). Sebelum
adalah 2 hasil yang sama diantara 3 penimbangan, dilakukan uji t, dilakukan uji homogenitas.
sedangkan jika ketiga hasil penimbangan berbeda Hasil uji normalitas data diperoleh p-
maka hasil yang digunakan adalah rata-rata dari value = 0,094 (homogen). Subyek yang digunakan
ketiga penimbangan. pada penelitian ini hanya pasien dengan IMT
Mulai hari pertama subyek diberi kapsul 25,0-29,9 kg/m2 dengan harapan untuk memperkecil
ramuan penurun berat badan dengan dosis 3 x 2 variasi. Rata-rata berat badan, lingkar lengan atas,
kapsul, masing-masing kapsul 500 miligram serbuk lingkar pinggang dan IMT subyek pada keadaan
simplisia kering jati belanda, kemuning, kelembak awal dan setelah pemberian jamu ditunjukkan pada
dan tempuyung. Kapsul diberikan untuk diminum Tabel 2.
selama 1 (satu) minggu, dan subyek diminta datang Tabel 2 menunjukkan bahwa IMT subyek
lagi ke Klinik Saintifikasi Jamu setiap satu minggu tidak mengalami perubahan yang signifikan hingga
selama dua bulan, guna diberikan kapsul untuk hari ke-42 pemberian bahan uji. Pada hari ke-56,
diminum selama satu minggu selanjutnya dan nampak perbedaan yang signifikan IMT subyek
dilakukan observasi (klinis dan laboratorium). dibandingkan dengan kondisi awal, namun tidak
Setiap subyek penelitian datang, dilakukan sampai menurunkan kriteria IMT dari overweight
anamnese tentang perkembangan berat badan. menjadi normal. Hal ini dapat disebabkan waktu
Selain pemeriksaan berat badan, lingkar lengan penelitian yang terbatas. Pada penelitian ini subjek
DAFTAR PUSTAKA
Azrul dan Azwar, 2004, Kecenderungan Masalah Gizi Montgomery R., Robert LD, Thomas WC, dan Arthur AS,
dan Tantangan di Masa Depan, viewed 27 September, 1993, Biokimia Berorientasi Kasus, Ismadi M (penerjemah),
available from http://www.gizi.net. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Badan Litbang Kesehatan, 2005, Data Susenas 2004 Naghawi M, 2003, Vulnarable Patient: A Call for New
Substansi Kesehatan: Status Kesehatan, Pelayanan Definition, and A Risk Assegment Strategy.
Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat dan Kesehatan
Rachmadani, 2001, Ekstrak Air Daun Jati Belanda (Guazuma
Lingkungan, Badan Litbang Kesehatan, Jakarta.
ulmifolia Lamk.) Berpotensi Menurunkan Kadar Lipid Darah
Departemen Kesehatan RI, 2003, Petunjuk Teknis Pemantauan pada Tikus Putih Strain Wistar, Skripsi Sarjana Jurusan
Status Gizi Orang Dewasa dengan Indeks Massa Tubuh Kimia, FMIPA, IPB Bogor.
(IMT), Jakarta.
Soedibyo M, 1998, Alam Sumber Kesehatan: Manfaat
Darusman LK, Rohaeti E, dan Sulistiyani, 2001, Kajian Senyawa dan Kegunaan, Balai Pustaka, Jakarta, 357.
Golongan Flavonoid Asal Tanaman Bangle (Zingiber
cassumunar Roxb.) sebagai Senyawa Peluruh Lemak
melalui Aktivitas Lipase, Pusat Studi Biofarmaka Lembaga
Penelitian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
JOURNAL OF PHARMACEUTICAL SCIENCE AND PHARMACY PRACTICE | VOLUME 2 | NUMBER 1 | JANUARY 2015 21