Anda di halaman 1dari 3

LANGKAH DAN UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGANI DAN MENGHADAPI VIRUS NOVEL

CORONA 2019 (N-COV)

1. Pemerintah Indonesia telah membentuk dan mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC) di wilayah
otoritas pintu masuk negara di bandara/pelabuhan/Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN). Tim dapat
terdiri atas petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi, Bea Cukai, Karantina Hewan dan unit
lain yang relevan di wilayah otoritas pintu masuk negara yang memiliki kompetensi yang diperlukan
dalam pencegahan importasi penyakit.

2. Tim bertugas melakukan pengawasan alat angkut, orang, barang, dan lingkungan di pintu masuk
negara. Menyediakan ruang wawancara, ruang observasi, dan ruang karantina untuk penumpang.

3. Dalam menghadapi situasi pandemic virus Novel Corona 2019 (n-COV), sejak tanggal 18 Januari
2020 Indonesia telah melakukan pemeriksaan kesehatan di sekitar 135 titik di bandar udara, di darat
dan pelabuhan, dengan menggunakan alat pemindai suhu tubuh bagi siapa pun yang memasuki wilayah
Indonesia, sesuai regulasi kesehatan internasional, Pemerintah Indonesia juga telah mengerahkan
personil tambahan di bandar udara serta meningkatkan kesiagaan rumah sakit.

4. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan tiga langkah pencegahan masuknya
virus Corona ke wilayah Indonesia, yaitu:

Menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota, RS Rujukan, Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) untuk meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan masuknya penyakit ini.

Menempatkan 135 thermal scanner di seluruh bandar udara di Indonesia terutama yang mempunyai
penerbangan langsung ke Tiongkok

Memberikan health alert card dan Komunikasi, informasi, dan Edukasi (KIE) pada penumpang

5. Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk sedikitnya 100 Rumah Sakit rujukan, yang sebelmnya
dipakai pada kasus flu burung. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan 21 kapsul
evakuasi (meja dorong isolasi pasien) terkait penyebaran virus corona sebagai bentuk tindak
pencegahaan.
6. Kementerian Kesehatan telah mengembangkan pedoman kesiapsiagaan mengacu pada pedoman
sementara yang disusun oleh WHO, menyusun panduan bagaimana mengurangi risiko terjangkit n-Cov,
seperti mencuci tangan dan menjauhi orang-orang yang sakit dan memastikan langkah yang tepat telah
diambil. Langkah-langkah tersebut baik sebagai suatu bentuk pencegahan dan antisipasi.

7. Kementerian Kesehatan membuka kontak layanan yang dapat diakses masyarakat untuk mencari
informasi perihal virus corona. Nomor layanan informasi yang dapat dihubungi adalah 0215210411 dan
081212123119. Layanan ini diisi oleh petugas dari Direktorat Turbulen dan Karantina Kesehatan untuk
mengomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan informasi dan rumor terkait virus corona.

8. Pada tanggal 2 Februari pemerintah Indonesia mengumumkan penundaan seluruh penerbangan


dari dan ke RRT daratan yang berlaku mulai tanggal 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB, melarang seluruh
orang masuk dan transit ke Indonesia apabila selama 14 hari terakhir berada di RRT daratan, serta
mencabut sementara bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara RRT. Pada tanggal 4 Februari
2020, melalui Menteri Perdagangan, Pemerintah Indonesia juga telah menghentikan impor live animal
dari RRT daratan.

9. Penilaian Perwakilan WHO di Indonesia mengenai kesiapan Indonesia menghadapi n-COV:

Indonesia memiliki sistem peringatan danrespons dini yang berfungsi, Indonesia memiliki ratusan
fasilitas di berbagai daerha yang dapat mengakses kasus rujukan dan mengelola kasus ini dengan cara
yang sangat tepat, dengan ukuran pengendalian pencegahan infeksi yang sangat tepat.

Dengan kesiapan sistem yang sudah ada, Indonesia dinilai siap untuk merspons situasi ini

WHO menilai Indonesia sudah berada di jalan yang benar dalam hal kesiapan dan menyiapkan kegiatan
persiapan

10. Sebagai bentuk perlindungan, Pemri telah memulangkan WNI dari Provinsi Hubei, RRT pada tanggal
2 Februari 2020. Kepada para WNI tersebut telah diterapkan langkah – langkah sebagai berikut :

Memastikan ketersediaan dan akses terhadap logistic di Wuhan (sebelum dilakukan evakuasi): Karena
adanya kebijakan lock down dari Pemerintah RRT, KBRI Beijing telah mengirimkan bantuan dana setara
dengan 133 juta kepada WNI, yang sebagain besar merupakan mahasiswa, untuk membeli makanan dan
logistic di Wuhan.

Mengirimkan bantuan logistic dari Indonesia: BNPB melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beijing
telah mengirimkan 10.000 masker N-95 untuk WNI di RRT.

Melakukan penjemputan sukarela: 237 WNI dan 1 WNA yang berada di Provinsi Hubei pada tanggal 1-2
Februari 2020.

Sejak tanggal 2 Februari seluruh WNI bersama 5 tim aju dari KBRI Beijing serta 42 tim evakuasi sedang
menjalani observasi kesehatan selama 14 hari (masa inkubasi virus) di Pangkalan Udara TNI AU Raden
Sadjad.

Anda mungkin juga menyukai