BIOKIMIA

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

BIOKIMIA

Di susun oleh :

1. Indah lestari (1914301031)


2. Nabila (1914301032)
3. Anissa Dian (1914301033)
4. Yeni Handayani (1914301034)
5. Revina (1914301035
6. Naila (1914301036)
7. Sonia Paramita (1914301037)
8. Kristanti Wulandari (1914301038)
9. Olva Nugrahemi T. (1914301039)
10. M. Abduh (1914301040)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN D-IV KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan tepat
pada waktunya. Makalah ini berjudul “ Sistem Penyakit Akibat Mineral“, untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Biologi dan Kimia. Selain itu juga, makalah ini
diharapkan mampu menjadi sumber pembelajaran bagi kita semua untuk mengerti tentang
Penyakit Apa Yang Terjadi Akibat Mineral.

Kami menyadari betul bahwa baik isi maupun penyajian makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai
penyempurnaan makalah ini, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua mahasiswa di POLTEKKES TANJUNG KARANG. Seiring dengan itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen yang memberikan Mata kuliah ini, semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan kesehatan kepada kita semua. Aamin.

Bandar Lampung, 17 Januari 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .............................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................1

1.3 Tujuan ..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mineral .......................................................................2

2.2 Mineral yang dibituhkan tubuh.....................................................3

2.3 Penyakit akibat mineral................................................................4

2.4 Asuhan Keperawatan....................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................15

B. Saran.............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu
aktivitas metabolisme dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat melakukan
aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari makanan
di usus, penghalusan makanan di lambung dan lain sebagainya.

Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi
ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira mineral
tersebut bukan mineral.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Mineral?
2. Mineral Apa Saja Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh?
3. Penyakit Apa Saja Yang Diakibatkan Oleh Mineral?
4. Bagaimana Asuhan Keperawatannya?

1.3 Tujuan
1. Mengerti apa yang dimaksud dengan mineral.
2. Mengetahui mineral apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh,
3. Mengetahui penyakit akibat mineral
4. Mengerti mengenai asuhan keperawatannya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mineral


Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa
organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2),
hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral
akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik.

2.2 Mineral Yang Dibutuhkan Tubuh


Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan. Tubuh
membutuhkan mineral untuk membantu proses metabolisme tubuh, yaitu menjadi bahan baku
kinerja enzim. Setiap orang memiliki kebutuhan mineral yang berbeda, tergantung pada
kebutuhan fisik, umur, dan faktor kesehatan secara umum. Di bawah ini mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh.
1. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan jenis mineral yang paling berlimpah dalam tubuh manusia. Total
rata-rata banyaknya kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang lebih mencapai 1 kg, dimana
99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1% sisanya ada pada cairan tubuh dan aliran darah.
Walaupun terkesan sangat sedikit, sisa 1% ini sebenarnya berperan penting dalam transmisi
sistem saraf, konstraksi otot, pengaturan tekanan darah, dan pelepasan hormon.
Sumber : Susu, telur dan buah-buahan.
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi
2. Fosfor (P)
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan penting dalam struktur dan fungsi semua
sel hidup. Sumber Fosfor adalah Susu, kacang-kacangan, telur, daging, dan sayuran. Fosfor
berfungsi dalam  Pembentukan tulang dan gigi, Metabolisme, Kontraksi otot, Aktivitas saraf,
Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP, Membentuk fosfatid, bagian dari plasma, Menjaga
keseimbangan asam basa, Pengaturan aktivitas hormone, Efektivitas beberapa vitamin.
Adapun akibat Kekurangan Fosfor adalah kerapuhan tulang dan gigi, Sakit pada tulang, Pada
anak anak : Rakhitis, Pada orang Dewasa : Osteomalasia.
3. Besi (Fe)
Besi ( Fe) adalah suatu unsur metalik dan menyusun sekitar 5% tentang itu Earth’S
kulit keras. Ketika murni ini merupakan suatu gelap, silvery-gray metal. Ini merupakan suatu
unsur yang sangat reaktif dan mengoxidasi karat dengan mudah. Yang merah, jeruk dan
menguning dilihat dalam beberapa lahan dan pada atas batu karang mungkin besi oksida.
Bagian dalam dari Bumi dipercaya untuk menjadi iron-nickel campuran logam padat. Iron-
Nickel batu bintang dipercaya untuk menghadirkan material yang paling awal membentuk
pada awal alam semesta itu. Sumber mineral bagi tubuh adalah Susu, hati, kuning telur dan
sayur-sayuran yang berwarna hijau. Mineral befungsi dalam Pembentukan hemoglobin dalam
darah.
4. Fluorin (F)
Sumber Fluorin Kuning telur, susu, otak, dan air minum. Adapun fungsi Fluorin yaitu 
Memelihara gigi, Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit periodontal. Apabila
kekurangan Fluorin dapat mengakibatkan Kerusakan karang gigi (caries dentis)
5. Iodin (I)
Sumber Yodium Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput
laut. fungsi Yodium yaitu aktivitas kelenjar tiroid (tiroglobin), Komponen hormon tiroksin,
Komponen hormon triyodotironin. Apabila kekurangan Yodium dapat mengakibatkan
Gondok, Pendengaran berkurang
6. Natrium (Na)
Natrium yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari sebesar 15-20 g. Sumber Natrium
Daging, garam, mentega, dan produk peternakan. Adapun fungsi Natrium adalah Transmisi
saraf, Kontraksi otot, Menjaga tekanan osmotik darah, Sebagai buffer (dalam bentuk
Nakarbonat), Mempertahankan iritabilitas sel otot, Komponen anorganik cairan ekstra sel.
Adapun akibat kekurangan Natrium yaitu Dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung, Kejang
otot, Kelelahan, Suhu tubuh meningkat. Jika kelebihan natrium akan mengakibatkan gejala
hipertensi.
7. Klorin (Cl)
Klorin merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam setiap hari dengan
jumlah 15-20 g. Sumber Klor yang dibutuhkan oleh tubuh berasal Garam, susu, daging, dan
telur. Adapun fungsi Klor yaitu Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam
penyerapan Fe dan emulsi lemak, Aktivator enzim, Bahan ion klorit yang penting untuk
transfer CO2 dari darah ke paru-paru, Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan
tekanan osmosis. Apabila kekurangan klor maka akan mengakibatkan Kontraksi otot
abnormal, Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan terganggu.
8. Kalium (K)
Kalium merupakan mineral yang bersumber dari sayuran, buah-buahan, dan kecap.
Kaium berfungsi untuk Mengatur detak jantung, Memelihara keseimbangan air, Transmisi
saraf, Memelihara keseimbangan asam basa, Katalisator, Kontraksi otot, Mengatur sekresi
insulin dari pancreas, Memelihara permeabilitas membran sel. Adapun akibat kekurangan
kalium dapat mengakibatkan Gangguan jantung, Kontraksi otot terganggu, Pernapasan
terganggu. Apabila kelebihan mneral akan mengakibatkan kelemahan otot dan terganggunya
denyut jantung
9. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan mneral yang berasal dari Padi-padian, polong-polongan, kerang,
ginjal, dan hati. Adapun fungsi Tembaga ( Cu ) yaitu Pembentukan eritrosit dan hemoglobin, 
Komponen enzim dan protein, Aktivitas saraf, Sintesis substansi seperti hormone. Akibat
Kekurangan Tembaga ( Cu ) adalah Anemia, Gangguan saraf dan tulang.
Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi
dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan
dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting
yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit
defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium  (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl),
sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co),
iodin (I), dan selenium (Se). Logam  nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna,
atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut
lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya
bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan
aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro
dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil,
yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Mineral makro g/kg Mineral mikro g/kg
Kalsium (Ca) 15 Besi (Fe) 20−80
Fosforus (P) 10 Seng (Zn) 10−50
Kalium (K) 2 Tembaga (Cu) 1−5
Natrium (Na) 1,60 Molibdenum (Mo) 1−4
Klorin (Cl) 1,10 Selenium (Se) 1−2
Sulfur (S) 1,50 Iodin (I) 0,30−0,60
Magnesium (Mg) 0,40 Mangan (Mn) 0,20−0,60
Kobalt(Co) 0,02−0,10

