KELAS : D4/6A
NPM : P23131117025
Resume materi indikator mutu hiegine (kesehatan kerja) dan sanitasi(pengolahan limbah)
Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan berbagai
usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan (Purnawijayanti, 2001).
Sedangkan menurut Depkes RI (2001), higiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan subyek, seperti mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan
piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara
keseluruhan dan sebagainya.
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala
bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi,
selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai pada saat dimana
makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau
konsumen (Prabu, 2008). Prinsip-prinsip higiene sanitasi makanan meliputi: 1.Pemilihan
bahan makanan.2.Penyimpanan bahan makanan.3.Pengolahan makanan.4.Penyimpanan
makanan.5.Pengangkutan makanan, dan 6.Penyajian makanan.
Higiene dan sanitasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain. Higiene dan sanitasi merupakan usaha kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada manusia. Usaha
kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan
manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan
tersebut, serta membuat kondisi lingkungan yang sedemikian rupa sehingga terjamin
pemeliharaan kesehatan lingkungan disebut higiene (Depkes RI, 2009).
Resume indikator materi kualiatas makanan, kepuasan konsumen, karyawan dan pemilik
Kualitas tidak hanya terdapat pada barang atau jasa saja, tetapi juga termasuk
dalam produk makanan. Pelanggan yang datang untuk mencari makanan tentu ingin
membeli makanan yang berkualitas. Menurut Kotler dan Armstrong (2012) kualitas produk
adalah karakteristik dari produk atau jasa yang pada kemampuannya menanggung janji
atau sisipan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Menurut Margareta dan Edwin
(2012), kualitas makanan merupakan peranan penting dalam pemutusan pembelian
konsumen, sehingga dapat diketahui bila kualitas makanan meningkat, maka keputusan
pembelian akan meningkat juga.
Kepuasan kerja merupakan hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak
sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya. Dengan kata lain
kepuasan mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik pekerjaan, gaji, penyeliaan, rekan-rekan
sejawat yang menunjang dan kondisi kerja yang menunjang. (Munandar, 2001:357).
Peningkatan kepuasan kerja karyawan pada suatu organisasi tidak bisa dilepaskan
dari peranan pemimpin dalam organisasi tersebut, kepemimpinan merupakan kunci utama
dalam manajemen yang memainkan peran penting dan strategis dalam kelangsungan hidup
suatu perusahaan, pemimpin merupakan pencetus tujuan, merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan seluruh sumber daya yang dimiliki
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Kepemimpinan
manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh
pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya
(Handoko, 2001 : 291). Oleh sebab itu pemimpin suatu organisasi perusahaan dituntut untuk
selalu mampu menciptakan kondisi yang mampu memuaskan karyawan dalam bekerja
sehingga diperoleh karyawan yang tidak hanya mampu bekerja akan tetapi juga bersedia
bekerja kearah pencapaian tujuan perusahaan. Mengingat perusahaan merupakan
organisasi bisnis yang terdiri dari orang-orang, maka pimpinan seharusnya dapat
menyelaraskan antara kebutuhan-kebutuhan individu dengan kebutuhan organisasi yang
dilandasi oleh hubungan manusiawi (Robbins, 2001:18). Sejalan dengan itu diharapkan
seorang pimpinan mampu memotivasi dan menciptakan kondisi sosial yang menguntungkan
setiap karyawan sehingga tercapai kepuasan kerja karyawan yang berimplikasi pada
meningkatnya produktivitas kerja karyawan.
Salah satu kepuasan pemilik perusahaan adalah apabila modal yang diinvestasikan
mampu menghasilkan nilai tambah dan memberikan kesejahteraan. Ukuran pengelolaan
perusahaan menghasilkan nilai tambah ataukah tidak adalah pasar. Jika pasar menghargai
perusahaan itu melebihi nilai modal yang diinvestasikan, berarti manajemen mampu
menciptakan nilai buat pemegang sahamnya. Sebaliknya, jika harga saham justru lebih
rendah dari modal, dapat disimpulkan manajemen tak mampu menciptakan nilai tambah.
Daftar Pustaka
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1337/4/4%20chapter%202.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Manajemen-Sistem-
Penyelenggaraan-Makanan-Institusi_SC.pdf
https://ejournal.unair.ac.id/MGI/article/download/4358/2990&ved
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/21139/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/manajemen/140-kepuasan-kerja