Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. Pokok Bahasan : Menggosok Gigi


II. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Menggosok gigi
2. Manfaat mnggosok gigi
3. Cara menggosok gigi.
III. Sasaran : Anak-anak Usia 7-12 thn
IV. Waktu : 25 menit
V. Tempat : Kelurahan Sumurboto
VI. Tujuan Instruksional :
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara menggosok gigi diharapkan adek-adek bisa
menggosok gigi dengan baik dan benar
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan tentang makanan yang menyehatkan gigi,
diharapkan adik-adik dapat :
a) Menyebutkan pengertian dari makanan yang menyehatkan gigi dengan baik dan
benar.
b) Menyebutkan menfaat menyikat gigi
c) Cara menyikat gigi yang baik dan benar

VII. Materi
1. Pengertian Menggosok gigi
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.
Merawat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi
tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat

2. Manfaat menggosok gigi


a. Memberihkan sisa makanan
Manfaat sikat gigi akan membersihkan berbagai sisa makanan yang
tertinggal pada gigi setelah sarapan pagi. Jika kita tidak menyikat gigi, bakteri
akan menggerogoti sisa makanan tersebut dan bisa mengubahnya menjadi
asam yang tidak baik bagi kesehatan gigi.

b. Menghilangkan bau mulut

c. Menurunkan risiko sakit gigi


Lamanya jeda antara waktu menyikat gigi ternyata bisa membuat kita
mengalami perkembangbiakan bakteri yang sangat cepat di dalam mulut
sehingga kita pun akan berisiko lebih besar terkena masalah kesehatan
gigi.Manfaat sikat gigi setelah sarapan, setidaknya kita bisa menjaga
kesehatan gigi dengan lebih baik dan menurunkan risiko terkena sakit gigi.

d. Mencegahan gigi berlubang


Menyikat gigi dua kali sehari sangat membantu dalam mencegah gigi
berlubang. Ini membantu mengurangi penumpukan karang gigi dan plak. Dan
ketika itu terjadi, gigi berlubang dapat dicegah dan gigi  menjadi lebih putih
dan sehat.Bahkan, manfaat gosok gigi secara teratur juga dapat mengurangi
kemungkinan penyakit gusi dan periodontitis (infeksi gusi). Jadi, sebisa
mungkin untuk tidak luma menyikat gigi, jika tidak akan membuat gigi
melemah dan gusi rusak.

e. Menjaga kesehatan mulut yang optimal


Manfaat gosok gigi secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan
gigi dan mulut. Ketika melakukannya secara konsisten, kebiasaan baik ini
membuat gigi dan gusi bebas dari risiko bakteri.

f. Mencegah kerontokan gigi


Tidak menyikat gigi setiap hari berarti berisiko mengalami penumpukan
plak dan menyebabkan banyak risiko pada struktur gigi. Ketika plak
menumpuk, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit gusi, radang gusi dan
masalah periodontal.Biasanya plak akan menjalar lebih jauh ke dalam gigi
dan menyebabkan kerusakan besar pada tulang rahang. Ketika itu terjadi,
akan sangat berisiko melemahnya struktur gigi.

g. Menghilangkan noda
tidak menyikat gigi atau bahkan untuk beberapa hari, sudah pasti banyak
noda pada gigi. Manfaat sikat gigi secara teratur dan benar, dapat dengan
mudah meluruhkan noda, menjaga gigi tetap sehat, dan bebas
penyakit.Kandungan abrasif yang ringan dalam pasta gigi dapat membantu
menghilangkan sisa makanan dan noda untuk menjaga gigi yang berkilau dan
sehat.
h. Mencegah diabetes
Kemampuannya untuk mempertahankan kadar gula darah akan
terpengaruh. Kondisi ini adalah bagaimana kurangnya dalam menjaga
kebersihan mulut membuat sulit bagi penderita diabetes. Karenanya, mencegah
diabetes adalah manfaat gosok gigi sebanyak dua kali sehari, setiap hari.

i. Menurunkan berat badan


. manfaat gosok gigi membuat mulut terasa segar dan ini mengirimkan
sinyal perasaan kenyang pada pikiran. Itu sebabnya dokter gigi sering
menyarankan Anda untuk menyikat gigi setelah makan, sehingga kebiasaan
ngemil di malam hari bisa membantu menurunkan berat badan secara bertahap.

j. Fungsi kognitif lebih tinggi


Penyakit gusi ternyata dapat menyebabkan fungsi kognitif lebih rendah,
Penelitian telah memastikan faktor itu di masa lampau. Orang yang memiliki
masalah gusi ditemukan berkinerja buruk pada parameter pengujian ko

3. Cara menyikat gigi yang baik dan benar

a. Perhatikan posisi sikat gigi


Genggam sikat gigi, lalu letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi
dekat tepi gusi dengan posisi sikat agak miring membentuk sudut 45o. Jadi,
Anda tidak menempelkan keseluruhan permukaan bulu sikat di gigi.

