Indah Pertiwi, Nadya Nurul Zaman, Hisban Hamid Arifki, Katarina Silalahi, Wenni
H.P.P, Nasrul Wathoni
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, 45363
Abstrak
Teknologi di bidang farmasi terus berkembang, salah satunya saat ini dikembangkan
formulasi sediaan obat dengan teknologi Novel Drug Delivery System yang dapat
memaksimalkan proses penghantaran obat. Tujuan pembuatan artikel review ini memberikan
gambaran tentang kitosan sebagai eksipien alami yang digunakan dalam sistem penghantaran
obat baru. Kitosan sebagai polimer alami memiliki sifat biokompatibilitas, biodegradabilitas,
relatif murah, non-toksisitas, alergenisitas rendah sehingga banyak dipilih sebagai zat eksipien
dalam sediaan NDDS. Metode yang telah banyak digunakan yaitu menjadikan kitosan dan zat
aktif ke dalam bentuk microsphere dan nanocomposites, namun pemilihan metode sangat
bergantung kepada sifat fisikokimia zat aktif yang digunakan. Saat ini, penggunaan kitosan
sebagai eksipien NDDS sangat berperan penting dalam meningkatkan bioavaibilitas obat di
dalam tubuh dalam periode tertentu agar tercapai efek terapi yang maksimal.
Abstract
Technology in the field of pharmaceutical continues to grow, one of which is currently
developed a formulation of drug preparations with Novel Drug Delivery System technology
that can maximize the process of drug delivery. The purpose of this review article to provide
an overview of chitosan as a natural excipient which are used in novel drug delivery systems.
Chitosan as a natural polymer has biocompatibility, biodegradability, relatively inexpensive,
non-toxicity, low allergenicity properties and is therefore chosen as an excipient in NDDS
preparations. A widely used method of making chitosan and active substances into
microspheres and nanocomposites forms, but the choice of method depends on the
physicochemical properties of the active substances used. Currently, the use of chitosan as an
excipient NDDS plays an important role in improving the bioavaibility of medicines in the
body within a certain period in order to achieve maximum therapeutic effects.
toksisitas dari suatu obat, dan juga akan selulosa pada masanya. Chitin di alam
menciptakan peluang pasar baru (3). adalah elemen membentuk komponen
Pemberian obat dengan sistem ini berfokus struktural didalam exoskeleton arthropoda
pada memaksimalkan bioavailabilitas di atau dinding sel jamur dan ragi yang dapat
tempat-tempat tertentu di tubuh dan selama digunakan untuk berbagai fungsi (6).
periode waktu tertentu (4) . Kitosan tersusun dari β- (1-4) -
Penargetan pengiriman obat dengan dilengkapi d-glukosamin dan N-asetil-d-
sistem obat menuju ke situs target glukosamin yang didistribusikan secara
dipengaruhi oleh sistem pembawa obat acak di dalam polimer. Sifat kationosan
seperti polimer, misel, mikrokapsul, kitosan agak istimewa, karena mayoritas
liposom dan lipoprotein. Berbagai polisakarida biasanya baik netral atau
pembawa polimer memberikan efek yang bermuatan negatif dalam lingkungan asam.
berbeda pada pengiriman obat. Polimer Properti ini memungkinkan untuk
sintetik biasanya non-biokompatibel, non- membentuk kompleks elektrostatik atau
biodegradabel dan mahal. Oleh karena itu struktur multilayer dengan polimer sintetis
saat ini dikembangkan penggunaan atau alami bermuatan negatif lainnya (7) .
polimer alami seperti salah satunya adalah Kitosan memiliki kararterisasi yang
kitosan yang tidak memiliki masalah sangat menarik, yaitu seperti biokom-
tersebut (5). Oleh karena itu dilakukan patibilitas, non-toksisitas, alergenisitas
pengembang perangkat struktur kitosan rendah dan biodegradabilitas yang
seperti mikrosfer/nanosfer dan memungkinkan untuk digunakan dalam
mikrokapsul karena dianggap sebagai berbagai aplikasi. (8) Selain itu, kitosan
polimer alami yang menjanjikan untuk memiliki sifat biologis lainnya, yang dapat
digunakan sebagai polimer untuk NDDS di digunakan sebagai seperti antitumor (9)
Indonesia. antimikroba. (10) dan aktivitas
Pada tahun 1884, pertama kalinya antioksidan. (11). Tingkat deasetilasi, atau
diidentifikasi Chitin. Chitin merupakan persentase deasetilasi, dan berat molekul
polisakarida alami yang sangat penting kitosan, ditemukan mempengaruhi sifat-
yang tersusun dari poli (b- (1-4) -N-acetyl- sifat ini. (12). Ada beberapa metode untuk
D-glucosamine). Biopolimer Kitosan, preparasi dan karakterisasi partikel-partikel
dikenal sebagai deinetylated chitin, yaitu tersebut bersama dengan peran mereka
polisakarida polikationik polikation alami dalam sistem pengiriman obat. Namun,
yang berasal dari deasetilasi parsial chitin. pemilihan metode tertentu untuk
Polimer ini yang paling melimpah setelah menyiapkan mikrosfer kitosan tergantung
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 312
pada sifat molekul obat aktif yang akan dileaskan ke dalam haemoglobin darah.
dienkapsulasi serta jenis perangkat Lepas lambat antigen menggunakan
pengirimannya. polimer kitosan dimodifikasi dengan 3-
kloro-2-hidroksipropiltrimetilamonium
Modifikasi Kimia pada Partikel Kitosan klorida.
Tujuan dari modifikasi kitosan 3. Kitosan Mitocyn C Konjugasi N-
secara kimia ialah untuk mengendalikan Succinyl
interaksi polimer dengan obat-obatan dan N-succinyl memiliki sifat biokom-
meningkatkan kemampuan pelepasan obat. patibilitas, toksisitas rendah, dan memiliki
Kitosan dimodifikasi secara kimia untuk waktu retensi yang panjang dalam tubuh.
meningkatkan sifat curahnya untuk Kitosan-N-Succinyl memiliki kelarutan
mempersiapkan sistem pelepasan obat yang baik dalam suanasa basah (tingkat
yang berkelanjutan. (13). suksinilasi > 0,65) sehingga dapat
1. Kitosan N-(aminoalkyl) bereaksi dengan mudah dengan berbagai
Sistem enkapsulasi manik-manik kalsium jenis agen yang memiliki gugus
alginat dengan poly-L-lysine (PLL) dan 𝑁𝐻2 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑂𝑂𝐻 (16). Digunakan sebagai
kitosan yang digunakan dalam sediaan pembawa obat kanker MMC dengan
vaksin oral. Dimana PLL memperpanjang (MW: 3,0 × 105; tingkat suksinilasi: 0,72
spacer kationik di rantai utama kitosan. mol / unit gula) dan karbodiimida yang
Dalam modifikasinya kitosan direaksikan larut dalam air (EDC) yang dibuat dengan
dengan 𝛼 − 𝑏𝑟𝑜𝑚𝑜𝑎𝑐𝑦𝑙𝑏𝑟𝑜𝑚𝑖𝑑𝑒 yang ukuran mikropartikel dengan konjugasi
kemudian dikarakterisasi (14). silang antara kitosan-succinil dengan
2. Kitosan Succinyl, Quateraminated, dan MMC yang bergantung pada pH (17),
Octanoyl (18), (19).
Mikropheres kitsan berpori yang cocok 4. Kitosan N-Alkil Terasilasi
untuk pengirimian antigen dengan metode Kitosan dimodifikasi pada rantai
inversi fase basah (15). Struktur kitosan hidrofobik untuk mengontrol kelarutan zat
dimodifikasi dengan perubahan nilai pH aktiv yang dibawa (20), (21). Metodologi
dari media koagulasi. Mikroperes kitosan untuk persiapan N-lauryl-N-methylene
dimodifikasi secara kimia dengan reagen phosphonic chitosan telah dikembangkan
untuk mengenali gugus karboksil, oleh Ramos dkk. (2003) pada kitosan
hidrofobik asil, dan kuartener amonium. fosfononik N-methylene larut air.
Umumnya digunakan untuk sediaan Kehadiran gugus alkil dalam kitosan N-
dengan zat aktiv berupa antigen yang akan lauryl-Nmethylene phosphonic
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 313
melemahkan hidrogen obligasi dan aktiv tiga kali lebih tinggi sifat
memberikan kelarutan yang baik dalam mukoadesifnya dibandingkan dengan
pelarut organik. konjugatnya (23).
