PBL 2
PBL 2
1) Key word
a. Combustio
Jawaban sementara : luka bakar
Jawaban sesuai literatur : (Brunner dan Suddarth, 2002)
luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas
pada tubuh, panas dapat dipindahkan oleh hantaran/radiasi electromagnet
b. Cotrimoxazole
Jawaban sementara : antibiotik
Jawaban sesuai literatur:
Antibiotik kombinasi trimethoprim yang digunakan untuk mengobati
berbagai macam infeksi bakteri.
c. Salf mebo
Jawaban sementara : salep luka bakar
Jawaban sesuai literatur ;
Salah satu jenis salep yang dapatmengobati, mengatasi dan
menyembuhkan luka bakar tanpa meninggalkan bekas luka yang
mengganggu
d. Neurobion
Jawaban sementara : penambah darah
Jawaban sesuai literatur ;
Salah satu merek suplemen yang mengandung vitamin B kompleks yang
terdiri dari vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin B12. Vitamin B kompleks ini
dikenal sebagai vitamin neurotropik (nutrisi sel saraf) digunakan untuk
melindungi dan menjaga kenormalan fungsi saraf
e. Novalgin
Jawaban sementara : anti nyeri
Jawaansesuai literatur :
Obat yang digunakan untuk meredakan sakit derajat sedang hingga berat,
seperti sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid, sakit punggung, nyeri kolit,
pasca operasi, dan lain-lain.
Ester
Jawab sementara : -
Jawaban literatur :
Kulit adalah organ terbesar dari tubuh. Meskipun tidak aktif secara
metabolik, tetapi kulit melayani beberapa fungsi penting penting bagi
kelangsungan hidup dimana dapat terganggu akibat suatu cedera luka
bakar. Suatu cedera lua bakar akan menggangu fungsi, seperti berikut
ini.
a) Gangguan proteksi terhadap invasi kuman.
b) Gangguan sensasi yang memberikan informasi tentang kondisi
lingkungan.
c) Gangguan sebagai fungsi termogulasi dan keseimbangan air.
d) Jenis umum sebagai besar luka bakar adalah luka bakar akibat.
Jaringan lunak akan mengalami cedera bila cedera bila terkena suhu
diatas 115®F (46®C). Luasnya kerusakan bergantungan pada suhu
permukaan dan lama kontak. Sebagian contoh, pada kasus luka
bakar tersiram air panas pada orang dewasa, kontak selama 1 detik
dengan air yang panas dari shower dengan suhu 68,9® dapat
menimbulkan luka bakar yang merusak epidermis dan dermis
sehingga terjadi cedera derajat-tiga (full-thickness injuri). Sebagai
manifestasi dari cedera luka cedera luka bakar panas, kulit akan
melakukan pelepasan zat vasoaktif yang menyebabkan
pembentukan oksigen reaktif yang menyebabkan peninggkatan
permeabilitas kapiler. Hal ini menyebabkan kehilangan cairan serta
viskositas plasma meningkatkan dengan menghasilkan suatu formasi
mikrotrombus.
Cedera luka bakar dapat menyebabkan keadaan hipermetabolik
dimenifestasikan dengan adanya demam, peningkatan laju
metabolisme, peningkatan ventilasi, peningkatan curah jantung,
peningkatan glukoneogenesis, serta meningkatkan katabolisme otot
viseral dan rangka. Pasien membutuhkan dukungan komprehensif,
yang berlanjut sampai penutupan luka selesai. (Muttaqin dan
Kumala, 2011:200)
4. Apa manifestari klinis combustio
Jawab sementara: Color, dolor, tumor, rubor
Jawaban iteratur :
Adanya demam, peningkatan laju metabolisme, peningkatan ventilasi,
peningkatan curah jantung, peningkatan glukoneogenesis, serta
meningkatkan katabolisme otot viseral dan rangka.
(Muttaqin dan kumala, 2011)
Indah
5. Apa komplikasi combustio
Jawaban sementara: Dehidrasi
Jawaban literatur:
Syok, kekurangan cairan dan elektrolit, hypermetabolisme, infeksi,
masalah pernapasan akut dan juga kematian. Pada luka bakar yang
luas dapat juga terjadi kecacatan dan depresi (Suriadi dan Rita,2006).
