Oleh : MUHARIPIN,S.Pd
Di dunia pendidikan “Pengawas Sekolah” sudah sangat familier dikenal mulai oleh masyarakat awam
ataupun masyarakat yang memang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Namun demikian
keberadaan pengawas sekolah masih menjadi pembahasan tersendiri di dalam pelaksanaan sebuah
proses penyelenggaraan pendidikan mulai ditingkat sekolah hingga tingkat yang lebih tinggi.
Keberadaan pengawas sekolah sering kali masih dipandang sebelah mata oleh orang atau sekelompok
orang yang nota bene orang atau sekelompok orang tersebut sebenarnya merupakan bagian dari
proses penyelenggaran pendidikan itu sendiri.
Cara pandang yang kurang tepat terhadap “Pengawas Sekolah” tersebut tidak bisa disalahkan seratus
persen atau juga dibenarkan seratus persen. Diakui atau tidak memang keberadaan pengawas
sekolah masih belum maksimal kontribusinya dalam proses penyelenggaran pendidikan. Untuk
merubah cara pandang yang kurang tepat terhadap keberadaan pengawas sekolah tersebut perlu
dijabarkan tentang beberapa hal :
a. Pengertian pengawas sekolah
Dilihat dari segi bahasa, pengawas sekolah terdiri dari dua kata, yaitu ; pengawas dan sekolah.
“Pengawas” adalah orang yang melakukan pengamatan dengan melihat secara langsung atau
tidak langsung. Sedangakan “sekolah” adalah lembaga atau tempat diselenggarakannya kegiatan
belajar mengajar. Sehingga “pengawas sekolah” dapat diartikan : orang yang mengamati dengan
melihat secara langsung ataupun tidak langsung sebuah lembaga atau tempat diselenggarakannya
kegiatan belajar mengajar. Dan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 74 tahun 2008
disebutkan bahwa “pengawas sekolah” adalah guru pegawai negeri sipil yang diangkat dalam
jabatan pengawas sekolah. Kemudian di dalam Permen PAN & RB No. 21 Tahun 2010 Pasal 4
disebutkan “pengawas sekolah” merupakan Pejabat Karier yang hanya dapat di duduki oleh guru
yang berstatus Pegawai Negeri Sipil.
Dari pengertian di atas, sudah jelas yang dimaksud dengan pengawas sekolah. Bahwa pengawas
sekolah adalah sebuah jabatan karir yang hanya dapat diduduki oleh seorang pegawai negeri sipil
dari guru. Pengawas sekolah merupakan guru pegawai negeri yang diangkat oleh pejabat yang
berwenang yang nantinya akan melakukan pengamatan dengan melihat baik secara langsung atau
tidak terhadap objek yang diawasi yaitu; sekolah yang merupakan lembaga penyelenggara
pendidikan.
Berdasarkan Permen Pan & RB tersebut di atas, lingkup tugas pengawas sekolah meliputi :
1. Pengawasan akademik, mencakup antara lain :
a) Pembinaan guru.
b) Pemantauan pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah terdiri atas : Standar isi,
standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian pendidikan
c) Penilaian kinerja guru
d) Pembimbingan dan pelatihan profesional guru.
e) Penilaian Kinerja Guru Pemula dalam program Induksi Guru Pemula (berkaitan dengan
pemberlakuan Permenpan nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
f) Pengawasan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula
2. Pengawasan manajerial, mencakup antara lain ;
a) Pembinaan Kepala sekolah
b) Pemantauan pelaksanaan standard nasional pendidikan yang terdiri atas : standard
pendidik dan tenaga kependidikan, standard pengelolaan, standard sarana dan
prasana, serta standard pembiayaan
c) Penilaian kinerja kepala sekolah
Pembinaan guru dalam pengawasan akademik meliputi pemantauan dan penilaian terhadap
kemampuan profesional guru yang mencakup :
• Kemampuan guru mata pelajajaran/kelas dalam merencanakan pembelajaran melalui
penyusunan silabus dan RPP atau guru BP (konselor) menyusun perencanaan pembimbingan
dan konseling.
• Kemampuan guru BP dalam pelaksanaan pembimbingan dan melaksanakan pembelajaran
yang aktif, kreatif, inovatif termasuk penggunaan media pembelajaran yang relevan.
• Kemampuan guru/pembimbing dan konseling dalam menilai proses dan hasil
pembelajaran/pembimbingan dengan menggunakan teknik penilaian yang relevan.
• Kemampuan guru dalam membimbing dan melatih peserta didik dalam Proses pembelajaran,
bimbingan dan latihan pada kegiatan yang terkait intra kurikuler (pembelajaran remedial
dan pengayaan), dan ekstra kurikuler.
• Peningkatan kemampuan guru Bimbingan dan Konseling yang terkait dengan pengembangan
diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan
kepribadian peserta didik di sekolah.
Pengawasan manajerial merupakan fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan
sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan sekolah yang meliputi ; perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian,
pengembangan kompetensi sumber daya tenaga kependidikan dan sumberdaya lainnya
Dalam tugasnya sebagai pengawas manajerial, pengawas sekolah memiliki fungsi sebagai :
a. Fasilitator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah
b. Asesor dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta menganalisis potensi
sekolah
c. Informan pengembangan mutu sekolah
d. Evaluator terhadap hasil pengawasan.
Kaitannya dengan fungsi pengawas sekolah tersebut, pengawas sekolah menjalankan kegiatan
supervisi yang dilakukan secara teratur, terpogram dan berkesinambungan atau secara terus
menerus. Kegiatan supervisi dimaksud meliputi supervisi akademik dan supervisi manajerial.
Supervisi akademik adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan
pengembangan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan
bimbingan di sekolah. Sedangkan supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan
dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan
efektivitas sekolah yang mencakup : (1) perencanaan, (2) koordinasi, (3) pelaksanaan, (3)
penilaian, (5) pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumberdaya lainnya