PROPOSAL
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
dikonsumsi oleh penduduk Indonesia karena memiliki rasa, aroma dan warna
yang khas. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat bahwa konsumsi
kopi orang Indonesia terus naik 36 persen sejak tahun 2010 hingga 2014. Menurut
data AEKI, pada 2010 konsumsi kopi Indonesia mencapai 800 gram per kapita
dengan total kebutuhan kopi mencapai 190 ribu ton. Sedangkan pada 2014,
konsumsi kopi Indonesia telah mencapai 1,03 kilogram per kapita dengan
Dalam bidang kesehatan 1 dekade yang lalu, kopi sering dikenal sebagai
penyebab penyakit darah tinggi, maag, dan penyakit jantung sehingga banyak
orang takut dan tidak mau minum kopi. Hal ini terjadi karena adanya kandungan
Pada saat ini beberapa orang memanfaatkan limbah salak sebagai bahan
Sedangkan, Aji dan Kurniawan (2012) memanfaatkan biji salak sebagai adsorben.
Namun selain itu, limbah buah salak dimanfaatkan sebagai minuman yang
diklaim memiliki efek kesehatan bagi tubuh seperti penyakit asam urat, karena
adanya kandungan antioksidan dalam biji salak (Yusdiali, 2008). Selain itu
minuman bubuk biji salak ini memiliki rasa, aroma, dan warna yang hampir sama
Salak merupakan salah satu komoditas buah asli dari Indonesia. Dari data
Buah salak menjadi komoditas yang melimpah dan bisa dengan mudah
besar warga di wilayah tersebut adalah petani salak, khususnya salak pondoh.
kampung wisata olahan salak (Pawon Salak). Namun akibat hal tersebut, banyak
menjadi tempat bersarangnya kuman ataupun vektor penyebab penyakit. Hal ini,
didukung juga oleh laporan beberapa tahun terakhir bahwa di daerah tersebut
penduduknya sering terkena DBD maupun Malaria. Salah satu limbah dari buah
salak ini adalah terletak pada bijinya, dimana masyarakat setempat belum bisa
melakukan pelatihan terkait pengolahan biji salak tersebut salah satunya menjadi
kepada beberapa tokoh masyarakat dan kader kesehatan, terkait dengan dampak
limbah yang disebabkan industri salak tersebut dan cara penangulangan yang
sudah dilakukan. Hasil akhir diperoleh bahwa sebagian besar masyarakat Dusun
Nganggrung, belum mengetahui cara pengolahan limbah biji kopi dan diperlukan
pelatihan.
Kamongan?”.
1.3.2.1 Memberikan informasi terkait pengelolaan limbah biji salak yang dapat
1.4.1 Terciptanya produk baru yakni kopi dari biji salak yang dapat menjadi nilai
tambah ekonomi masyarakat dan nilai tambah bagi destinasi Kampung Wisata
Olahan Salak.
mengelola hasil perkebunan buah salak dan menambah nilai kearifan lokal.
Dalam bidang ekonomi, pengelolaan limbah biji salak ini menjadi kopi
masyarakat.
menjadi penemuan terbaru dan menjadi produk unik, dimana produk kopi yang
dihasilkan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan mengatasi Asam Urat,
bidang kesehatan dan lingkungan, dengan adanya pengelolaan limbah biji salak
adanya pemberdayaan ini dapat memudahkan mahasiswa atau TIM PKM dalam
TINJAUAN PUSTAKA
destinasi “Kampung Wisata Olahan Salak” atau lebih dikenal dengan Pawon
Salak. Destinasi wisata baru ini tidak hanya menawarkan beragam olahan buah
salak, namun juga paket wisata homestay. Paket wisata homestay ini meliputi
banyak kegiatan, antara lain tour petik buah salak, cara pembuatan aneka
Ada beragam produk olahan yang dihasilkan oleh warga dari buah salak.
Seperti jenang, dawet salak, gudeg salak, gethuk, geplak, bakpia, dodol, asinan,
minuman sari salak, dan lainnya. Sampai saat ini, rata-rata warga bisa
membuat limbah dari buah salak meningkat seperti biji salak yang tidak
bahwa dengan adanya limbah tersebut membuat banyak nyamuk bersarang dan
daerah ini beberapa tahun ke belakang sering terkena penyakit DBD dan
malaria. Oleh karena itu, pemanfaatan buah salak dari kulit, daging buah dan
biji salak harus dimanfaatkan dengan baik agar tidak menimbulakan sisa.
guna dalam pemecahan masalah tersebut yakni dengan adanya pengolahan biji
salak menjadi suatu yang berguna dan memiliki nilai jual tinggi seperti
menjadikannya produk kopi yang unik dan masih jarang di pasaran. Kegiatan
Kabupaten Magelang.
BAB III
METODOLOGI
3.2.1.1 Inkulturasi
A. Pemerintah Desa
Desa Kamongan.
1. Tokoh Masyarakat
Pawon Salak, Ibu Suti sebagai ketua PKK yang membawahi ibu-ibu
kelompok terarah.
B. Pembuatan Kelompok
serta beberapa ibu dan bapak selaku pengolah buah salak untuk
tersebut adalah :
No Nama Usia
.
1. Ochid 43 tahun
2. Euis 37 tahun
3. Rohmah 35 tahun
4. Gavin 25 tahun
5. Akram 25 tahun
6. Jino 24 tahun
7. Kisya 22 tahun
8. Elana 19 tahun
9. Imelda 20 tahun
10. Anha 23 tahun
hari sabtu dan minggu. Untuk rentetan jadwal dari mulai tahap perencanaan
sampai dengan evaluasi berjumalah delapan minggu (± 2 bulan). Untuk jadwal
Kelompok kerja terdiri dari empat laki-laki dan enam perempuan, dimana
tiga orang pengelola olahan salak di Pawon Salak, dan tujuh orang lagi
merupakan pemuda dan pemudi dari tempat yang berbeda. Susunan kelompok
kerja ini, terdiri dari satu ketua kelompok serta satu wakil ketua kelompok, dan
delapan orang lagi sebagai anggota. Untuk nama dan biodata kelompok
terlampir.
(Rincian Biaya terlampir). Biaya berasal dari sumber dana yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, B.K. dan Kurniawan, F. 2012. Pemanfaatan Serbuk Biji Salak (Salacca
Makassar.
http://hortikultura.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Statistik diakses
- Menentukan Sasaran √
- Observasi tempat √
- Wawancara √
- Advokasi √
2. Perumusan Masalah
- Mengolah Permasalahan √
- Meprioritaskan masalah √
3. Perencanaan Kegitan
- Pembuatan Proposal √
4. Pelaksanaan Kegiatan (Program
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
menjadi kopi.
menjadi kopi.
Nganggrung
2. Euis 37 tahun Dsn. Anggota Tidak bekerja 082778617902
Nganggrung
3. Rohmah 35 tahun Dsn. Hilir Anggota Tidak bekerja 089736455989
4. Gavin 25 tahun Dsn. Wakil Ketua Wiraswasta 087665439048
Tonggoh
5. Akram 25 tahun Dsn. Anggota Wiraswasta 083645378832
Pabuaran
6. Jino 24 tahun Dsn. Anggota Wiraswasta 089383849229
Cintasari
7. Kisya 22 tahun Dsn. Anggota Karyawan 0837465738202
Cintasari
8. Elana 19 tahun Dsn. Anggota Tidak bekerja 085638729273
Pabuaran
9. Imelda 20 tahun Dsn. Hilir Anggota Tidak bekerja 081028938477
10. Anha 23 tahun Dsn. Anggota Karyawan 082748493849
Tonggoh