Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita ucapkan kehadirat Allah Swt. dengan segala rahmat dan
hidayah-Nya-lah sehingga makalah yang berjudul ”Tumbuhnya Minat
Kewirausahaan Pada Mahasiswa” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya meminta pembaca untuk dapat memberikan
saran serta kritik yang dapat membangu. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
diharapkan sebagai penyempurnaan makalah selanjutnya,

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari
2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani,
sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu.
Dengan demikian pengertian dari wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah
orang tangguh yang melakukan sesuatu.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Menurut Sandiaga S.Uno jika esok pasti akan lebih baik dari hari ini.
Setiap kali ada masalah, pasti ada solusi. Setiap ada keinginan, pasti ada
jalannya. .Karena itu, Sandi melihat semua masalah berdasarkan hari per hari.
Menggelinding begitu saja. Dia hanya berprinsip tetap bisa survive. Kalau sudah
melihat jauh ke depan, tapi tak bisa fleksibel, akhirnya juga susah. Sebab, dunia
usaha itu sangat dinamis, tiap detik berubah. Tak cukup sampai di situ, untuk
kehidup
Tumbuhnya minat berwirausaha yang terdapat jiwa-jiwa muda mahasiswa
yang ada di asrama, sekarang semakin besar, mahasiswa sekarang makin kreatif,
inovtif, dan sangat bersungguh-sungguh untuk berwirausaha, apapun resiko yang
akan diterima, itulah beban yang akan ditanggung oleh wirausaha, dan kegagalan
mimpi paling terburuk yang selalu membayangi para wirausahawan.
Wirausahawan sekarang tidak pernah takut dengan terbatasnya akses,
perlengkapan, dan lahan. Bahkan, wirausahawan sekarang yang terdapat di
asrama, tidak pernah takut lagi akan susah memperoleh tempat atau lahan untuk
menyimpan barang-barang atau peralatan untuk usaha yang akan dijalankannnya

1
Bahkan, dapur sekarang bisa diguanakan untuk bersama, disini sangat
membantu mahasiswa yang berwirausaha yang harus menggunakan peralatan
dapur yang bisa digunakan oleh semua warga asrama.
Wirausahawan yang terdapat dalam arsama mahasiswa benar-benar
tumbuh, mereka tidak hanya membuat atau menciptakan produk baru, ada
beberapa jiwa-jiwa wirausaha yang terdapat di asrama. Tetapi, mereka mencari
peluang yang terdapat di asrama, dengan menjual produk-produk hasil daerah
masing-masing yang tidak terdapat dalam asrama.
Komitmen adalah Suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan
sesuatu. Wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi, mentaati atau memenuhi
janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Dalam berwirausaha
benar-benar sangat yang dibutuhkan yang namanya konsisten, karena konsisten
inilah yang menentukan keberhasilan. Dalam dunia bisnis atau wirausaha
konsisten itu juga berpengaruh kepada konsumen yang sangat menentukan
keberhasilan yang akan kita peroleh nantinya.
Menurut mas agus wirausaha adalah bisa membuka usaha sendiri dan
mandiri, yang pasti tidak merugikan orang lain dan bisa membuat lapangan
pekerjaan buat teman-teman dan yang pasti bisa mendapat penghasilan sendiri
tanpa meminta kepada orang tua lagi.
Bagaimana menjaga komitmen kita menjadi wirausaha adalah jangan
pernah puas dengan apa yang telah kita dapatkan, dan terus kembangkan ide-ide
kreatif agar kita tidak bosan dan bisa terus tekun dalam menjalani usaha. Dan
segala ide yang didapatkan, jangan hanya menjadi rencana (planning) saja, kalau
hanya ide tanpa direalisasikan, itu hanya akan menjadi angan-angan saja. Mas
agus juga berkata, segala sesuatu yang diinginkan itu butuh proses, dan proses
itulah yang membuat kita sukses.
Menurut mas nuril wirausaha adalah orang yang mampu memanfaatkan
peluang yang ada dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada unutk
mempergunakan sebaik-baiknya. Sama seperti penenyataan mas agus, jangan
pernah puas dengan apa telah didapat tetapi, teruslah berkembang dan
berimanjinasi untuk mengembankan wirausahanya.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengatasi rasa takut kegagalan dalam berwirausaha?
2. Mengapa dilingkungan Mahasiswa tumbuh jiwa-jiwa wirausaha?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Rasa Takut Kegagalan Dalam
berwirausaha
2. Untuk Mengetahui Tumbuhnya Jiwa-Jiwa Wirausaha di Asrama.

