KMB Zika
KMB Zika
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus zika adalah virus yang berasal dari keluarga Flaviviridae dari genus
Flavivirus. Keluarga Flaviviridae merupaka keluarga virus yang menyebar melalui
vektor atropoda, yang paling utama adalah nyamuk. Dari segi bahasa,
kata Flaviviridae berasal dari bahasa latin Flavus yang bermakna kuning. Jadi,
keluarga Flaviviridae berasal dari virus demam kuning.
Keluarga Flaviviridae memiliki tiga jenis genus yaki Flavivirus, Hepacivirus
dan Pestivirus. Selain vius Zika, genus Flavivirus juga meliputi vius nil barat, virus
demam bedarah, virus demam kuning dan beberapa lainnya yang dpatt menyebabkan
ensefalitis yaitu infeksi yang mengenai sistem saraf pusat (SSP). Ensefalitis juga di
definisikan sebagai peradangan pada jaringan otak yang disebabkan oleh infeksi
virus. Virus genus Flavivirus ini memiliki ukuran rata – rata 40-65 nm, khusus untuk
virus dengue berukuran 50 nm.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan virus zika ?
2. Apa saja tanda – tanda gejala terinfeksi virus zika ?
3. Apa saja media penularan virus zika ?
4. Bagaimana pencegahan virus zika?
5. Bagaimana cara mengobati virus zika ?
3. Jangan lupa untuk selalu beriskusi dengan dokter sebelum Anda menggunakan
obat-obat tambahan selain yang sudah disebutkan di atas.
6. Bagi pasien yang telah terinfeksi virus Zika diharapkan untuk menghindari
gigitan nyamuk selama terjangkit virus ini karena virus Zika yang dapat bertahan
lama di dalam darah penderita dapat menyebar ke orang lain melalui gigitan
nyamuk.
Sampai saat ini pun penyakit ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Jika Anda
terinfeksi dengan virus Zika, hindari gigitan nyamuk selama seminggu pertama
untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran penyakit. Minggu pertama dari
infeksi adalah periode kritis di mana virus Zika aktif pada aliran darah dan mudah
ditularkan melalui nyamuk. Satu nyamuk saja dapat menginfeksi banyak orang
lain.
D. Pencegahan virus Zika?
Mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal yang bisa
membantu Anda terhindar dari infeksi virus Zika. Meski terdengar sederhana, namun
fakta di lapangan kadang sulit dilakukan. Beberapa langkah pencegahan yang bisa
dilakukan di antaranya:
1). Tetap berada di dalam ruangan yang tertutup dan ber-AC untuk mengurangi faktor
risiko, karena nyamuk pembawa Zika aktif sepanjang hari.
2). Kenakan pakaian yang dapat melindungi dari gigitan nyamuk seperti baju
berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki dan sepatu.
6). Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan gendongan
atau alat pengangkut bayi lainnya.
8). Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang
menggunakan bahan dengan kandungan permethrin. Jangan lupa pelajari terlebih
dahulu terkait informasi produk dan instruksi penggunaan mengenai perlindungan
yang diberikan. Selain itu, pastikan untuk tidak menggunakan produk tersebut pada
area kulit.
9). Melakukan pengawasan jentik melalui program Gerakan Satu Rumah Satu Juru
Pemantau Jentik (Jumantik)
10). Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
seperti olahraga rutin, asupan nutrisi yang cukup, dan lain sebagainya.
11). Bagi wanita hamil diharapkan untuk lebih berhati-hati, dan berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu jika ingin bepergian ke tempat yang memang masuk dalam
daftar negara yang terkena wabah Zika.
12). Selain itu, jika Anda merencanakan berpergian ke luar negeri, pelajari informasi
mengenai daerah yang akan Anda kunjungi, seperti fasilitas kesehatan dan area luar
ruangan terbuka sebelum waktu keberangkatan tiba, khususnya area yang terjangkit
virus Zika.
13). Segera lakukan tes laboratorium sekembalinya Anda dari perjalanan ke salah
satu negara yang sudah disebutkan di atas- khususnya perempuan hamil.
Kebiasaan menghisap darah pada nyamuk Aedes Aegypti betina umumnya terjadi
pada pukul 08.00 – 12.00 WIB ( Pagi hari ) dan 15.00 – 17.00 WIB ( sore hari ).
Namun, adapula yang menyatakan bahwa masa mengigit nyamuk Aedes Aegypti
yang aktif pada pukul 09.00 – 10.00 WIB ( pagi hari ) dan 15.00 – 17.00 WIB ( sore
hari ).
Terlepas dari perbedaan tersebut, satu hal yang jelas bahwa nyamuk Aedes
Aegypti hanya aktif mengigit pada pagi dan sore hari. Untuk itulah, kita perlu berhati
– hati pada waktu – waktu tersebut agar terhindar dari serangan virus zika.
E. Pengobatan Untuk Infeksi Virus Zika
Sampai saat ini, sebagaimana yang telah disingung sebelumnya, infeksi virus
zika belum ada obatnya. Para ahli masih berupaya menemukan vaksin khusus yang
dapat mengobati orang – orang yang terinfeksi virus zika. Satu – satunya vaksin
sementara yang digunakan untuk mengobati penyakit ini hanyalah vaksin Rubella.
Vaksin inipun hanya berfungsi untuk pencegahan saja agar janin dalam kandungan
tidak sampai mengalami cacat lahir atau kelainan kondisi tubuh. Penggunaan vaksin
antivirus zika sangat diajurkan untuk anak-anak, begitupun halnya dengan orang
dewasa, terutama kaum wanita.
Selain vaksi Rubella tersebut, virus zika juga dapat ditanggulangi dengan lima
cara berikut:
1. Beristirahat yang banyak.
2. Minum cukup cairan.
3. Mengonsumsi vitamin.
4. Mengobati rasa sakit serta demam dengan obat – obat umum.
5. Segera berkonsultasi dengan dokter ahli.
Biasanya, penyakit virus zika relatif ringan dan tidak memerlukan pengobatan
khusus. Namun, bila virus zika menginfeksi ibu hamil, ini dapat berbahaya bagi
janinnya dan belum ada obatnya. Bagi orang biasa ( yang tidak hamil ) yang
terinfeksi virus ini, jika gejala semakin memburuk, maka harus segera mencari
perwatan medis dan mendapatkan saran dari dokter ahli. Dengan begitu, gejala
tersebut akan lebih mudah diatasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa virus zika adalah virus yang sangat
berbahaya dan kita harus bisa menjaga lingkungan agar tidak ada nyamuk Aedes
Aegypti yang bersarang di sampah – sampah di sekitar kita. Maka kebersihan
liungkungan sangat dibutuhkan dalam hal ini.
B. Saran
Makalah ini jauh dari sempurna maka kritik dan saran yang membangun akan
sangat dibutuhkan guna perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA