Persamaan 1.2
Respon waktu ini adalah waktu tanggaap Waktu tunak (settling time) adalah
yang diberikan oleh antarmuka/interface ukuran waktu yang menyatakan
ketika user merequest/ mengirim respon telah masuk ±5%, atau ±2% atau
permintaan. Respon waktu sistem kendali ±0.5% dari keadaan steady state,
terdiri dari “respon transient” dan “ steady dinyatakan dalam persamaan berikut:
state”. Respon transient adalah respon
sistem yang berlangsung dari keadaan awal
sampai keadaan akhir, sedangkan respon
steady state adalah kondisi adalah kondisi
keluaran sesudah habis respon transien Kestabilan
hingga waktu relative tak terhingga. Untuk
merepresentasikan karakteristik dari Sebuah sistem dikatatakan stabil apabila
respon waktu suatu sistem berikut ini : pole-pole pada loop tertutup terletak
sebelah kiri bidang-s, sebuah sistem
1. Rise Time dikatakan stabil jika respon naturalnya
Waktu naik adalah ukuran waktu yang mendekati nol ketika waktunya mendekati
di ukur mulai dari respon t= 0 sampai tak terhingga.
dengan respon memotong sumbu
Lokasi Akar-akar
steady state yang pertama. Besarnya
nilai waktu naik dinyatakan pada Root Locus merupakan suatu analisis yang
persamaan berikut: menggambarkan pergeseran letak polepole
suatu sistem loop tertutup dari perubahan
besarnya penguatan loop terbuka dengan
gain adjustment . Bila ada koefisien yang
bernilai 0 atau – disamping koefisisen
positif akan adanya akar imajiner/real
posistif dan lengkap.
Respon Frekuensi
Respon frekuensi atau tanggapan frekuensi
2. Peak Time adalah tanggapan untuk suatu sistem
terhadap masukan sinusoida. Dalam
Waktu puncak adalah waktu yang metode tanggapan frekuensi dilakukan
diperlukan respon mulai dari t=0 pengubahan frekuensi sinyal masukan
hingga mencapai puncak pertama dalam suatu daerah frekuensi tertentu dan
overshoot. Waktu puncak dinyatakan mengamati tanggapan frekuensi
pada persamaan berikut: keluarannya.
Nyquist Plot
Dalam keadaan banyak, stabilitas dari
sistem control loop tertutup dapat
3
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
ditentukan langsung dengan menghitung Langkah-langkah percobaan diatas hanya untuk
kutub dari fungsi transfer loop tertutup. menentukan pole dan zero saja.
Sebaliknya, kriteria kestabilan Nyquist
memungkinkan stabilitas ditentukan tanpa
menghitung kutub loop tertutup.
Diagram Nyquist pada dasarnya plot dari
G(jω) dimana G(s) adalah fungsi loop
terbuka dan ω adalah vector frekuensi yang
berada dekat bidang sebelah kanan. Sistem Langkah untuk tugas 1
dikatakan stabil jika tidak memiliki pole
atau zero di separuh sisi kanan (right-half
plane) bidang kompleks, jika dan hanya
titik (-1, j0) terletak di sebelah kiri diagram
Nyquist loop terbuka relative terhadap
pengamat yang berjalan sepanjang diagram
dalam arah penambahan frekuensi, dengan
kata lain Nyquist Plot diagram yang
terbentuk tidak melingkup titik (-1, j0).
Sistem tidak stabil jika memiliki pole atau
zero loop terbuka di separuh sisi kanan
(right-half plane) atau dengan kata lain,
Nyquist Plot diagram yang terbentuk
melingkup titik (-1, j0).
3. METODOLOGI
3.1 ALAT DAN BAHAN
4
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Untuk menganalisis respon frekuensi sistem
dengan menggunakan bode plot, ketikkan kode
pada command window: bode(sys) ketika
waktu kontinyu, dan ketika waktu disktrit
ketikkan: bode(sysd)
Langkah untuk tugas 4
Untuk tugas 4 sama seperti tugas 3 hanya saja
ada penambahan analisis Gain Margin ( GM )
dan Phase Margin (PM) pada setiap plot
Nyquist dan Bode.
