A. Topik: TAK STIMULASI PERSEPSI: Perilaku Kekerasan B
A. Topik: TAK STIMULASI PERSEPSI: Perilaku Kekerasan B
2. Tujuan Khusus
Dalam Terapi Aktifitas Kelompok Perilaku Kekerasan dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
C. Landasan Teoritis
D. Klien
1. Karakteristik/Kriteria
a. Klien perilaku kekerasan yang sudah mulai mampu bekerja sama dengan perawat.
b. Klien perilaku kekerasan yang dapat berkomunikasi dengan perawat.
2. Proses Seleksi
E. Pengorganisasian
c. Fasilitator :
1. Asep Ridwan Farid
2. Asti Rahmawati
3. Desi Novi Hasanah
4. Kamilia Putri Jihan
5. Rifky Ahmad Fauziyani
F. Proses Pelaksanaan
Sesi 1 : Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa Dilakukan
Tujuan :
2. Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala
marah).
3. Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (prilaku kekerasan).
Setting :
Langkah Kegiatan :
1. Persiapan
a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam teraupetik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama panggilan terapis kepeda klien (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
2) aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
d. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering
dilakukan untuk diperagakan.
j. Beri kesimpulan penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan, dan akibat
perilaku kekerasan
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
· Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien memulai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab marah, yaitu tanda dan
gejala, perilaku kekerasan yang terjadi, serta akibat perilaku kekerasan.
2. Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan dan akibatnya
yang belum diceritakan.
1. Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku kekerasan.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan
sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan
gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai
berikut :
Sesi 1 TAK
Kemampuan Psikologi
No.
Nama klien
Penyebab PK
Perilaku kekerasan
Akibat PK
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab perilaku kekerasan,
tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan,
serta mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan nafas dalam. Beri tanda (+) jika
mampu dan beri tanda (-) jika tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : Klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulus persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu
menyebutkan penyebab perilaku kekerasannya (disalahkan dan tidak diberi uang), mengenal tanda
dan gejala yang dirasakan (”gregeten” dan ”deg-degan”), perilaku kekerasan yang dilakukan
(memukul meja), akibat yang dirasakan (tangan sakit dan dibawa ke rumah sakit jiwa), dan cara
mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan tarik nafas dalam. Anjurkan klien mengingat dan
menyampaikan jika semua dirasakan selama di rumah sakit.
· Tujuan
2. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan
3. Klien dapat mendemontrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan.
· Setting
· Alat
1. Bantal
2. Sound musik
3. Papan tulis
· Metode
1. Dinamika kelompok
3. Permainan
· Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi validasi
2. Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan: penyebab; tanda dan gejala; perilaku
kekerasan serta akibatnya.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan
3) Peserta tidak diperbolehkan makan, minum atau merokok selama pelaksanaan TAK
4) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapi
3. Tahap kerja
Melakukan pemilihan peserta yang akan di lakukan tahap kerja dengan permainan
sederhana yaitu diputarkan musik, kemudian klien memutar bola yang di pegang, bila musik di
hentikan dan ada peserta TAK yang masih memegang bola berarti dia adalah peserta yang terpilih
untuk dilakukan tahap kerja selanjutnya.
1. Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian, dan olah raga yang biasa silakukan oleh klien.
b. Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk menyalurkan kemarahan secara sehat:
tarik napas dalam, menjemur/memukul kasur/bantal, menyikat kamar mandi, main bola,senam,
memukul gendang.
e. Terapis mempratekkan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
3. Memberitahukan kemajuan masing – masing klien dalam mencapai hasil tiap sesi.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari jika stimulus penyebab perilaku
kekerasan.
1. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu interaksi sosial yang asertif.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan
sesi 2, kemampuan yang di harapakan adalah dua kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara
fisik. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 2:
No
Nama klien
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktekkan 2 cara fisik untuk mencegah
perilaku kekerasan. Beri tanda (+) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan, klien mampu
mempraktekkan tarik nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktekkan pukul kasur dan bantal.
Anjurkan dan bantu klien mempraktekkan di ruang rawat (buat jadwal).
· Tujuan :
· Seting :
· Alat :
· Metode :
1. Dinamika kelompok
· Langkah kegiatan :
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi /Validasi
2. Menanyakan apakah ada penyebab marah,tanda dan gejala marah, serta perilaku kekerasan
3. Tanyakan apakah kegiatan fisik untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara sosial untuk mencegah perilaku kekerasan
· Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.
a. Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta sesuatu dari orang lain.
d. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara pada poin c.
g. Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit hati pada orang lain,
yaitu,”Saya tidak dapt melakukan...”atau”Saya tidak menerima dikatakan .....”atau” Saya kesal
dikatakan seperti...”.
h. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara pada poin d.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien menggunakn kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif, jika stimulus
penyebab perilaku kekerasan terjadi.
2. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif secara teratur.
3. Memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwal kegiatan harian pasien.
1. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan ibadah.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses Tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan
sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah mencegah perilaku kekerasan secara sosial.
Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 3: TAK
No
Nama Klien
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan
secara social : meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (х) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 3 TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu
memperagakan cara meminta tanpa paksa, menolak dengan baik dan mengungkapkan kekerasan.
Anjurkan klien mempraktikkan di ruang rawat (buat jadwal).
Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan spiritual
· Tujuan
· Setting
· Alat
· Metode
1. Dinamika kelompok
· Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/ validasi
2. Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah, serta perilaku kekerasan.
3. Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif untuk mencegah perilaku
kekerasan sudah dilakukan.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku kekerasan
3. Tahap kerja
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif, dan kegiatan ibadah
jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi.
2. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif, dan kegiatan ibadah
secara teratur.
1. Menyepakati untuk balajar cara baru yang lain, yaitu minum obat teratur.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan
Sesi 4, kemampuan klien yang diharapkan adalah perilaku 2 kegiatan ibadah untuk mencegah
kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 4 : TAK
Stimulasi persepsi perilaku kekerasan
No
Nama klien
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan
secara social : meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (х) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 4, TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu
memperagakan dua cara ibadah. Anjurkan klien melakukannya secara teratur di ruangan (buat
jadwal).
· Tujuan
· Alat
· Metode
1. Dinamika kelompok
· Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/ validasi
2. Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah, serta perilaku kekerasan.
3. Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif untuk mencegah perilaku
kekerasan sudah dilakukan.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu petuh minum obat untuk mencegah perilaku kekerasan
· Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.
a. Mendiskusikan macam obat yang dimakan klien : nama dan warna (upayakan tiap klien
menyampaikan).
d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum obat, benar orang
yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat.
e. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara bergiliran.
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah perilaku kekerasan/
kambuh.
j. Menjelaskan akibat/ kerugian jika tidak patuh minum obat, yaitu kejadian perilaku kekerasan/
kambuh.
k. Minta klien menyebutkaa kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak patuh
minum obat.
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi sosial asertif kegiatan ibadah, dan
patuh minum obat untuk mencegah perilaku kekerasan.
Mengakhiri pertemuan untuk TAK perilaku kekerasan dan disepakati jika klien perlu TAK yang lain.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan sesi 5, kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui lima benar cara minum obat,
keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 5: TAK
No
Nama klien
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan
secara sosial: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (х) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh :
klien mengikuti Sesi 5, TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan
keuntungan minum obat, belum dapat menyebutkan keuntungan minum obat dan akibat tidak
minum obat. Anjurkan klien mempraktikkan lima benar cara minum obat, bantu klien merasakan
keuntungan minum obat, dan akibat tidak minum obat.