Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Politik?

Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar istilah politik, akan tetapi apakah kita
mengerti apa definisi dari politik itu sendiri? Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang
artinya negara. Dalam arti luas politik adalah suatu aktivitas yang dibuat, dipelihara, dan digunakan
oleh masyarakat untuk menegakkan peraturan yang ada didalam kehidupan masyarakat itu sendiri.

‘Menurut Aristoteles politik merupakan ‘master of science’ maksudnya bukan dalam arti
ilmu pengetahuan melainkan ia menganggap, pengetahuan tentang politik merupakan kunci untuk
memahami lingkungan’.1

Politik tidak bisa dipisahkan dari 2 aspek yaitu konflik dan kerjasama. Dalam sebuah
peraturan, bisa saja ada pihak yang tidak dapat menerima peraturan yang telah ditetapkan. Mungkin
mereka memiliki perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan, dan ketidakcocokan dengan aturan
itu sendiri. Hal seperti itu bisa menimbulkan sebuah konflik. Disisi lain dalam membuat atau
menjalani sebuah aturan seseorang membutuhkan orang lain agar mendapat tujuan yang mereka
inginkan. Oleh sebab itu munculah keinginan untuk berkerjasama. Sehingga konflik dan kerja sama
tersebut merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari politik. Tetapi bagaimanapun juga, politik
seharusnya digunakan untuk penyelesaian sebuah masalah daripada untuk mencapai suatu tujuan
dari golongan tertentu.

Jika dilihat lebih dalam lagi politik dapat didefinisikan menjadi 4 kategori :

1. Politik sebagai seni dalam pemerintahan

2. Politik sebagai urusan masyarakat

3. Politik sebagai kompromi dan konsensus

4. Politik sebagai kekuatan

Menurut Chancellor Bismark ‘politik bukanlah sebuah ilmu melainkan seni’. Seni yang
dimaksud adalah seni untuk mengontrol masyarakat dalam membuat undang-undang dari berbagai
macam pendapat yang dikeluarkan oleh mereka. Ini merupakan pendapat klasik yang mengacu dari
sistem pemerintahan Yunani kuno. Sudah kita ketahui bahwa dalam sistem pemerintah Yunani
Kuno pemerintahannya dilakukan dengan cara membagi negara mereka menjadi negara bagian
dengan memberikan wewenang pada setiap negara bagian tersebut untuk menjalankan
pemerintahannya sendiri.

Sedangkan menurut David Easton politik mencakup kegiatan pemerintah untuk merespon
masyarakat luas, memberikan kebaikan, penghargaan, dan hukuman. Definisi ini sangat membatasi
maksut dari politik itu sendiri. Dalam pengertian ini politik hanya dimaksudkan dalam lingkup
aparat pemerintah, kabinet, legislatif dll. Hal ini mengakibatkan bahwa banyak organisasi seperti
sekolah, institusi pendidikan, komunitas, dan keluarga bukan termasuk kedalam dalam politik.

Pandangan yang kedua adalah politik sebagai urusan masyarakat. Dalam lingkup ini sangat
ditekankan adanya perbedaan antara politik dan bukan politik. Perbedaan dari politik dan bukan
politik adalah dalam lingkup publik ataukah dalam lingkup pribadi. Apakah yang membedakan
antara kehidupan publik dan pribadi? Dalam lingkup publik adalah negara sedangkan dalam lingkup
pribadi adalah masyarakatnya. Lembaga negara meliputi aparat pemerintah, polisi, tentara,
pengadilan dll. Sedangkan masyarakat bergerak dalam kehidupan keluarga, bisnis pribadi,
komunitas dll yang digunakan dengan tujuan kepuasan pribadi. Jadi dalam hal ini, politik digunakan
untuk kepentingan bersama dalam suatu negara bukan untuk urusan personal atau institusi.
Yang ketiga adalah politik sebagai kompromi dan konsensus. Konflik merupakan perkara
yang tidak bisa dihindari. Cara menyelesaikan sebuah konflik bisa dengan cara violence (kekerasan)
dan non violence. Dengan adanya politik kita dapat menyelesaikan masalah dengan cara
nonviolence yaitu bisa dengan cara kompromi, konsiliasi, dan negosiasi. Jadi dengan adanya politik
kita bisa menyelesaikan masalah tanpa menggunakan kekerasan dan pemaksaan.
Yang terakhir adalah politik sebagai kekuatan. Menurut Adrian Leftwich ‘politik adalah
jantung dari seluruh aktivitas sosial, formal maupun informal, pribadi maupun publik, diseluruh
kelompok, institusi dan masyarakat’3. oleh karena itu dalam pengertian ini politik tidak dibatasi
dalam segi pemerintahan saja melainkan pada seluruh aspek. Kita bisa melakukan politik dimana
saja, dalam keluarga, pertemanan dll. Dalam hal ini politik diartikan sebagai kemampuan untuk
mendapatkan apa yang diinginkan.
Dalam pengertian ini, para Feminist dan Marxist juga mengeluarkan pendapat mereka.
Para feminist menyakatan bahwa dalam setiap kegiatan yang kita lakukan memiliki unsur-unsur
politik didalamnya. Seperti antara anak dengan orangtuanya, teman sepermainan, suami dengan istri
dll.
Sedangkan Marxist memiliki 2 pandangan tentang politik. Yang pertama adalah politik
diaparat negara dan politik sebagai akar dari sistem kelas. Para penganut paham marxist
menganggap bahwa ‘ekonomi adalah politik’. Dari segi ini mereka berpendapat bahwa untuk inti
dari politik adalah untuk mendapatkan sebuah kelas tertentu.
Daftar pustaka
1. Heywood, A . What is politics?
2. Surbakti, Ramlan. Memahami ilmu politik (Jakarta. PT Grasindo , 2010), hal 1
3. Leftwich, A. What is politics? : The Activity and its Study. Oxford: Blackwell, 64.

Anda mungkin juga menyukai