Anda di halaman 1dari 5

Nama : Intan Hafidha Rahmanita

NIM : 151911913157
Fakultas : Vokasi
Prodi : D3-Keperawatan Gresik
Kelas : 1B

Konsep Dasar Anatomi Fisiologi Darah dan KGB


Tugas 1
Cari masing-masing contoh kasus penyebab anemia!

1. Anemia disebabkan oleh kehilangan darah


Contoh Kasus :
a. Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan
dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera, gangguan
menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping
obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

2. Anemia disebabkan oleh penurunan atau kesalahan produksi sel darah merah
Contoh Kasus :
a. Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin
(Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam
makanan, atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat
penyakit celiac.

b. Anemia defisiensi asam folat


Jika tubuh tidak memiliki cukup asam folat, Anda bisa mengalami anemia. Ini
karena asam folat berperan penting dalam pembuatan sel darah merah yang
sehat.
Gejala utama yang biasanya muncul dari masalah kesehatan yang satu ini,
yaitu termasuk lekas marah, diare, kulit pucat, dan permukaan lidah yang halus
tidak berbintil-bintil.

c. Anemia aplastik
Penyakit darah yang satu ini ditandai dengan rusaknya sel-sel induk di sumsum
tulang. Akibatnya, tubuh tidak bisa membuat sel darah merah baru dalam
jumlah yang seharusnya.
Selain berbagai gejala umum yang telah disebutkan, anemia aplastik juga
ditandai dengan mual, ruam pada kulit, urine berdarah, hingga perut dan kaki
yang membengkak.

d. Anemia kekurangan zat besi


Jenis penyakit darah yang satu ini disebabkan kurangnya zat besi dalam pola
makan Anda atau kehilangan darah kronis.
Kekurangan darah terkait defisiensi zat besi dapat biasanya ditunjukkan
dengan berbagai tanda, seperti merasa lemah, kuku rapuh, lidah bengkak atau
sakit, luka pada sisi mulut Anda, dan mudah infeksi.
e. Anemia pernisiosa
Jenis yang ini disebabkan oleh defisiensi vitamin B12. Tubuh yang tidak
memiliki cukup vitamin B12, atau tidak mampu menyerapnya, dapat
memunculkan gejala, seperti kerusakan saraf, kebingungan, demensia,
kehilangan memori, depresi, mual, mulas, penurunan berat badan, dan lidah
merah.

f. Anemia sel sabit


Nyeri tiba-tiba seluruh tubuh adalah ciri khas dari jenis penyakit darah yang
satu ini. Kondisi ini terjadi karena tubuh membuat sel darah merah berbentuk
seperti sabit (atau bentuk “C”) bukan bentuk cakram sempurna.
Kondisi ini juga akrab disebut sebagai anemia sickle cell.
Eritrosit yang berbentuk tidak normal dapat mengumpul dan kemudian
menghalangi aliran darah di banyak organ. Kondisi isi menyebabkan nyeri
krisis sel sabit. Pembengkakan pada tangan dan kaki dan kerusakan limpa juga
gejala dari penyakit darah yang satu ini.

3. Anemia disebabkan oleh rusaknya sel darah merah.


Contoh Kasus :
a. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat
daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau
didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit
autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan
obat antimalaria.

Tugas 2
Cari Faktor resiko /enviroment yang memudahkan seseorang terkena
leukemia !

Faktor resiko penyebab leukemia meliputi:


1) Pengobatan kanker sebelumnya.
Orang-orang yang pernah menderita kanker dan menjalani terapi berupa kemoterapi dan
terapi radiasi akan memiliki peningkatan risiko mengembangkan penyakit leukemia jenis
tertentu. Hal ini terjadi karena radiasi dapat mempengaruhi sel di tingkat DNA, terapi
radiasi yang bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker ternyata tidak hanya sel kanker
yang terkena tetapi juga sel-sel sehat bisa terpengaruh dan pada kondisi tertentu (tidak
selalu) hal ini bisa menyebabkan mutasi genetik dan terjadilah leukemia.
2) Kelainan genetik.
Kelainan genetik tampaknya berkaitan dengan pengembangan leukemia. Kelainan
genetik tertentu, seperti sindrom Down, dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia.
3) Paparan bahan kimia tertentu.
Paparan bahan kimia tertentu, seperti benzena - yang ditemukan dalam bensin dan
digunakan oleh industri kimia - juga dalam daftar risiko penyebab leukemia jenis tertentu.
4) Radiasi
Sebuah penelitian menemukan bahwa radiasi dalam jumlah rendah tetap bisa
meningkatkan risiko seseorang terkena leukimia. Itulah sebabnya wanita yang sedang
hamil sangat tidak disarankan untuk melakukan rontgen atau pemeriksaan sinar X. Hal ini
untuk menjaga agar risiko si jabang bayi terkena leukimia bisa ditekan.
5) Benzena
Selain dalam bensin, senyawa kimia organik yang dikenal dengan nama benzena atau
benzol ini juga banyak digunakan dalam produksi obat, plastik, bensin, karet buatan, tinta
printer, serta pewarna rambut. Padahal, benzena ini ternyata bersifat karsinogenik atau
bisa menyebabkan kanker! Anda juga bisa terpapar benzena dalam kadar tinggi bila
merokok atau menggunakan shisha dengan tambahan tembakau. Semakin sering dan
semakin banyak Anda terpapar benzena, risiko Anda terkena kanker leukimia juga akan
semakin tinggi.
6) Merokok.
Kita tahu bahwa asap rokok bisa menyebabkan kanker, terutama kanker paru-paru.
Namun ternyata tidak itu saja, merokok juga dapat meningkatkan risiko leukemia
myelogenous akut (AML).
7) Riwayat keluarga leukemia.
Jika anggota keluarga ada yang didiagnosis menderita leukemia, maka ada risiko
penyakit leukmia dalam satu keluarga tersebut.
8) Jenis kelamin :
Laki-laki lebih berisiko untuk mengembangkan CML, CLL dan AML daripada wanita.
9) Umur.
Risiko leukemia biasanya meningkat dengan usia, kecuali ALL.
10) Imun rendah.
Rendahnya sistem kekebalan tubuh pada seseorang akan mengakibatkan tubuhnya rentan
untuk diserang penyakit, termasuk penyakit leukemia. Hal ini paling sering terjadi pada
orang yang mengonsum obat-obatan penekan sistem imun ketika menjalani transplantasi
organ.

