Anda di halaman 1dari 45

DIARHEA

An. K, Usia 1th 10bulan, BB 9.3 kg

BAB Cair sejak 3 hari SMRS. BAB Cair(+) ampas(+) lendir(-) darah(-) sebanyak 5x dalam 24
jam. Keluhan disertai demam yang suhunya naik turun, terdapat mual(+) muntah(+). Muntah
sebanyak 2-3x/24 jam.

Kesadaran : CM
KU : TSS
Nadi : 138x/menit, RR 24x/menit, Suhu 37.6, SpO2 98%
Kepala: Normocephali, ubun-ubun datar
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-) Mata Cekung (+/+)
Bibir kering (+) Mucosa mulut kering (+)
Leher: Pembesaran KGB (-)
Thorax: Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus meningkat. Turgor kembali sedikit lambat.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2”

Penatalaksanaan:

IVFD Kaen3B 40 tpm mikrodrip


Ranitidine 2x15mg IV
Zinc Syrup Anak 1x1 cth P.O
L-Bio sach 2x1 sach P.
Paracetamol syr 120mg 3x1 cth P.O
Cek darah rutin, hitung jenis leukosit
Tiphoid fever
Tn. B; 65 th; 172kg; BB 78kg

Demam sejak 10 hari SMRS. Demam tinggi timbul mendadak, terus menerus, dan demam
hanya turun bila diberi obat panas. Mual +. Pasien juga mengeluhkan nyeri di ulu hatinya, terasa
perih dan panas. Sebelumnya, Pasien mengaku sudah berobat ke dokter 2x, namun dirasa belum
membaik. Pasien mengaku nafsu makannya juga menjadi menurun. Pasien juga mengeluhkan
seluruh badannya ngilu dan lemas. Mimisan (-) Gusi Berdarah (-) BAB normal dan teratur, tidak
hitam. BAK tidak ada keluhan.
O= Kesadaran CM/ KU Tampak Sakit Sedang
TD 90/70 mmHg, RR 18x/menit, Suhu 39.5, Nadi 74x/m, SpO2 99%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-)
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop(-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki(-/-) Wheezing(-/-)
Abdomen: Datar(+) Soepel(+) B. Usus (+) menurun. Nyeri tekan ulu hati (+) Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Hasil Pemeriksaan Laboratorium:


Hb 11.8 gr%
Ht 33.6%
Eritrosit 3.94
Leukosit 12.000
Trombosit 492.000

GDS 100mg%
Kolesterol Total 135mg/dl
SGOT 15 u/L
SGPT 23 u/L
Ureum 38.1 mg/dl
Creatinin 0.80 mg/d

Tubex Typhoid = 4 (Positive)

Penatalaksanaan:
IVFD RL 20 tpm
IV PCT Inf 3x 1gr
Inf Ciprofloxacin 200mg/12jam
IV Pantoprazole 2x40mg

Subarachnoid hemorrhage + Hydrocephalus communicans + TIK meningkat


Ny. M; 79th; 158cm; 59kg;

Penurunan kesadaran sejak 6 jam smrs. Menurut cucunya yang tinggal satu rumah dengan
pasien, sebelum pasien terjatuh dan tidak sadarkan diri, pasien sempat muntah-muntah sebanyak
3x. Riwayat Hipertensi, DM, Penyakit Jantung tidak diketahui.

Kesadaran Sopor, E2V1M3.


TD 130/80 mmHg. N 67x/m. RR sulit dinilai. Suhu 36.7. SpO2 97% dengan NRM 10 L.
Kepala: Normocephal. Luka (-) Jejas (-)
Mata: Konungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-) Pupil Bulat Isokhor (+/+) 2mm/2mm. Reflek
Cahaya Langsung (-/+) Reflek Cahaya Tidak Langsung (-/+)
Hidung: Pernapasan Cuping Hidung (-) Darah keluar (-)
Bibir: Sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop(-). Pulmo SNV (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus jarang.
Ekstremitas: Akral dingin (+/+) Refleks Patologis Babinsky (+/-)

Hasil CT Scan:
Kesan Intraventrikel Hemorrhage pada Ventrikel Lateralis Bilateral, Ventrikel 3 dan 4.
Perimesencephalic Subarachnoid Hemorhhage. Hydrocephalus Communicans.

Penatalaksanaan:
Pro-ICU
CT Scan Kepala Non Kontras
IVFD NaCL 0.9% 20 tpm makro
Manitol 3x 125 ml
As. Tranexamat 3x 500mg IV
Citicolin 2x 1 gr IV
Piracetam 32x 3gr IV
Pantoprazole 2x 40mg IV
Pacang DC dan NGT

Ruptur Margo Palpebra Inferior Occulo Dextra

Tn. A; 21 th; 168cm; 74kg

Luka robek pada kelopak mata kanan bawah sejak 2 jam SMRS akibat kecelakaan lalu lintas.
Pasien mengendarai sendiri sepeda motornya. Sebelum datang ke RS, keluar darah dari kelopak
mata (+),mata merah (+), mata berair (+). Keluhan muntah setelah kecelakaan disangkal.
Kesadaran CM/ KU Tampak Sakit Sedang
TD 110/70 mmHg, RR 18x/menit, Suhu 36.5, Nadi 74x/m, SpO2 99%
AIRWAY CLEAR
BREATHING CLEAR
CIRCULATION CLEAR
Status Oftalmologis :
Oculo Dextra= Pada segmen anterior ditemukan palpebra Edema (+) hiperemis (+), tampak
laserasi palpebra inferior full thickness 2/3 lateral sepanjang ± 2 cm secara vertikal mengenai
bagian margo dan mengenai punctum lacrimal, secara diagonal, sekret (+). Terdapat perdarahan
subkonjungtiva pada mata kanan. Pada segmen posterior tidak ditemukan kelainan.
Oculo Sinistra= Tidak tampak kelainan

Penatalaksanaan:
1. Wound toilet
2. Konsul dr. Sp.M: Rencana repair ruptur palpebra et margo inferior okuli dekstra dan
explore okuli dekstra dalam narkose umum. Bila tidak setuju, dilakukan hecting minimal
di IGD.
3. Informed Consent pada pasien: Pasien dan keluarga menyetujui untuk dilakukan repair
dalam narkose umum.
4. IVFD RL 20tpm
5. Cefotaxime 2x1gr IV (Skin Test)
6. Ranitidine 2x50mg IV
7. Dexketoprofen 2x50mg IV
8. Artificial tears 6x1 gtt OD
9. Salep mata mycetine 3x1 OD
10. Persiapan narkose umum, konsul dokter IPD dan Anastesi

Syok Hipovolemik dengan Diare Akut Dehidrasi Ringan—Sedang + Hiperpireksia +


Anemia ec (?)

Ny. K; 64th; 156cm; 56kg

Penurunan kesadaran sejak subuh 4 jam SMRS. Menurut keluarganya, pasien sulit dibangunkan,
bila dibangunkan lalu kemudian tertidur lagi. Sebelum sadarkan diri, pasien sempat muntah-
muntah sebanyak 2x. Riwayat Hipertensi, DM, Penyakit Jantung tidak diketahui. BAB Cair (+)
ampas (-) lendir (-) darah (-). BAK tidak ada keluhan. Pasien demam (+) menurut keluarganya
baru demam sejak tadi pagi.

Kesadaran Somnolen, E3V2M4.


