Abstrak
Dalam kegiatan eksplorasi minyak bumi, untuk menentukan keberadaan hidrokarbon
diperlukan data seismik, geologi, serta data log. Data log menghasilkan resolusi yang baik
secara vertical dengan memasukkan suatu alat kedalam lobang sumur. Salah satu log yang
digunakan untuk eksplorasi hidrokarbon yaitu log resistivity, log ini memanfaatkan
kelistrikan batuan untuk mengetahui karakteristik dari suatu formasi, salah satu jenis log
resistivity yaitu induction log, log ini menginduksi arus listrik ke dalam formasi. Hasil
yang didapat dari pengukuran induction log berupa nilai konduktivitas, parameter ini
selanjutnya dikorelasikan dengan nilai resistivitas short normal untuk mengetahui indikasi
hidrokarbon berdasarkan selisih dari defleksi induction log dengan short normal.
Pendahuluan
Minyak dan gas bumi merupakan salah satu energi terbesar di dunia yang menunjang
hampir di seluruh sektor industri. Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia maka
kebutuhan akan energi pun ikut bertambah, yang mengakibatkan sumber energi tidak dapat
lagi di eksploitasi dengan mudah. Oleh karena itu diperlukan adanya kegiatan eksplorasi
terlebih dahulu dimana dengan melakukan eksplorasi, kita dapat memprediksi kondisi
bawah permukaan sehingga dapat mengurangi resiko kegagalan dalam melakukan
eksploitasi hidrokarbon. Secara umum kegiatan eksplorasi dapat menghasilkan data
seismik, data log sumur, dan data geologi. Data seismik mampu memberikan informasi
spasial yang luas, tetapi tidak mampu memberikan resolusi yang baik secara vertikal,
sebaliknya data log sumur mampu memberikan resolusi yang baik secara vertikal, tetapi
dengan informasi spasial yang sempit. Sehingga, dengan melakukan integrasi data seismik
dan data log sumur, yang di tunjang dengan data geologi, dapat dihasilkan prediksi yang
lebih meyakinkan tentang kondisi bawah permukaan. Penelitian kali ini dimaksudkan
untuk melakukan evaluasi terhadap formasi pada suatu lapangan minyak bumi dengan
menggunakan data log sumur berupa log resistivity jenis induction log.
Dasar Teori
2.1. Well Logging
Well Logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan dengan
menggunakan alat ukur yang dimasukkan ke dalam lubang sumur, untuk evaluasi formasi
dan identifikasi ciri-ciri batuan dibawah permukaan (Schlumberger, 1986).
2.2. Log Resistivitas
Resistivity log adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan batuan formasi beserta
isinya, yang mana tahanan ini tergantung pada porositas efektif, salinitas air formasi, dan
banyaknya hidrokarbon dalam pori-pori batuan. Log Resistivity digunakan untuk
mendeterminasi zona hidrokarbon dan zona air, mengindikasikan zona permeabel dengan
mendeteminasi porositas resistivitas, karena batuan dan matrik tidak konduktif, maka
kemampuan batuan untuk menghantarkan arus listrik tergantung pada fluida dan pori
2-1
Gambar 1. Deteksi log resistivitas (Rider, 1996)
2-2
Gambar 2. Prinsip Kerja Alat Induksi (Harsono, 1997)
Alat yang biasa digunakan adalah Induction Deep Log(ILD) dan Induction Medium
Log (ILM). Dalam pengukurresistivitas dengan induction log diperlukan koreksi
terhadappengaruh ketebalan formasi dan pengaruh lubang sumur. ILD danILM biasanya
dikombinasikan dengan sensor lain seperti porositylog dan GR atau SP log yang direkam
secara simultan.
Metodologi Penelitian
Penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan metode studi literature termasuk
data sekunder yang selanjutnya didigunakan untuk menganalisa dan mengevaluasi suatu
formasi berdasarkan data log resistivity jenis induction log pada lapangan minyak bumi.
2-3
Hasil dan Pembahasan
Gas
Oil
Water
Gas
Oil
Gambar 4. Contoh Defleksi Kurva Induction-Electrical Log
2-4
Kesimpulan
Log resistivity dapat digunakan untuk mengetahui indikasi hidrokarbon,
menentukan nilai saturasi air, dan resistivitas air formasi. Salah satu jenis log resistivity
yaitu induction log, dimana induction log menginduksi arus ke dalam formasi, dari kurva
induction log terdapat parameter konduktivitas yang merupakan hasil yang didapat ketika
pengukuran yang kemudian di korelasikan dengan kurva short normal resistivitas. Dari
korelasi tersebut didapatkan adanya selisih antara defleksi konduktivitas dan SN, jika
selisihnya besar maka batuan tersebut kemungkinan terisi gas, selisih sedikit kemungkinan
terisi minyak, jika defleksi log induction kurang dari SN maka batuan tersebut
kemungkinan mengandung air formasi.
Daftar Pustaka
Schlumberger. 1986. Formation Evaluation Conference. Schlumberger Well Services,
Indonesia.
Rider, Malcolm., 1996, The Geological Interpertation of Well Logs, Caithness, Scotland.
Harsono, A., 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log. Jakarta: Schlumberger Oil
field Service
2-5