Anda di halaman 1dari 27

BAB II

KAJIAN TEORETIK

2.1 Teknologi Pendidikan

2.1.1 Definisi Teknologi Pendidikan

Ada beberapa pendapat tentang yang apa dimaksud dengan teknologi

pendidikan. Istilah yang digunakan dalam bahasa Inggris adalah instructional

technology atau educational technology. Salah satu pendapat ialah bahwa

“instructional technology means that media born of the communication revolution

which can be used for instructional purpose alongside the teacher, the book, the

blackboard” Norman (dalam Nasution, 2011:1). Jadi yang diutamakan ialah media

komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam

pendidikan. Alat-alat teknologi ini antara lain berupa TV, radio. Video tape, komputer

dan lain-lain.

Di lain pihak ada pendapat bahwa teknologi pendidikan adalah

pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk

memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia (Nasution, 2011:1). Pada

hakikatnya teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai

masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah.Definisi

teknologi pendidikan menurut AECT 2004 yang disunting Januszewski dan Molenda

(dalam Subkhan, 2013: 20) “Educational technology is the study and ethical practice

of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing

appropriate technological processes and resources”. Teknologi Pendidikan adalah

studi dan praktik etis yang memfasilitasi pembelajaran dan peningkatan kinerja

melalui penciptaan, penggunaan dan pengelolaan proses, dan sumber daya.

14
15

2.1.2 Elemen Kunci Definisi Teknologi Pendidikan AECT (2004)

Elemen kunci definisi teknologi pendidikan AECT (2004) lebih

menekankan pada posisi dan peran teknologi pendidikan dalam praktik

pembelajaran dan pendidikan secara umum dengan mengambil intisari aktivitas

utama dan objek teknologi pendidikan (Subkhan, 2013: 13)

Gambar 2.1 Elemen Kunci Definisi Teknologi Pendidikan AECT (2004)

Berdasarkan uraian di atas, maka elemen yang terkandung dalam definisi teknologi

pendidikan 2004, adalah sebagai berikut (Subkhan, 2013: 14-16):

a. Proses (processes).

Proses pada definisi teknologi pendidikan dari AECT tahun 2004 ini dipahami

sebagai proses kreasi, penggunaan, pengelolaan, dan bahkan kajian (study).

Pada aktivitas atau dimensi kreasi, wujud proses adalah metode dan proses

perumusan desain pembelajaran atau yang sering disebut sebagai instructional

design dan learning design, sampai pada teknis proses produksi media dan

metode pembelajaran. Pada dimensi penggunaan, proses dipahami sebagai


16

implementasi dan praktik pembelajaran. Sedangkan pada dimensi pengelolaan,

proses adalah aktivitas pengelolaan itu sendiri.

b. Sumber (resouecess).

Sumber adalah segala hal yang menjadi sumber bagi proses pembelajaran,

termasuk juga media. Secara acak dapat kita sebut sumber dan media

pembelajaran tersebut antara lain adalah: buku, alat peraga, peta, gambar,

poster, radio, televise, slide, LCD projector, film, komputer, internet,

perpustakaan, lingkungan sosial, dan manusia itu sendiri. Sumber belajar dalam

definisi teknologi pendidikan AECT tahun 2004 berupa sumber- sumber

teknologis (technological resources). Di era sekarang ini dimana

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu cepatnya, maka

sumber dan media pembelajaran lebih banyak dipahami dan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi digital.

c. Kreasi (creating).

Aktivitas kreasi dapat dipahami sebagai aktivitas awal dalam rangkaian praktik

teknologi pendidikan, hal itu karena pada dimensi kreasi inilah desain

pembelajaran (learning design) dirumuskan dan disusun sebagai acuan utama

dalam implementasi atau proses pembelajaran nantinya. Di sini hal yang

dikreasi adalah desain pembelajaran itu sendiri, termasuk di dalamnya adalah

kreasi metode, media, dan konsep evaluasi yang akan dilakukan. Salah satu

kreasi metode penyusunan desain pembelajaran adalah yang dikenal dengan

akronim ADDIE, yaitu sebuah pendekatan sistem (systemapproach) dalam

menyusun desain pembelajaran dimulai dari Analysis, Design, Development,

Implement, dan Evaluation.Dengan kata lain ADDIE adalah metode dalam

menyusun desain pembelajaran.


17

d. Penggunaan (using).

Dimensi atau aktivitas penggunaan istilah lainnya adalah dimensi implementasi

dari desain pembelajaran yang sudah disusun pada aktivitas kreasi sebelumnya.

Jadi, penggunaan yang dimaksud di sini adalah implementasi desain

pembelajaran, penggunaan media dan metode pembelajaran, dan juga proses

evaluasi pembelajaran. Salah satu pemahaman dari dimensi penggunaan ini

adalah penggunaan media dan metode pembelajaran yang sudah ada, jadi tidak

melalui proses pengembangan/ produksi media pembelajaran.

e. Pengelolaan (managing).

Konsep pengelolaan ini adalah warisan yang tetap dipertahankandari definisi-

definisi teknologi pendidikan di lingkaran AECT tahun- tahun sebelumnya.

Lingkup pengelolaan dalam bidang kajian dan praktik teknologi pendidikan

adalah mengelola aktivitas kreasi (penyususnan desain pembelajaran, juga

metode dan evaluasi pembelajaran serta produksi media) dan implementasinya

(proses pembelajaran). Seiring dengan pergeseran paradigmatik teknologi

pendidikan di lingkaran AECT ke arah konstruktivisme, maka konsep

pengelolaan juga banyak dipahami sebagai pengelolaan yang tidak lagi fokus

pada mengontrol (controlling), melainkan memfasilitasi pembelajaran

(facilitating).

Berdasarkan definisi kawasan teknologi pendidikan (AECT 2004) maka,

penelitian ini termasuk dalam elemen kreasi (creating) dan penggunaan (using).

Dimana kegiatan utama peneliti adalah mengembangkan media pembelajaran

menggunakan aplikasi Camtasia Studio 8 yang kemudian digunakan dalam

pembelajaran Ekonomi di SMAN 1 Kota Jambi.


18

2.2 Media Pembelajaran

2.2.1 Definisi Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. AECT (1977) Sebuah

organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan dan komunikasi, mengartikan

media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.

Robert Hanick (dalam Sanjaya, 2012:57) mendefinisikan media adalah sesuatu yang

membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.

Dalam dunia pendidikan segala bentuk perantara tersebut disebut sebagai media

pembelajaran.

Media pembelajaran sebagai perantara dalam menyampaikan informasi

dalam proses pembelajaran. Rossi dan Breidle (1966) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan

pendidikan. Gagne (1970) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai

komponen yang ada dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar (Sanjaya, 2012:58-60).

Jadi dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat kita gunakan untuk menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran

sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran serta perasaan siswa untuk

belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran.

2.2.2 Pentingnya Media dalam Proses Pembelajaran

Dahulu, ketika teknologi khususnya teknologi informasi belum berkembang

seperti sekarang ini, ketika ilmu pengetahuan belum sepesat ini, proses pembelajaran

biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Gagne (dalam Pribadi 2010:9)
19

mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai “a set of event embedded in purposeful

activities that facilitate learning”. Pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas

yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses

belajar. Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa

melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran (Sanjaya,

2012:61). Proses pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai sumber belajar.

Dalam kondisi semacam ini, akan ada proses pembelajaran manakala tanpa

kehadiran guru didalam kelas sebagai sumber belajar tidak mungkin ada proses

pembelajaran. Kehadiran guru didalam kelas betul-betul menentukan adanya proses

pembelajaran.

Dewasa ini, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat,

siswa bisa belajar dimana saja, kapan, dan apa saja sesuai dengan minat dan gaya

belajar. Dalam kondisi semacam ini, guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya

sumber belajar, akan tetapi berperan sebagai desainer pembelajaran. Seorang

desainer pembelajaran dituntut untuk dapat merancang pembelajaran dengan

memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar proses

pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.

Media pembelajaran menempati posisis yang cukup penting dalam

pembelajaran karena pada dasarnya proses pembelajaran merupakan proses

komunikasi, dan setiap proses komunikasi membutuhkan media. Tanpa media,

proses komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran tidak akan

berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari

sistem pembelajaran (Daryanto, 2010:6)

Menurut Kemp dan Dayton (dalam Sanjaya 2012: 72-73) kontribusi

pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran yakni :


20

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima

pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara

yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil penafsiran itu dapat

dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa

sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.

b. Pembelajaran dapat lebih menarik

Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap

terjaga dan memerhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image

yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan ke-

ingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuannya

menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologi yang diterima

dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-

pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya

dapat diserap oleh siswa.

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar

sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen

pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan
21

Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan jika

media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

g. Sikap positif

Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran

dapat ditingkatkan. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan

terhadap proses belajar dapat ditingkatkan

h. Peran guru berubah ke arah yang positif

Beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat

dikurangi bahkan dihilangkan sehingga siswa dapat memusatkan di konsultan

atau penasihat siswa.

2.2.3 Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Dalam Asyhar (2012:29) ada beberapa fungsi media pembelajaran dalam

pembelajaran diantaranya :

a. Media Sebagai Sumber Belajar

Belajar adalah proses aktif dan konstruktif melalui suatu pengalaman dalam

memperoleh informasi. Dalam proses aktif tersebut, media pembelajaran berpesa

sebagai salah stau sumber belajar bagi pembelajar. Artinya, melalui media peserta

didik memperoleh pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada

diri siswa. Dalam batas tertentu, media dapat menggantikan fungsi guru sebagai

sumber informasi/pengetahuan bagi peserta didik. Media pembelajaran sebagai

sumber belajar erupakan suatu komponen sistem pembelajaran yang meliputi pesan,

orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang dapat mempengaruhi hasil belajar

peserta didik.

b. Fungsi Semantik
22

Semantik berkaitan dengan “meaning” atau arti dari suatu kata, istilah, tanda atau

symbol. Berbagai media dapat berfungsi semantic, seperti kamus, glosari, internet,

guru, kaset, radio, TV dan lain-lain. Media pembelajaran mempunyai kemampuan

menambah perbendaharaan kata yang makna dan maksudnya benar- benar dipahami

oleh peserta didik. Symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang

sebagai wakil sesuatu yang lain. Manusia berperan sebgai pemberi makna pada

symbol. Dalam konteks pendidikan, guru berperan member makna pada setiap kata

yang disampaikan atau diucapkannya.

c. Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu

benda/peristiwa dengan berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya.

Manipulasi ini seringkaai dibutuhkan oleh para pendidik untuk menggambarkan suatu

benda yang terlalu besar, terlalu kecil atau terlalu berbahaya serta sulit diakses

mungkin karena letak dan posisinya yang jauh atau prosesnya terlau lama untuk

diobservasi dalam waktu yang terbatas.

d. Fungsi Fiksatif

Fungsi fiksatif adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan suatu media untuk

menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu objek atau kejadian yang sudah

lama terjadi. Artinya, fungsi fiktatif ini terkait dengan kemampuan merekam media

pada suatu peristiwa atau objek dan menyimpannya dalam waktu yang tak terbatas

sehingga sewaktu-waktu dapat diputar kembali ketika diperlukan.

e. Fungsi Distributif

Fungsi distributif media pembelajaran berarti bahwa dalam sekali penggunaan satu

materi, objek atau kejadian dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar (tak
23

terbatas) dan dalam jangkauan yang sangat luas sehingga dapat meningkatkan

efisiensi baik waktu maupun biaya.

f. Fungsi Psikologis

Dari segi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti fungsi

atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi imajinatif, dan fungsi motivasi.

1) Fungsi atensi, mencakup selected attention yaitu memperhatikan rangsangan

tertentu sambil membuang rangsangan yang lainnya yang menggangu

2) Fungsi afektif, berkaitan dengan psikologis siswa. Yang terpentingg bagi seorang

guru ialah mampu menyiapkan media yang mampu membangkitkan sikap siswa

terhadap stimulus yang diberikan.

3) Fungsi kognitif, dimaksudkan bahwa media tersebut memberikan pengetahuan

dan pemahaman baru kepada peserta didik tentang sesuatu.

4) Fungsi psikomotorik, berhubungan dengan keterampilan. Para guru dapat

memanfaatkan media sesuai dengan keterampilan yang diharapkan pada para

siswa.

