Anggota:
1. Angela Abigail Aurellia Tanoko (170119035)
2. Audrey Belinda (170119046)
3. Bhanu widyadhana (170119047)
4. Komang Mega Oka Sri Bintang (170119050)
5. Stella Stacia Gani (170119054)
6. Natalia Sasnita (170119062)
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
- Kulkas
- Kamera
DOKUMENTASI HASIL
Buah pisang jenis sunpride yang dimasukkan ke kulkas dengan suhu ± 3 ℃ dalam waktu 7 hari.
Buah pisang jenis sunpride yang dibiarkan di dalam ruangan dengan suhu ± 27 ℃
BAB IV
DISKUSI
Penyebab kulit pisang berubah warna dari kuning kecoklatan atau kehitaman adalah
dikarenakan gas etilen. "Gas etilen memecah asam dan pigmen klorofil yang berwarna hijau di
dalam buah, mengubahnya menjadi kuning, dan kemudian seiring dengan semakin banyaknya gas
yang terbentuk, berubah warna menjadi coklat," kata Abby K. Cannon, RD, ahli gizi di New York
City.
Pisang yang sudah dipetik dari pohonnya, bila dibiarkan untuk beberapa waktu akan
mengalami perubahan warna. Mula – mula berbintik gelap lalu bintik itu akan meluas menjadi
warna coklat yang semakin melebar. Hal ini disebabkan karena di dalam buah pisang terdapat zat
– zat kimia yang bereaksi setiap kali bercampur dengan oksigen di udara. Rekasi yang didapat dari
bercampurnya zat – zat kimia dengan oksigen ini memecah dan memicu sel – sel yang
bertanggungjawab pada pewarnaan kulit pisang berubah menjadi gelap.
Rekasi zat kimia terhadap oksigen yang memunculkan perubahan disebut sebagai peristiwa
oksidasi dan beberapa buah seperti apel, pisang, buah pir termasuk yang memiliki banyak zat kimia
yang mudah teroksidasi.
Meski warna permukaan buah – buahan ini berubah menjadi gelap, buah – buah ini tidak
lantas dikatakan telah menjadi busuk, sepanjang isinya tidak berubah. Sebab salah satu petunjuk
buah telah berubah menjadi lembek, berbau dan telah merata oksidasinya sehingga warnanya
menjadi coklat tua dan meliputi sebagian besar permukaan buah.
Pisang berubah menjadi cokelat/hitam di dalam / di luar lemari es terutama karena reaksi
kimia dalam kulit pisang. Pisang yang masih hijau dan tidak di kupas, mengandung senyawa/gas
etilen Inilah mengapa banyak petani pisang yang menyimpan pisang dalam senyawa karbida (baca:
karbit). Senyawa kimia ini bertanggung jawab dalam membantu mematangkan pisang menjadi
warna kuning. Pada saat yang sama, beberapa asam alami juga sedang diproduksi yang mengatur
proses pematangan dan membuat manis pisang (di dalam pisang, sejumlah besar enzim melalui
siklus Kreb mengkonversi asam sitrat, asam mallat dan asam oksalat menjadi glukosa, yang
membuat pisang manis selama proses pematangan).
Ketika kita menyimpan pisang di lemari es, produksi asam melambat sebagai akibat dari
suhu dingin, dan sebagai hasilnya, proses pematangan daging pisang melambat. Namun, dalam
suhu dingin, keadaan fisik membran sel dalam kulit pisang berubah dan menyebabkan kebocoran
polyphenoloxidase enzim yang mengoksidasi senyawa fenolik yang dihasilkan dari vakuola sel
(enzim ini mempolimerisasi senyawa fenolik menjadi polifenol mirip dengan struktur melanin
yang berwarna cokelat seperti kulit manusia), itulah karena proses ini menghasilkan warna gelap
pada kulit dan daging pisang.
Meskipun demikian, pisang dapat disimpan dalam lemari es selama beberapa hari.
Meskipun kulit pisang menjadi gelap, isinya akan tetap lezat. Melapisi pisang dengan lilin organik
dapat dilakukan untuk mencegah kontak dengan oksigen dari udara juga dapat memperlambat kulit
dan dagingnya menghitam.
Solusi lain adalah untuk mengupas pisang sebelumnya, menempatkan mereka dalam
freezer bag disegel dan kemudian menyimpannya dalam lemari es. Melapisi dengan sedikit jus
lemon segar dapat membantu mengurangi proses penghitaman. Contoh-contoh bakteri tahan
pemanasan dan pendinginan:
Daftar Pustaka
simpan pisang Cavendish. Jurnal teknik dan industri pangan. Vol XII, no 1,
Hal: 13-20.
Hotman, F.S. 2009. Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan
Pembagian Tugas :