2.4 Penyakit Akibat Mineral


1. Rachitis
Rakitis adalah kelainan pertumbuhan tulang pada anak yang umumnya disebabkan
oleh kekurangan vitamin D dan kalsium. Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan
kalsium dan fosfat dari makanan yang dilakukan oleh usus. Kekurangan vitamin D akan
menyebabkan tubuh kesulitan dalam menjaga kadar kalsium dan fosfat. Kondisi ini memaksa
tubuh untuk melepaskan kedua zat tersebut dari tulang, sehingga tulang mengalami
pelunakan (osteomalacia) dan kerapuhan. Rakitis umumnya terjadi pada anak-anak berusia
antara 6 bulan hingga 3 tahun. Anak-anak memiliki risiko terbesar terkena rakitis karena
masih mengalami masa pertumbuhan tulang. gejalanya yaitu :
 Nyeri tulang atau kelembutan.
 Masalah gigi.
 kelemahan otot (miopati reyot atau "sindrom bayi floppy" atau "bayi Slinky" (di mana bayi
floppy atau Slinky-suka)
 meningkatkan kecenderungan untuk patah tulang (tulang mudah patah), terutama patah
tulang greenstick.
 Deformitas rangka.
2. Anemia
penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari
jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel darah merah
tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini
membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Adapun
faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami anemia:
 Kekurangan vitamin dan nutrisi seperti rendah zat besi, vitamin B-12, dan folat.
 Gangguan usus, sehingga kemampuan menyerap nutrisi dan vitamin berkurang.
 Memiliki penyakit kronis.
 Terdapat riwayat penyakit yang sama di keluarga pengidap
 Faktor lain seperti paparan zat beracun, kondisi imun tubuh, dan lain sebagainya
Gejala dari anemia yaitu :
 Selalu merasa mudah marah.
 Tubuh lebih sering merasa lemah atau lelah atau saat berolahraga.
 Sakit kepala.
 Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir.
Adapun penyebab anemia :
Sumsum tulang adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk
semua sel darah. Sel-sel darah merah yang sehat akan bertahan antara 90 hingga 120 hari.
Setelah itu, sel-sel darah tua dalam tubuh akan diganti dengan yang baru. Proses ini
berlangsung secara terus-menerus. Di dalam tubuh terdapat hormon yang
disebut erythropoietin (EPO) yang dibuat di ginjal. Tugasnya adalah untuk memberikan
sinyal kepada sumsum tulang untuk “menciptakan” lebih banyak sel darah merah bagi
tubuh.Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen dalam sel darah merah dan protein inilah
yang memberikan warna merah pada sel darah merah. Bagi pengidap anemia, mereka tidak
memiliki cukup hemoglobin. Kemungkinan penyebab anemia meliputi:

 Konsumsi obat-obatan tertentu.


 Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah, yang
disebabkan oleh masalah kekebalan tubuh.
 Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis,
atau ulcerative colitis.
 Mengidap beberapa bentuk anemia, seperti talasemia atau anemia sel sabit, yang bisa
diturunkan.
3. Gondok
Gondok (Bahasa Latin: struma) adalah pembengkakan di leher (di bawah jakun atau
laring) karena kelenjar tiroid yang membesar. Dalam bahasa kedokteran
disebut penyakit kelenjar tiroid, di mana kelenjar ini akan memproduksi hormon tiroid yang
berfungsi menstimulasi metabolisme dari sel-sel di tubuh.
Gejala utama penyakit gondok adalah munculnya benjolan di leher. Namun, tidak
semua orang menyadari munculnya benjolan ini, terutama bila ukurannya masih kecil dan
tidak mengakibatkan perubahan kadar hormon tiroid.
Pada beberapa penderita, benjolan di leher akibat pembesaran kelenjar tiroid dapat disertai
gejala berupa:
 Sulit menelan (disfagia)
 Sulit bernapas
 Suara serak dan batuk
 Nyeri di area leher.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk).  Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi
menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial.
Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan
ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan
proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan
protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium  (Ca), fosforus (P),
kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu),
seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam  nonesensial
adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh
hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan.
Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri
(Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).

3.2  Saran
a. Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Mineral baik dari
penggolongan, macam serta peranannya.
b. Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Mineral bagi tubuh.

Anda mungkin juga menyukai