Anda di halaman 1dari 5

TUGAS Metode Pelaksanaan dan Kegagalan Konstruksi (MPK)

MANAJEMEN RESIKO PADA PEKERJAAN


STRUKTUR ATAS

Disusun Oleh :
Rahmi Aziza Ali (1341320092)
4 MRK 2

MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016/2017

1
MANAJEMEN RESIKO PADA PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko”
dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan
orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun
organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak
kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya,
dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut
tidak kita antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan
kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan
perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif
organisasi.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang
atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau
merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan
kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity),
sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan disebut
dengan istilah resiko (risk). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen
resiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun
pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen
resiko dalam bisnis pada masa kini.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang
dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan
keuntungan yang sangat besar, dan walaupun mengalami kerugian sangat
kecil sekali. Misalnya membeli lotere. Jika beruntung maka akan mendapat
hadiah yang sangat besar, tetapi jika tidak beruntunguang yang digunakan
membeli lotere relative kecil. Apakah ini juga tergolong resiko? Jawabannya

2
adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama mengalami kerugian walau
sekecil apapun hal itu dianggap resiko. Mengapa resiko harus dikelola?
Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena resiko mengandung biaya yang
tidak sedikit.
Bayangkan suatu kejadian dimana suatu perusahaan sepatu yang
mengalami kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah
kerugian finansial akibat asset yang terbakar (misalnya gedung, material,
sepatu setengah jadi, maupun sepatu yang siap untuk dijual). Namun juga
dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti tidak bisa beroperasinya
perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat
lainnya adalah macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor
karena terhentinya arus kas yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan
hubungan baik perusahaan dengan partner bisnis tersebut.
Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui
manajemen resiko. Peran dari manajemen resiko diharapkan dapat
mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate
governance, mengoptimalkan strategic management, mengamankan sumber
daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision
making dari manajemen puncak.

1.2 Jenis-Jenis Pekerjaan pada Struktur Atas


a. Pekerjaan kolom
b. Pekerjaan Balok
c. Pekerjaan plat lantai
d. Pekerjaan Tangga
e. Pekerjaan Dinding Geser
f. Pekerjaan Atap

3
1.3 Resiko-Resiko Yang Kemungkinan Terjadi
Pada pembahasan ini akan menjelaskan beberapa resiko yang kemungkinan
terjadi pada pekerjaan struktur Atas antara lain :
a. Jatuh dari crane.
b. Kejatuhan Benda dari atas.
c. Crane amblas.
d. Disel Hammer Terpental dari leader
e. Kabel sling putus.
f. Tiang pancang patah saat pengangkatan.

1.4 Langkah-langkah Dalam Mengatasi Resiko


Beberapa langkah penting dilakukan dalam mengatasi resiko berdasarkan
pengalaman adalah sebagai berikut :
a. Cara menyimpan dan pengambilan kayu yang benar.
b. Gunakan sarung tangan
c. Pasang lampu penerangan
d. Pasang Railing penerangan.
e. Gunakan Helm
f. Pasang Jaring pengaman
g. Pasang rambu rambu bahaya
h. Gunakan safety shoes
Beberapa peralatan di atas dapat mengurangi risiko berbahaya pekerjaan
struktur atas bangunan gedung yang disebutkan di atas sangat tergantung dengan
kondisi yang ada. Untuk itu perlu mengkaji ketepatan risk respons berdasarkan
kondisi yang ada.
Berdasarkan pengalaman, pekerjaan struktur atas memang penuh dengan
ketidakpastian. Semula yang baik dapat diperkirakan pada level tertentu dan
dikerjakan dengan menggunakan metode yang benar dengan ketinggian tertentu.
Namun pada kenyataannya, hal tersebut sering meleset. Sehingga dalam
perencanaan perlu ditambahkan suatu faktor aman yang cukup besar karena
memang ketidakpastian parameter tanah dan air di dalamnya cukup tinggi.

4
Perencanaan dengan tingkat kehati-hatian dan keamanan yang tinggi akan dapat
mengurangi ketidakpastian sehingga pada akhirnya menurunkan probabilitas
terjadinya risiko.

1.5 SUMBER
http://www.ilmusipil.com/manajemen-resiko-proyek(diambil pada tanggal 9
januari 2017 Pukul 06.00WIB )
https://avicennaedu.wordpress.com/2013/03/26/resiko-manajemen-risk-
management/ (diambil pada tanggal 9 januari 2017 Pukul 06.15WIB )

Anda mungkin juga menyukai