Anda di halaman 1dari 12

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 3 310

KITOSAN SEBAGAI EKSIPIEN DALAM SISTEM PENGHANTARAN OBAT BARU

Indah Pertiwi, Nadya Nurul Zaman, Hisban Hamid Arifki, Katarina Silalahi, Wenni
H.P.P, Nasrul Wathoni
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, 45363

Abstrak

Teknologi di bidang farmasi terus berkembang, salah satunya saat ini dikembangkan
formulasi sediaan obat dengan teknologi Novel Drug Delivery System yang dapat
memaksimalkan proses penghantaran obat. Tujuan pembuatan artikel review ini memberikan
gambaran tentang kitosan sebagai eksipien alami yang digunakan dalam sistem penghantaran
obat baru. Kitosan sebagai polimer alami memiliki sifat biokompatibilitas, biodegradabilitas,
relatif murah, non-toksisitas, alergenisitas rendah sehingga banyak dipilih sebagai zat eksipien
dalam sediaan NDDS. Metode yang telah banyak digunakan yaitu menjadikan kitosan dan zat
aktif ke dalam bentuk microsphere dan nanocomposites, namun pemilihan metode sangat
bergantung kepada sifat fisikokimia zat aktif yang digunakan. Saat ini, penggunaan kitosan
sebagai eksipien NDDS sangat berperan penting dalam meningkatkan bioavaibilitas obat di
dalam tubuh dalam periode tertentu agar tercapai efek terapi yang maksimal.

Kata kunci: NDDS, kitosan, microspheres, nanocomposites.

Abstract
Technology in the field of pharmaceutical continues to grow, one of which is currently
developed a formulation of drug preparations with Novel Drug Delivery System technology
that can maximize the process of drug delivery. The purpose of this review article to provide
an overview of chitosan as a natural excipient which are used in novel drug delivery systems.
Chitosan as a natural polymer has biocompatibility, biodegradability, relatively inexpensive,
non-toxicity, low allergenicity properties and is therefore chosen as an excipient in NDDS
preparations. A widely used method of making chitosan and active substances into
microspheres and nanocomposites forms, but the choice of method depends on the
physicochemical properties of the active substances used. Currently, the use of chitosan as an
excipient NDDS plays an important role in improving the bioavaibility of medicines in the
body within a certain period in order to achieve maximum therapeutic effects.

Keywords: NDDS, chitosan, microspheres, nanocomposites.

Diserahkan: 30 Agustus 2018, Diterima 1 September 2018

Pendahuluan trans-mukosal, dll. (1). Kelebihan dari


Novel Drug Delivery System NDDS adalah kemampuannya untuk
(NDDS) adalah sistem yang menawarkan mengubah farmakokinetik dan bio-
berbagai solusi dalam pengiriman obat distribusi obat (2). Nanoteknologi
seperti: material dan sistem pengiriman memiliki potensi untuk dapat
obat oral, sistem pengiriman obat meningkatkan penghantaran obat dan
parenteral dan implan, pengiriman obat penargetan obat yang mengarah menuju
peningkatan efektifitas dan mengurangi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 311

toksisitas dari suatu obat, dan juga akan selulosa pada masanya. Chitin di alam
menciptakan peluang pasar baru (3). adalah elemen membentuk komponen
Pemberian obat dengan sistem ini berfokus struktural didalam exoskeleton arthropoda
pada memaksimalkan bioavailabilitas di atau dinding sel jamur dan ragi yang dapat
tempat-tempat tertentu di tubuh dan selama digunakan untuk berbagai fungsi (6).
periode waktu tertentu (4) . Kitosan tersusun dari β- (1-4) -
Penargetan pengiriman obat dengan dilengkapi d-glukosamin dan N-asetil-d-
sistem obat menuju ke situs target glukosamin yang didistribusikan secara
dipengaruhi oleh sistem pembawa obat acak di dalam polimer. Sifat kationosan
seperti polimer, misel, mikrokapsul, kitosan agak istimewa, karena mayoritas
liposom dan lipoprotein. Berbagai polisakarida biasanya baik netral atau
pembawa polimer memberikan efek yang bermuatan negatif dalam lingkungan asam.
berbeda pada pengiriman obat. Polimer Properti ini memungkinkan untuk
sintetik biasanya non-biokompatibel, non- membentuk kompleks elektrostatik atau
biodegradabel dan mahal. Oleh karena itu struktur multilayer dengan polimer sintetis
saat ini dikembangkan penggunaan atau alami bermuatan negatif lainnya (7) .
polimer alami seperti salah satunya adalah Kitosan memiliki kararterisasi yang
kitosan yang tidak memiliki masalah sangat menarik, yaitu seperti biokom-
tersebut (5). Oleh karena itu dilakukan patibilitas, non-toksisitas, alergenisitas
pengembang perangkat struktur kitosan rendah dan biodegradabilitas yang
seperti mikrosfer/nanosfer dan memungkinkan untuk digunakan dalam
mikrokapsul karena dianggap sebagai berbagai aplikasi. (8) Selain itu, kitosan
polimer alami yang menjanjikan untuk memiliki sifat biologis lainnya, yang dapat
digunakan sebagai polimer untuk NDDS di digunakan sebagai seperti antitumor (9)
Indonesia. antimikroba. (10) dan aktivitas
Pada tahun 1884, pertama kalinya antioksidan. (11). Tingkat deasetilasi, atau
diidentifikasi Chitin. Chitin merupakan persentase deasetilasi, dan berat molekul
polisakarida alami yang sangat penting kitosan, ditemukan mempengaruhi sifat-
yang tersusun dari poli (b- (1-4) -N-acetyl- sifat ini. (12). Ada beberapa metode untuk
D-glucosamine). Biopolimer Kitosan, preparasi dan karakterisasi partikel-partikel
dikenal sebagai deinetylated chitin, yaitu tersebut bersama dengan peran mereka
polisakarida polikationik polikation alami dalam sistem pengiriman obat. Namun,
yang berasal dari deasetilasi parsial chitin. pemilihan metode tertentu untuk
Polimer ini yang paling melimpah setelah menyiapkan mikrosfer kitosan tergantung
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 312