Tugas 3
Cari tahu perbedaan DIC dan ITP !

Perbedaan Definisi :

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) adalah kondisi terjadinya


pembekuan darah pada pembuluh darah kecil tubuh. Pembekuan darah ini dapat mengurangi
atau menghambat aliran darah melalui pembuluh darah, yang dapat merusak organ tubuh.
Pada DIC, peningkatan pembekuan menggunakan platelet dan faktor pembekuan pada
darah. Platelet adalah fragmen sel darah yang menempel untuk menutup luka kecil pada
dinding pembuluh darah dan menghentikan perdarahan. Faktor pembekuan adalah protein
yang diperlukan untuk pembekuan darah normal.
Dengan sedikitnya platelet dan faktor pembekuan pada darah, perdarahan serius dapat
terjadi. DIC dapat menyebabkan perdarahan internal dan eksternal.
Perdarahan internal terjadi pada bagian dalam tubuh. Perdarahan eksternal terjadi di
bawah atau dari kulit atau mukosa. (Mukosa adalah jaringan yang melapisi beberapa organ
dan rongga tubuh, seperti hidung dan mulut.)

Idiopathic Thrombocytopenic Purpura atau ITP adalah penyakit yang


menyebabkan tubuh mudah memar atau berdarah, karena rendahnya jumlah sel keping darah.
ITP dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa. Kondisi ini tidak menular, sehingga interaksi
langsung dengan penderita tidak menyebabkan seseorang tertular.
Sel keping darah atau trombosit adalah sel darah yang berperan dalam proses
penggumpalan darah untuk menghentikan perdarahan. Ketika jumlah trombosit rendah,
seseorang akan mudah mengalami memar atau perdarahan.
Perbedaan gejala :

A. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura atau ITP :


 Rasa lelah yang berlebihan.
 Mimisan.
 Bercak darah pada urine atau tinja.
 Gusi berdarah, terutama setelah menjalani perawatan gigi.
 Perdarahan berlebihan saat menstruasi.

B. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) :


 Pembekuan darah.
 Anggota tubuh mudah memar.
 Pendarahan dari banyak bagian di tubuh.
 Terjadinya penurunan tekanan darah.
 Bintik-bintik merah pada permukaan kulit (petechiae)
 Sesak napas.
 Demam.

Perbedaan Penyebab :

A. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) :


Apabila protein yang digunakan pada proses pembekuan darah normal menjadi terlalu
aktif, DIC dapat terjadi. Infeksi, trauma berat (seperti cedera otak), peradangan, operasi dan
kanker diketahui berkontribusi terhadap kondisi ini.
Beberapa penyebab yang lebih jarang meliputi:
 Suhu tubuh yang sangat rendah (hipotermia)
 Gigitan ular berbisa
 Pankreatitis
 Luka bakar
 Komplikasi selama kehamilan
Anda juga dapat mengalami DIC apabila Anda mengalami shock.

B. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura atau ITP :


Penyebab ITP belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, dugaan utama
penyebab ITP adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang disebut penyakit autoimun.
Pada penderita ITP, sistem kekebalan tubuh menganggap sel keping darah (trombosit)
sebagai benda asing yang berbahaya, sehingga dibentuk antibodi untuk menyerang trombosit.
Hal inilah yang menyebabkan jumlah trombosit menurun.
Antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh menempel pada trombosit, lalu
menandai trombosit untuk dihancurkan. Kemudian, limpa yang membantu tubuh melawan
infeksi akan mengenali antibodi dan turut menyingkirkan trombosit dari tubuh Anda.
Pada anak-anak, terinfeksi virus (seperti gondok atau influenza) biasanya
menyebabkan ITP dan sering hilang dengan sendirinya. Pada orang dewasa, ITP tersebar
setelah adanya infeksi virus, terutama mereka yang mengidap HIV. Penggunaan obat-obatan
selama kehamilan juga dapat menjadi penyebab ITP. ITP pada orang dewasa dapat
menimbulkan kondisi kronis.
Selain itu, beberapa hal berikut ini juga dapat memicu munculnya ITP:
 Infeksi virus atau bakteri, umumnya pada anak-anak.
 Vaksinasi.
 Paparan racun atau bahan kimia berbahaya, misalnya insektisida.
 Penyakit autoimun lain, misalnya lupus.
 Pengobatan kemoterapi.

Daftar Pustaka
https://journal.sociolla.com/lifestyle/penyebab-kanker-leukimia
https://www.halodoc.com/disseminated-intravascular-coagulation-gangguan-di-pembuluh-darah
https://www.alodokter.com/itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura
https://www.honestdocs.id/faktor-penyebab-leukemia-kanker-darah
https://www.alodokter.com/anemia
https://www.honestdocs.id/anemia-pengertian-penyebab-dan-gejala-anemia

Anda mungkin juga menyukai