TD 80/50 mmHg. N 67x/m. RR 24x/m. Suhu 39.0. SpO2 97%.
Kepala: Normocephal. Luka (-) Jejas (-)
Mata: Konjungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-) Pupil Bulat Isokhor (+/+) 2mm/2mm.
Reflek Cahaya Langsung (+/+) Reflek Cahaya Tidak Langsung (+/+)
Hidung: Pernapasan Cuping Hidung (-) Darah (-)
Bibir: Sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop(-). Pulmo VBS (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus meningkat. Nyeri tekan tidak dapat dinilai.
Ekstremitas: Akral dingin (+/+)

Hasil Laboratorium:
Hb 6.5 g/dL
Hematokrtit 19.3%
Eritrosit 2.05
Leukosit 3.60
Trombosit 78.000

GDS 88 mg%
SGOT 19 U/L
SGPT 13 U/L
Ureum 36.7 mg/dL
Creatinin 1.18 mg/dL
Natrium 136.0 mEq/L
Kalium 4.0 mEq/L
Chlorida 99.0 mEq/L
Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 500cc Guyur (Rehidrasi ke-1)
2. Observasi KU dan TTV Post Rehidrasi ke-1 -> Kesadaran Somnolen, TD 90/50 mmHg
3. Rehidrasi ke -2 IVFD RL 500cc Guyur
4. Observasi KU dan TTV Post Rehidrasi ke-2 -> Kesadaran Compos Mentis, TD 100/60
mmHg
5. IVFD RL 20 tpm makro
6. Inf Paracetamol 3x500mg (Bila demam Temp > 38 celcius)
7. IV Pantoprazole 2x40mg IV
8. IV Ondancentron 3x4mg IV
9. Curcuma 2x1 tab P.O

Subarachnoid Haemorrhage dengan Hydrocephalus Communicans + Old Infark Cerebri

Ny. B; 55 th; 160cm; 67kg

Penurunan kesadaran 1 jam SMRS. Menurut keluarga pasien, Os sempat mengeluh nyeri kepala
hebat (+) Mual (-) Muntah (-) Bicara pelo (-) Kelemahan anggota gerak sebelumnya (-) Riwayat
Hipertensi (+) tidak terkontrol. Riwayat DM dan Penyakit Jantung tidak diketahui. Riwayat
trauma sebelumnya (-)

Kesadaran Sopor, E2V2M3.


TD 170/100 mmHg. N 90x/m. RR 20x/m. Suhu 36.7 Hangat. SpO2 98%
Kepala: Normocephal. Luka (-) Jejas (-)
Mata: Konungtiva Anemis (-/+) Sklera Ikterik (-/-) Pupil Bulat Isokhor (+/+) 2mm/2mm. Reflek
Cahaya Menurun (+/+)
Hidung: Pernapasan Cuping Hidung (-) Darah (-)
Bibir: Sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat. Kaku kuduk (-)
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop(-). Pulmo SNV (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus jarang.
Ekstremitas: Akral dingin (+/+) Refleks Fisiologis dan Patologis Sulit dinilai.

Hasil CT Scan:
Kesan Perimesencephalic Subarachnoid Hemorhhage. Hydrocephalus Communicans. Old Infark
Cerebri Regio Fronto-Parietalis Sinistra.

Lab:
Hb 10.4 g/dL
Hematokrtit 32.0%
Eritrosit 4.10
Leukosit 15.10
Trombosit 181.000

GDS 118 mg%


SGOT 37 U/L
SGPT 30 U/L
Ureum 24.0 mg/dL
Creatinin 0.46 mg/dL
Natrium 141.0 mEq/L
Kalium 4.3 mEq/L
Chlorida 103.0 mEq/L

Penatalaksanaan:
1. Elevasi kepala 30 derajat
2. IVFD Nac 0,9% 15 tpm
3. O2 4 lpm on nasal canule
4. IV Ceftriaxon 2x 1gr IV (Skin Test)
5. IV Ranitidin 2x1amp
6. Cek Darah Lengkap, elektrolit dan CT Scan Kepala Non Kontras
7. Konsul dr. Sp.S, advice:
8. Loading manitol 250cc dalam 30 menit, 15 menit kemudian inj furosemide 1 amp, 6 jam
kemudian drip manitol 4x125cc
9. Pacang DC dan NGT
10. Po : paracetamol 3x1 tab per ngt
11. Acc R. ICU

Pre-Eklamsia Berat proteinurin +

Ny. AN; 21th; 157cm; 52kg

G3P2A0 hamil 38-39 minggu, mengeluh sudah mulas sejak pagi hari 8 jam SMRS. Os mengeluh
sudah keluar air-air (+) dari jalan lahirnya, lendir (-) darah (-). Os tidak mengeluhkan nyeri
kepala, mual (-) muntah (-) pandangan kabur (-) kejang (-) Sesak (-) Nyeri dada (-). Riwayat
hipertensi selama kehamilan (+) saat memasuki usia 8 bulan kehamilan. Riwayat hipertensi
sebelum kehamilan (-) Riwayat penyakit jantung (-) Riwayat kejang (-) Riwayat DM (-)
Pembengkakan pada kaki (+) mulai memasuki usia kehamilan 8 bulan. Os rutin kontrol
kehamilan di bidan dan rutin mengkonsumsi tablet Fe. Selama kehamilan sudah mendpaat suntik
vaksin TT sebanyak 2x. USG (+) di dokter kandungan.

Kesadaran : Compos Mentis


Ku : TSS
TD 200/140 mmHg, N 102x/m, RR 24x/m, SpO2 99%, Suhu 36.7 Hangat
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: TFU 28 cm. Presentasi janin punggung kiri; kepala sudah memasuki PAP. DJJ
135x/m. HIS jarang.
Ekstremitas: Akral Hangat (-/-) Edem Peritibial (+/+)
VT: Vulva/Vagina tidak ada kelainan. Prtio tebal lunak. Pembukaan 8cm. Ketuban utuh (+)
menonjol. Presentasi kepala hodge II.
Laboratorium: Protein Urin +2

Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 20tpm
2. MgSO4 40% 8 gram 20cc IM; masing-masing 10cc pada bokong kanan dan 10cc pada
bokong kiri
3. Nifedipin 3x10mg tab P.O
4. Metildopa 3x250mg tab P.O
5. Drip Oxytocin 5 IU II kolf (bila gagal rencana SC)
6. Observasi KU/TTV/Kemajuan persalinan

Chest pain ec STEMI inferior

Tn. B; 48th; 167cm; 80kg

Nyeri dada sejak 2 jam sebelum SMRS. Nyeri yang dirasakan hilang timbul, lamanya sekitar 30
menit, seperti tertimpa beban atau terjepit. Nyeri dada menjalar ke punggung dan lengan
kiri.Pasien juga mengeluh berkeringat dingin dan berdebar-debar sejak 3 hari yang lalu. Riwayat
keluhan serupa sebelumnya (-) Riwayat kolesterol (+) Riwayat HT (-) Riwayat DM (-)

Kesadaran CM
KU : TSS
TD 120/80mmHg, Nadi 98x/menit, RR 24x/menit, Suhu 37.6, SpO2 98%.
Kepala: Normocephal
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-)
Mulut: Bibir sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murur (-) Gallop(-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus meningkat. Nyeri tekan epigastrik (+)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2” Edema Peritibial (-/-)

Hasil EKG : Tampak ST Eelevasi lead II, III, Avf


Kesan STEMI Inferior

Penatalaksanaan:

1. IVFD RL 20 tpm
2. O2 2 lpm on nasal canule
3. Ranitidine 2x50mg IV
4. ISDN 3x5mg PO
5. Aspilet 1x160mg PO
6. Clopidogrel 1x75mg PO
7. Simvastatin 1x10mg PO

Vulnus Morsum Canis

Sdr. B; 20 th; 170cm; 83kg

Terdapat luka robek pada tangan kiri setelah di gigit anjing 3 jam SMRS. Os mengeluh tangan
kirinya nyeri (+) pada luka.

