NIM : 151911913157
Fakultas : Vokasi
Prodi : D3-Keperawatan Gresik
Kelas : 1B
1. Gangguan Penglihatan
Katarak
Katarak adalah kondisi mata di mana lensa mata menjadi keruh dan berawan.
Penderita katarak akan merasa seperti melihat jendela berasap. Sebagian besar katarak
berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun lama kelamaan, katarak
akan mengganggu penglihatan dan membuat pasien sulit menyetir, membaca dan melakukan
aktivitas rutinnya.
Katarak merupakan kondisi mata yang umum terjadi. Kondisi ini biasanya terjadi
pada laki-laki dan perempuan yang berusia lanjut. Anda dapat menurunkan risiko katarak
dengan mengontrol faktor risiko Anda. Diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih
lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Katarak dapat terjadi pada satu atau kedua mata namun tidak dapat menyebar dari
satu mata ke mata yang lain. Beberapa tanda dan gejala katarak adalah:
Pandangan kabur seperti berkabut
Warna di sekitar terlihat memudar
Rasa silau saat Anda melihat lampu mobil, matahari atau lampu. Anda juga dapat
melihat lingkaran di sekeliling cahaya
Pandangan ganda
Penurunan penglihatan di malam hari
Sering mengganti ukuran kacamata
Penyebab
Penyebab paling sering pada katarak yaitu penuaan atau trauma yang menyebabkan
perubahan pada jaringan mata. Katarak akibat penuaan dapat terjadi melalui 2 hal, yaitu :
Protein menggumpal pada lensa mata. Hal ini menyebabkan benda terlihat kurang
jelas dan kurang tajam.
Lensa yang jernih secara perlahan berubah warna menjadi kuning-kecoklatan. Inilah
membuat mata menjadi berwarna kuning kecoklatan.
Sebagian besar lensa mata terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia, lensa
menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel. Hal ini menyebabkan gumpalan protein dan
mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang
terletak di belakang dalam mata Anda. Inilah yang menyebabkan pandangan kabur dan tidak
tajam. Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecoklatan ringan namun semakin
memburuk dengan bertambahnya waktu. Anda mulai sulit membedakan warna biru atau
ungu.
Faktor-faktor risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengembangkan gejala
katarak seperti yang sudah disebutkan di atas adalah:
Semakin Anda bertambah tua, risiko Anda semakin tinggi.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang terkena katarak, risiko Anda semakin
tinggi.
Trauma pada mata atau operasi mata.
Konsumsi alkohol atau merokok.
Penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.
Paparan sinar matahari yang lama.
Penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang.
2. Gangguan Pendengaran
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau congek
Otitis media adalah infeksi pada telinga bagian tengah, tepatnya pada rongga di
belakang gendang telinga. Infeksi telinga bagian tengah ini, sering kali timbul akibat batuk
pilek, flu, atau alergi sebelumnya.
Semua orang bisa mengalami otitis media, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada
anak-anak. Berdasarkan penelitian, kebanyakan kasus otitis media menyerang anak-anak
yang berusia di bawah tiga tahun.
3. Gangguan Pengecapan
Dysgeusia
Dysgeusia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami perubahan rasa saat
mengecap makanan atau minuman. Dalam kasus dysgeusia, orang-orang yang mengalaminya
menggambarkan rasa makanan berubah menjadi rasa logam, asin, busuk, atau tengik.
Misalnya, makan es krim dapat menghasilkan rasa asin atau logam dalam mulut.
Beberapa orang yang terkena dysgeusia bahkan mengalami perubahan sensasi bau.
Hal ini karena sensasi rasa dan bau saling berhubungan. Tapi yang paling umum dari efek
dysgeusia adalah perubahan rasa, terutama rasa logam dalam mulut.
Penyebab
Beda jenis dermatitis beda pula penyebabnya. Berikut berbagai penyebab dermatitis
sesuai dengan jenisnya:
a. Dermatitis atopik (eksim)
Jenis penyakit kulit ini kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Kulit kering
Variasi gen
Kesalahan pada sistem imun
Bakteri pada kulit
Faktor lingkungan
Memiliki riwayat keluarga dengan eksim
Memiliki alergi atau asma
b. Dermatitis kontak
Kondisi ini muncul ketika Anda terpapar salah satu iritan atau alergen, seperti:
Poison ivy (tanaman beracun)
Perhiasan dengan nikel
Produk pembersih
Parfum
Kosmetik
Zat pengawet pada krim dan losion
c. Dermatitis seboroik
Kondisi ini dapat disebabkan oleh jamur (fungus) yang berada pada sekresi minyak pada
kulit. Biasanya kondisi ini bisa datang dan pergi tergantung musim.
Faktor-faktor risiko
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena kondisi kulit yang satu ini, yaitu:
Usia
Kondisi ini dapat muncul pada usia berapa pun, tetapi dermatitis atopik (eksim) biasanya
muncul pada bayi. Oleh sebab itu, bayi dan anak-anak lebih berisiko terkena eksim.
Alergi dan asma
Orang yang memiliki alergi dan asma lebih berisiko terkena dermatitis terutama jenis
atopik. Namun, tidak diketahui hubungan pasti antara alergi dan asma dengan dermatitis
atopik.
Pekerjaan
Pekerjaan yang terpapar langsung dengan logam, pelarut, atau produk pembersih tertentu
meningkatkan risiko terkena dermatitis kontak.
Orang yang bekerja di bidang kesehatan juga sering terkena eksim, terutama di tangan.
Kondisi kesehatan
Anda mungkin akan berisiko tinggi terhadap dermatitis seboroik apabila memiliki salah
satu dari kondisi seperti gagal jantung kongestif, penyakit Parkinson, dan HIV.
Riwayat keluarga
Orang dengan riwayat keluarga yang memiliki dermatitis biasanya lebih rentan terkena
penyakit yang sama. Pasalnya, eksim termasuk salah satu penyakit yang sering kali
diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/gangguan-pendengaran
https://www.amazine.co/17692/apa-itu-dysgeusia-penyebab-gejala-dysgeusia/
https://hellosehat.com/penyakit/katarak/
https://hellosehat.com/penyakit/dermatitis/