Anda di halaman 1dari 2

Nama : Oktavia Martha Sary

NIM : E1A017166
Kelas : B

1. Perbedaan penganiayaan Antara Pasal 356 KUHP dengan UU No. 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yaitu pada Pasal 356 KUHP
mengatur mengenai pidana yang ditentukan dalam pasal-pasal penganiayaan ditambah
dengan sepertiga, jika kejahatan itu dilakukan kepada anggota keluarga, pejabat dan
jika memberikan bahan yang berbahaya untuk nyawa atau kesehatan pada makanan
atau minuman. Jadi, tidak khusus mengatur mengenai keluarga saja dan didalam
anggota keluarga itu tidak hanya perempuan yang diutamakan. Didalam KUHP Pasal
356 mengatur secara umum mengenai penganiayaan yang terdapat didalam rumah
tangga.
Sedangkan menurut Pasal 1 Undang-undang No. 23 Tahun 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah : “Setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.”
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa undang-undang tersebut bukan hanya
semata-mata diberlakukan untuk kepentingan perempuan saja, melainkan semua
orang dan mereka yang mengalami subordinasi khusus dalam lingkup rumah tangga.
Undang-Undang di atas menyebutkan bahwa kasus kekerasan dalam rumah tangga
adalah segala jenis kekerasan (baik fisik maupun psikis) yang dilakukan oleh anggota
keluarga kepada anggota keluarga yang lain (yang dilakukan oleh suami kepada istri
dan anaknya, atau oleh ibu kepada anaknya, atau sebaliknya). Kekerasan Dalam
Rumah Tangga bisa menimpa siapa saja termasuk ibu, bapak, anak, atau pembantu
rumah tangga. Namun secara umum pengertian Kekerasan Dalam Rumah Tangga
lebih dipersempit artinya sebagai penganiayaan oleh suami terhadap istri. Meskipun
demikian tidak tertutup kemungkinan suami dapat pula sebagai korban Kekerasan
Dalam Rumah Tangga oleh istrinya. UU ini hanya mengatur khusus mengenai
kekerasan dalam rumah tangga.
2. Maksud dari “selain tanggung jawab masing-masing terhadap apa yang khusus
dilakukan olehnya” dalam Pasal 358 KUHP Yaitu Menurut Pasal 358 KUHP ini, tiap
orang bertanggungjawab masing-masing terhadap apa yang khusus dilakukan
olehnya. Dengan kata lain seseorang yang dalam penyerangan atau perkelahian itu
meninju hidung lawannya sehingga patah, maka ia bertanggungjawab atas
penganiayaan mengakibatkan orang lain patah hidungnya. Selain itu setiap penyerang
turut bertanggungjawab atas apa yang terjadi sebagai akibat penyerangan atau
perkelahian itu sekalipun akibat itu bukan langsung diakibatkan olehnya. Misalnya
dalam penyerangan itu ada yang luka berat, maka yang bersangkutan
bertanggungjawab dan dapat dipidana maksimum 2 tahun 8 bulan atas luka berat itu
sekalipun ia yang mengakibatkan luka berat itu melainkan kawannya sesama
penyerang. Jika ada yang mati, maka setiap orang yang terlibat dalam penyerangan
atau perkelahian itu diancam pidana penjara maksimum 4 tahun (Hendy Pinatik.
Jurnal Lex Crimen.1, Jan-Feb 2017:54-55)
3. Dapat, jika keduanya dilaporkan, misalnya : Wawan dan Alfin sedang bertengkar
dirumah temannya, karena keduanya emosi terjadilah perkelahian diantara keduanya
yang mengakibatkan kerusakan dirumah temannya. Alfin tidak terima atas perlakuan
wawan kepadanya, kemudian alfin melaporkan wawan kepolisi bahwa wawan telah
menganiaya dirinya hingga babak belur yang akhirnya sampai ke meja hijau. Wawan
sebagai terdakwa dijatuhi hukuman penganiayaan ringan Pasal 352 KUHP. Setelah
Wawan dihukum, Alfin dilaporkan oleh pemilik rumah yaitu Ayah dari temannya
karena Alfin dengan kejadian perkelahian itu menyebabkan suatu hal yang tidak
menyenangkan karena merusak barang-barang yang ada didalam rumah. Akhirnya
Alfin dituntut atas perbuatan yang tidak menyenangkan yang menyebabkan
kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai