Anda di halaman 1dari 7

KASUS PORTOFOLIO

Kejang Demam Kompleks

Disusun Oleh:

dr. Suwandi Khowanto

Pembimbing:

dr. Yeni Purwati

dr. Desi Suzana Yasin

Dokter Internsip RSUD Berkah Pandeglang

Periode November 2018 - 2019


PORTFOLIO

KASUS 2 – KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Nama Peserta dr. Suwandi Khowanto


Nama Wahana RSU Berkah Pandeglang
Topik Kejang Demam Kompleks
Tanggal (kasus) Januari 2019
Nama Pasien An. R No. RM : 4741**
Tanggal Presentasi 18 Februari 2019 Nama Pendamping : dr. Yeni P, dr. Desi
Tempat Presentasi RSU Berkah Pandeglang
Obyektif presentasi Pasien anak laki – laki usia 2 tahun datang dengan keluhan kejang sejak
± 15 menit SMRS. Kejang berlangsung selama ±10 menit, kelonjotan
pada seluruh tubuh dan mata mendelik keatas, ibu pasien mengatakan
kejang terjadi sebanyak 2x saat dirumah, dan tidak sadar diantara
kejang, disertai demam tinggi sejak 2 hari yang lalu. Saat dirumah
sudah diberikan obat anti kejang yang diberikan lewat anus 1x namun
anak masih kejang. Muntah (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Anak pernah mengalami keluhan yang sama 3 bulan yang lalu.
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja
 Lansia  Bumil
Deskripsi
Tujuan : Penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat
Bahan bahasan : Tinjauan Pustaka Riset √ Kasus Audit
Cara membahas : Diskusi √ Presentasi dan Email Pos
Diskusi

Data Pasien : Nama : An. R Usia : 2 tahun No Registrasi : 4741**


Nama RS : RSU Berkah Pandeglang Telepon : Terdaftar Sejak :

Data Utama untuk bahan diskusi :


1. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien anak laki – laki usia 2 tahun datang dengan keluhan kejang sejak ± 15 menit SMRS.
Kejang berlangsung selama ±10 menit, kelonjotan pada seluruh tubuh dan mata mendelik
keatas, ibu pasien mengatakan kejang terjadi sebanyak 2x saat dirumah, dan tidak sadar
diantara kejang, disertai demam tinggi sejak 2 hari yang lalu. Saat dirumah sudah
diberikan obat anti kejang yang diberikan lewat anus 1x namun anak masih kejang.
Muntah (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan. Anak pernah mengalami keluhan yang sama
3 bulan yang lalu.

2. Riwayat Pengobatan :
Pasien pernah berobat dengan keluhan yang sama sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan :
Riwayat Imunisasi anak lengkap sampai dengan usianya
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mempunyai keluhan serupa.
5. Riwayat Pekerjaan :
-
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (Rumah, Lingkungan, Pekerjaan)
Pasien tinggal bersama ayah dan ibu. Ibu mengatakan anak sehari-hari masih aktif
7. Lain-lain (Pemeriksaan fisik dan Penunjang)
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Somnolen
Pemeriksaan Fisik

 Tanda vital
• Frekuensi nadi : 124 kali / menit
• Frekuensi napas : 32 kali / menit
• Suhu : 38,70 C
• BB : 10 Kg
• SaO2 : 98%

 Mata : Conjungtiva Anemis -/-, Skelra Ikterik -/-


 Hidung : deviasi septum -/-, mukosa edem -/-, secret -/-
 Mulut : mukosa hiperemis (-), lidah kotor (-), T1-T1
 Leher : KGB tidak teraba membesar, kaku kuduk (-)
 Cor :
Jantung Hasil Pemeriksaan

Inspeksi Iktus Cordis tidak terlihat

Palpasi Ictus Cordis di SIC VI Linea Midclavicularis Sinistra

Perkusi Batas atas jantung, SIC III linea parasternalis sinistra


Batas jantung bawah, SIC VI linea midclavicularis sinistra

Auskultasi Suara Jantung S1S2 reguler, Suara Tambahan (-)

 Pulmo :
Pemeriksaan Kanan Kiri

Inspeksi depan simetris saat statis dan dinamis.

