Anda di halaman 1dari 3

Gejala Emotional Dan Perilaku

Secara umum, inilah gejala dan perilaku yang terjadi pada orang yang mengalami
phobia sosial dan keramaian.

 Takut dinilai negatif


 Khawatir akan mempermalukan diri sendiri
 Khawatir akan membuat orang lain tidak nyaman
 Takut berinteraksi atau bicara dengan orang asing
 Takut orang lain akan menyadari bahwa Anda sedang cemas
 Menghindari situasi dimana Anda akan menjadi pusat perhatian
 Membayangkan kemungkinan terburuk yang terjadi dalam situasi sosial
berdasarkan pengalaman
 Dalam kasus anak kecil, ketakutan berinteraksi ditunjukkan dengan cara
menangis, tantrum, memeluk orang tua terus menerus, atau menolak bicara di
depan orang lain.

Ada juga gejala fisik seperti detak jantung menjadi lebih cepat, perut yang terasa
mules, nafas jadi tidak beraturan, kepala pusing, diare, dan ketegangan otot.

3 Cara Untuk Mengatasi Phobia Sosial dan Keramaian

Berikut ini 3 hal sederhana yang bisa Anda lakukan dari sekarang.

1. Untuk bisa nyaman di keramaian atau bersosialisasi, maka Anda harus belajar
untuk nyaman dengan diri Anda sendiri terlebih dahulu. Karena ketika Anda
merasa nyaman dengan diri sendiri, maka energinya akan terpancar keluar,
dan dunia luar akan mengikuti. Jangan kaget jika Anda tiba-tiba disukai oleh
banyak orang karena energi positif yang membuat orang lain nyaman bersama
Anda. Untuk meraih hasil seperti ini memang butuh latihan percaya diri yang
mungkin tidak instan, tapi sebaiknya dilakukan secara rutin agar Anda
menjadi pribadi yang lebih pede.
2. Belajar menyadari bahwa ilusi ketakutan yang Anda alami belum tentu akan
terjadi, bahkan meskipun pernah terjadi bukan berarti akan terus menerus
terjadi sepanjang hidup Anda. Karena itu Anda juga harus belajar melepaskan
diri dari minta pengakuan orang lain akan kesempurnaan Anda, karena pada
dasarnya tidak ada orang yang sempurna, bahkan orang yang paling sempurna
menurut persepsi Anda pun pasti tetap punya kekurangan, sebab yang
namanya kesempurnaan itu adalah adanya kelebihan dan kekurangan yang
saling melengkapi.
3. Fokus pada hal yang Anda inginkan. Jika selama ini Anda terlalu berfokus
pada kekhawatiran dan ketakutan saat bersosialisasi, maka pikirkanlah hal
yang sebenarnya Anda inginkan, apa yang akan Anda rasakan jika Anda bisa
bergaul secara wajar dan disukai banyak orang? Apa yang akan Anda rasakan
jika keramaian tidak lagi membuat Anda mengalami kecemasan? Gantilah
fokus Anda pada hal yang lebih memberdayakan.
. Lawan Rasa Takut
Satu-satunya cara menghilangkan rasa takut adalah dengan berani melawannya. Jangan mau terus
bersembunyi dan ditindas oleh rasa takut! Bangkit dan hadapi rasa takut yang anda miliki!

2. Tingkatkan Rasa Kepercayaan Diri


Apakah anda sudah berani bangkit melawan rasa takut anda? Kalau sudah, pertahankan! Pertahankan
dengan kepercayaan diri anda. Anda bisa membaca artikel berikut untuk membantu anda meningkatkan
rasa percaya diri anda (6 tips agar percaya diri)

3. Mempertangguh Diri
Selain meningkatkan kepercayaan diri, untuk bisa menaklukan rasa takut anda perlu
mempertangguh/memperkuat diri. Caranya dengan ikut kegiatan yang melatih fisik, olah raga, belajar,
memperbanyak pengalaman, mengasah keahlian yang dimiliki dan jadi orang yang berprestasi. Saat
anda sudah menjadi tangguh dan memiliki rasa kepercayaan diri, gue jamin rasa takut gak akan berani
lagi mengucilkan anda.

4. Cari Teman-teman yang Bisa Menjadi Panutan yang Baik


Oke, sekarang anda sudah menjadi orang yang tangguh dan memiliki rasa percaya diri, tapi sayangnya
rasa takut itu bukan cuman satu saja, tapi ada banyak dimana-mana. Karena itu gak mungkin anda
melawannya sendirian, anda perlu bantuan dari orang-orang di sekitar anda. Untuk itu, carilah teman-
teman yang bisa meningkatkan rasa percaya diri anda dan memberikan hal-hal yang positif untuk anda.

5. Membiasakan Diri di Lingkungan Sosial


Anda yang dulu sering berada di tempat yang sepi, sekarang berada di tempat yang ramai dengan orang-
orang. Bisa dibilang kalau anda sudah terbebas dari rasa takut, yang perlu anda lakukan selanjutnya
adalah membiasakan diri di keadaan lingkungan yang baru tersebut.

6. Menerima Diri Apa Adanya


Setelah lamanya anda banyak berjuang keras dan menyiksa diri, saatnya anda beristirahat. Walaupun
sekeras apapun kita berusaha setiap orang pasti memiliki kekurangan. Makanya pemikiran kita juga
harus dirubah, agar tidak selalu merasa khawatir terhadap kekurangan yang dimiliki dan tidak selalu
merendahkan diri. Bersyukurlah terhadap kelebihan yang anda miliki dan ikhlaslah menerima
kekurangan yang anda miliki.

7. Kunjungi Psikiater
Kalau tips gue di atas gak berhasil juga, gue mohon maaf, karena gue memang bukan ahlinya hahaha.
Jadi saran gue yang terakhir adalah kunjungi psikiater agar anda bisa cepat diobati.

Anda mungkin juga menyukai