Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bunga telang (Clitoria Terenatea) adalah bunga yang mengandung tinggi
antioksidan yang biasanya tumbuh di pekarangan rumah, hutan atau bahkan
pinggiran kebun. Bunga telang yang tinggi antioksidan lebih dikenal oleh masyarakat
sebagai tanaman obat, umumnya bunga telang dimanfaatkan sebagai obat mata,
obat untuk menghilangkan dahak pada bronkitis kronis, menurunkan demam, serta
iritasi kandungan kemih dan saluran kencing. (Suarna, 2005)
Bunga telang di Indonesia biasanya digunakan sebagai pewarna makanan atau juga
merebus bunga secara langsung untuk dijadikan obat herbal sehingga belum populer
di kalangan masyarakat untuk dijadikan produk lebih lanjut. Hingga saat ini
penelitian untuk pengembangan bunga telang belum banyak dilakukan karena
banyak yang belum mengetahui manfaat dari bunga telang. Pemanfaatan bunga
telang dalam bidang pangan telah dilakukan di beberapa negara. Warna biru dari
bunga telang telah dimanfaatkan sebagai pewarna biru pada ketan di Malaysia.
Bunga telang juga dimakan sebagai sayuran di Kerala (India) dan di Filipina (Lee,
2011).

1.2 TUJUAN
 Senyawa apa saja yang tedapat pada bunga telang ?
 untuk melakukan identifikasi senyawa aktif dan analisis terhadap
kandungan bunga telang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi :

Gambar 1. Bunga telang

Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub classis    : Rosidae
Ordo             : Fabales
Familia         : Fabaceae
Genus           : Clitoria
Species         : Clitoria ternatea L.
Sumber         : Cronquist, 1981

2.2 Morfologi

Kembang telang merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe batang


herbaceous.  Bentuk batang bulat dan pada permukaannya memiliki rambut-rambut
kecil. Arah tumbuhnya membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) karena arah belitan yang
berlawanan arah putaran jarum. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan
cabang pembelit dan meliliti penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang
membelit itu, maka penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-
cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup
panjang atau bersifat sirung panjang. Percabangan pada pisang adalah monopodial.
Cara percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih
besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-
cabangnya. Pada pengamatan didapat juga bagian-bagian kembang telang, yaitu
batang, daun, bunga, buku-buku batang, dan ruas-ruas batang.
         Tumbuhan ini termasuk tumbuhan anual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek,
yakni umurnya kurang dari 1 tahun. Kembang telang adalah tumbuhan merambat yang
biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Tumbuhan anggota polong-polongan
ini berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika.
         Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985),
arah tumbuh batang kembang telang adalah membelit ke kiri.
Bunga telang merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk
bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu. Pada bunga
telang mahkotanya berwarna ungu yang mempunyai ciri khas yaitu putik
dan benang sari yang tersembunyi atau tidak nampak dari luar.  Pada
mahkota bunganya ada beberapa mahkota bunga yang terletak di tengah
mengalami modifikasi sehingga menjadi sebuah mahkota pelindung, dan
apabila mahkota tersebut kita buka maka di dalamnya terdapat semacam
tangkai atau yang disebut stilus, stilus ini terdapat membengkok di dalam
mahkota pelindung dan apabila diluruskan maka akan terlihat benang-
benang sari yang menempel pada stilus tersebut dan di puncak stilus terdapat
satu buah kepala putik. Pada bunga ini benang sarinya berjumlah 10 buah,
tersusun atas dua berkas, berkas pertama tersusun dari 7 benang sari
sedangkan berkas kedua tersusun atas 3 benang sari. Putik pada bunga ini
berbentuk lembaran pipih seperti daun. Kelopak bunga berjumlah 5 buah
yang berdekatan dengan dua lingkaran sedangka mahkota bunga berjumlah 3
buah dan berlekatan.
         Menurut literatur (Steenis, 2003), Bunga dengan bendera mengarah ke bawah,
jarang berumah dua, tangkai karangan bunga sampai 1,5 cm; anak tangkai bunga lk 0,5
cm. Daun pelindung pada pangkal kelopak oval lebar sampai bentuk lingkaran,
bergaris, panjang 0,5-1 cm. Kelopak tinggi 1,5-2,5 cm, boleh dikatakan gundul; taju 5
runcing. Bidang bendera yang oval atau bulat telur terbalik, biru tua, biru muda, violet,
atau putih, di tengah dengan noda yang kuning pucat dilingkungi tepi yang putih,
panjang 4-5 cm; di luar dengan rambut kait yang banyak; lunas bergandengan dengan
sayap dan lebih pendek.

Anda mungkin juga menyukai