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 120/80mmHg, Nadi 90x/menit, RR 18x/menit, Suhu 36.5, SpO2 99%.
Kepala: Normocephal
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus meningkat. Nyeri tekan epigastrik (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2” Edema Peritibial (-/-)

Status Lokalis: VL a/r digiti V manus sinistra (+) +/- uk 2x1cm dasar luka bersih dan VE a/r
dorsum manus sinistra

Penatalaksaaan :
1. Wound toilet dan hecting
2. Tetagram IM
3. Cefixime 2x100 mg pc PO
4. Ranitidine 2x150mg ac PO
5. Asam Mefenamat 3x500mg pc PO

Kejang demam simplex

An. M; 2th, BB 10 kg

kejang sekitar +/- 5 menit saat 30 menit SMRS sebanyak 1 kali. Os demam sejak sore hari
SMRS. Saat kejang, Os tidak sadar, mata terbelalak ke atas tajam, kaki dan tangan kelonjotan.
Riwayat kejang sebelumnya (+) saat usia 1 tahun. Mual (-) Muntah (-) BAB Cair (-) BAK tidak
ada keluhan.
O= Kesadaran CM/KU Rewel, Sakit Sedang
TD 90/60 mmHg. Nadi 148x/menit. RR 24x/menit. Suhu 39.7. SpO2 98%. BB 10 kg.
Kepala: Normocephal
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-) Mata Cekung (-/-)
Mulut: Sianois (-) Bibir kering (-)
Leher: Pembesaran KGB (-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) Gallop (-). Pulmo VBS (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing
(-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus (+) normal. Nyeri tekan (-) Turgor normal.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2”

Penatalaksanaan:
1. O2 2lpm
2. IVFD D5 1/ 4NS 40 tpm mikro
3. IV Paracetamol 3x100mg
4. IV Diazepam 3mg IV (Bila Kejang)
5. Paracetamol syrup 120mg 3x1 cth PO
6. Diazepam pulvus 3x3mg PO
7. Cek darah rutin, diff.count
8. Observasi kejang

Kejang Demam Simplex dengan Bacterial Infection


An. T; 3th; BB 13 kg

Kejang sekitar +/- 5 menit saat 30 menit SMRS sebanyak 1 kali. Demam sejak pagi hari SMRS.
Saat kejang, Os tidak sadar, mata terbelalak ke atas tajam, kaki dan tangan kelonjotan. Riwayat
kejang sebelumnya (+) sebanyak 2x, dirawat karena kejang demam (+) saat usia 1 tahun dan 2
tahun. Mual (+) Muntah (+) sebanyak 1x. Setelah kejang, BAB Cair (+) sebanyak 1x. BAK tidak
ada keluhan.
Kesadaran : CM
KU : Rewel, TSS
TD 90/60 mmHg. Nadi 138x/menit. RR 24x/menit. Suhu 38.2. SpO2 98%. BB 13 kg.
Kepala: Normocephal
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-) Mata Cekung (-/-)
Mulut: Sianois (-) Bibir kering (-)
Leher: Pembesaran KGB (-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) Gallop (-). Pulmo VBS (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing
(-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus (+) normal. Nyeri tekan (-) Turgor normal.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2”

Lab:
Hb 11.7 g/dL
Ht 34.0%
Eritrosit 4.70
Leukosit 20.600
Trombosit 628.000

Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 18 tpm makrodrip
2. O2 2lpm
3. IV Paracetamol 3x130mg
4. IV Ceftriaxon 2x650mg
5. Inj. Diazepam 4mg IV (Bila Kejang)
6. Paracetamol syrup 120mg 3x1 cth PO
7. Diazepam pulvus 3x4mg PO
8. Cek darah rutin, diff.count
9. Observasi kejang

Closed Fracture Clavicula Dextra

Ny. A; 66th; 155cm; 56kg


Nyeri pada bahu sampai ke lengan kanan post KLL jatuh dari motor ditabrak oleh pengendara
motor lainnya 40 menit SMRS. Saat terjatuh, Os mengaku sempat pingsan sebentar. Muntah (-)
Os mengeluh sulit menggerakan lengan kanannya dan nyeri apabila digerakkan. Os
menggunakan helm saat jatuh. Luka terbuka dibagian tubuh lain (-)

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 140/90mmHg. Nadi 90x/menit. RR 18x/menit. Suhu 36.5. SpO2 99%.
AIRWAY CLEAR
BREATHING CLEAR
CIRCULATION CLEAR
Kepala: Normocephal. Hematom (-) Luka (-)
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-) Pupil bulat Isokor 3mm (+/+) RCL/RCTL (+/)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murur (-) Gallop (-). Pulmo VBS (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus meningkat. Nyeri tekan epigastrik (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2” Edema Peritibial (-/-)

Status Lokalis:
Range of Movement:
Ekstremitas kanan atas sulit digerakan (+) terbatas karena nyeri (+) gerakan rotasi (-)
Ekstremitas kiri atas dalam batas normal.

Rontgen Clavicula Dextra:


Kesan Fracture 1/3 Clavicula Dextra

Penatalaksaaan :
1. Imobilisasi sementara menggunakan ransel verband
2. Rontgen Clavicula Dextra
3. Konsul dr. Sp.OT : Saran dilakukan ORIF (Paisen dan keluarga menolak dengan alasan
terkait biaya)
4. As mefenamat 3x 500mg PO

Dengue Hemoragic Fever grade I

An. G; 10th; 41kg

Demam sejak 2 hari SMRS. Demam tinggi timbul mendadak, terus menerus, dan demam hanya
turun bila diberi obat panas. Keluhan demam disertai nyeri perut (+) mual (+) muntah (+)
sebanyak lebih dari 10x dalam 24 jam. Setiap diberi makan, minum, dan obat selalu muntah.
Pasien mengaku nafsu makannya juga menjadi menurun. Pasien juga mengeluhkan seluruh
badannya ngilu dan lemas. Riwayat kejang (-). Mimisan (-) Gusi Berdarah (-) BAB normal dan
teratur, tidak hitam. BAK tidak ada keluhan.

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 90/60 mmHg, RR 18x/menit, Suhu 38.9, Nadi 120x/m, SpO2 99%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-)
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki(-/-) Wheezing(-/-)
Abdomen: Datar(+) Soepel (+) B. Usus (+) menurun. Nyeri tekan ulu hati (+) Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik
Rumple Leed (+)

Lab:
Hb 11.9 gr%
Ht 34.4 %
Eritrosit 4.33
Leukosit 6.200
Trombosit 158.000
SGOT 30 u/L
SGPT 18 u/L

Natrium 136.0
Kalium 4.0
Chlorida 101.0

NS-1 Dengue: Reaktif

Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 20 tpm makro
2. IV Ranitidine 2x50mg
3. IV Ondancentron 2x4mg
4. Paracetamol Infus 3x1g (Bila demam t>38)
5. Cek darah rutin, diff.count, elektrolit, NS1 Dengue
6. Edukasi banyak minum

PEB proteinurin +, IUGR

Ny. L; 28th; 159cm; 62kg

G1P0A0 Gravida 38—39 minggu dengan PEB dan IUGR, mengeluh sudah mulas sejak pagi hari
8 jam SMRS. Saat ini Os tidak ada keluhan; keluar air-air (-), lendir (-) darah (-). Os tidak
mengeluhkan nyeri kepala, mual (-) muntah (-) pandangan kabur (-) kejang (-) Sesak (-) Nyeri
dada (-). Riwayat hipertensi selama kehamilan (+) saat memasuki usia 7 bulan kehamilan.
Riwayat hipertensi sebelum kehamilan (-) Riwayat penyakit jantung (-) Riwayat kejang (-)
Riwayat DM (-) Pembengkakan pada kaki (+) mulai memasuki usia kehamilan 8 bulan. Os rutin
kontrol kehamilan di dokter spesialis obgyn dan bidan. Os rutin mengkonsumsi tablet Fe. USG
(+) di dokter kandungan.
Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 160/100 mmHg, N 82x/m, RR 22x/m, SpO2 99%, Suhu 36.7 Hangat
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Bising usus (+) normal. TFU: 23cm. Letak janin memanjang, PUKI. DJJ 150x/m.
HIS (-). Penurunan kepala 5/5.
Ekstremitas: Akral Hangat (-/-) Edem Peritibial (+/+)
VT: pembukaan (-), air (-)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium: Protein Urin +2

