Anda di halaman 1dari 2

1.

Abnormalitas anatomi

Penurunan materi abu-abu berkembang dengan periode penyakit, khususnya di lobus


temporal, dan terkait dengan pengobatan antipsikotik. Pada pasien yang drug-naïve menunjukkan
ada penurunan volume pada nukleus kaudat dan thalamus. Selain itu dari beberapa penelitian
tidak ada yang menunjukkan ada kelainan anatomi atau fungsional yang telah diidentifikasi
dengan spesifik pada gangguan ini.

2. Dysfunctional Neurotransmission
Terdapat bukti yang logis pada otak menghubungkan disfungsi neurotransmisi
dopaminergik pada awal gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi. Di sebagian besar kasus
skizofrenia juga diperhatikan pada berbagai kondisi kejiwaan lainnya.
Selain itu indikasi farmakologis dan yang lainnya menunjukkan bahwa disfungsi dopaminergik
masih dipertanyakan pada berbagai manifestasi klinis pada gangguan ini. Bukti dari
farmakologi klinis, fisiologi, pencitraan otak merekomendasikan bahwa fungsi glutamatergik
yang terganggu dapat menambah proses biologis yang penting beberapa fitur klinis pada
disfungsi kognitif spesifik.
Satu pendapat yang lain mengatakan bahwa disfungsi glutamatergik pada skizofrenia dapat
dikaitkan dengan disfungsi interneuron positif parvalbumin di dalam korteks serebral dan
hippocampus terhadap perubahan reseptor glutamat tipe NMDA. Neuron-neuron ini dapat
menyelaraskan penembakan pada neuron piramidal dan menyebabkan produksi osilasi gamma
untuk fungsi kognitif yang tepat. Selanjutnya, disfungsi populasi neuron ini dapat menyebabkan
defisit kognitif yang terdapat pada skizofrenia.
Aktivitas atipikal di situs reseptor dopamin khususnya di D2 dapat dilihat dari banyaknya
gejala skizofrenia. Empat jalur dopaminergik telah terlibat antara lain :
a. Jalur nigrostriatal dimulai pada substantia nigra dan berakhir pada nukleus kaudat. Tingkat
dopamin yang rendah di dalam jalur ini dapat memengaruhi sistem ekstrapiramidal yang
menyebabkan gejala motorik
b. Jalur mesolimbik dapat berperan dalam gejala positif skizofrenia dengan adanya kelebihan
dopamine
c. Gejala negatif dan defisit kognitif pada skizofrenia dapat dilihat dari tingkatan dopamin
mesokortikal yang rendah.
d. Pengurangan atau blokade hasil dopamin tuberoinfundibular pada peningkatan kadar
prolactin dapat mengakibatkan galaktorea, amenore, dan penurunan libido.
Theory serotonin pada pengembangan skizofrenia dianggap sebagai hasil dari deteksi
bahwa asam lisergat dietilamid dapat meningkatkan efek serotonin di otak. Penelitian
selanjutnya akan mengarah pada formulasi senyawa obat yang memblokir reseptor dopamin
dan serotonin.
3. Stress-associated Signaling Cascades
Stress-associated Signaling Cascades dapat untuk mengontrol pengembangan dan
pemeliharaan konektivitas sinapsis terutama yang melibatkan proses inflamasi dan stres
oksidatif. Peningkatan dari interneuron parvalbumin-positif rentan terhadap stres oksidatif
yang juga dapat mengganggu pembentukan dan pelestarian mielinisasi.

Anda mungkin juga menyukai