pada sifat molekul obat aktif yang akan dileaskan ke dalam haemoglobin darah.
dienkapsulasi serta jenis perangkat Lepas lambat antigen menggunakan
pengirimannya. polimer kitosan dimodifikasi dengan 3-
kloro-2-hidroksipropiltrimetilamonium
Modifikasi Kimia pada Partikel Kitosan klorida.
Tujuan dari modifikasi kitosan 3. Kitosan Mitocyn C Konjugasi N-
secara kimia ialah untuk mengendalikan Succinyl
interaksi polimer dengan obat-obatan dan N-succinyl memiliki sifat biokom-
meningkatkan kemampuan pelepasan obat. patibilitas, toksisitas rendah, dan memiliki
Kitosan dimodifikasi secara kimia untuk waktu retensi yang panjang dalam tubuh.
meningkatkan sifat curahnya untuk Kitosan-N-Succinyl memiliki kelarutan
mempersiapkan sistem pelepasan obat yang baik dalam suanasa basah (tingkat
yang berkelanjutan. (13). suksinilasi > 0,65) sehingga dapat
1. Kitosan N-(aminoalkyl) bereaksi dengan mudah dengan berbagai
Sistem enkapsulasi manik-manik kalsium jenis agen yang memiliki gugus
alginat dengan poly-L-lysine (PLL) dan 𝑁𝐻2 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑂𝑂𝐻 (16). Digunakan sebagai
kitosan yang digunakan dalam sediaan pembawa obat kanker MMC dengan
vaksin oral. Dimana PLL memperpanjang (MW: 3,0 × 105; tingkat suksinilasi: 0,72
spacer kationik di rantai utama kitosan. mol / unit gula) dan karbodiimida yang
Dalam modifikasinya kitosan direaksikan larut dalam air (EDC) yang dibuat dengan
dengan 𝛼 − 𝑏𝑟𝑜𝑚𝑜𝑎𝑐𝑦𝑙𝑏𝑟𝑜𝑚𝑖𝑑𝑒 yang ukuran mikropartikel dengan konjugasi
kemudian dikarakterisasi (14). silang antara kitosan-succinil dengan
2. Kitosan Succinyl, Quateraminated, dan MMC yang bergantung pada pH (17),
Octanoyl (18), (19).
Mikropheres kitsan berpori yang cocok 4. Kitosan N-Alkil Terasilasi
untuk pengirimian antigen dengan metode Kitosan dimodifikasi pada rantai
inversi fase basah (15). Struktur kitosan hidrofobik untuk mengontrol kelarutan zat
dimodifikasi dengan perubahan nilai pH aktiv yang dibawa (20), (21). Metodologi
dari media koagulasi. Mikroperes kitosan untuk persiapan N-lauryl-N-methylene
dimodifikasi secara kimia dengan reagen phosphonic chitosan telah dikembangkan
untuk mengenali gugus karboksil, oleh Ramos dkk. (2003) pada kitosan
hidrofobik asil, dan kuartener amonium. fosfononik N-methylene larut air.
Umumnya digunakan untuk sediaan Kehadiran gugus alkil dalam kitosan N-
dengan zat aktiv berupa antigen yang akan lauryl-Nmethylene phosphonic
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 313