Hasil USG dari dr.SpOG: Taksiran Berat Janin 1705 gram (bayi kecil)

Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 20tpm
2. MgSO4 40% 8 gram 20cc IM; masing-masing 10cc pada bokong kanan dan 10cc pada
bokong kiri
3. Nifedipin 2x10mg tab P.O
4. Metildopa 3x250mg tab P.O
5. Drip Oxytocin 5 IU II kolf (bila gagal drip rencana SC)
6. Observasi KU/TTV/Kemajuan persalinan

Intracerebral Haemorrhage

Tn J; 62th; 162cm; 73kg

Penurunan kesadaran 3 jam SMRS. Menurut keluarga pasien, Os terjatuh di kamar mandi, dan
ditemukan setelah 1 jam dari kamar mandi. Os tinggal sendiri dirumahnya. Os sempat muntah
menyemprot sebanyak 3x isi cairan dan sisa makanan SMRS. Riwayat nyeri kepala sebelumnya
tidak diketahui. Bicara pelo (-) Kelemahan anggota gerak sebelumnya (-) Riwayat Hipertensi (+)
tidak terkontrol. Riwayat DM dan Penyakit Jantung tidak diketahui. Riwayat trauma sebelumnya
(-)

O= Kesadaran Sopor, E1V2M3.


TD 210/110 mmHg. N 70x/m isi lemah. RR 30x/m. Suhu 37.6. SpO2 98%
Kepala: Normocephal. Luka (-) Jejas (-)
Mata: Konungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-) Pupil Miosis (+/+). RCL/RCTL (-/-)
Hidung: Pernapasan Cuping Hidung (-) Darah (-)
Bibir: Sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat. Kaku kuduk (-)
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo VBS (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus jarang.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Refleks Fisiologis dan Patologis Sulit dinilai.

Hasil CT Scan:
Kesan Intracerebral Hemoragic

Penatalaksanaan:
1. IVFD Futrolit 1500cc/24 jam
2. O2 4 lpm on nasal canule
3. Cefim 2x 1gr IV (Skin Test)
4. Pantoprazole 1x40mg IV
5. Citicolin 2x 1 gr IV
6. Piracetam 2x 3gr IV
7. Cek Darah Lengkap dan CT Scan Kepala Non Kontras
8. Manitol 4x 125cc IV
9. As. Tranexamat 3x500mg IV
10. Herbesser 20cc/jam on syringepump
11. Pacang DC dan NGT
12. Obs. Kesadaran/TTV
Diarhea + DM Tipe II

Ny. E; 40th; 162cm; 73kg

Muntah dan BAB Cair lebih dari 10x dalam 24 jam SMRS. Keluhan disertai nyeri perut (+) mual
(+) muntah 10x isi cairan dan sisa makanan (+) lendir (-) darah (-). BAB Cair (+) ampas (+)
sedikit, lendir (-) darah (-). Demam (-). Os mengaku sebelumnya makan jajanan dipinggir jalan
yang pedas dan rujak. Os memiliki riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu. Os rutin control dan
minum obat DM. Riwayat HT disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal.

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 130/80 mmHg. N 100x/m. RR 22x/m. Suhu 36.7. SpO2 98%
Kepala: Normocephal.
Mata: Konungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus (+) meningkat. Nyeri Tekan epigastrik (+)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik.

GDS 306 m/dl

Penatalaksanaan:
1. IVD RL 20 tpm
2. Pantoprazole 2x 40mg IV
3. IV Ondancentron 3x 4mg
4. IV Ketorolac 3x30mg
5. New Diatab 3x2 tab (bila BAB Cair)
6. Glucodex 2x1 tab PO (ada di pasien)
7. Cek darah rutin, GDS, elektrolit

Kejang Demam Kompleks

An. R; 7bl; BB 7 kg

Kejang sebanyak 2x SMRS. Kejang yang pertama saat pukul 06.00 pagi lama kejang -/+
10menit, 2 jam kemudian pasien kejang lagi lama kejang -/+ 5 menit. Saat kejang, os tidak sadar.
Saat kejang berhenti, os langsung menangis. Ibu pasien mengatakan sebelumnya pasien demam
tinggi kemudian kejang. Selain itu os mengeluh batuk (+) -/+ 1 minggu SMRS, dahak (+). BAB
Cair (-). BAK tidak ada keluhan. Riwayat kejang sebelumnya (-)

Kesadaran : CM
KU: Rewel, TSS
Nadi 142x/menit. RR 28x/menit. Suhu 38.5. SpO2 98%.
Kepala: Normocephal
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-) Mata Cekung (-/-)
Mulut: Sianois (-) Bibir kering (-)
Leher: Pembesaran KGB (-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) Gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing
(-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus (+) normal. Nyeri tekan (-) Turgor normal.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2”

Hasil Laboratorium:
Hb 9.9 g/dL
Ht 29.1%
Eritrosit 4.39
Leukosit 10.100
Trombosit 429.00

Hitung jenis segmen 81


Hitung jenis limfosit 13
Hitung jenis monosit 6

Penatalaksanaan:
1. O2 2 lpm
2. IVFD D5 ¼ NS 30 tpm mikrodrip
3. IV Paracetamol 3x70mg
4. Inj. Diazepam 2.5mg IV (Bila Kejang)
5. Diazepam pulvus 3x2.5mg PO
6. Cek darah rutin, diff.count
7. Observasi kejang

Bacterial Infection

An. D; 11bl; P; BB 8.7 kg

Demam hari ke-3. Demam timbul mendadak tinggi. Suhu demam naik-turun. Demam turun bila
diberi obat panas, namun suhu demam naik lagi setelah lama tidak diberi obat. Os rewel (+) mual
(+) muntah (-) Nafsu makannya menurun. Makan sedikit. Os masih mau menyusu. BAB Cair (-).
BAK tidak ada keluhan. Mimisan(-)

Kesadaran : CM
KU : Rewel, TSS
Nadi 132x/menit. RR 28x/menit. Suhu 37.6. SpO2 98%. BB 8.7 kg.
Kepala: Normocephal
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-) Mata Cekung (-/-)
Mulut: Sianois (-) Bibir kering (-)
Leher: Pembesaran KGB (-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) Gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing
(-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus (+) normal. Nyeri tekan (-) Turgor normal.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2”

Hasil Laboratorium:
Hb 11.2 g/dL
Eritrosit 4.50
Leukosit 24.900
Trombosit 536.000

Hitung jenis segmen 52


Hitung jenis limfosit 40
Hitung jenis monosit 8

Penatalaksanaan:
1. IVFD D51/4NS 30 tpm mikro
2. Paracetamol drops 3x0.9 cc PO
3. IV Ceftriaxon 2x430mg
4. Cek darah rutin, diff.count

Ny. N; 36th; 159cm; 55kg

Post partum -/+ 2 jam SMRS namun plasentanya belum lahir setelah kelahiran bayi 45 menit di
Puskesmas. Os mengeluhkan perutnya masih terasa mulas (+) dan masih keluar darah dari jalan
lahirnya. Nyeri kepala (-) Pusing (-) Lemas (+) Sesak (-) Riwayat HT sebelum dan selama
kehamilan (-) Riwayat DM (-)

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 100/70 mmHg, N 102x/m, RR 24x/m, SpO2 99%, Suhu 36.7 Hangat
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo VBS (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Bising usus (+) normal. Tinggi Fundus Uteri 2 Jari diatas pusat. Kontraksi Uterus
baik. Tidak teraba janin ke-2.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Edem Peritibial (-/-)
Status Genitalia: Vulva/Vagina laserasi perineum grade III. Tali pusat terjulur di jalan lahir.
Perdarahan (+)

A= P2A0 Partus Maturus Spontan dengan Retensio Plasenta

Penatalaksanaan:
1. Dilakukan Manual Plasenta di Ponek= Plasenta lahir pukul 17.05, utuh (+) plasenta
tampak rapuh dan hancur (+); dilakukan explore= bersih (+)
2. Hecting Perineum Laserasi grade III
3. Amoxicilin 3x500mg tab PO
4. Asam Mefenamat 3x500mg tab PO
5. Fe tab 1x1 PO
6. Cek TTV & Hb Post Partum

Hematemesis Melena ec. Gastritis Erosiva + Anemia ec. Gastro Intestinal Tract Bleeding

Ny. U; 54th; 156cm; 63kg

Keluhan BAB hitam lengket pekat seperti aspal sejak 1 minggu SMRS. Hri ini Os BAB Hitam
sudah 2x sejak pagi SMRS. BAB hitam (+) cair—lunak, lendir (-). Keluhan disertai mual (+)
muntah (+) warna kehitaman sebanyak 1x sejak pagi SMRS. Demam (-) Nyeri perut (+) terasa
seperti panas dan perih pada ulu hati (+). Keluhan serupa sebelumnya (-) Os mengaku perutnya
sering sakit dan minum obat lambung. Os juga mengaku sering mengkonsumsi obat untuk pegal
linu dari warung (+) Riwayat minum jamu-jamuan (-) Riwayat HT (-) Riwayat DM (-)
Kesadaran : CM
Ku : TSS
TD 120/70 mmHg, N 100x/m, RR 22x/m, SpO2 99%, Suhu 36.3
Mata: Konjungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-)
Leher: KGB membesar (-) JVP meningkat (-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Supel (+) Bising usus (+) normal. Nyeri tekan (+) epigastrik.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Edem Peritibial (-/-)

(on call lab) Hb 4.0 gr%

Penatalaksanaan:
1. O2 2 lpm on nasal canule
2. IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
3. IV Ceftriaxio 2x1 gr (Skin Test)
4. IV Ranitidin 2x50mg
5. IV Asam Tranexamat 3x500mg
6. IV Dexketoprofen 2x50mg
7. Sucralfate syr 3x1 C PO
8. Cek Darah Lengkap, HBsAg
9. Transfusi PRC 4 unit sampai target Hb >8 gr%

GEA Dehidrasi Ringan—Sedang

Tn. U; 45th; 168cm; 82kg

Keluhan muntah dan BAB cair 2 hari SMRS. Os mengeluh mual (+) muntah +) sebanyak
>5x/hari. Muntah isi cairan dan sisa makanan, hitam (-) darah (-). Bila diberi makan, Os muntah.
Selain itu BAB Cair yang dialaminya sudah >10x/hari. BAB Cair (+) ampas sedikit, lendir (-)
darah (-) hitam (-). Keluhan disertai demam sejak pagi SMRS. Os juga megeluhkan nyeri perut
(+) terasa seperti panas dan perih pada ulu hati (+) mulas (+). Keluhan serupa sebelumnya (-).
Sebelumnya Os sudah berobat ke Puskesmas dan diberi obat diare, namun keluhan dirasa belum
membaik. Riwayat HT (-) Riwayat DM (-)

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 100/70 mmHg, N 100x/m, RR 22x/m, SpO2 99%, Suhu 37.7
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher: KGB membesar (-) JVP meningkat (-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Supel (+) Bising usus (+) meningkat. Nyeri tekan (+) epigastrik.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Edem Peritibial (-/-)

Hasil Laboratorium:
Hb 15.2 g/dL
Hematokrit 42.7%
Eritrosit 5.39 10^6/uL
Leukosit 11.60 10^6/uL
Trombosit 184.000

GDS 106 mg%


SGOT 22 U/L
SGPT 11 U/L
Ureum 53.2 mg/dL
Creatinin 1.23 mg/dL

Natrium 139.0 mEq/L


Kalium 3.8 mEq/L
Chloride 98.0 mEq/L
Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 20 tpm
2. IV Ranitidin 2x50mg
3. IV Ondancentron 3x4mg (k/p muntah)
4. Paracetamol tab 500mg 3x1 PO bila demam
5. Attapulgite II tab setelah setiap habis BAB
6. Cek darah lengkap

Dyspnea ec. Pneumonia + CHF FC III + Hipertensi Urgensi + Low Intake

Ny.T; 69th; 153cm; 45kg

S= Pasien datangd engan keluhan sesak 5 hari SMRS. Sesak memberat sejak pagi SMRS. Sesak
bertambah dipengaruhi oleh aktivitas. Saat malam hari, Os menggunakan 2—3 bantal agar
sesaknya dapat berkurang saat tidur. Os sering terbangun karena sesak. Bila ke kamar mandi dari
kamarnya, Os kadang sering merasa sudah capek. Keluhan disertai batuk berdahak 2 hari SMRS.
Dahak berwarna hijau. Os juga mengeluh nyeri dada dirasakan hilang timbul, menjalar (-), dapat
terlokalisir. Demam (+) 3 hari SMRS. Keluhan serupa sebelumnya (-) Riwayat HT (+)
Terkontrol. Riwayat DM (-). Keluarga pasien mengatakan bahwa Os sulit makan 1 minggu
SMRS. Nafsu makan menurun. Mual (+) Muntah (-)

O= Kesadaran CM/Tampak sesak


TD 190/100 mmHg. N 130x/m. RR 32x/m. Suhu 39.1 Febris. SpO2 89%
Mata: Konjungtiva Sub-Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-)
Bibir: Sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP meningkat.
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki
(+/+)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus (+) normal. Nyeri Tekan epigastrik (+)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Peritibial Edema (+/+) CRT<2 detik.
Hasil Laboratorium:
Hb 9.8 g/dL
Hematokrit 28.7%
Eritrosit 3.80 10^6/uL
Leukosit 24.10 10^6/uL
Trombosit 376.000

GDS 98 mg%
SGOT 15 U/L
SGPT 5 U/L
Ureum 44.5 mg/dL
Creatinin 0.85 mg/dL

Natrium 128.0 mEq/L


Kalium 3.9 mEq/L
Chloride 93.0 mEq/L

Penatalaksanaan:
1. IVFD Futrolit 20tpm
2. IV Clanexi 3x1gr
3. IV Ranitidin 2x50mg
4. HCD 1x100mg tab PO
5. Bisoprolol 1x2.5mg tab PO
6. Cek Darah Lengkap
7. Ro Thorax

Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Irreponible dengan Hipertensi Stage II

Tn.R; 60th; 167cm; 85kg


Keluhan terdapat benjolan yang hilang timbul di daerah lipatan paha kanan sejak lebih dari 1
tahun SMRS. Awalnya benjolan kecil
dan jarang timbul, namun semakin lama benjolan semakin besar dan turun semakin sering
timbul. Pasien mengatakan sejak 2 bulan terakhir benjolan tersebut mulai turun sampai ke area
kemaluan. Pasien mengatakan benjolan timbul terutama saat pasien berdiri, mengedan atau
ketika mengangkat sesuatu yang berat. Awalnya benjolan terasa sedikit nyeri dan akan masuk
dengan sendirinya saat pasien beristirahat dan tiduran, namun sekarang sudah sulit dimasukan
lagi. Os menyangkal adanya perut kembung, sulit BAB. BAK tidak ada keluhan. Riwayat HT (+)
Riwayat DM (-)

Kesadaran CM
KU : TSS
TD 170/100 mmHg. N 80x/m. RR 18x/m. Suhu 38.0 Febris. SpO2 98%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo VBS (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus (+) normal. Nyeri Tekan (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Peritibial Edema (-/-) CRT<2 detik.

Status Lokalis:
Look: Terdapat benjolan a/r Inguinal Dextra. Benjolan berwarna sama dengan kulit sekitar; turun
ke skrotum. Batas tidak tegas. Valsava Maneuver: (+)
Auskultasi: Bising usus (+)
Feel: Nyeri tekan (+) Perabaan lunak dan licin. Tidak dapat dimasukan kembali.
Finger tip test: (+)
Transluminasi (-)

Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 20 tpm
2. IV Ceftriaxon 2x1g
3. IV Ketorolac 3x30mg
4. IV Ranitidine 2x50mg
5. Inf Paracetamol 3x1gr bila demam t>38
6. Amlodipin 10mg tab 1x1 per NGT
7. Konsul dr. Sp.B: Rencana operasi
8. Pasang NGT dan DC
9. Cek DL, HIV, Hbsag, Gds, Ro Thorax, EKG persiapan OP

Kejang Demam Kompleks

An.N, Usia 3th; BB 18kg

Keluhan kejang sebanyak 2x SMRS. Kejang yang pertama saat jam 12.00 siang lama kejang -/+
5 menit. Sekitar 1 jam kemudian pasien kejang lagi lama kejang -/+ 3 menit. Saat kejang, os
tidak sadar. Mata mendelik ke atas, tangan dan kaki kelonjotan. Saat kejang berhenti, os
langsung menangis. Os demam sejak tadi pagi pukul 09.00. Selain itu os mengeluh batuk (+) -/+
2 hari SMRS, dahak (-). BAB Cair (-). BAK tidak ada keluhan. Mual (-) Muntah (-). Riwayat
kejang sebelumnya (-)

Kesadaran : CM
KU : Rewel, TSS
Nadi 132x/menit. RR 24x/menit. Suhu 38.0. SpO2 98%.
Kepala: Normocephal
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sclera Ikterik (-/-) Mata Cekung (-/-)
Mulut: Sianois (-) Bibir kering (-)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murmur (-) Gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing
(-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus (+) normal. Nyeri tekan (-) Turgor normal.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2”

Penatalaksanaan:
1. O2 2 lpm
2. IVFD RL 12 tpm makro
3. IV Paracetamol 3x180mg
4. IV Diazepam 5mg IV (Bila Kejang)
5. Paracetamol syrup 120mg 3x1 1/2 cth PO
6. Diazepam pulvus 3x5mg PO
7. Cek darah rutin, diff.count > Sedang menungu hasil
8. Observasi kejang

Multiple Vulnus Laceratum dan Vulnus Excoriatum

Ny. C; 35th; 155cm; 52kg

Keluhan luka-luka di wajah, tangan, dan lututnya setelah jatuh dari motor ditabrak pengendara
motor lainnya 30 menit SMRS. Tampak luka robek dan berdarah di bagian dahi dan lutut, serta
luka lecet di bagian punggung tangan. Ketika jatuh, Os dalam keadaan sadar (+) mual (-) muntah
(-). Kelemahan anggota gerak (-)

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 130/80mmHg. Nadi 90x/menit. RR 18x/menit. Suhu 36.5. SpO2 99%.
AIRWAY CLEAR
BREATHING CLEAR
CIRCULATION CLEAR
Kepala: Normocephal. Hematom (-)
Mata: Konjungtiva Anemis(-/-) Sclera Ikterik (-/-) Pupil bulat Isokor 3mm (+/+) RCL/RCTL (+/
+)
Thorax: Jejas (-) Cor S1/S2 Reguler, murur (-) Gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-)
Wheezing (-/-)
Abdomen: Jejas (-) Datar (+) Soepel (+) Bising Usus meningkat. Nyeri tekan epigastrik (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2” Edema Peritibial (-/-)
Status Lokalis:
1. Tampak Vulnus Laceratum a/r Frontalis sebanyak 2 buah.
a. Luka (I) Ukuran -/+ 2,5x0,5cm berbatas tegas, darah aktif (+) dasar luka kulit, dasar
luka bersih
b. Luka (II) Ukuran -/+ 3x0,5cm berbatas tegas, darah aktif (+) dasar luka kulit, dasar
luka bersih
2. Tampak Vulnus Excoriatum a/r Dorsum Manus Sinistra sebanyak 1 buah ukuran -/+
5x3,5cm berbatas tidak tegas, darah (-), dasar luka kulit, dasar luka kotor. Range of
Movement tidak terbatas.
3. Tampak Vulnus Laceratum a/r Genu Sinistra ukuran -/+ 4x2x0,5 cm batas tidak tegas,
darah aktif (+), dasar luka fascia, dasar luka bersih. Range of Motion tidak terbatas.

Penatalaksanaan:
1. Wound Toilet
2. Hecting pada VL
3. Tetagram 250 IU IM
4. Cefixime 2x100mg PO
5. Asam Mefenamat 3x500mg PO
6. Ranitidin 2x150mg PO
7. Edukasi untuk perawatan luka

Vulnus Punctum a/r Dorsum Pedis Dextra ec. Paku

Tn PA; 50th; 159cm; 76kg

Keluhan luka di telapak kaki kanan-nya setelah tertancap paku yang dicurigai berkarat 30 menit
SMRS saat sedang beres-beres di rumahnya. Paku sudah terlepas dari telapak kakinya saat
dirumah. Os mengeluh kaki kanannya nyeri terutama bila dipakai berjalan. Os sudah
membersihkan lukanya di rumah menggunakan betadine dan menutupnya dengan kassa bersih.

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 140/80mmHg. Nadi 80x/menit. RR 18x/menit. Suhu 36.5. SpO2 99%.
AIRWAY CLEAR
BREATHING CLEAR
CIRCULATION CLEAR
Kepala: Normocephal.
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sclera Ikterik (-/-) Pupil bulat Isokor 3mm (+/+) RCL/RCTL (+/
+)
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murur (-) Gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus normal. Nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2” Edema Peritibial (-/-)

Status Lokalis
Tampak Vulnus Punctum a/r Dorsum Pedis Dextra ukuran 0,6 cm, batas tegas, perdarahan aktif
(-)

Penatalaksanaan:
1. Wound Toilet
2. Tetagram 250 IU IM
3. Cefixime 2x100mg PO
4. Asam Mefenamat 3x500mg PO

Vulnus Laceratum Palpebra Inferior Occulo Dextra Fullthickness dengan Vulnus


Excoriatum a/r Facialis

Tn. J; 46th; 166cm; 84kg


Keluhan luka robek pada kelopak mata kanan bawah sejak 30 menit SMRS akibat kecelakaan
lalu lintas. Os mengendarai sendiri sepeda motornya. Riwayat keluar darah dari kelopak mata
(+), riwayat keluar cairan seperti gel dimata (-), penurunan penglihatan (-), mata merah (+), mata
berair (+), kotoran mata berlebih (-). Keluhan muntah setelah kecelakaan disangkal.
Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 140/80 mmHg, RR 18x/menit, Suhu 36.5, Nadi 88x/m, SpO2 99%
AIRWAY CLEAR
BREATHING CLEAR
CIRCULATION CLEAR
Status Lokalis
Tampak Vulnus Excoriatum pada bagian Facialis Dextra (pipi kanan) ukuran ± 3x2cm berbatas
tidak tegas
Status Oftalmologis :
Oculo Dextra= Pada segmen anterior ditemukan palpebra Edema (+) hiperemis (+), tampak
laserasi palpebra inferior full thickness 2/3 lateral sepanjang ± 3 cm secara vertikal mengenai
bagian margo, secara diagonal, sekret (-). Terdapat perdarahan subkonjungtiva pada mata kanan.
Pada segmen posterior tidak ditemukan kelainan.
Oculo Sinistra= Tidak tampak kelainan