Langkah untuk tugas 5
Pada percobaan tugas 5 ini kita harus mencari
nilai penguatan dengan plot root locus
(1.4) (1.5)
Berikut adalah Script untuk mencari fungsi transfer
motor DC persamaan 1.4;
Gambar 4-1 Script untuk mencari fungsi Didapatkan nilai pole dan zero dari fungsi transfer
transfer motor DC persamaan 1.4 persamaan 1.4 adalah; Pole = -10.7643 Zero = 0
Berikut adalah Script untuk mencari fungsi transfer
motor DC persamaan 1.5
Setelah di run, untuk melihat fungsi transfernya
adalah dengan mengetikkan sys pada Command
Window lalu Enter.
6
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Hasil pole dan zero untuk persamaan 1.5 Hasil pole dan zero untuk persamaan 1.4 waktu
diskrit
Selanjutnya dilakukan percobaan membuat plot Gambar 4-13 Respons Impulse Waktu Diskrit
respons sistem terhadap input berupa sinyal Persamaan 1.4
impuls, step, dan sinusoidal dengan menggunakan
persamaan 1.4 dan 1.5 untuk motor DC lingkar Dari gambar diatas antara Response Impulse waktu
terbuka dalam model persamaan waktu kontinu kontinu dengan waktu diskrit sangatlah berbeda,
dan waktu diskrit. Berikut adalah scipt untuk plot respon sinyal hasil waktu diskrit berbentuk kotak-
sinyal respons; kotak dan dimulai dari 0.
8
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Gambar 4-15 Step Respons Waktu Diskrit Gambar 4-17 Sinusoidal Waktu Diskrit
Persamaan 1.4 Persamaan 1.4
Dari gambar diatas Step Response antara waktu Dari gambar sinyal sinusoidal diatas bahwa tidak
kontinu dan waktu diskrit terlihat ada persamaan ada perbedaan sinyal keluaran yang dihasilkan oleh
dan perbedaan, persamaannya adalah Rise time sinusoidal waktu kontinu dengan sinyal sinusoidal
keduanya adalah 0,204 s, sedangkan perbedaannya waktu diskrit. Nilai plot yang dihasilkan;
adalah Setling time waktu kontinu 0,363 s
sedangkan waktu diskrit adalah 0,364 s. Perbedaan Respon Step Sinyal
yang paling terlihat adalah bentuk sinyal yang Performanc
s Response Sinusoida
dihasilkan waktu diskrit yaitu kotak-kotak. e
Impulse ; l
;
10
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Setting
Time (s)
Setting - - -
Gambar 4-22 Sinusoidal Waktu Kontinu Time
Persamaan 1.5 (second)
Peak
At 0,06 At 0,7 s = At 7,6 s =
Amplitudo
s = 19,9 19,9e+03 31,6
At … s
Rise Time - N/A -
(second)
Steady - Infinite -
State
Overshoot
NaN% - - -
Setting
Time (s)
Gambar 4-23 Sinusoidal Waktu Diskrit Tugas 4: Dapatkan plot Root Locus, Nyquist Plot,
Persamaan 1.5
dan Bode Plot untuk model kecepatan dan posisi
motor DC lingkar terbuka dalam model persamaan
waktu kontinu dan waktu diskrit. Untuk plot
Dari gambar sinyal sinusoidal diatas hampir tidak
Nyquist dan Bode dapatkan Gain Margin (GM) dan
ada perbedaan dari respon waktu kontinu dengan
phase margin (PM)-nya. Selanjutya dilakukan
waktu diskrit. Setelah di perhatikan ternyata ada
percobaan untuk mengetahui ploting Root Locus,
perbedaan titik steady statenya.
Nyquist, dan Bode. Berikutnya adalah plot respon
sistem persamaan 1.4 waktu kontinu motor DC.