melemahkan hidrogen obligasi dan aktiv tiga kali lebih tinggi sifat
memberikan kelarutan yang baik dalam mukoadesifnya dibandingkan dengan
pelarut organik. konjugatnya (23).
5. Kitosan Hidroklorida (Ch-HCl) Microsphere Kitosan sebagai
Efek dari kitosan hidroklorida pada penghantar obat Paclitaxel (PTX)
pelepasan in-vivo diuraikan secara Paclitaxel (PTX) adalah obat alami
mukoadhesif. Kitosan hidroklorida dapat untuk antikanker yang bersifat hidrofobik.
disentesis dari 4 jalur yaitu (a) konjugat PTX telah ditemukan oleh National
kitosan-4-tio butilamidin, dan (b) konjugat Cancer Institude sejak 1960 (24). PTX
asam chitosan-tioglikolik (22). Mikrosfer diperoleh dari ekstrak kulit pohon pasifik
Ch-HCl yang dipakai adalah yang dibuat yew Taxus brevifolia (25). PTX
dengan spray-drying 0,5% larutan Ch-HCl merupakan obat yang sangat sitotoksik,
yang mengandung konsentrasi ofloxacin akan tetapi PTX mempunyai aplikasi klinis
yang berbeda. Hasil penelitian yang terbatas karena kelarutannya yang
menunjukkan bahwa penambahan mikro- rendah dalam air. Kelarutannya yang
partikel Ch-HCl menjadi berbasis rendah dalam air dikarenakan sifat
polyethylene oxide sisipan menghasilkan fisikokimia PTX sendiri. Struktur PTX
perubahan mikrostruktur yang terdiri dari sistem cincin yang menyatu dan
mempercepa keduanya masukkan erosi dan banyak mengandung substituen hidrofobik
ofloxacin. dan tidak adanya gugus fungsional yang
6. Kitosan Teredam dapat terionisasi (26). Karena masalah
Modifikasi chitosan dengan 2- kelarutan dan adanya efek toksik dari
iminothiolane dipelajari oleh Schnurch, sediaan dengan formulasi PTX yang
Hornof, dan Zoidl (2003) untuk tersedia, maka para ilmuwan mencoba
meningkatkan khasiat chitosan sebagai untuk merumuskannya dalam sistem
eksipien dalam sistem pengiriman obat. penghantaran obat alternatif dan efektif
Pembuatan chitosan-2 –iminothiolane seperti nanopartikel (27) dan microsphere
disiapkan dengan melarutkan 1 g kitosan (28). Dalam formulasi microsphere, PTX
dalam 700 ml asam asetat 1% selama 5 ditambahkan ke dalam beberapa bentuk
jam dan kemudian ke dalam larutan formulasi sistem penghantaran basis
ditambahkan dengan jumlah yang berbeda kitosan. Teknik pembuatan PTX pada
dari 2-iminothiolane HCl ditambahkan dan kitosan melibatkan pembentukan kompleks
pH disesuaikan dengan 5M NaOH. fisik daripada perubahan pembuatan obat
Modifikasi ini meningkatkan permeasi zat dalam bentuk nanopartikel. Pendekatan ini
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 314

akan menyediakan sistem penghantaran sebelumnya didapat bahwa berat molekul


obat yang paling selektif dan aman untuk menengah dari kitosan menunjukkan
PTX (29). Microsphere telah diteliti dapat kecepatan disolusi PTX yang paling baik
meningkatkan kelarutan, kecepatan karena microsphere sangat larut dalam air,
disolusi, dan bioavailabilitas PTX (28). dimana 90% obat dapat dilepaskan dari
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan nanosuspensinya.
Metode Formula Kitosan
Tabel 1. Kitodan berdasarkan formulasi yang disiapkan dengan berbagai metode
(30).

Tipe Sistem Metode Preparasi Obat


Tablet Matrix coating Mesalamine, Glipizide
Kapsul Capsule shell 5-ASA
Microsphere/Microparticles Emulsion cross-linking Clarithromicin
Coacervation/precipitation Interleukin-2
Spray-Drying Vitamin D-2
Ionic gelation Felodipine
Sieving method Clozapine
Nanopartikel Emulsion-droplet coalescence Gadopentetic acid
Coacervation/ precipitation Ovalbumin
Ionic gelation Ascorbic acid, Ampicillin,
Insulin, Rivastigmine,
Doxorubicin hydrochloride,
Gemcitabine, 5-fluorouracil,
Doxorubicin, Curcumin,
Chloroquine, Thiocolchicoside,
Docetaxel, Rizatriptan benzoate
Temoxifen citrate
Reverse micellar method Doxorubicin
Beads Coacervation/ precipitation Insulin
Films Solution casting Ofloxacin
Gel Cross-linking Theophyline