Pada pasien dengan luka lebar cairan keluar dirawat diruang isolasi
karena dapat. meminimalisasikan kontaminasi luas terhadap
lingkungan (Mansjoer, 2007)
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi combustio
Jawab sementara: Kecerobohan
Jawab literatur :
Beratnya luka bakar juga dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak
dengan sumber panas (misal suhu benda yang membakar, jenis
pakaian yang terbakar), listrik, zat kimia, radiasi, kondisi ruangan saat
terjadi kebakaran dan ruangan yang tertutup. (Muttaqin dan kumala,
2011)
Tisya
b. Resusitasi Cairan
Dua cara yang lazim digunakan untuk menghitung
kebutuhan cairan pada penderita luka bakar yaitu :
a) Cara Evans
Untuk menghitung kebutuhan pada hari pertama
hitunglah :
Berat badan (kg) X % luka bakar X 1cc Nacl
Berat badan (kg) X % luka bakar X 1cc larutan koloid
3.2000cc glukosa 5%
Separuh dari jumlah (1). (2), (3) diberikan dalam 8 jam
pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada
hari kedua diberikan setengah jumlah cairn hari pertama.
Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan yang
diberikan hari kedua. Sebagai monitoring pemberian
lakukan penghitungan diuresis.
b) Cara Baxter
Merupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak
dipakai. Jumlah kebutuhan cairan pada hari pertama
dihitung dengan rumus :
Baxter = % luka bakar X BB (kg) X 4cc
Separuh dari jumlah cairan yang diberikan dalam 8 jam
pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam. Hari pertama
terutama diberikan elektrolit yaitu larutan ringer laktat
karena terjadi hiponatremi. Untuk hari kedua diberikan
setengah dari jumlah pemberian hari pertama.
c) Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.
d) Monitor urine dan CVP.
e) Topikal dan tutup luka
- Cuci luka dengan savlon : NaCl 0,9% ( 1 : 30 ) +
buang jaringan nekrotik.
- Tulle
- Silver sulfa diazin tebal.
- Tutup kassa tebal.
- Evaluasi 5 – 7 hari, kecuali balutan kotor.
f) Obat – obatan
- Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang < 6
jam sejak kejadian.
- Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola
kuman dan sesuai kultur.
- Analgetik : kuat (morfin, petidine)
- Antasida : kalau perlu
b. Penatalaksanaan Pembedahan
Eskaratomi dilakukan juga pada luka bakar derajat III yang
melingkar pada ekstremitas atau tubuh. Hal ini dilakukan
untuk sirkulasi bagian distal akibat pengerutan dan penjepitan
dari eskar. Tanda dini penjepitan berupa nyeri, kemudian
kehilangan daya rasa menjadi kebal pada ujung-ujung distal.
Tindakan yang dilakukan yaitu membuat irisan memanjang
yang membuka eskar sampai penjepitan bebas.
Debirdemen diusahakan sedini mungkin untuk membuang
jaringan mati dengan jalan eksisi tangensial. (Arif, 2000)
1. Apa saja keluhan pada pasien tersiram zat kimia selain nyeri
Jawab sementara: Panas
Jawaban literatur :
Pada daerah yang terkena zat kimia akan terasa panas, terjadi iritasi
serta kemerahan dan pembekakan (Black dan Hawks, 2014)
2. Apa klasifikasi zat kimia yang dapat menyebabkan luka bakar
Jawab sementara: Asam kuat
Jawaban literatur :
a. Asam ( asam hidrofluroat,asam oksalik,asam sulfat )
b. Alkali ( alkalis,potasium amonia,barium,lithium )
c. Substansi Organik ( fenol,fosofor putih )
( Moenadjat, 2009)
Vita
3. Bagaimana penanganan pertama saat tersiram zat kimia
Jawab sementara: Air mengalir
Jawaban literatur:
a. Tentukan apakah luka bakar kimia telah dibilas dengan adekuat
b. luka bakar harus dibilas dengan dengan jumlah air yang mengalir
selama 20-30 menit
c. balut luka dengan kain yang bersih dan kering
Wiwit
3. Apa pengaruh luka bakar terhadap peningkatan TTV
Jawaban sementara: Karena terjadi peradangan (inflamasi)
Jawaban literatur;
TD : karena luka bakar lebih dari 40% TBSA menyebabkan
disfungsi miokardium yang signifikan dengan penuruna
kontraktifitas miokardium dan curah jantung. Perubahan ini terjadi
sebelum penurunan volume plasma akibat pelepasan zat dan
radikal bebas oksigen dari luka bakar dari sek miokardium iskemik
sehingga menyebabkan peningkatan td (Le Mone,dkk,2016 : 568).
Suhu : respon inflamasi awal ditandai oleh peningkatan
permeabilitas kapiler yang diikuti oleh terbentuknya edema,
edema ini menjadi sesuatu yang merupakanmasalah pada luka
bakar, sehingga menyebabkan peningkatan suhu karena adanya
vasodilatasi pembuluh darah(Moenadjat,2009:50).
Rr : pada fase resusitatif cedera luka bakar terdiri atas waktu
antara cedera awal sampai 36-48 jam setelah cedera. Selama
fase ini masalah saluran pernafasan mengalami peningkatan(Jane
Hokanson,2014 : 849).
4. Apa saja pemeriksaan penunjangcombustio?
Jawaban sementara : HB, leukosit,kultur
Jawaban literatur:
Yeni
4. Apa kontraindikasi, indikasi, komposisi, dosis dan efek samping
Neurobion
Jawaban sementara: -
Jawaban literatur :
ES : Gatal-gatal, perdarahan, nyeri pada dada
Ds : 1 tab neurobion mengandung vit B1 sebanyak 100 mg, vit B6
sebanyak 200 mg dan vit B12 200 mcg
Km : Vit B, vit B1, vit B6, vit B12
I : Untuk memperbaiki metabolisme tubuh dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari
KI : Jika ada riwayat elergi dan adanya pembekuan darah
(MIMS, 371)
Neurobion suplemen yang mengandung vit B komplek dikenal
dengan vitamin neurotropik yang digunakan untuk melindungi dan
menjaga kenormalan fungsi saraf. (Kasim, 2014)
5. Bagaimana penyembuhan/perawatan luka bakar
Jawaba semetara: Dengan perawatan luka basah
Jawaban literatur :
1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka. Bila ada bahan kimia alirkan
air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat pada luka
bakar, gunting pakaian di sekitarnya yang tidak menempel, dan
jangan memaksa untuk melepasnya.
3. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril, dan jangan
memecahkan gelembung.
4. Jangan menggunakan mentega, odol, kecap, kopi, air es.
5. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan
(Brunner dan Suddart, 2002)
6. Apa terapi lain selain terapi tersebut
Jawaban sementara: Paracetamol, penggunaan H2O2
Jawaban literatur :
Krivin Berbasis Air
Contoh : Silver sulfadiazine, Mafenid Asetat
Larutan
Contoh : Mafenid Asetat, Silver Nitrat 0,5%
Saleb Berbasis Minyak
Contoh : Polimiksin B, Neomisin Sulfat, Basitrasin
(Le Mone, 2016)
7. Apa peran perawat dalam mengendalikan infeksi?
Jawaban sementara : menggunakan APD yang lengkap saat
melakukan tindakan
Jawaban literatur :
a. Menjaga agar ruangan perawatan selalu terjaga kebersihannya,
serta memperhatikan ventilasi dan pencahayaan
b. Peralatan medis dan peralatan non medis yangtersedia diruagan
perawat harus siap pakai bersih dan terjaga kesterilannya.
c. Mencegah perilaku petugas yang ceroboh dengan tindakan yang
tidak higenis atau tindakan tidak aseptik.
d. Mengenaldiagnosis penyakit dari penderita terutama yang rawan
terjangkit infeksi nasokomial.
e. mengenal tindakan tindakan invasif dapat menimbulkan infeksi
nasokomial.
f. Mencegah terjadinya infeksi silang diantara penderita penderita
yang dirawat dalam satu ruangan/bangsal.
(Darmadi, 2008)
8. Mengapa pasien combustio diberi terapi RL 40 tpm?
Jawaban sementara :-