1.4 Manfaat
1. Memberikan Wawasan Untuk Mengatasi Rasa Takut Akan Kegagalan
dalam Berwirausaha.
2. Memberikan Pengetahuan Tumbuhnya Jiwa-Jiwa Wirausaha di Asrama.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Hakekat Kewirausahaan


Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan
sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto
Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan
baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru
yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian kewirausahaan


Wirausaha atau kita sebut pengusaha adalah seorang pelopor bisnis baru
atau seorang manajer yang mencoba untuk memperbaiki suatu unit organisasi
dengan memprakarsai perubahan bentuk. Menurut Longenecker (2001) wirausaha
(entrepreneur)adalah seorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis.
Wirausaha merupakan seorang pembuat keputusan yang membantu
terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Pada berbagai industri,
wirausaha membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan
memproduksi barang dan jasa bagi konsumen di dalam negeri maupun luar negeri.
Sedangkan kegiatan kewirausahaan merupakan cara atau proses terciptanya
organisasi baru. Seorang usahawan memiliki kemampuan untuk memberdayakan
faktor-faktor produksi seperti alam, modal, tenaga kerja, skill atau keahlian dan
menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Mereka memiliki
kepekaan untuk menyadari peluang yang tidak dilihat atau belum diperhatikan
oleh orang lain.
Beriwirausaha bukan hanya menciptakan sesuatu yang beda dan
menciptakan lapangan usaha sendiri, tetapi, beberapa hal yang diperhatikandalam
berwirausaha :
a. Mempunyai Niat dan Kemampuan
Memulai usaha itu memang sungguh luar biasa sulit. Tidak hanya
diperlukan modal, tetapi juga tekad, keterampilan, pengetahuan, naluri dan
ketekunan.
Bewirausaha bukan pekerjaan yang main-main, kita harus bisa menentukan
planning dan tujuan kita untuk beberapa waktu kedepannya. Karena rencana
(planning) yang menentukan beberapa kedepannya mau berbuat apa, dan mau
melakukan apa untuk usaha yang lagi dikembangkan.

5
b. Ketekunan

Seseorang pengusaha sukses di bidang medis dan pendidikan mengatakan


bahwa yang terpenting dalam berwirausaha adalah “ketekunan.” Dia juga
memberikan contoh banyaknya pengusaha sukses yang justru tidak sukses dalam
pendidikannya. Justru orang-orang yang mempunyai nilai akademis yang tinggi
biasanya malah tidak sukses dalam dunia usaha.
c. Berani Mengambil Resiko

Seseorang yang lain juga menonjolkan sifat-sifat keberanian dari seorang


pengusaha. Seorang pengusaha harus berani mengambil resiko walau pun secara
perhitungan matematis mungkin tampak tidak menguntungkan, tetapi justru
seringkali malah menguntungkan. Bahkan keuntungannya tidak sedikit, tetapi
banyak sekali.
d. Terampil & Tidak Putus Asa

Biasanya pengusaha sukses itu pernah mengalami beberapa/banyak


kegagalan. Tetapi karena mereka tidak mengenal putus asa dan selalu bangkit,
selain memperoleh pelajaran dari pengalaman, mereka jadi terampil dalam
mengatasi banyak hal dalam berwirausaha.

e. Berdoa

Rupanya para pengusaha sukses juga rajin berdoa. Maklum saja karena
selama berwirausaha mereka seringkali mempertaruhkan segalanya, termasuk
hidupnya & keluarganya demi kegiatan berwirausahanya. Seseorang konsultan
usaha pernah memberikan ilustrasi tentang pentingnya doa bagi pengusaha.

"Kalau saya memulai usaha sendiri, sudah pasti saya & keluarga akan berdoa
dengan sangat khusuk & tekun untuk memohon agar usaha saya berhasil. Tetapi
jika saya berwirausaha bersama banyak teman, maka yang turut berdoa akan
lebih banyak lagi, tidak hanya saya dan keluarga saya, tetapi juga mereka dan
keluarga mereka."

6
f. Berani Berubah 

Seorang yang memulai usaha sendirinya harus berani menghadapi


perubahan yang bakal mengubah seluruh hidupnya. Perubahan itu bisa positif mau
pun negatif. Tetapi sebagai langkah awal, para pemula harus memiliki tekad yang
kuat untuk mau berubah dan menghadapi segala tantangan yang bakal
menghadangnya.

Seseorang konsultan memberikan tes bagi para pemula atau pengusaha


kurang sukses yang ingin memulai usahanya atau yang ingin agar usahanya
sukses. Tes yang dilakukan sangat sederhana dan dilakukan saat konsultan
tersebut bertemu calon kliennya untuk pertama kali.

Biasanya para pemula atau pengusaha kurang sukses tersebut ingin segera
mendapatkan konsultasi atau resep-resep mujarab yang instan demi kesuksesan
atau kelanggengan usahanya. Tetapi sebelum melakukan konsultansi, sang
konsultan menilainya dan memberikan test.

Suatu ketika sang konsultan menemui calon klien yang tampak bangga
dengan kumisnya. Memang kumisnya sangat rapi dan bagus bentuknya. Dengan
kumisnya itu, sang calon jadi tampak gagah & ganteng. Sesekali sang calon
merapikan kumisnya dengan tangannya untuk memperbaiki bentuknya.
Sang konsultan memberikan tes baginya, yaitu dengan menyuruhnya untuk
mencukur habis kumisnya. Tetapi kontan sang calon menolak dan akhirnya sang
konsultan menolak menanganinya dan mengatakan bahwa dia tidak berani
menerima dan menghadapi perubahan yang sebenarnya sangat penting dalam
dunia usaha.
g. Pandai Mengelola
Seseorang pernah berkata: “Pengusaha yang sukses itu adalah pengusaha
yang mampu mempekerjakan orang-orang yang cerdas di bidangnya.” Memang
benar adanya. Kesuksesannya ditopang oleh para pekerjanya yang berkompeten di
bidangnya. Nah, dengan demikian para pengusaha harus mampu memilih dan
mempekerjakan orang-orang seperti ini.

7
Selain dapat mengelola sumberdaya manusia, para pengusaha juga harus
pandai mengelola sumber daya yang lain, misalnya aset, keuangan, dll.
Kemampuan mengelola ini justru seringkali tidak ditemui di orang-orang cerdas
yang akhirnya menjadi karyawan dari si pengusaha.
h. Kemauan Terus Belajar

Seorang pengusaha sukses pernah berkata bahwa semua usahanya, baik


yang gagal mau pun berhasil itu adalah tempat belajarnya. Dan dia mau untuk
terus mempelajari setiap usahanya. Bahkan tidak hanya mempelajari apa yang
telah dia peroleh dari pengalamannya atau dari teori atau buku, dia juga
melakukan percobaan-percobaan dan bermanuver dalam usahanya.
Menurut mas agus beriwirausaha memang sangat diperlukan terus belajar
karena setiap individu atau konsumen memiliki pendapat yang berbeda. Tentu,
dalam berusaha tidak ada wirausaha yang usahanya semulus jalan tol, terkadang
pastinya menemukan beberapa kali batu atau guncangan yang bisa mengancam
para wirausaha. Jadi, setiapa wirausaha itu, pasti pernah mengalami
guncanganyang yang sangat dahsyat yang bisa menjatuhkan para wirausaha baik
dari internal, maupun yang eksternal.
Masalah internal yang dialami pengusaha ialah, masalah dana, peralatan dan
tempat, itu semua bukan alasan sebagai wirausaha yang suskses, itu semua hanya
sebuah kerikil kecil yang bisa kita lewati. Masalah eksternal ialah masalah yang
wirausaha sering terima dari pelanggan yaitu, kritik, setiap kritik yang diterima
yang didapat itu harus benar dimasukan dalam evaluasi kerja, karena kritik itu
adalah sebuah masukan yang harus diterima oleh wirausaha. Jadi, disinilah
wirausaha harus menerap harus tetep semangat untuk terus belajar, karena dari
pengalam yang membuat wirausaha semakin handal dan terampil dalam
mengatasi masalah apapun dan dari manapun yang datang.

3.2 Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Pada Mahasiswa


Menumbuhkan minat kewirausahaan pada mahasiswa di asrama putra
bukanlah suatu hal yang mudah, karena dalam meyakinkan para mahasiswa itu
harus diperlukan bukti yang nyata. Jadi, untuk mahasiswa yang ingin menjadi

8
wirausaha yang sukses, ngga bisa harus menunggu dan diam dalam berwirausaha
harus diperlukan dari dalam diri sendiri dan juga pengaruh pengalaman dari luar.
Bukan berarti asrama diam saja tidak mau berbuat apa-apa untuk menumbuhkan
wirausaha pada mahasiswa di Asrama Putra, pada tahun yang lalu asrama pernah
mengadakan Traning Kewirausahaa (TKW), itu salah satu upaya untuk
menumbuhkan rasa dan minat untuk berwirausaha.
Pada tahun yang lalu, asrama pernah mengadakan Tranning
Kewirausahaan yang salah satu niatnya untuk menumbuhkan minat mahasiswa
untuk berwirausaha. Belum cukup sampai disitu, mengingat wirausaha dibutuhkan
keterampilan dan kemampuan yang lebih sebagai modal utama dalam
berwirausaha. Seperti yang diupayakan oleh asrama untuk menumbuhkan minat
dan rasa wirausaha itu tumbuh, pada tahun ini asrama mengadakan Pekan
Kreatifitas Asrama (PKA). Didalam PKA tersebut mengadakan sebuah lomba,
yaitu lomba masak yang diberikan bahan dasar umbi-umbi (kentang) dan diberi
waktu dalam lomba masak tersebut.
Dalam lomba masak tersebut benar-benar membauat mahasiswa harus
lebih berfikir kreatif. Dengan bahan yang terbatas, tempat yang terbatas, dan
perlengkapan yang terbatas. Mereka harus menciptakan masakan dalam kondisi
yang sangat terbatas, tetapi, mereka semua bisa menyelesaikan semua dengan
tepat waktu dan karya yang luar biasa. Dan yang kita tau, wirausaha bukan kuliner
saja, banyak bagi orang yang peka dengan keadaan sekitar semua bisa dijadikan
usaha, walau hanya dari barang bekas.
Menurut mas agus, wirausaha itu orang yang mampu menfaatkan yang ada
dan bisa sesuatu apapun dan dalam kondisi apapun sekalipun dalam keadaan
terpepet.