Microsphere Kitosan-Methotrexate tersebut teknik cross-linking suspensi


Methotrexate (MTX) adalah obat digunakan untuk produksi magnetik
anti kanker yang banyak digunakan, tetapi microsphere kitosan dengan menggunakan
mempunyai efek sitotoksisitas terhadap glutaraldehid sebagai cross-linker sehingga
jaringan normal dan resistensi multi-drug diperoleh gugus asam karboksil dari MTX
(31); (32). Dalam mengatasi masalah akan terkonjugasi ke gugus amino dari
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 315

rantai kitosan (33). Sulitnya penelitian ini karena memiliki prevalensi


mengkuantifikasi berapa jumlah MTX yang cukup tinggi pada penderita kanker
yang berinteraksi dengan gugus amino didunia baik pria maupun wanita (38). Zat
pada permukaan magnetik microsphere aktif yang digunakan yaitu Fluorouracil (5-
kitosan, beberapa literatur menunjukkan FU) yaitu suatu pirimidine antimetabolite
skema gugus karboksil MTX yang yang berfungsi menghambat sintesis
terkonjugasi ke gugus amino rantai kitosan thymidylate microsphere dirancang
(34); (35). berdasarkan penelitian yang sudah ada
sebelumnya yaitu menggunakan metode
Hasil yang diperoleh dari yang digunakan oleh (37).
pembentukan magnetik microsphere Mencampurkan CS dan PEG
kitosan-MTX ini adalah controlled release dengan cara dilarutkan dalam asam format
menunjukkan bahwa dengan memodifikasi (500mg/10mL) yang selanjutnya dicampur
permukaan microsphere kitosan secara menggunakan Mixer/Stirrer Magnetic
magnetik melalui ikatan peptida, MTX selama 15 menit. Setelah 15 menit tercapai
tidak dilepaskan dari permukaan selanjutnya ditambahkan dengan
microsphere di bawah kondisi intravena, formaldehid untuk menyempurnakan
dan pemutusan ikatan amida sebagian pencampuran dengan mixer selama 2 jam
besar terjadi dalam kondisi pH rendah pada suhu 45oC. Selanjutnya 30% w/w 5-
dengan adanya keberadaan lisosim, FU ditambahkan kedalam campuran.
lingkungan khas di dalam sel kanker dan Selanjutnya dicampurkan dengan 100 mL
menunjukkan efek penargetan (36). Paraffin cair yang mengandung 1% (w/w)
Microsphere Kitosan Crosslinked-PEG tween 80 lalu di mixing selama 4 jam
Penelitian ini menggunakan menggunakan Overhead Stirrer dengan
microsphere kitosan crosslinked-PEG kecepatan konstan yakni 1500 rpm pada
dengan menggunakan teknik evaporasi suhu 45oC. Microsphere yang terbentuk
solven. Digunakan MTT 3-(4,5- akan tersentrifugasi, sehingga dapat
dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenytetrazo- dilakukan pembasuhan dengan
liumbromide untuk mengkarakterisasi uji menggunakan petroleum eter dilanjutkan
in vitro dan in vivo menggunakan tikus dengan mengggunakan aseton dan air
pada pertumbuhan sel kanker kolon pada bebas ion untuk menghilangkan sisa
manusia (HT-29) dengan menggunakan formaldehide yang tidak bereaksi.
metode MTT Assay (37). Kanker kolon Karakterisasi yang dilakukan
digunakan sebagai variabel dalam menggunakan metode observasi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 316

menggunakan Scanning Electron karakterisasi sediaan doxorubicin-releasing


Microscope (SEM) (JEOL, JSM-840A kitosan microsphere. Menurutnya beberapa
scanning electron microscope, Tokyo, polimer dapat digunakan untuk digunakan
Japan) yang dilakukan setelah melakukan sebagai material pembuatan embolic
Gold Sputtering (Jeol, JFC-1100E sputter seperti lactide-co-glycolide (40) pati (41),
coater, Tokyo, Japan) pada high vacuum dextran (42), trisacryl gelatin (43),
evaporator untuk melakukan studi Albumin dan salah satunya adalah kitosan
morfologi partikel dan memprediksi (44). Studi menunjukkan bahwa kitosan
ukuran partikel. Karakterisasi microsphere memiliki sifat fisik yang telah
cuga meliputi pengukuran efisiensi termodifikasi yang memberikan
enkapsulasi , Equilibrium Swelling, dan karakeristik yang lebih elastis yang
pelepasan obat secara in vitro (selama 2 memungkinkan untuk digunakan sebagai
jam dalam media asam dan media basa pH eksipien dalam sediaan embolic material.
7.4 selama 24 jam) (37). Zat aktif yang figunakan adalah
Hasil dari penelitian ini doxorubisin. Obat ini meurpakan obat
menunjukkan bahwa digunakannya golongan anticancer agent yang sering
microsphere untuk sediaan 5-FU digunakan untuk terapi berbagai macam
menunjukkan hasil yang cukup baik , kanker.
dimana dalam studi in vitro didapat Menurut penelitian yang dilakukan
kesimpulan bahwa terjadi pemanjangan oleh (Kim et al , 2007) menyatakan bahwa
waktu pelepasan obat yang membuat efek pembentukan bentuk mikrosfer kitosan
samping nya berkurang sampai (IC50) > pada transcatheter arterial
1000 µg/mL dimana merupakan kategori chemoembolisation tetap masih
weakly active (39). Hasil studi membutuhkan waktu lebih dari 6 jam
farmakokinetik juga menunjukkan untuk memperluas dosis obat (45). Namun
kenaikan nilai bioavaibilitas dibanding pada dasarnya prosedur ini dipercaya tetap
Immadiate release drug 5-FU , namun memiliki efek untuk mengurangi waktu
tidak ada perubahan yang signifikan dari obat tanpa harus mengurangi tingkat
parameter biokimia setelah treatment yang sterilitas obat yang tinggi, sehingga metode
dilakukan. ini masih menjadi alternatif yang
Mikrosper kitosan–releasing meyakinkan untuk dicoba. Karakterisasi
doxorubicin yang dilakukan meliputi Optical
Penelitian yang dilakukan (Park et microscopy, Scanning Electron
al, 2012) merupakan desain dan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 317

Microscopy, distribusi partikel dan ukuran prototipe. Hal ini tak luput dari aktivitas
partikel, dan Swelling behaviour (46). antitumor yang dimiliki kitosan, karena
Hasil dari penelitian yaitu mengandung zat antineoplastik yaitu zat
dilakukan perbandingan perbesaran dari pembawa yang menjanjikan untuk
tumor yang telah di induksi. Hasil pengobatan kanker (49).
menunjukkan bahwa sediaan mikrosfer Metode karakterisasi yang bisa
kitosan doxorubicin memberikan efek yang digunakan untuk kitosan – alginat adalah
paling baik dibanding kontorl dan menggunakan spektrofotometer FTIR tipe
doxorubicin cair. Hal ini menunjukkan FTIR-FTS-7PC. Jika terdapat konsentrasi
bahwa mikrosfer kitosan memberikan efek yang berbeda pada campuran dari
kontrol obat yang jauh lebih baik nanocomposites kitosan-alginat dianalisis
ketimbang pemberian secara biasa, menggunakan SEM (50).
Pelepasan obat menjadi sangat terpengaruh Microsphere Kitosan Ranitidin
karena pembentukan mikrosfer dengan Crosslinked Glutaraldehyde
menggunakan kitosan. Peran penting cross-linking dari
Nanocomposites Kitosan –Alginat dan polimer biodegradable adalah sangat
Cloisite 30 B berpotensi untuk mengendalikan swelling
Kitosan diperoleh dari deasitelasi dan tingkat degradasi. Mikrosfer kitosan
(47). ALG memiliki sifat biodegradable, sangat memungkinkan untuk penghantaran
mukoadhesif, dan biokompatibel dan obat khusus-perut karena dapat berada
dapat diaplikasikan dalam sistem lebih lama di perut (51). Kelarutan
penghantaran obat dan enkapsulasi sel merupakan kelemahan kitosan dalam
(48). penghantaran oral, hal ini dipengaruhi oleh
Formulasi nanocomposites novel pH kitosan yang merupakan fungsi dari
drugs delivery system (NDDS) dilakukan gugus amino yang ada. Hubungan cross
dengan cara menggabungkan linking irreversible dapat mengatasi
nanocomposites kitosan-alginat (CS-ALG) keadaan tidak stabil mikrosfer kitosan
biodegradable dengan lempung medis, dalam cairan lambung. Mikrosfer kitosan
Cloisite 30B disebut CS-ALG / C 30 B terbentuk oleh interaksi elektrostatik antara
nanocomposites. Nanocomposites ini polion dan counterions (52). Karakterisasi
digunakan untuk kemoterapi oral . Hal ini yang bisa dilakukan pada mikrosfer
disebabkan efek terapi terhadap kanker ranitidin - kitosan adalah menggunakan
spektrum luas yang sangat baik, dengan spektrum FTIR untuk menentukan
menggunakan kurkumin sebagai obat perubahan struktural yang dialami oleh
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 318

obat atau polimer (53). Sedangkan Dey, B . 4, 2011, Indian Journal


Pharmaceutical Science. , Vol. 73,
Scanning Election Microscopy (SEM)
pp. 355–366.
digunakan untuk mengkarakterisasi
6. Chitin and chitosan: Properties and
morfologi permukaan mikrosfer (54). applications. . Rinaudo, M. 1, s.l. :
Elsevier Ltd. All rights reserved. ,
2006., Prog. Polym. Sci., Vol. 31, pp.
Kesimpulan 603–632. .
Polimer kitosan merupakan polimer alami
7. Chitosan composites for bone tissue
yang baik digunakan dalam sistem NDDS engineering—An overview.
Venkatesan J., and Kim S.K. 8,
dengan berbagai bentuk sediaan dan
2010, Journal Mar. Drugs. , Vol. 8,
direkomendasikan dalam pembuatan obat pp. 2252–2266.
baru untuk terapi kanker dengan bentuk 8. Chitosan chemistry and pharmaceutical
nanopartikel. Serta pemilihan kitosan yang perspectives. . Kumar M.N.,
Muzzarelli R.A., Muzzarelli C.,
telah dimodifikasi secara kimia Sashiwa H., Domb A.J. 12, 2004.,
disesuaikan dengan bentuk sediannya. Chem. Rev. , Vol. 104 , pp. 6017–
6084.
9. Chapter Twelve—Anticancer effects of
DAFTAR PUSTAKA chitin and chitosan derivatives. .
Karagozlu M.Z., and Kim S.K. 3,
1. Chemical modification of chitin and s.l. : Elsevier Ltd. All rights reserved
Chitosan. In: Muzzarelli RA, , 2014. , Advances in Food and
Jeuniaux C, Gooday GW, editors. Nutrition Research., Vol. 72, pp.
Chitin in Nature and technology. K, 215–225.
Kurita. 1986, Plenum, pp. 287-293.
10. Antimicrobial activity of chitosan
2. Smart and genetically engineered derivatives containing N-quaternized
biomaterials and drug delivery moieties in its backbone: a review. .
systems. Kopecek, J. 1, 2003, Martins A.F., Facchi S.P.,
European Journal of Pharmaceutical Follmann H.D., Pereira A.G.,
Sciences, Vol. 20, pp. 1–16. Rubira A.F., Muniz E.C. 11, 2014.
, International Journal Molecular
3. Recent advances on chitosan-based Science , Vol. 15, pp. 20830-20832.
micro- and nanoparticles in drug
delivery. Agnihotri SA, 11. Chapter Two—Antioxidant effects of
Mallikarjuna NN, Aminabhavi chitin, chitosan, and their
TM. 1, 2004, Journal of Control derivatives. A. Ngo D.H., and Kim
Release, Vol. 100, pp. 5–28. S.K. s.l. : Elsevier Ltd. All rights
reserved , 2014., dvances in Food
4. Biodegradable polymeric nanoparticles and Nutrition Research. , Vol. 73, pp.
as drug delivery devices. Soppimath 15–31.
KS, Aminabhavi TM, Kulkarni
AR, Rudzinski WE. 1-2, 2001, 12. Functional characterization of chitin
Journal of Control Release, Vol. 70, and chitosan. . Aranaz I., Mengíbar
pp. 1–20. . M., Harris R., Paños I., Miralles
B., Acosta N., Galed G., Heras Á.
5. Chitosan Microspheres in Novel Drug
Delivery Systems. . Mitra, A and
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 319

2009., Curr. Chem. Biol. , Vol. 3, pp. induced gelling polysaccharide.


203–230. Holme, K., and Hall, L. 1991, Vol.
24, pp. 3828–3833.
13. Chitosan-Based Particles as
Controlled Drug Delivery Systems. 21. An efficient method for the synthesis of
Mano., Prabaharan M and J.F. 1, novel amphiphilic polysaccharide by
2005, Drug Delivery, , Vol. 12, pp. region and thermo selective
41-57. modifications of chitosan.
Nishimura, S., Miyura, Y., Ren, L.,
14. Synthesis of N-(aminoalkyl) chitosan Sato, M., Yamagishi, A., Nishi, N.,
for microcapsules. Dunn, E. J., Tokura,S., Kurita, K., and Ishii, S.
Zang, X., Sun, D., and Goosen, M. 1993., Chemistry letters , pp. 1623–
F. A. 1993, J.Appl. Polym. Sci., Vol. 1626.
50, pp. 353-365.
22. Effect of chitosan on in vitro release
15. In vivo Biocompatibility and and ocular delivery of ofloxacin from
Degradability of a Novel Injectable- erodible inserts based on
Chitosan-Based Implant. Mi, F. L., poly(ethylene. Colo, G. D.,
Tan, Y. C., Liang, H. F., and Sung, Zambito, Y., Burgalassi, S.,
H. W. 2002, Vols. Biomaterials Serafini, A., and Saettone, M. F.
23:181–191. Intl. J. Pharm., Vol. 248, pp. 115 –
122.
16. Preparation of partially N-succinylated
chitosans and their cross-linked gels. 23. Thiolated polymers-thiomers: synthesis
Yamaguchi, R., Arai, Y., Itoh, T., and in vitro evaluation of chitosan-2-
and Hirano, S. 1981., Vol. Carbo. iminothiolane conjugates. .
Res. 15, pp. 172–175. Schnurch, A. B., Hornof, M., and
Zoidl, T. 2003, Intl. J. Pharm. , Vol.
17. Drug release and antitumor
260, pp. 229–237.
characteristics of N-succinyl
chitosan-mitomycin C as an implant. 24. Chitosan Nanoparticles based Drug
. Song, Y., Onishi, H., Machida, Y., Delivery:an Update. . Agarwal
and Nagai, T.1996. 1996., J. Megal, et al. 4, 2015, International
Control. Rel. , Vol. 42, pp. 93–100. Journal of Advanced
Multidisciplinary Research, Vol. 2,
18. Preparation and drug release
pp. 1–13.
characteristics of the conjugates of
mitomycin C with glycol-chitosan 25. Pharmaceutical aspects of paclitaxel.
and n-succinyl chitosan. Sato, M., Panchagnula, R. 1998, Int J Pharm.,
Onishi, H., Machida, M., and Vol. 172, pp. 1-15.
Nagai, T. 1996., Biol. Pharm. Bull.
19:241–245. 26. The discovery of camptothecin and
taxol. . Wani, M. C., Taylor, H. L.,
19. A novel water-soluble N-succinyl Wall, M. E., Coeggon, P., McPhail,
chitosan-mitomycin C conjugate A.T. 9, 1971, J Am Chem Soc., Vol.
prepared by direct carbodiimide 93, pp. 2325-7.
coupling: physicochemical
properties, antitumor characteristics 27. Chitosan Microsphere for the Delivery
and systemic retention. Kato, Y., of Chemotherapeutic Agents:
Onishi, H., and Machida, M. 2000, Paclitaxel as a Model. . Al-Najjar,
STP Pharm. Sci. 10, pp. 133–142. B.Y., Saad, A.H. 6, 2017, Asian
Journal of Pharmaceutical and
20. Chitosan derivatives bearing C10 alkyl
glycosides branches: A temperature
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 320

Clinical Research., Vol. 10, pp. 15- Long, S.Y., Huang, J., Xiao, H.Y.,
19. Zhou, J.Y. 2005, biochem Eng.
Journal, Vol. 25, pp. 15-23.
28. Porous quaternized chitosan
nanoparticles containing paclitaxel 35. Zhang, J., Zhang, S.T., Wang, Y.P.,
nanocrystals improved therapeutic Gao, S.F. 2007. Synthesis and
efficacy in non-small-cell lung characterization of composite
cancer after oral administration. . magnetic microspheres of Artemisia
Lv, P.P., Wei, W., Yue, H., Wang, seed gum and chitosan. J Appl
L.Y., Ma, G.H. 12, 2011, Polym Sci. , Vol. 103, pp. 3045–
Biomacromolecules. , Vol. 12, pp. 3059.
4230-4239.
36. Methotrexatemodified
29. Preparation and characterization of superparamagnetic nanoparticles
biodegradable paclitaxel loaded and their intracellular uptake into
chitosan microparticles. Al-shdefat, human cancer cells. . Kohler, N.,
R, Yassin, A.B., Anwer, K., Sun, C., Wang, J., Zhang, M.Q. 19,
Alsarra, I. 3, 2012, Dig J Nanomater 2005, Langmuir. , Vol. 21, pp. 8858–
Biostruct., Vol. 7, pp. 1139-1147. 8864.
30. Controlled release of paclitaxel from 37. Colon targeting of 5-fluorouracil using
photo cross-linked chitosan polyethylene glycol cross-linked
hydrogels and its subsequent effect chitosan microspheres enteric coated
on subcutaneous tumor growth in with cellulose acetate phthalate. . K,
mice. Obara, K., Ishihara, M., Ganguly, TM, Aminabhavi and
Ozeki, Y., Ishizuka, T., Hayashi, A.R., Kulkarni. 11, 2015, Ind Eng
T., Nakamura, S.,. 1, 2005, Journal Chem Res , Vol. 50, pp. 797–807.
Control Release, Vol. 110, pp. 79-89.
38. Global cancer statistics. . A, Jemal, F,
31. Preparation and improvement of Bray and MM, Center. 2011,
release behavior of chitosan CACancer J Clin , Vol. 61, pp. 69–
microspheres containinginsulin. . 90.
Wang, L.Y., Gu, Y.H., Su, Z.G.,
Ma, G.H. 2006, Int J Pharm, Vol. 39. In vitro screening for anthelmintic and
311, pp. 187-195. antitumour activity of
ethnomedicinal plants from
32. Concurrent use of methotrexate and Thailand. Atjanasuppat, W,
acitretin revisited. . Lowenthal, K. Wongkham and P, Meepowpan.
E., Horn, P. J., Kalb, R. E. 2008., J 2008, J Ethnopharmacol , Vol. 23.
Dermatol. , Vol. 19, pp. 22–26 .
40. Control of the biodegradation rate of
33. A novel method to prepare magnetite poly (DL-lactide) microparticles
chitosan microspheres conjugated intended as chemoembolization
with methotrexate (MTX) for the materials. C, Grandfils, P,
controlled release of MTX as a Flandroy and R., Jerome. 1996,
magnetic targeting drug delivery Journal Control Release, Vol. 38, pp.
system. . Zhang, X., Fenghua, C., 109–122.
Jiazuan, N. 5, 2009, Drug Delivery.,
Vol. 16, pp. 280-288. 41. Preparation of crosslinked starch
microspheres and their drug loading
34. Immobilization of Pycnoporus and releasing properties. . YY,
sanguineus laccase on magnetic Fang, et al., et al. 2008;, Carbohydr
chitosan microspheres. Jiang, D.S., Polym,, pp. 74-84.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 321

