Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arum Khairunisa (19719251019)

Lisa Nurfatmawati (19719251022)


Program Studi : Pendidikan Ekonomi S2 2019
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran

Review Materi Presentasi


Pengembangan Instrumen Evaluasi Kognitif

1. Pengertian
Pemateri sudah menyebutkan apa yang dimaksud dengan instrumen penilaian kognitif,
yaitu penilaian aspek-aspek kognitif atau penilaian kemampuan berfikir siswa yang
dilakukan dengan tes tertulis.
2. Aspek Kognitif
Dalam hal ini pemateri hanya menyebutkan poin-poin tingkatannya saja namun tidak
disebutkan isi dari masing-masing tingkatan. Karena presentasi ini dilakukan secara
online tanpa adanya penjelasan secara langsung jadi alangkah baiknya seluruh materi
disajikan. Pemateri menyebutkan aspek kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek
belajar yang berbeda-beda, yaitu:
a. Tingkat pengetahuan (knowledge), C1
b. Tingkat pemahaman (comprehension), C2
c. Tingkat penerapan (application), C3
d. Tingkat analisis (analysis), C4
e. Tingkat sintesis (synthesis), C5
f. Tingkat evaluasi (evaluation), C6
3. Bentuk Tes Kognitif
Bentuk tes kognitif terdiri dari pertanyaan lisan, pilihan ganda, uraian objektif, uraian non
objektif atau uraian bebas, jawaban atau isian singkat, portofolio, dan performance. Pada
poin ke tiga ini pemateri juga tidak memberikan penjelasan dari masing-masing poin.
4. Tahap Pengembangan Instrumen Evaluasi Kognitif
Pada bagian ini pemateri telah menjelaskan tahap-tahap pengembangan instrumen
evaluasi kognitif yang diadopsi dari Model Sugiyono, yaitu:
a. Melihat potensi dan masalah
Tahap melihat potensi dan masalah dapat terlihat setelah melakukan studi
pendahuluan berupa pengisian angket kebutuhan guru.
b. Mengumpulkan informasi dan studi literatur
Digunakan sebagai bahan untuk menemukan landasan teoritis untuk memperkuat
suatu produk agar produk dapat diimplementasikan secara optimal dan menentukan
langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut.
c. Mendesain produk
Menentukan tujuan tes yang akan dikembangkan pada penelitian ini. Kemudian
menentukan KD yang sesuai dengan karakteristik soal. Membuat kisi-kisi yang
memerhatikan KI, KD, dan materi. Selanjutnya menyusun butir soal berdasarkan KD
dan indicator. Selain itu, penggunaan tes perlu dilengkapi dengan pedoman
penskoran.
d. Memvalidasi kepada validator
Soal tes yang valid atau layak digunakan diukur berdasarkan penilaian yang dilakukan
oleh validator untuk menilai aspek konten materi, desain evaluasi pembelajaran, dan
bahasa di dalam soal. Data yang diperoleh untuk uji validasi dari validator berupa data
kuantitatif. Data-data yang diperoleh tersebut menggunakan skor skala likert. Validasi
dilakukan oleh tiga ahli, yaitu ahli desain evaluasi pembelajaran, ahli materi, dan ahli
Bahasa. Nilai yang diperoleh dari validator desain evaluasi pembelajaran, materi dan
Bahasa tertera. Bila hasil instrumen tes tersebut dinyatakan “revisi kecil” maka
instrumen itu dinyatakan valid.
e. Merevisi desain
Hasil validasi oleh validator kemudian digunakan untuk perbaikan butir-butir soal
yang dikembangkan. Soal yang telah diperbaiki selanjutnya dibuat menjadi instrument
tes berupa soal pilihan jamak dan uraian yang diujicobakan.
f. Melakukan uji coba produk
Instrument tes yang telah dirakit kemudian diujicobakan. Uji coba ini akan digunakan
untuk menganalisis tingkat validasi, reliabilitas, dan daya beda pada siswa secara
langsung.
g. Melakukan revisi produk yang telah diujicobakan
Kemudian melakukan revisi produk yang telah diujicobakan.
h. Uji coba pemakaian produk yang telah direvisi
Tahap uji coba pemakaian produk yang telah direvisi diujikan kembali pada siswa
dengan menggunakan sampel yang sama, seperti pada uji coba pemakaian produk
awal. Setelah melalui tahap itu semua, maka instrument tersebut sudah layak
digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai