1. PENDAHULUAN
adalah ganggang atau alga. Alga merupakan tumbuhan yang tidak memiiki akar,
batang, dan daun yang sebenarnya, namun sudah memiliki klorofil sehingga dapat
melakukan forosintesis. Dalam prosesnya, alga akan menambat CO2 dan
menghasilkan oksigen. Alga merupakan produsen primer bahan organik sekaligus
dasar dari rantai makanan akuatik karena aktivitas fotosintesisnya tersebut (Pelczar
dan Chan 2007). Sebagai produsen primer, alga dalam pertumbuhannya
memerlukan cahaya sebagai sumber energinya dan bahan anorganik yaitu
karbondioksida dan mineral (nitrat, fosfat, sulfat, dsb) (Pruvost 2009). Alga
merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh cepat. Produktivitas alga dalam
menghasilkan bahan organik dapat lebih tinggi dari tumbuhan darat (Grognard
2010). Alga efektif dalam mengubah nutrisi dan CO2 dari air dengan bantuan sinar
matahari hingga menjadi energi. Penyerapan nutrisi CO2 dan sinar matahari pada
alga berlangsung lebih mudah dan cepat daripada proses serupa yang terjadi pada
tanaman tingkat tinggi.
Mikroalga dapat diaplikasikan dalam penyerapan CO2 karena alga
memerlukan karbondioksida untuk pertumbuhan. Di Indonesia, teknologi kultur
mikroalga dengan fotobioreaktor sudah dikembangkan sejak 2008 untuk
mengurangi konsentrasi karbondioksida (CO2) yang dilakukan oleh Badan
Pengkajian dan Penelitian Teknologi (BPPT) (Mardiani 2010). Dengan teknologi
fotobioreaktor ini, tingkat produktifitas alga dapat ditingkatkan menjadi 2 hingga 5
kali lebih tinggi dari kondisi normalnya (Setiawan et al. 2008). Mikroalga berperan
untuk menangkap CO2 apabila gas yang mengandung CO2 dialirkan ke dalam tabung
fotobioreaktor. CO2 yang dimasukkan ke dalam tabung fotobioreaktor akan diserap
dan selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan mikroalga tersebut. Apabila
biomassa fitoplankton dapat ditingkatkan (scale up), maka dapat diasumsikan
bahwa jumlah CO2 yang dapat diserap juga akan meningkat dan hasil biomassa alga
juga akan meningkat. Dengan demikian alga dapat digunakan dalam upaya untuk
menyerap karbondioksida dan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bahan
bakar nabati yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai upaya diversifikasi
bahan penghasil biodiesel.
3
1.4. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai potensi
Chlorella sp. dalam menyerap karbon dalam upaya asimilasi karbon dan
menghasilkan minyak alga serta dapat menjadi informasi dan rujukan bagi
penelitian selanjutnya.