5) Fungsi imajinatif, media merupakan salah satu alternative strategi yang dapat

difungsikan untuk membangkitkan dan mengembangkan daya imajinatif peserta

didik.

6) Fungsi motivasi, media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar

peserta didik, sebab pengggunaan media pembelajaran menjadi lebih menarik dan

memusatkan perhatian peserta didik.

g. Fungsi Sosio-Kultural

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural

antar peserta didik. Peserta didik dalam jumlah yang cukup besar, dengan adat,

kebiasaan, lingkungan dan pengalaman yang berbeda-beda sangat mungkin memiliki


24

persepsi dan pemahaman yang tidak sama tentang suatu topik pembelajaran. Begitu

pula perbedaan, latar belakang sosio-kultural yang berbeda sangat berpotensi

terjadinya konflik antar peserta didik. Disinilah fungsi media pembelajaran mampu

memberikan rangsangan, memberikan pemahaman tentang perlunya menjaga

keharmonisan dan saling menghargai perbedaan yang ada.

Menurut Midun (dalam Asyhar, 2012:41) ada beberapa manfaat media

pembelajaran dalam pembelajaran diantaranya :

a. Dengan media pembelajaran yang bervariasi dapat memperluas cakrawala sajian

materi pembelajarn yang diberikan di kelas seperti buku, foto-foto dan narasumber.

b. Dengan menggunakan berbagai jenis media, peserta didik akan memperoleh

pengalaman beragam selama prosespembelajaran.

c. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang konkret dan

langsung kepada peserta didik, seperti kegiatan karyawisata kepabrik.

d. Media pembelajaran menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi atau dilihat

oleh peserta didik, baik karena ukurannya yang terlalu besar seperti sistem atatsurya.

e. Media-media pembelajaran dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru,

misalnya penggunaan buku teks, majalah, dan orang sebagai sumber informasi.

f. Media pembelajaran dapat menambah kemenarikan tampilan materi sehingga

meninggkatkan motivasi dan minat serta mengambil perhatian peserta didik untuk

focus mengikuti materi yang disajikan, sehingga diharapkan efektifitas belajar akan

meningkatpula.

g. Media pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk berfikir kritis,

menggunkaan kemampuan imajinasinyya, bersikap dan berkembang lebih lanjut,

sehingga melahirkan kreativitas dan karya-karyainovatif.

h. Penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi prosespembelajaran.


25

i. Media pembelajaran dapat memecahkan masaah pendidikan ataupengajaran baik

dalam lingkup mikro maupunmakro.

2.2.4 Jenis Media Pembelajaran

Menurut Asyhar (2012:44) jenis media pembelajaran adalah media visual,

media audio, media audio-visual, dan multimedia.

a. Media visual

Media visual adalah jenis media yang digunakan hanya mengandalkan

inderapenglihatansemata-matadaripesertadidik.Denganmediaini pengalaman belajar

yang dialami peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya.

Contoh media visual adalah media cetak, model dan prototipe, dan media realitas

alam sekitar dan sebagainya.

b. Media audio

Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan

hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan

didapat adalah dengan mengandalkan kemampuan indera pendengaran. Contoh

media audio adalah tape recorder, radio, dan CDplayer.

c. Media audio-visual

Media audio-visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran

dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau

kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa

pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun

pendengaran. Beberapa contoh media audio-visual adalah film, video, program TV,

danlain-lain.

d. Multimedia
26

Multimedia adalah media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan

secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

multimedia melibatkan indera penglihatan, dan pendengaran melalui media teks,

visual diam, visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis komputer dan

teknologi informasi.

Menurut Sudjana (2011:3) jenis media ialah sebagai berikut :

a. Media grafis (dua dimensi), seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,

kartun, komik dan lainnya.

b. Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model padat, misalnya model penampang,

model susun, model kerja dan sebagainya.

c. Media proyeksi, seperti slide, film, penggunaan OHP (Proyektor Transparansi) dan

lainnya.

d. Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa video termasuk ke dalam media pembelajaran

audio-visual. Menurut Prastowo (2014:183) bahan ajar audio-visual terdiri dari dua

jenis yaitu video atau film, dan orang.

2.2.5 Prinsip Media Pembelajaran

Menurut Rusman (2012:167) dalam menentukan maupun memilih media

pembelajaran, seseorang guru harus mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai

acuan dalam mengoptimalkan pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya :

a. Efektivitas

Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan dalam

pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran atau pembentukan kompetensi.


27

Guru harus dapat berusaha agar media pembelajaran yang diperlukan untuk

membentuk kompetensi secara optimal dapat digunakan dalam pembelajaran.

b. Relevansi

Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik materi

pelajaran, potensi dan perkembangan siswa serta dengan waktu yang tersedia

c. Efisiensi

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar memperhatikan

bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat menyampaikan inti pesan

yang dimaksud, persiapan, dan penggunaanya relatif memerlukan waktu yang

singkat,kemudian memerlukan sedikit tenaga.

d. Dapat digunakan

Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau diterapkan

dalam pembelajaran

e. Kontekstual

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek

lingkungan sosial dan budaya siswa. Alangkah baiknya jika mempertimbangkan

aspek pengembangan pada pembelajara life skills.

2.3. Media Pembelajaran Audio-Visual

2.3.1 Pengertian Media Audio-visual

Media audio-visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu

proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini

dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan

maupun pendengaran. Beberapa contoh media audio-visual adalah film, video,


28

program TV, danlain-lain (Asyhar, 2012:45).

Sedangkan menurut Rusman (2012:63) mengemukakan bahwa media audio

visual yaitu media yang merupakan kombinasi antara audio dan visual atau bisa

disebut media pandang-dengar. Contoh dari media audio-visual adalah program

video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, dan program slide suara

(sound slide).

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa media audio

visual merupakan media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan

melibatkan pendengaran dan penglihatan. Salah satu contohnya adalah media

pembelajaran Video.

2.3.2 Karakteristik Media Audio-Visual

Pembelajaran menggunakan teknologi audio visual adalah suatu cara

menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis

untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual. Menurut Arsyad (2011:31) ada

beberapa karakteristik media audio-visual diantaranya :

a. Mereka biasanya bersifat liniear.

b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.

c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

perancang/pembuatnya.

d. Mereka merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak.

e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologi behaviorisme dan kognitif.

f. Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid

yang rendah
29

2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Media Audio-Visual

Setiap jenis media yang digunakan selalu memiliki kekurangan dan

kelemahannya masing-masing, begitu juga dengan media audio visual yang memiliki

kelebihan dan kelemahannya didalam proses pembelajaran. Arsyad (2011:49-50)

mengungkapkan beberapa kelebihan dan kelemahan media audio visual dalam proses

pembelajaran diantaranya :

a. Kelebihan media audio-visual :

1) Film dan video dapat melengkapi pengalaman dasar siswa.

2) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat

disaksikan secara berulang-ulang jika perlu.

3) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan

sikap-sikap dan segi afektif lainnya.

4) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran

dan pembahasan dalam kelompok siswa.

5) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara

langsung.

6) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,

kelompok yang heterogen maupun homogen maupun perorangan.

7) Film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat

ditampilkan dalam satu dua menit.

b. Kelemahan media audio visual :

1) Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang

banyak.
30

2) Tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui

film tersebut.

3) Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

belajar yang diinginkan, kecuali dirancang dan diproduksi khusus untuk

kebutuhan sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa terdapat lebih banyak

kelebihan dari media audiovisual daripada kelemahannya. Kelebihan dan kelemahan

media audio visual yang berupa film dan video tersebut bukan merupakan kendala

didalam suatu proses pembelajaran.

2.4.Camtasia Studio 8

2.4.1. Apa itu Camtasia Studio 8

Menurut Adi (2014:1) Camtasia studio merupakan salah satu sofware

multimedia yang sering digunakan untuk membuat video, baik berupa video untuk

editing film ataupun video tutorial. Kemampuan utama camtasia studio adalah

merekam aktivitas layar desktop secara penuh atau sebagian, dan menyimpan hasil

rekaman kedalam format video. Kemampuan lain dari camtasia adalah mampu

merekam melalui kamera/webcam. Untuk mengedit video, camtasia memiliki menu

yang lengkap sehingga sofware ini cukup mudah digunakan bahkan untuk pemula

sekalipun. Pengguna camtasia akan sangat leluasa dalam mengedit konten film yang

akan dibuat, karena camtasia mampu digunakan untuk import video, gambar (foto),

musik, dan lain-lain.

Video pembelajaran berbasis camtasia studio adalah video pembelajaran yang

berisi suara, instrumental musik dan rangkaian gambar yang sesuai dengan materi
31

pelajaran dengan penjelasan berupa tulisan. Penjelasan inilah yang berisikan materi-

materi pelajaran tentang kerja sama ekonomi internasional. Sehingga dalam proses

pembelajarannya siswa dapat belajar menemukan konsep dengan cara menalar.

2.4.2. Kelebihan dan Kekurangan Camtasia Studio 8

Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,

begitu pula dengan aplikasi Camtasia Studio 8 ini, berikut adalah kelebihan dan

kekurang Camtasia Studio 8 (https://camtasiastudiotutorial.wordpress.com)

a. Kelebihan :

1) Webcam, Record Vidio, Audio : software ini mampu merekam aktivitas layar dan

juga mampu menggunakan webcam disamping itu juga dilengkapi merekam

audio yang sangat jernih. tiga aktivitas yang menjadi satu inilah yang menjadikan

Camtasia mampu untuk diajukan sebagai software favourite untuk Youtuber yang

suka membuat tutorial dari PC-nya.

2) Dapat mengedit video : Camtasia Studio juga menyediakan edit video hasil

rekaman, tidak tanggung-tanggung kamu bisa menambah sampai puluhan layar

edit, baik itu vidio, audia atau tulisan. disamping itu alat-alat untuk mengedit juga

cukup lengkap termasuk jenis-jenis fitur standar lainnya.

3) Ringan : ukuran yang cukup ringan tetapi desain dari softaware yang mewah

sehingga membuat anda tidak merasa bosan untuk menggunakannya dan tidak

merasa terbebani karena keringanan kerja softwarenya.

4) Tersedia fitur render tanpa perlu menyimpan hasil/outputnya di laptop/pc dan

lagsung menguploadnya ke screencast, vimeo, Google Drive, dan Youtube.

b. Kekurangan :
32

1) Jika dibandingkan dengan Adobe Premiere fitur pada camtasia masih kurang

lengkap, tetapi sebenarnya fitur dalam camtasia studio itu sendiri sudah cukup

standar.

2) Aktifasinya masih bisa dibobol dengan crack dan patch.

3) Terkadang kurang support, ada beberapa file yang dalam format lain yang kurang

mendukung jika dimasukkan dalam edit vidio ini, meskipun software ini bukan

sepenuhnya editor vidio, tapi setidaknya jika dapat mendukung all file maka akan

lebih baik untuk video editor.

4) Tidak dapat merekam Game kalaupun bisa hanya game-game tertentu saja.

2.4.3. Lingkungan Kerja Camtasia Studio 8

Gambar 2.2 : Tampilan awal Camtasia Studio 8


33

Gambar 2.3 : Halaman Kerja Camtasia Studio 8

Gambar 2.4 : Menu tools pada Camtasia Studio 8


34

1) Source : Merupakan tempat dari data-data yang akan di gunakan untuk

mengisi timeline

2) Timeline : Tempat tempat kerja sebuah video yang sedang diedit ( proses

editing )

3) Halaman Kerja : sedangkan laman kerja tempat hasil kerja yang telah diedit

pada timeline tadi. (editnya di timeline hasilnya di laman kerja )

4) Record The Screen : untuk merekam layar

5) Import Media : untuk memasukkan data baik video,foto ataupun musik yang

di ambil dari file komputer ke dalam camtasi studio.

6) Produce And Share : dilihat dari namanya produce (produksi) siap

memproduksi video yang telah jadi dan share (berbagi) siap mempublikasikan

dengan cara share ke sosial media yang ada.

7) Clip Bin : tempat untuk menyimpan video foto musik dll yang telah diimport

dari file komputer.

8) Library : sebagai template, alias sebagai gudang bahan seperti musik, image,

atau title screen animasi, yang dapat kalian gunakan secara gratis.

9) Callouts : menyediakan berbagai jenis shapes dan berbagai bentuk teks.

10) Zoom Out-Zoom In : untuk memperbesar dan memperkecil video yang sedang

diedit

11) Audio : tempat mengatur audio/suara dalam video

12) Transisi : menyediakan berbagai jenis efek transisi


35

2.5. Materi Kerjasama Ekonomi Internasional

2.5.1. Pengertian

Kerjasama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan

negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu,

dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan, Apridal (dalam

Nurhadi, 2013:205). Negara-negara yang melakukan kerjasama ekonomi internasional

karena adanya hal-hal berikut ini :

1) Terbatasnya kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang dan jasa yang

dibutuhkan oleh masyarakatnya.

2) Perbedaan kondisi geografis, sosial ekonomi, dan ilmu pengetahuan masing-

masing negara.

3) Perbedaan faktor produksi yang dimiliki oleh masing-masing negara.

2.5.2. Manfaat Kerja Sama Internasional

Kerjasama ekonomi internasional dapat berjalan dengan baik apabila tiap

negara yang terlibat dapat memperoleh manfaat, Simon dan Robert (dalam Nurhadi,

2013:205). Adapun manfaat dari kerjasama ekonomi internasional adalah sebagai

berikut :

1) Mendapatkan Barang Dan Jasa Yang Dibutuhkan Masyarakat Dalam Negeri

Tiap negara tidak mungkin mampu menghasilkan seluruh barang dan jasa yang

diperlukan masyarakatnya. Oleh karena itu, dilakukan kerjasama dibidang

ekonomi dengan negara lain untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

2) Meningkatkan Produktivitas

Dengan melakukan kerjasama ekonomi dengan negara lain, suatu negara dapat

memperoleh faktor-faktor produksi yang tidak dimiliki didalam negeri. Misal,


36

negara yang belum maju dapat memperoleh teknologi canggih dari negara maju,

dan negara maju dapat memperoleh bahan mentah untuk industri dari negara yang

belum maju. Kedua negara tersebut akhirnya bisa melakukan produksi secara

lebih efisien dan dapat meningkatkan produktivitasnya.

3) Memperluas Lapangan Kerja

Kerjasama ekonomi internasional mempermudah suatu negara untuk

memanfaatkan potensi ekonomi yang sebelumnya masih terbengkalai.

Pemanfaatan potensi ini dapat meningkatkan kegiatan investasi suatu negara dan

dapat memperluas lapangan kerja.

4) Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi

Kerjasama ekonomi dengan negara lain dapat memperluas pasar diluar negeri. Hal

ini dapat menggairahkan produksi didalam negeri untuk komoditas ekspor.

Meningkatnya aktivitas produksi tersebut dapat meningkatkan pendapatan

nasional

5) Memperkuat Persahabatan

Kerjasama ekonomi internasional dilakukan oleh negara-negara yang

mendapatkan manfaat dari kerjasama ekonomi tersebut. Adanya kesadaran

pentingnya kerjasama ekonomi tersebut membuat suatu negara tidak lagi hanya

mementingkan dirinya sendiri, tetapi juga empati terhadap kepentingan negara

sahabatnya. Hal ini dapat memupuk persahabatan bangsa-bangsa

2.5.3. Bentuk-bentuk kerja Sama Ekonomi Internasional

Bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional menurut berbagai sudut

pandang berikut ini (Nurhadi, 2013:206)

1) Kerja Sama Ekonomi Internasional Menurut Bidangnya


37

 Kerja sama bidang keuangan

 Kerja sama bidang perburuhan

 Kerja sama bidang produksi

 Kerja sama bidang perdagangan dan tarif

2) Kerja Sama Ekonomi Berdasarkan Negara Pesertanya

 Kerja sama ekonomi bilateral

 Kerja sama ekonomi multilateral

3) Kerja Sama Ekonomi Internasional Menurut Letak Geografisnya

 Kerja sama ekonomi regional

 Kerja sama ekonomi antarregional

 Kerja sama ekonomi internasional

2.5.4. Lembaga-lembaga kerja Sama Ekonomi Internasional

Lembaga-lembaga kerja sama ekonomi internasional berikut ini (Nurhadi,

2013:20)

1) Association of South east Asian Nations (ASEAN)

2) Masyarakat Ekonomi Eropa (MME/EEC) atau European Union (EU)

3) Unit Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)

4) Eurupean Free Trade Associantion (EFTA)

5) Islamic Development Bank (IDB)

6) Asian Pscific Economic Cooperation (APEC)

7) International Development Associantion(IDA)

8) North American Free Trade Area (NAFTA)

9) Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

10) Asian Development Bank (ADB)


38

11) Internation monetary Fund (IMF)

12) International Finance Corporation (IFC)

13) United Nation (PBB)

14) Asian Free Trade Area (AFTA)

2.6. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian tentang pengembangan media pembelajaran audio visual Camtasia Studio

pernah dilakukan oleh Inlusana kristantin (2016) dari Universitas Negeri Malang,

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Audiovisual Berbasis Camtasia Studio 8 Pada Mata Pelajaran Analisa

dan Riset Pasar (Studi Pada Siswa Kelas X Pemasaran di SMK PGRI 2 Malang)”

Penelitian ini menggunakan kuisioner untuk memperoleh hasil yang valid dalam

pengembangan media. Kuisioner diberikan kepada ahli media, ahli materi dan siswa.

Media ini divalidasi oleh dua validator media dan dua validator materi sebanyak tiga

kali, yaitu produk awal, setelah uji coba terbatas dan setelah uji coba lapangan.

Berikut merupakan data yang diperoleh diantaranya adalah validasi media 98.46%,

validasi materi 95.33%, uji coba terbatas 87.40% dan uji coba lapangan 89.11%.

Berdasarkan hasil tersebut maka media pembelajaran yang dikembangkan sangat

layak digunakan sebagai media belajar pada mata pelajaran Analisa dan Riset Pasar.

2. Penelitian tentang pengembangan media pembelajaran audio visual Camtasia Studio

juga pernah dilakukan oleh S. Hafid Muzaqqi (2016) dari Universitas Negeri

Malang,Jurusan pendidikan akuntansi dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Audio Visual Berbasis Tutorial Menggunakan Aplikasi Camtasia

Studio pada Mata Pelajaran Komputer Akuntansi Kelas X Akuntansi di SMK Cendika

Bangsa Kepanjen” Berdasarkan hasil analisis pada uji lapangan dan validasi ahli yang
39

telah dilakukan, diperoleh rata-rata validasi ahli media sebesar 89,2%, rata-rata ahli

materi sebesar 99,3%, dan rata-rata validasi subjek atau pengguna sebesar 87,5%.

Kemudian berdasarkan hasil analisis keseluruhan validasi diperoleh rata-rata

presentase sebesar 92%, sehingga dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

produk media pembelajaran audio visual berbasis tutorial pada mata pelajaran

komputer akuntansi dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media dalam

kegaiatan pembelajaran.

3. Penelitian relevan yang ketiga dilakukan oleh I Jero Gede (2017) dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Camtasia Studio Video Cd Interaktif

Mata Pelajaran Menggabungkan Audio Ke Dalam Sajian Multimedia Kelas XI

Multimedia Di SMKN 2 Kintamani”. Berdasarkan hasil validasi dan ujicoba,

diperoleh besaran validitas sebagai berikut: (1) dari ahli materi (guru) 100% pada

kualifikasi sangat layak, (2) dari ahli media 85%, dan (3) dari ahli isi media 88,46 %

(4) kelompok perorangan 92,61% pada kualifikasi sangat layak (5) kelompok kecil

90,02% pada kategori sangat layak, dan (6) uji coba lapangan 91,47% pada kategori

sangat layak sehingga media dikatakan valid untuk diujicobakan. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis camtasia studio pada mata

pelajaran mnggabungkan audio ke dalam sajian multimedia ini layak untuk digunakan

sebagai media pembelajaran.

2.8. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan pemaparkan mengenai dimensi-dimensi

utama serta faktor-faktor kunci yang menjadi pedoman kerja baik dalam menyusun

metode, pelaksanaan di lapangan maupun pembahasan hasil penelitian.


40

Gambar : 2.5 Kerangka berfikir

Anda mungkin juga menyukai