Nilai plot yang dihasilkan persamaan 1.5 waktu
kontinu;
Tabel 1.4 Perbandingan kestabilan root locus
Parameter Nilai
Respon Step Sinyal
Performanc
s Response Sinusoida Frequency
e
Impulse ; l Gain
; Pole
Damping
Setting 0,364 s 0,364 s - Overshoot
Time Kestabilan
(second)
Peak
At 0,07 At 0,9 s = At 0,6 s =
Amplitudo
s = 19,9 695 31,6
At … s
Rise Time - N/A -
(second)
Steady - Infinite -
State
Overshoot - - -
NaN%
11
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Gambar 4-24 Root Locus Waktu Kontinu Gambar 4-27 Nyquist Diagram Waktu Diskrit
Persamaan 1.4 Persamaan 1.4
12
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Gambar 4-29 Bode Diagram Waktu Diskrit
Persamaan 1.4
Tabel Nyquist
Parameter Nilai
Peak Gain (dB) 26
Delay Margin (deg) 0,00758
Closed Loop Stable Yes
Gain Margin (GM) Infinite
Phase Margin (PM) 92,9 deg
13
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Dari gambar diatas ada perbedaan pada nilai Peak
gain (db) dan Frequency (rad/s) Nyquist waktu
kontinu dengan waktu diskrit.
14
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Nilai plot sinyal pada persamaan 1.5 waktu diskrit;
Tabel Root Locus
Parameter Nilai
Frequency 10,8
Gain 0
Pole 0,898
Damping 1
Overshoot 0%
Tabel Nyquist
Parameter Nilai
Peak Gain (dB) 299
Gambar 4-38 Gain Margin dan Phase Margin Delay Margin (deg) 49,4
Waktu Kontinu Persamaan 1.5 Closed Loop Stable Yes
Gain Margin (GM) 80,4 dB
Phase Margin (PM) 36,4 deg
Tabel Bode
Parameter Nilai
Gain Margin (GM) 20,2 dB
Phase Margin (PM) 36,4 deg
Tabel Nyquist
Parameter Nilai
Peak Gain (dB) 426
Delay Margin (deg) 0,00547
Closed Loop Stable Yes
Gain Margin (GM) Infinite
Phase Margin (PM) 40,1 deg
15
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
dibutuhkan untuk mencapai steady state akan lebih
lama.
Gambar 4-42 Hasil Respon Waktu Persamaan Gambar 4-46 Step Respon Persamaan 1.4
1.4 Pada Periode Sampling 0,0001 Pada Periode Sampling 0,01
17
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Gambar 4-47 Step Respon Persamaan 1.4 Nilai yang didapatkan dari setiap plot sinyal pada
Pada Periode Sampling 0,001 persamaan 1.4 pada periode sampling 0,01;
18
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Pada Selanjutnya yang digunakan adalah Simulink.
Tools yang terdapat pada MATLAB software. Kali
ini memodelkan suatu sistem motor DC dengan
19
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
5. KESIMPULAN
Dari percobaan yang saya telah lakukan ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan :
1. Rumus-rumus yang ada pada motor DC
dapat kita hitung atau analisis
menggunakan matlab dan Simulink.
2. Hasil antara persamaan fungsi alih
kontinyu sebagian besar berbeda dengan
persamaan fungsi alih diskrit.
3. Pada simulasi simulink, membuat sebuah
persamaan integral dalam bentuk yang
sederhana.
4. Munculnya grafik pada simulasi simulink
dipengaruhi oleh step time.
5. Kita dapat melihat kecepatan konstan
sebuah Motor DC melalui simulasi
simulink.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wayan Raka Ardana, SIMULASI
SISTEM KONTROLER PID UNTUK
MOTOR INDUKSI
MENGGUNAKAN PERANGKAT
LUNAK MATLAB / SIMULINK Adel
S. Sedra dan Kennet C. Smith,
Microelectronic Circuits, Oxford
University Press, USA, 1997.
[2] Yusnaini Arifin, Ardi Amir,
PEMODELAN DAN
PENGENDALIAN MOTOR DC
MENGGUNAKAN SIMULASI
MATLAB
[3] Latifa Ulinnuha, praktikum sistem
kendali, Laboratorium Komputasi
Fakultas Teknik Universitas
Singaperbangsa Karawang,
Karawang, 2020
20
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA