KS”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKR+CLOSE FRAKTUR RADIUS-ULNA
DEXTRA DISTAL+OPEN FRAKTUR TIBIA-FIBULA
PROXIMAL DEXTRADI RUANG IGD RSUD BANGLI
TANGGAL 24 JANUARI 2020
I. Identitas Pasien
Nama : Tn “KS”
Umur : 31 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Hindu
Alamat : Br. Kembangsari
Tanggal Masuk RS : 24 Januari 2020
Jam kedatangan : 15.00 WITA
Jam Pengkajian : 15.15 WITA
Alasan Masuk : Kecelakaan lalu lintas, nyeri pada kaki dan tangan kanan
Diagnosa Medis : CKR+Close fraktur radius-ulna dextra distal+of tibia-
fibula proximal dextra
Initial Survey
A (alertness) :+
V (verbal) :-
P (pain) :-
U (unrespons) :-
E (Event) :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mengalami nyeri setelah terjatuh
mengendarai sepeda motor. Pasien merasa nyeri pada tangan dan kaki kanan dan diajak
oleh warga yang sedang melintas dijalan ke IGD RSUD Bnagli untuk mendapatkan
pertolongan
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada tangan dan kaki kanan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Bangli diantar oleh warga tanggal 24 Januari
2020 pukul 15.00 WITA dengan keluhan nyeri pada tangan dan kaki kanan
setelah terjatuh saat mengendarai sepeda motor. Nyeri dirasakan terus-
menerus, seperti diiris dan ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5 (0-10) dan
pasien tampak meringis.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit kejiwaan dan
saat ini sedang dalam masa perawatan kejiwaan di rumah
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan didalam keluarga pasien tidak ada yang
menderita penyakit keturunan.
2. Riwayat dan Mekanisme Trauma
Nyeri pada tangan dan kaki kanan karena terjatuh saat mengendarai sepeda
motor. Riwayat pingsan(+), mual dan muntah tidak dialami.
3. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
a. Kepala :
Bentuk kepala normochepal dan simetris, tidak terdapat lesi atau kelainan
pada tulang kepala, ubun-ubun menutup, rambut berwarna hitam.
Kulit Kepala :
Kulit kepala bersih
Mata :
Mata lengkap dan simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat edema pada
palpebra, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor dengan
diameter 2-3 mm dan miosis saat terkena cahaya. Kornea jernih dan refleks
kornea baik, sianosis pada mata bagian bawah.
Telinga :
Bentuk telinga sama besar atau simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan
bentuk, ukuran sedang atau normal, pada lubang telinga tidak terdapat
perdarahan atau pengeluaran cairan. Pada ketajaman pendengaran baik.
Hidung :
Pada hidung tidak ditemukan adanya kelainan, tulang hidung simetris kanan
dan kiri, posisi septum nasi tegak di tengah, mukosa hidung lembab, tidak
ditemukan adanya sumbatan, tidak terdapat epistaksis serta tidak ada
pernafasan cuping hidung, tampak terpasang nasal canula dengan O2 3lpm
Mulut dan Gigi :
Pada pemeriksaan bibir, mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan, mulut
berbau. Keadaan gusi dan gigi kurang bersih, lidah kotor dan pada orofaring
tidak terdapat peradangan dan pembesaran tonsil.
Wajah :
Struktur wajah simetris dan lengkap, warna kulit agak kecoklatan tidak
ikterik dan sianosis.
b. Leher :
Pada leher posisi trakhea berada di tengah, simetris dan tidak ada
penyimpangan. Tiroid tidak ada pembesaran. Pasien dapat berbicara, vena
jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis teraba 80
x/menit. Pasien tidak menggunakan otot bantu pernapasan, tampak terpasang
neck collar pada pasien.
c. Dada/thoraks
- Paru-paru
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, tidak
terdapat jejas, tidak terdapat penggunaan alat bantu pernafasan yaitu otot
sternokleidomastoid dan otot pektoralis. Irama pernafasan normal dengan
frekuensi 20 x/menit.
Palpasi : Getaran suara atau vokal fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Terdapat suara nafas vesikuler
- Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 linea media clavicularis
sinistra
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bunyi jantung I terdengar pada katup mitral dan
trikuspidalis di ICS IV linea sternal sinistra dan ICS V midclavicula
sinistra. Bunyi jantung II terdengar pada katup aorta di ICS II mid sternal
dextra dan pulmonalis di ICS II mid sternal sinistra, tidak ada bunyi
jantung tambahan atau murmur
d. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak tampak
adanya trauma, tidak terlihat adanya bendungan pembuluh darah vena pada
abdomen
Auskultasi : Terdengar bising usus 10 x/menit
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada,
tanda ascites tidak ada
Perkusi : Suara abdomen tympani
e. Pelvis
Inspeksi : Tidak terlihat benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Perineum dan Rektum : Tidak dikaji
g. Genetalia : Tidak terpasang kateter
h. Ekstermitas
Status Sirkulasi : Nadi radialis teraba 80 x/menit, CRT <2 detik, akral
hangat
Keadaan Injury : Terdapat patah tulang tertutup pada tangan kanan dan
patah tulang terbuka pada kaki kanan. ROM terbatas
i. Neurologis
Fungsi Sensorik : Baik
Fungsi Motorik : Baik
4. Hasil Laboratorium
a. Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap Tanggal 24 Januari 2020 Pukul 15.10
WITA di Ruang UGD
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
Urea UV 23 mg/dL 10 – 50
5. Terapi Dokter
a. IVFD RL Loading 500 cc 20 tpm
b. Piracetam 3 gram (IV)
c. Ketorolac 30 mg (IV)
d. Ranitidin 4mg (IV)
e. Tetagam (IV)
2. Jumat, 24 2 S: -.
Januari 2020 O:
pukul 21.00 - Pasien tampak tenang terbaring di
WITA tempat tidur dengan posisi supinasi
A: Gangguan mobilitas fisik
P: Lanjutkan intervensi
- Anjurkan untuk meminimalkan
pergerakan pada area fraktur
- Rencana dirujuk ke RSUD
Sanjiwani Gianyar
- Kolaborasi dalam melakukan proses
rujuk untuk perawatan selanjutnya