Penatalaksanaan:
1. Wound toilet
2. Konsul dr. Sp.M: Saran rencana hecting luka untuk repair palpebra et margo inferior
okuli dekstra dan explore okuli dekstra dalam anastesi lokal.
3. IVFD RL 15tpm
4. IV Ceftriaxon 3x30mg
5. IV Dexketoprofen 2x50mg
6. Salep mata mycetine 3x1 OD

syok Hipovolemik ec Low Intake + Steven’s Johnson Syndrome + AKI

Tn. Y; 40th; 165cm; 79kg


Keluhan seluruh kulit di tubuhnya mengelupas kering dan melepuh sejak 3 hari SMRS. 2
MINGGU smrs, Os Berobat patah tulang ke sinsang dan dapat obat dari mantri, lalu setelah
meminum obat itu timbul bentol-bentol kemerahan di seluruh tubuhnya. Os lalu berobat ke
puskesmas terdekat dan di rawat inap selama 2 hari di puskesmas, namun bentol-bentol
kemerahan ditubuhnya tidak menghilang seluruhnya. Kemudian, os pulang dari puskesmas dan
pergi berobat ke praktek dokter umum. Setelah berobat di dokter, keluhannya mulai membaik. 4
hari SMRS, Os mengeluh BAB-nya kemerahan seperti darah segar; lalu os tidak lagi meminum
obatnya karena mengira keluhan BAB darahnya akibat dari obat yang telah ia minum. Setelah itu
mulai-lah timbul lepuhan di tubuhnya. Keluhan di tubuhnya terasa panas dan gatal.

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 80/50 mmHg, RR 26x/menit, Suhu 37.5, Nadi 100x/m, SpO2 98%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Konjungtiva Hiperemis (+/+) Sklera Ikterik (+/+)
Bibir: Sianosis (-) Mukosa mulut kering (+) terdapat erosi (+) Daerah sekitar mulut tampak
krusta (+)
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus (+) normal. Nyeri Tekan (-) Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Peritibial Edema (-/-) CRT<2 detik.

Status Dermatologis:
Terdapat plak eritematosa (+), erosi (+) krusta (+) purpura (+) krusta hemoragik (+)
Lokasi: Universal generalisata

Hasil Laboratorium:
Hb 12.9 g/dL
Hematokrit 37.1%
Eritrosit 5.14 10^6/uL
Leukosit 5.80 10^6/uL
Trombosit 271.000
GDS 151 mg%
SGOT 220 U/L
SGPT 451 U/L
Ureum 134.4 mg/dL
Creatinin 2.1 mg/dL

Natrium 126.0 mEq/L

Penatalaksanaan:
1. Rehidrasi cairan: Loading RL 1000 cc
2. Obs. KU TTV post rehidrasi
3. Bila syok teratasi, IVFD RL : D5% 1500cc/24jam
4. O2 3 lpm on nasal canule
5. Konsul dokter Sp.KK
6. Dexamethasone 15 mg IV (Pagi) dan Dexamethasone 10mg IV sore
7. Kenalog in oralbase dan bibir
8. Kompres daerah yang terdapat krusta hemoragik dengan menggunakan kassa steril,
celupkan ke dalam larutan NaCL 0.9%, kemudian di peras sampai tidak ada cairan yang
menetes, tempelkan pada krusta basah 5—10 menit. Lakukan kompres selama 1 jam 2x
sehari.
9. Furosemide 2x40mg IV
10. Paracetamol 3x500mg IV bila demam
11. Cek Darah Lengkap

Multiple Vulnus Laceratum

Tn. J; 39th; 158cm; 66kg

Pasien datang dengan keluhan luka robek di bagian betis kaki kanannya dan di bagian tangan
kanannya setelah terkena gurinda 1 jam SMRS saat sedang bekerja memperbaiki jendela di
rumahnya. Perdarahan aktif (+) Nyeri (+) Os masih bisa berjalan.
Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 100/70mmHg. Nadi 98x/menit. RR 18x/menit. Suhu 36.7. SpO2 99%.
AIRWAY CLEAR
BREATHING CLEAR
CIRCULATION CLEAR
Kepala: Normocephal.
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sclera Ikterik (-/-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat
Thorax: Cor S1/S2 Reguler, murur (-) Gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising Usus normal. Nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2” Edema Peritibial (-/-)

Status Lokalis
Tampak Vulnus Laceratum a/r Cruris Dextra sebanyak 2 buah. Luka (I) ukuran 4x3x2,5 cm batas
tegas, perdarahan (+) dasar luka musculus. Luka (II) ukuran 3x2x0,5 cm batas tegas, darah (+)
dasar luka musculus (+)
Tampak Vulnus Laceratum a/r Plantar Manus sebanyak 1 buah. Ukuran 3x1x0,5 cm batas tegas,
darah (+) dasar luka fascia (+)

Penatalaksanaan:
1. Wound Toilet
2. Tetagram 250 IU IM
3. Cefixime 2x100mg PO
4. Asam Mefenamat 3x500mg PO

Corneal Perforation + Prolaps Iris + Katarak Traumatika Occulo Sinistra


An. E; 3th; 12kg
No. RM: 350562

Keluhan pada mata kiri terdapat luka setelah terkena ranting pohon saat sedang bermain bersama
temannya 30 menit SMRS. Os mengeluh pada matanya nyeri dan pandangan gelap sebagian.

Kesadaran : CM
KU : TSS
N 118x/m. Suhu 36.5 afebris. R 18x/m. SpO2 98%
Status Generalis:
Airway Clear
Breathing Clear
Circulation Clear

Status Lokalis:
Bentuk kedua mata kanan-kiri simetris
Okulo Sinistra: Conjungtiva Bulbi: Injeksi Silier (+), Cornea: Corneal Perforation (+), Iris
Prolaps (+), Lensa Katarak (+) Darah (-)
Okulo Dextra: Tidak ada kelainan

Penatalaksanaan:
1. Konsul dr, Sp.M Pro-Explore + Hecting Corneal Perforation + Reposisi Iris + Vitrektomi
Anterior Occulo Sinistra dalam NU
2. Informed Consent kepada Pasien untuk dilakukan tindakan > Orangtua pasien menolak
3. Lfx Eye Drops 6 x1 gtt OS
4. Lyteers Eye Drops 6x1 gtt OS
5. Persiapan Operasi (Cek Darah Lengkap, Ro Thorax PA) konsul dokter Anak dan
Anastesi
Asma Bronkial Eksaserbasi Akut

Ny.C; 36th; 160cm; 56kg

Sesak 2 jam SMRS. Sesak timbul saat setelah beres-beres rumahnya. Os memiliki riwayat asma
sejak kecil. Asma sering kambuh apabila kedinginan atau sedang terkena debu. Riwayat obat
yang dikonsumsi saat asma sedang kambuh: Teosal. Batuk (+) berdahak sedikit.

Kesadaran : CM
KU : Tampak Lemas
TD 110/70 mmHg, RR 26x/menit, Suhu 37.5, Nadi 87x/m, SpO2 97%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Bibir: Sianosis (-)
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop (-). Pulmo SNV (+/+) Wheezing (+/+) Rhonki
(-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bising usus (+) normal. Nyeri Tekan (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Peritibial Edema (-/-) CRT<2 detik

Penatalaksanaan:
1. Nebulisasi Combivent
2. Observasi Sesak -> sesak berkurang
3. Salbutamol 3x4mg PO
4. Metilprednisolone 3x4mg PO

Typhoid Fever

Sdr. S; 25th; 173cm; 85kg

Demam sejak 7 hari SMRS. Demam tinggi timbul mendadak, demam naik turun. Biasanya bila
diberi obat panas, demam turun, kemudian naik lagi. Demam tinggi pada malam hari. Keluhan
demam disertai mual namun tidak muntah. Pasien juga mengeluhkan nyeri di ulu hatinya, terasa
perih dan panas. Pasien mengaku nafsu makannya juga menjadi menurun. Pasien juga
mengeluhkan badannya ngilu dan lemas. Mimisan (-) Gusi Berdarah (-) BAB dalam 7 hari
belakangan ini hanya 1x dan konsistensinya sedikit lembek, tidak hitam. BAK tidak ada keluhan.

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 110/70 mmHg, RR 18x/menit, Suhu 38.0, Nadi 94x/m, SpO2 99%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-)
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop(-)
Pulmo: SNV(+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel(+) B. Usus (+) normal. Nyeri tekan ulu hati (+) Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Hasil Pemeriksaan Laboratorium:


Hb 11.1 gr%
Ht 34.2%
Eritrosit 4.500
Leukosit 9.500
Trombosit 91.000

Widal Salmonella typhi O 1/600


Widal Salmonella typhi H 1/600

Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 20 tpm
2. IV Cefotaxim 2x1 gr IV
3. Inf Paracetamol 3x500mg (K/P demam)
4. IV Ranitidine 2x50mg
5. Cek darah rutin, Widal

Ruptur Margo Palpebra Inferior Occulo Sinistra + Susp. Ruptur Canaliculli Oculo
Sinistra

An. N; Usia 11 tahun, Jenis Kelamin P

Keluhan luka robek pada kelopak mata kiri bawah sejak 1 jam SMRS akibat terkena besi saat
sedang bermain bersama temannya. Riwayat keluar darah dari kelopak mata (+), riwayat keluar
cairan seperti gel dimata (-), penurunan penglihatan (-), mata merah (+), mata berair (+), kotoran
mata berlebih (-). Riwayat penggunaan kacamata sebelumnya (-)

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 100/70 mmHg, RR 18x/menit, Suhu 36.5, Nadi 100x/m, SpO2 98%
AIRWAY CLEAR
BREATHING CLEAR
CIRCULATION CLEAR
Status Oftalmologis :
Oculo Sinistra= Pada segmen anterior ditemukan palpebra Edema (+) hiperemis (+), tampak
laserasi palpebra inferior 2/3 lateral sepanjang ± 2,5 cm secara vertikal mengenai bagian margo
dan mengenai punctum lacrimal, secara diagonal, sekret (+). Terdapat perdarahan
subkonjungtiva pada mata kiri. Pada segmen posterior tidak ditemukan kelainan.
Oculo Dekstra= Tidak tampak kelainan

Penatalaksanaan:
1. Konsul Dokter Spesialis Mata: Saran rencana repair ruptur palpebra et margo inferior
okuli sinistra dan explore okuli sinistra dalam narkose umum. Bila tidak setuju, diberi
Salep Mycetin 2x1 OS dan Lyteers 6x1 gtt OS.
2. Informed Consent pada pasien: Pasien dan keluarga menyetujui untuk dilakukan repair
dalam narkose umum.
3. IVFD RL 20tpm
4. IV Cefotaxime 2x1gr (Skin Test)
5. IV Ranitidine 2x50mg
6. IV Dexketoprofen 2x50mg
7. LFX 6x1 OS
8. Artificial tears 6x1 gtt OS
9. Salep mata Mycetine 2x1 OS
10. Persiapan Operasi (Cek Darah Lengkap, Ro Thorax PA) konsul dokter Anak dan
Anastesi

Bacterial Infection

An. S; 12 th; 41kg

Demam sejak 2 hari SMRS. Demam tinggi timbul mendadak, terus menerus, dan demam hanya
turun bila diberi obat panas. Keluhan demam disertai nyeri perut (+) mual (+) muntah (-). Pasien
mengaku nafsu makannya juga menjadi menurun. Pasien juga mengeluhkan seluruh badannya
ngilu dan lemas. Riwayat kejang (-). Mimisan (-) Gusi Berdarah (-) BAB normal dan teratur,
tidak hitam. BAK tidak ada keluhan.

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 90/60 mmHg, RR 18x/menit, Suhu 38.9, Nadi 120x/m, SpO2 99%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-)
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: SNV (+/+) Rhonki(-/-) Wheezing(-/-)
Abdomen: Datar(+) Soepel (+) B. Usus (+) menurun. Nyeri tekan ulu hati (+) Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik
Rumple Leed (-)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium:


Hb 10.2 gr%
Ht 29.0 %
Eritrosit 3.87
Leukosit 13.000
Trombosit 127.000

Hitung Jenis
Eosinofil 2
Segmen 78
Limfosit 16
Monosit 5

Penatalaksanaan:
1. IVFD RL 20 tpm
2. IV Ceftriaxone 2x1g
3. IV Ranitidine 2x50mg
4. IVFD Paracetamol 3x500mg
5. Cek darah rutin, diff.count
6. Edukasi banyak minum dan diet lunak
Open Fracture 1/3 Medial Os. Fibula-Tibia Sinistra
Tn. R; 29th; 157cm; 64kg

Keluhan terdapat luka berdarah dan nyeri pada kaki kiri akibat kecelakaan lalu lintas terjatuh dari
motornya 1 jam sebelum masuk rumah sakit karena ditabrak oleh pengendara motor lainnya.
Pasien langsung dibawa ke RS oleh saksi yang melihat kejdian tersebut. Saat terjatuh kaki pasien
sebelah kiri yang terlebih dahulu tertimpa motor dan hal tersebut terjadi sangat kencang dan
cepat. Keluhan terasa nyeri disertai dengan kesulitan menggerakan pergelangan kaki kiri. Pasien
dalam keadaan sadar saat terjatuh. Tidak dikeluhan pusing, mual maupun muntah.

Kesadaran : CM
KU : TSS
TD 100/70 mmHg, Nadi 84 x/menit, regular, kuat, isi cukup, R 20x/m. Suhu 36.7 Afebris
VAS Score: 7/10 (Moderate Pain)
Status Generalis
Primary Survey Clear
Status Lokalis
Regio Cruris Sinistra
Look : Eritem (-), Hematom (-), Deformitas (+), Edema (+) Tampak luka terbuka ukuran 1 cm,
darah (+)
Feel : Suhu kulit lebih panas, Nyeri tekan (+). Sensoris dalam batas normal. Pulsasi a. Dorsalis
pedis (+) Krepitasi (+)
Move: Aktif : Pasien tidak dapat menggerakan kaki kirinya
Pasif : Pasien merasa nyeri bila kakinya digerakan oleh pemeriksa.
Power : Kekuatan otot grade I

Pemeriksaan Penunjang:
Rontgen Cruris Sinistra AP/Lat
Kesan: Tampak fraktur 1/3 Medial Os Fibula Sinistra dan tampak fraktur 1/3 Medial Os Tibia
Sinistra
Penatalaksanaan
1. Konsul SpOT : Pro ORIF
2. IV Ceftriaxon 2x1g
3. IV Ketorolak 3x30mg
4. IV Ranitidin 2x50mg
5. Injeksi Tetagam 250 IU IM
6. Pemasangan Balut—Bidai
7. Persiapan Operasi (Cek Darah Lengkap, HIV, Hbsag, Ro Thorax PA) konsul dokter
Anastesi

Anda mungkin juga menyukai