b. Mulailah menyikat gigi


Mulailah menyikat gigi dari sisi depan gigi di salah satu sisi mulut.
Sikatlah gigi Anda dengan gerakan melingkar berlawanan jarum jam selama
20 detik untuk setiap bagian. Gerakan melingkar ini berfungsi agar bulu sikat
dapat membersihkan plak yang terselip di celah gigi dan gusi.
Setelah sisi depan dibersihkan, sikatlah gigi bagian belakang, sisi atas dan
bawah, dengan gerakan maju mundur secara perlahan. Pastikan semua
permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang
menempel di gigi bisa hilang.
Bagian gigi yang kerap dilupakan untuk disikat adalah sisi dalam gigi seri,
baik atas maupun bawah. Untuk menyikat bagian gigi ini, Anda harus
memegang sikat gigi secara vertikal. Gunakan ujung kepala sikat gigi untuk
menyikat dengan gerakan ke atas dan bawah.
c. Bersihkan bagian lidah
Setelah semua bagian gigi disikat, bersihkan permukaan lidah
dengan pembersih lidah (tongue scraper) atau bagian belakang sikat gigi
yang dilengkapi pembersih lidah.
Cara menggunakan alat ini sangat mudah. Letakkan alat tersebut pada
bagian belakang lidah, lalu tarik hingga bagian ujung depan lidah. Ulang
beberapa kali hingga lidah tampak bersih.

d. Menggunakan benang gigi dan akhiri dengan berkumur


Setelah selesai menyikat gigi, bersihkan sela-sela gigi
menggunakan benang gigi, lalu bilas sisa kotoran yang terdapat di gigi dan
mulut dengan air bersih.
Setelah itu, Anda juga bisa berkumur dengan obat kumur yang tidak
mengandung alkohol atau yang diformulasikan khusus untuk masalah
tertentu, misalnya bau mulut atau gigi sensitif. Jika perlu, Anda bisa
berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memilih obat kumur yang tepat.

e. Hindari menyikat gigi terlalu keras dan terburu-buru


Menyikat gigi terlalu keras dapat membuat gusi berdarah dan meradang.
Gesekan yang terlalu kencang juga dapat mengikis lapisan pelindung atau
enamel gigi. Hal inilah yang menjadi penyebab gigi sensitif.
Selain itu, waktu ideal yang diperlukan untuk menyikat gigi adalah 2
menit. Jika menyikat gigi dilakukan terlalu sebentar atau terburu-buru, sisa
makanan mungkin masih melekat di sela gigi dan gusi. Dengan demikian,
hasilnya juga jadi tidak maksimal.

VIII. METODE
Penyuluhan dengan menggunakan metode dua arah dengan melibatkan anak-anak
aktif dalam menjawab pertanyaan dan mempraktekkan apa yang telah dijelaskan

IX. MEDIA
1. Lcd+laptop
2. Flip chart/Poster
3. Phantom

X. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi : pemutaran video animasi atau
kartun tentang cara menyikat gigi dan benar.
I. PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM)

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


1 3 menit Pembukaan Memperhatikan dan
- Mengucapkan salam memahami
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan
maksud dan tujuan
penyuluhan
- Menggali
pengetahuan anak
tentang menggosok
gigi
2 20 meni Penyampaian materi Memperhatikan dan
t - Memberikan materi memahami
tentang pengertian
menggosok gigi
- Memberikan materi
manfaat menggosok
gigi
- Pemutaran video
tentang cara
menggosok gigi

3. 5 meni Penutup Mendengarkan dan


t - Kesimpulan menyampaikan
- Saran pertanyaan
- Mengucapkan salam
dan terimakasih
II. EVALUASI
A. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Materi yang disiapkan dengan baik
 Media yang digunakan disiapkan dengan baik
b. Evaluasi Proses
 Penyampaian materi sedikit terkendala karena siswa susah untuk
diatur
c. Evaluasi Hasil
 Anak mengetahui pentingnya menggosok gigi
 Anak mengetahui cara menggosok gigi yang baik dan benar

Daftar Pustaka
1. Azwar, A. Pengantar pendidikan kesehatan. Jakarta : Sastra Hudaya. 1983. p.43-46.

2. Andlaw, R. J. and W. P. Rock. A manual of pediatric dentistry. 4th ed.

Edinburg: Ghurcill Livingstone. 1996.


3. Kartono, K. Psikologi anak psikologi perkembangan. Bandung: Mandar Maju. 1990: 133-

146.

4. Simanulang, B. dan E. Masdiana. Pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan perilaku budaya

tradisional pada generasi muda di kota batam. Jakarta: CV. Eka Darma. 1997.

Anda mungkin juga menyukai