Inspeksi belakang Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi depan Vokal fremitus sama kiri dan kanan

Palpasi belakang Vokal fremitus sama kiri dan kanan

Perkusi Sonor Sonor

Perkusi belakang Sonor Sonor

Suara napas vesikuler Suara napas vesikuler


Auskultasi depan Ronkhi kasar (-), Ronkhi kasar (-)
Wheezing (-) Wheezing (-)

Suara napas vesikuler Suara napas vesikuler


Auskultasi belakang Ronkhi (-) Ronkhi (-)
Wheezing (-) Wheezing (-)

 Abdomen
Inspeksi Sikatrik (-), Dinding perut dan dinding dada sama rata,
Ascites (-)

Auskultasi Bising usus (+) Normal

Palpasi Hepatomegali (-)

Perkusi Timpani
 Ekstremitas
Extremitas Superior Dextra Akral hangat (+), Edema (-); Clubbing
Finger (-)

Extremitas Superior Sinistra Akral hangat (+), Edema (-); Clubbing


Finger (-)

Extremitas Inferior Dextra Akral hangat (+), Edema (-)

Extremitas Inferior Sinistra Akral hangat (+), Edema (-)

Pemeriksaan Penunjang
1. Hematologi

Parameter Nilai Nilai Normal

Hemoglobin 13,2 12.1 – 17.6 g/dL

Hematokrit 47 % 40 - 52%

Eritrosit 5.1 4.7 – 6.1 juta/uL

Leukosit 13.800 /uL 4500 - 11300uL

Trombosit 320.000/uL 150.000-450.000/uL

2. GDS 94 mg/dl

Hasil pembelajaran:

1. Diagnosis Kejang Demam Kompleks


2. Tatalaksana Kejang Demam Kompleks

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio:

1. Subyektif:
Pasien anak laki – laki usia 2 tahun datang dengan keluhan kejang sejak ± 15 menit SMRS.
Kejang berlangsung selama ±10 menit, kelonjotan pada seluruh tubuh dan mata mendelik
keatas, ibu pasien mengatakan kejang terjadi sebanyak 2x saat dirumah, dan tidak sadar
diantara kejang, disertai demam tinggi sejak 2 hari yang lalu. Saat dirumah sudah
diberikan obat anti kejang yang diberikan lewat anus 1x namun anak masih kejang.
Muntah (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan. Anak pernah mengalami keluhan yang sama
3 bulan yang lalu.

2. Obyektif:
Dari pemeriksaan fisik tampak keadaan umum pasien sakit sedang, kesadaran somnolen. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan, nadi 124 x/menit, pernafasan 32 x/menit, suhu 38,7ºC. status
generalis dalam batas normal.

Darah rutin : Leukositosis 13.800 /uL

3. Assessment :
Kejang Demam Kompleks

4. Plan :

Rencana Diagnosis
- Darah Perifer Lengkap, Elektrolit

Medikamentosa

1. Nasal canul O2 2lpm


2. IV Line : Diazepam IV 0,2-0,5mg/kgBB, kec. 2mg/min, maks 10mg.
- Bila masih kejang dapat diberikan Fenitoin IV 20mg/kgBB dlm NS 0,9% 50cc habis
dalam 20min. Maks 1000mg atau Fenobarbital IV 20mg/kgBB, kec 10-20mg/min,
Maks 1000mg.
- Bila kejang berhenti maintencance dose Fenitoin 5-10mg/kgBB/hari terbagi dalam 2
dosis, Fenobarbital 3-5mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 dosis, Asam Valproat 15-
40mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 dosis.
- Bila kejang berlanjut, dapat diberikan benzodiazepine dari salah satu Fenitoin atau
Fenobarbital yang belum diberikan.
- Bila kejang berlanjut, pemberian terapi anti kejang lebih lanjut di ICU
3. Antipiretik: Parasetamol 10-15mg/kgBB/kali, dalam 3-4x sehari, Ibuprofen 5-
10mg/kgBB/kali, dalam 3 dosis
4. Antibiotik: Cefotaksim 50-200mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-3 dosis.

Pandeglang,18 Februari 2019

Peserta Dokter Pendamping 1 Dokter Pendamping 2

dr. Suwandi Khowanto dr. Yeni Purwati dr. Desi Suzana Yasin

Anda mungkin juga menyukai