5. Kitosan Hidroklorida (Ch-HCl) Microsphere Kitosan sebagai
Efek dari kitosan hidroklorida pada penghantar obat Paclitaxel (PTX)
pelepasan in-vivo diuraikan secara Paclitaxel (PTX) adalah obat alami
mukoadhesif. Kitosan hidroklorida dapat untuk antikanker yang bersifat hidrofobik.
disentesis dari 4 jalur yaitu (a) konjugat PTX telah ditemukan oleh National
kitosan-4-tio butilamidin, dan (b) konjugat Cancer Institude sejak 1960 (24). PTX
asam chitosan-tioglikolik (22). Mikrosfer diperoleh dari ekstrak kulit pohon pasifik
Ch-HCl yang dipakai adalah yang dibuat yew Taxus brevifolia (25). PTX
dengan spray-drying 0,5% larutan Ch-HCl merupakan obat yang sangat sitotoksik,
yang mengandung konsentrasi ofloxacin akan tetapi PTX mempunyai aplikasi klinis
yang berbeda. Hasil penelitian yang terbatas karena kelarutannya yang
menunjukkan bahwa penambahan mikro- rendah dalam air. Kelarutannya yang
partikel Ch-HCl menjadi berbasis rendah dalam air dikarenakan sifat
polyethylene oxide sisipan menghasilkan fisikokimia PTX sendiri. Struktur PTX
perubahan mikrostruktur yang terdiri dari sistem cincin yang menyatu dan
mempercepa keduanya masukkan erosi dan banyak mengandung substituen hidrofobik
ofloxacin. dan tidak adanya gugus fungsional yang
6. Kitosan Teredam dapat terionisasi (26). Karena masalah
Modifikasi chitosan dengan 2- kelarutan dan adanya efek toksik dari
iminothiolane dipelajari oleh Schnurch, sediaan dengan formulasi PTX yang
Hornof, dan Zoidl (2003) untuk tersedia, maka para ilmuwan mencoba
meningkatkan khasiat chitosan sebagai untuk merumuskannya dalam sistem
eksipien dalam sistem pengiriman obat. penghantaran obat alternatif dan efektif
Pembuatan chitosan-2 –iminothiolane seperti nanopartikel (27) dan microsphere
disiapkan dengan melarutkan 1 g kitosan (28). Dalam formulasi microsphere, PTX
dalam 700 ml asam asetat 1% selama 5 ditambahkan ke dalam beberapa bentuk
jam dan kemudian ke dalam larutan formulasi sistem penghantaran basis
ditambahkan dengan jumlah yang berbeda kitosan. Teknik pembuatan PTX pada
dari 2-iminothiolane HCl ditambahkan dan kitosan melibatkan pembentukan kompleks
pH disesuaikan dengan 5M NaOH. fisik daripada perubahan pembuatan obat
Modifikasi ini meningkatkan permeasi zat dalam bentuk nanopartikel. Pendekatan ini
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 314
Microscopy, distribusi partikel dan ukuran prototipe. Hal ini tak luput dari aktivitas
partikel, dan Swelling behaviour (46). antitumor yang dimiliki kitosan, karena
Hasil dari penelitian yaitu mengandung zat antineoplastik yaitu zat
dilakukan perbandingan perbesaran dari pembawa yang menjanjikan untuk
tumor yang telah di induksi. Hasil pengobatan kanker (49).
menunjukkan bahwa sediaan mikrosfer Metode karakterisasi yang bisa
kitosan doxorubicin memberikan efek yang digunakan untuk kitosan – alginat adalah
paling baik dibanding kontorl dan menggunakan spektrofotometer FTIR tipe
doxorubicin cair. Hal ini menunjukkan FTIR-FTS-7PC. Jika terdapat konsentrasi
bahwa mikrosfer kitosan memberikan efek yang berbeda pada campuran dari
kontrol obat yang jauh lebih baik nanocomposites kitosan-alginat dianalisis
ketimbang pemberian secara biasa, menggunakan SEM (50).
Pelepasan obat menjadi sangat terpengaruh Microsphere Kitosan Ranitidin
karena pembentukan mikrosfer dengan Crosslinked Glutaraldehyde
menggunakan kitosan. Peran penting cross-linking dari
Nanocomposites Kitosan –Alginat dan polimer biodegradable adalah sangat
Cloisite 30 B berpotensi untuk mengendalikan swelling
Kitosan diperoleh dari deasitelasi dan tingkat degradasi. Mikrosfer kitosan
(47). ALG memiliki sifat biodegradable, sangat memungkinkan untuk penghantaran
mukoadhesif, dan biokompatibel dan obat khusus-perut karena dapat berada
dapat diaplikasikan dalam sistem lebih lama di perut (51). Kelarutan
penghantaran obat dan enkapsulasi sel merupakan kelemahan kitosan dalam
(48). penghantaran oral, hal ini dipengaruhi oleh
Formulasi nanocomposites novel pH kitosan yang merupakan fungsi dari
drugs delivery system (NDDS) dilakukan gugus amino yang ada. Hubungan cross
dengan cara menggabungkan linking irreversible dapat mengatasi
nanocomposites kitosan-alginat (CS-ALG) keadaan tidak stabil mikrosfer kitosan
biodegradable dengan lempung medis, dalam cairan lambung. Mikrosfer kitosan
Cloisite 30B disebut CS-ALG / C 30 B terbentuk oleh interaksi elektrostatik antara