3.3 Mengatasi Rasa Takut Kegagalan Dalam Berwirausaha


Mengatasi rasa takut kegagalan dalam berwirausaha adalah bukan hal yang
mudah, setiap wirausaha saat akan memulai untuk berwirausaha pasti akan
menjumpai dan menumui rasa takut gagal. Rasa takut gagal yang menjumpai
diawal berwirausaha belumlah semua itu pasti terjadi, jadi kita tidak perlu

9
memikirkan apa itu rasa takut gagal, tapi yang harus dipikirkan bagaimana kita
menjalankan usaha kita dengan sebaik mungkin agar kita bisa terhindar dari
kegagalan dalam berwirausaha.
Rasa takut yang kita hadapi dalam memulai berwirausaha itu memang harus
benar-benar dihadapi dalam memulai usaha. Rasa takut dalam memulai
berwirausaha salah satu penghambat yang berpengaruh dalam berwirausaha,
karena rasa takut yang dihadapi diawal berwirausaha, jika tidak bisa benar-benar
mengatasinya itu akan menunda untuk memulai usaha yang sudah direncanakan.
Seperti kata mas agus, berwirausaha itu pasti akan menemui rasa takut gagal
pada awal memulai berwirausaha, maka dari itu dalam memulai berwirausaha
sangat diperlukan berani menerima resiko, apapun yang hasil yang didapatkan
nanti, itu yang harus diterima dalam berwirausaha dan jadikanlah motivasi untuk
terus maju dalam berwirausaha.
Rasa takut gagal bukanlah hal yang menjadi penghambat atau penghalang
dalam memulai berwirausa atau berbisnis. Dari hasil wawancara yang telah
dilakukan, ada lima cara untuk mengatasi rasa takut dalam memulai bisinis.
1. Tentukan jenis usaha apa yang akan Anda geluti. Di sini, Anda tidak perlu
ikut-ikutan teman. Memang sih, hal ini membutuhkan waktu. Jika di benak
Anda sekarang muncul berbagai keinginan untuk membuka beraneka ragam
usaha, maka buatlah skala prioritas.
2. Pelajari orang-orang yang sukses di bidang tersebut. Anda bisa
mempelajarinya via informasi di internet, buku-buku maupun orang-orang
yang telah Anda kenal. Pelajari bagaimana mereka merangkak, gigih, dan
berjuang untuk melewati berbagaikesulitan.
3. Lakukan dari hal yang paling sederhana. Misalnya, Anda bisa memulainya
dari mulut ke mulut, membuat website gratis, dan sebagainya. Hindari
menggunakan modal besar di awal karena resikonya terlalu besar. Apalagi
Anda sebagai seorang pemula.
4. Bergaullah dengan orang-orang yang positif. Bacalah hal-hal yang positif.
Jika Anda bertemu dengan orang yang gagal di dunia usaha, tanyalah
bagaimana ia bisa gagal. Karena di sini Anda bisa memetik pelajarannya.

10
Jika orang lain gagal melakukannya tidak berarti Anda juga gagal, bukan?
Yang penting adalah ketekunan, kegigihan, tanggung-jawab, dan kejujuran.
5. Gabunglah dengan organisasi yang mempunyai atau memiliki kegiatan yang
anda butuhkan, misalnya, organisasi kewirausahaan. Dari sini, Anda bisa
melihat kembali diri Anda yang sebenarnya, baik semangat Anda, kelebihan
Anda dan kekurangan Anda. Dari sinilah Anda akan membangun pondasi
yang lebih kuat.