42. Dextran microsphere embolization: ouchi, T, T.Banba and


Experimental and clinical experience S.Hamamoto, M.Fujimoto and.
with radiologic–pathologic 1989, Makromol.Chem., Vol. 190,
correlation – Work in progress. . JE, pp. 1817-1825.
Dion, et al., et al. 1986, Radiology,
Vol. 21, pp. 160-717. 50. Chitosan-Sodium Alginate
Nanocomposites Blended with
43. Trisacrylgelatin microspheres for Cloisite 30B As A Novel Drug
therapeutic embolization I: Delivery System For Anticancer
Development and in vitro evaluation. Drug Curcumin. . Nayak, P.L.,
. A, Laurent, et al., et al. 1996, Am Malesu, Vijay Kumar. and Sahoo,
J Neuroradiol, Vol. 17, pp. 533–540. Debasish. 3, 2011., International
Journal of Applied Biology and
44. Highly spherical and deformable Pharmaceutical Technology, Vol. 2,
chitosan microspheres for arterial pp. 157-164.
embolization. . MJ, Kang, et al., et
al. 2010, Chem Pharm Bull, Vol. 58, 51. Chitosan capsules for colon-specific
pp. 288–292. drug delivery, improvement of
insulin absorption from the rat
45. Preparation of doxorubicin-containing colon. . Tozaki, H., et al., et al.
chitosan microspheres for 1997, J. Pharm. Sci. , Vol. 86, pp.
transcatheter arterial 1016–1021.
chemoembolization of hepatocellular
carcinoma. JS, Kim, et al., et al. 52. Preparation and characterization of
2007, J Microencap, Vol. 24, pp. chitosan microspheres as drug
408–419. carrier for prednisolone sodium
phosphate as model for anti-
46. Design and characterisation of inflammatory drugs. . Berthold, A.,
doxorubicin-releasing chitosan Cremer, K., and Kreuter, J. 1998,
microspheres for anti-cancer J. Control. Rel. , Vol. 39, pp. 17–25.
chemoembolisation . . JM, Park, et
al., et al. 7, 2012, Journal of 53. Development and Evaluation of
Microencapsulation , Vol. 29, pp. Biodegradation Microspheres
695-705. Loaded with Ranitidine and Cross
Glutaraldehyde. Ramachandran,
47. Wetting of poly(L-lactic acid) and S.,Thirumurugan,G.,Dhanaraju,M
poly(DL-lactic-co-glycolic acid) .D. 2, 2011, American Journal of
foams for tissue culture. A.G, Drug Discovery and Development,
Mikos, M.D, Lyman and R., Freed Vol. 1, pp. 105-120.
L.E & Langer. 1, 1994.,
Biomaterials, Vol. 15, pp. 55-58. 54. Oral sustained release drug delivery
systems using polycarbonate
48. Application of chitin and chitosan microspheres capable of floating on
derivatives in the pharmaceutical the gastric fluid. Thanoo,
field, . .Y, Kato, H, Onishi. and & B.C.,M.C.Sunny and
Machida Y. 2003, Current A.Jayakrishnan. 1993,
Pharmaceutical Biotechnology, Vol. J.Pharm.Pharmacol., Vol. 45, pp. 21-
4, pp. 303–309. 24.
49. Synthesis and antitumor activity of
chitosan carrying 5-fluorocils.

Anda mungkin juga menyukai