nanocomposites. Nanocomposites ini polion dan counterions (52). Karakterisasi
digunakan untuk kemoterapi oral . Hal ini yang bisa dilakukan pada mikrosfer
disebabkan efek terapi terhadap kanker ranitidin - kitosan adalah menggunakan
spektrum luas yang sangat baik, dengan spektrum FTIR untuk menentukan
menggunakan kurkumin sebagai obat perubahan struktural yang dialami oleh
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 318
Clinical Research., Vol. 10, pp. 15- Long, S.Y., Huang, J., Xiao, H.Y.,
19. Zhou, J.Y. 2005, biochem Eng.
Journal, Vol. 25, pp. 15-23.
28. Porous quaternized chitosan
nanoparticles containing paclitaxel 35. Zhang, J., Zhang, S.T., Wang, Y.P.,
nanocrystals improved therapeutic Gao, S.F. 2007. Synthesis and
efficacy in non-small-cell lung characterization of composite
cancer after oral administration. . magnetic microspheres of Artemisia
Lv, P.P., Wei, W., Yue, H., Wang, seed gum and chitosan. J Appl
L.Y., Ma, G.H. 12, 2011, Polym Sci. , Vol. 103, pp. 3045–
Biomacromolecules. , Vol. 12, pp. 3059.
4230-4239.
36. Methotrexatemodified
29. Preparation and characterization of superparamagnetic nanoparticles
biodegradable paclitaxel loaded and their intracellular uptake into
chitosan microparticles. Al-shdefat, human cancer cells. . Kohler, N.,
R, Yassin, A.B., Anwer, K., Sun, C., Wang, J., Zhang, M.Q. 19,
Alsarra, I. 3, 2012, Dig J Nanomater 2005, Langmuir. , Vol. 21, pp. 8858–
Biostruct., Vol. 7, pp. 1139-1147. 8864.
30. Controlled release of paclitaxel from 37. Colon targeting of 5-fluorouracil using
photo cross-linked chitosan polyethylene glycol cross-linked
hydrogels and its subsequent effect chitosan microspheres enteric coated
on subcutaneous tumor growth in with cellulose acetate phthalate. . K,
mice. Obara, K., Ishihara, M., Ganguly, TM, Aminabhavi and
Ozeki, Y., Ishizuka, T., Hayashi, A.R., Kulkarni. 11, 2015, Ind Eng
T., Nakamura, S.,. 1, 2005, Journal Chem Res , Vol. 50, pp. 797–807.
Control Release, Vol. 110, pp. 79-89.
38. Global cancer statistics. . A, Jemal, F,
31. Preparation and improvement of Bray and MM, Center. 2011,
release behavior of chitosan CACancer J Clin , Vol. 61, pp. 69–
microspheres containinginsulin. . 90.
Wang, L.Y., Gu, Y.H., Su, Z.G.,
Ma, G.H. 2006, Int J Pharm, Vol. 39. In vitro screening for anthelmintic and
311, pp. 187-195. antitumour activity of
ethnomedicinal plants from
32. Concurrent use of methotrexate and Thailand. Atjanasuppat, W,
acitretin revisited. . Lowenthal, K. Wongkham and P, Meepowpan.
E., Horn, P. J., Kalb, R. E. 2008., J 2008, J Ethnopharmacol , Vol. 23.
Dermatol. , Vol. 19, pp. 22–26 .
40. Control of the biodegradation rate of
33. A novel method to prepare magnetite poly (DL-lactide) microparticles
chitosan microspheres conjugated intended as chemoembolization
with methotrexate (MTX) for the materials. C, Grandfils, P,
controlled release of MTX as a Flandroy and R., Jerome. 1996,
magnetic targeting drug delivery Journal Control Release, Vol. 38, pp.
system. . Zhang, X., Fenghua, C., 109–122.
Jiazuan, N. 5, 2009, Drug Delivery.,
Vol. 16, pp. 280-288. 41. Preparation of crosslinked starch
microspheres and their drug loading
34. Immobilization of Pycnoporus and releasing properties. . YY,
sanguineus laccase on magnetic Fang, et al., et al. 2008;, Carbohydr
chitosan microspheres. Jiang, D.S., Polym,, pp. 74-84.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 321