3.4 Menumbuhkan Rasa dan Minat Berwirausaha dari Asrama Putra


Pada setiap tahunnya mehasiswa yang berada di asrama putra memang
dilatih untuk berwirausaha dengan Tranning Kewirausahaan (TKW) dan kegiatan
Pekan Kreatif Asrama (PKA) yang membuat mahasiswa bisa mengeluarkan ide-
ide kreatifnya untuk berwirausaha. Semua itu untuk menumbuhkan rasa minat
mahasiswa untuk berwirausaha. Dan semua itu dilakukan untuk semua mahasiswa
punya kemampuan dan keterampilan, selain mengaji dan ibadah yang diajarkan
dalam asrama putra, tetapi kami juga dilatih dengan berwirausaha dengan baik
dan benar, dan bertujuan untuk menciptakan lulusan asrama mempunya
keterampilan yang handal, bukan hanya dibidang mengaji dan beridah saja.
Didalam asrama sendiri juga memiliki banyak kegiatan yang banyak
menyita waktu para mahasiswa, disini juga melatih mahasiswa yang untuk bisa
mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, karena harus membagi waktu dengan
kegiatan asrama dengan kewirausahaan dan ditambah organisasi yang ada di
kampus. Jadi secara tidak langsung kegiatan asrama yang banyak menyita waktu
untuk para mahasiswa itu benar-benar mengajarkan mahasiswa untuk menjadi
wirausahawan yang handal dan terampil.
Semua itu benar mahasiswa asrama benar-benar membuat mahasiswa di
asrama berani untuk membuka wirausaha tanpa menghiraukan resiko yang
didapatkannya. Sehingga sekarang banyak mahasiswa yang berani membuka
usaha yang sederhana, walaupun tidak semua yang usahanya membuat sendiri,
tapi ada yang mengambil atau dititipkan (reseller), mereka melihat peluang yang

11
dengan berdagang atau berjualan yang belum ada disekitar atau wilayah yang ada
disekitar mereka berjualan.
Mengatasi perlengkapan yang terbatas di asrama, itu bukanlah alasan untuk
mahasiswa yang mau atau akan membuka usaha. Kalau masalah perlengkapan aja
tidak bisa mengatasinya, bagamana bisa memanfaatkan peluang yang ada. Apapun
halangan, hambata, dan rintangan itu semua harus dihadapi. Karena sebagai
wirausaha semua itupun akan dihadapi dalam berwirausaha, dan semua
wirausahawan pasti akan menjumpai masalah tersebut, jadi itu bukan sebagai
seorang wirausaha untuk membatalkan usaha yang akan dijalani.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Untuk para mahasiswa yang ingin berwirausaha rasa takut gagal bukan
sebuah alasan untuk menunda atau membatalkan usaha yang akan dijalankan.
Tapi, cobalah berpikir optimis, karena itu akan menambah semangat, dan akan
menghilangkan rasa takut gagal. Kegagalan itu akan terjadi kalau kita tidak tekun
dan terampil dalam mejalani usaha tersebut.
Rasa dan minat untuk berwirausaha haarus diawali dari diri sendiri yang
dibantu oleh kegiatan-kegiatan yang masih behubungan dengan usaha. Rasa dan
minat usaha juga bisa timbul karena faktor ekonomi keluarga atau dengan
berteman dengan seorang wirausahawan.

4.2 Saran
Rasa gagal dalam berwirausaha pasti kita pernah alami, tapi kegagalan
bukanlah penghalan atau penghambat dalam berwirausaha, kegagalan bisa terjadi
apabila kita tidak mejalani suatu usaha tidak dengan serius dan tidak tekun dalam
berwirausa. Coba buang rasa takut gagal dalam berwirausaha, kalau kita selalu
terbayang-bayang kegagalan yang ada kita takut dalam berwirausaha.
Minat tumbuhnya wirausaha dalam diri kita itu bukan karena orang lain atau
karena kegiatan yang kita jalani. Tetapi keinginan dalam diri dan niat dari diri
sendiri yang membuat dirinya menjadi wirausahawan.

13
DAFTAR PUSTAKA

“Anonim”. 2012. Pengertian Kewirausahaan. diambil dari http:// www.bisnis-


pengertianKewirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil. diambil dari
http://ciri-cirikewirausahaanunggul_berhasil.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Karakteristik Kewirausahaan. diambil dari http://karakteristik-
wirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
“Anonim”. 2009. Kewirausahaan. diambil dari http://kewirausahaan-
kang_amin.com. Pada tangaal 4 Maret 2012.
“Anonim”.2012. Kewirausahaan. diambil dari http://wikipedia.com. Pada tanggal
4 Maret 2012.

14

Anda mungkin juga menyukai